Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian


Dinas Kesehatan Kota Subulussalam merupakan salah satu instansi
vertikal yang berada di bawah tugas dan wewenang pemerintah Kota
Subulussalam, dengan tugas dan fungsi dalam mengemban menuju Aceh Sehat
yang bermartabat. Dinas Keseahatan Kota Subulussalam mempunyai kesempatan
dan kemandirian untuk menciptakan lingkungan hidup dan dengan prilaku hidup
sehat masyarakat Kota Subulussalam, serta memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang setinggi-tingginya bagi kesejahteraan
masyarakat khususnya di Kota Subulussalam. Untuk mencapai atau merealisasi
visi tersebut maka upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota
Subulussalam, adalah menetapkan misi yaitu (1) menggerakkan pembangunan
kembali sektor dan pelayanan kesehatan yang berdasarkan nilai-nilai Islam; (2)
mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat; (3) memelihara dan
meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau; dan (4)
memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya.
Persoalan yang timbul dalam penelitian ini adalah masih rendahnya kinerja
pegawai hal ini disebabkan oleh penempatan pegawai yang tidak sesuai dengan
bidang kemampuan yang dimiliki oleh pegawai, sehingga produktivitas kerja yang
diharapkan tidak tercapai dengan baik. Penempatan kerja pegawai yang sesuai

akan berdampak terhadap peningkatan produktivitas kerja pegawai pada Dinas


Kesehatan Kota Subulussalam.
Salah satu unsur terpenting yang dapat mendukung jalannya organisasi
adalah sumber daya manusia yang memadai, Manullang (2007). Permasalahan
yang dihadapi adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya
manusia, akibat faktor kepuasan kompensasi dan masih rendahnya dukungan
organisasi terhadap para pegawai dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai
pelaksana tugas di Dinas Kesehatan Kota Subulussalam.
Dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja pegawai salah satu
indikator yang harus dilakukan oleh Kepala Dinas adalah kebijakan penempatan.
Kebijakan penempatan pegawai dapat diindikasikan sebagai pemicu meningkat
atau tidaknya kinerja adalah

penempatan pegawai. Penempatan pegawai

merupakan hal yang inti bagi suatu organisasi, karena akan menentukan hasil
kinerja yang ada dalam organisasi. Kesesuaian penempatan pegawai dalam suatu
organisasi merupakan suatu hal yang penting karena dalam pemberian pelayanan
publik dibutuhkan aparatur

pemerintah

yang memiliki

kualifikasi

dan

profesionalisme yang sesuai. Oleh karena itu dalam penempatan pegawai harus
tepat dan sesuai dengan faktor akademis dan pengalaman kerjanya. Penempatan
pegawai harus berpegang kepada prinsip The right man and the right place and
right man and right job yang artinya penempatan orang-orang yang tepat pada
tempat dan untuk jabatan yang tepat. Dengan melakukan menempatkan pegawai
yang sesuai dengan prinsip tersebut di atas diharapkan akan meningkatkan

produktivitas kerja pegawai sehingga tujuan organisasi dapat tercapai, Anoraga


(2001:132).
Kebijakan pimpinan dalam penempatan para eselon II dan III yang
ajukannya oleh kepala dinas kepada Walikota, bukan berdasar prestasi akademis,
pengalaman dan diklat oleh pegawai tersebut, pimpinan memberikan jabatan itu
untuk mereka yang bisa bekerjasama dan dipercayakan dalam pengelolaan
proyek dan mendapat penghasilan lebih. Hal ini mungkin ini juga menyebabkan
organisasi sering di publis di media masa (Waspada, 12, Maret, 2013), karena
laporan dari masyarakat tentang pembangunan sarana dan prasarana dan bantuan
sosial lainnya, dan mendapat raport merah dari Walikota dikarenakan kinerjanya
tidak bagus.
Sedangkan indikator lain yang dapat berpengaruh terhadap peningkatan
produktivitas kerja pegawai adalah faktor pengawasan kerja yang dilakukan oleh
pimpinan, Robbins, (2006) seperti kualitas, kuantitas, penghematan biaya,
penghematan waktu, dan penghematan tenaga. Pengawasan pada hakikatnya

merupakan aktivitas kerja untuk menilai apakah pekerjaan yang dilakukan telah
berjalan sesuai dengan rencana atau tidak, sehingga segala penyimpangan yang
akan terjadi dapat dihindari sedini mungkin, dengan cara mengamati setiap
kegiatan baik yang telah selesai dikerjakan dan akan dikerjakan juga
memungkinkan sekali para pekerja pada jalur yang sesuai dengan kapasitas yang
ditugaskan sehingga terciptanya suatu disiplin kerja pegawai yang baik pada
Dinas Kesehatan Kota Subulussalam.

Pengawasan juga merupakan salah satu fungsi yang turut menentukan


tercapai tidaknya tujuan suatu perusahaan yang turut menentukan dan sudah
barang tentu untuk mencapainya diperlukan perencanaan terlebih dahulu.
Pengawasan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pengawasan yang
dilakukan oleh masing-masing pimpinan pada masing-masing bagian dalam
rangka meningkatkan produktivitas kerja pegawai. Perencanaan dapat dikatakan
sebagai fungsi awal dalam proses manajemen dan pengawasan merupakan akhir
dari proses manajemen untuk mencapai tujuan. Pengawasan pada hakikatnya
merupakan aktivitas kerja untuk menilai apakah kegiatan yang dilakukan telah
berjalan sesuai dengan rencana atau tidak. Sehingga, segala penyimpangan yang
akan terjadi dapat dihindari sedini mungkin, dengan cara mengamati setiap
kegiatan baik yang telah selesai dikerjakan maupun yang sedang dan akan
dilaksanakan.
Fenomena yang muncul dari penelitian ini adalah produktivitas kerja
pegawai pada Dinas Kesehatan Kota Subulussalam saat ini relatif rendah, hal ini
dapat dilihat dari banyaknya keluhan dari masyarakat akan pelayanan yang
diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota Subulussalam kepada masyarakat, seperti
kurangnya informasi tentang penyakit serta wabah penyakit yang mudah menular
di lingkungan masyarakat. Rendahnya produktivitas kerja pegawai pada Dinas
Kesehatan Kota Subulussalam ditengarai oleh tidak tepatnya penempatan pegawai
dalam berbagai bidang yang ditempati oleh pegawai saat ini, sehingga pekerjaan
yang dilakukan oleh pegawai menjadi tidak maksimal. Selain faktor penempatan
ternyata faktor pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan juga relatif rendah,
sehingga banyak pekerjaan yang terbengkalai.

Berdasarkan uraian latar belakang sebelumnya, maka penulis tertarik


untuk melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Penempatan Kerja Dan
Pengawasan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Kesehatan
Kota Subulussalam.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah pengaruh secara bersama-sama penempatan kerja dan pengawasan
terhadap

produktivitas

kerja

pegawai

pada

Dinas

Kesehatan

Kota

Subulussalam.
2. Apakah berpengaruh penempatan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai
pada Dinas Kesehatan Kota Subulussalam.
3. Apakah berpengaruh pengawasan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai
pada Dinas Kesehatan Kota Subulussalam.

1.3.Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama penempatan kerja dan
pengawasan terhadap produktivitas kerja pegawai pada Dinas Kesehatan Kota
Subulussalam.
2. Untuk mengetahui pengaruh penempatan kerja terhadap produktivitas kerja
pegawai pada Dinas Kesehatan Kota Subulussalam.
3. Untuk mengetahui pengaruh pengawasan kerja terhadap produktivitas kerja
pegawai pada Dinas Kesehatan Kota Subulussalam.

1.4.Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna antara lain :
1.

Sebagai masukan bagi instansi terkait di Dinas Kesehatan Kota


Subulussalam dalam upaya peningkatan produktivitas kerja pegawai.

2.

Memperluas pengetahuan dan wawasan berpikir penulis berkaitan dengan


penempatan kerja dan pengawasan kerja serta pengaruhnya terhadap
peningkatan produktivitas kerja pegawai pada Dinas Kesehatan Kota
Subulussalam

3.

Sebagai bahan referensi bagi peneliti-peneliti sesudahnya.

Anda mungkin juga menyukai