PEMBAHASAN
5.1.
Konstanta sebesar 2.544. Artinya jika penempatan kerja (X1), pengawasan (X2),
dianggap konstan, maka besarnya produktivitas kerja pegawai pada Dinas
47
48
Kesehatan Kota Subulussalam adalah sebesar 2.544 pada satuan skala likert atau
produktivitas kerja pegawai Dinas Kesehatan Kota Subulussalam masih rendah.
Koefisien regresi penempatan kerja (x1) sebesar 0.187. Artinya bahwa setiap
100% perubahan (penempatan kerja) yang diberikan oleh organisasi akan
meningkatkan produktivitas kerja pegawai Dinas Kesehatan Kota Subulussalam,
sebesar 18.7%, dengan demikian semakin baik penempatan kerja yang diberikan
oleh pihak Dinas Kesehatan Kota Subulussalam akan semakin meningkatkan
produktivitas kerja pegawai pada Dinas Kesehatan Kota Subulussalam tersebut.
Koefisien regresi pengawasan (x2) sebesar 0.164. Artinya setiap 100% perubahan
(perbaikan, karena tanda +) setiap adanya perubahan pengawasan maka secara
relatif akan meningkatkan produktivitas kerja pegawai Dinas Kesehatan Kota
Subulussalam sebesar 16.4%, jadi dengan semakin tingkat pengawasan yang
dimiliki oleh pegawai maka secara relatif akan meningkatkan produktivitas kerja
pegawai Dinas Kesehatan Kota Subulussalam.
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat diketahui bahwa dari dua variabel
kerja dan pengawasan terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas Kesehatan Kota
Subulussalam berdasarkan korelasi dan determinasi seperti dijelaskan pada tabel
berikut ini :
49
RSquare
0.803
0.645
Tabel 5.2.
Model Summary
Std. Error
2
Adjusted R
of the
estimate
0.636
0.132
DW
1.403
Keterangan
Korelasi
Kuat
menguji
faktor-faktor
yang
mempunyai
pengaruh
terhadap
50
Hasil penelitian terhadap variabel penempatan kerja (X1) diperoleh nilai thitung
sebesar 4.655 sedangkan ttabel = 1.990, hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa
thitung > ttabel dengan tingkata signifikansi sebesar 0.000 atau probabilitas jauh
dibawah = 5% Dengan demikian hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa
secara parsial variabel penempatan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap
peningkatan produktivitas kerja pegawai Dinas Kesehatan Kota Subulussalam.
Temuan hasil penelitian terhadap variabel pengawasan (X2) diperoleh nilai thitung
sebesar 3.957 sedangkan ttabel sebesar 1.990, hasil perhitungan ini menunjukkan
bahwa thitung > ttabel dengan signifikansi sebesar 0.000 atau probabilitas dibawah
5%. Dengan demikian hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa secara
parsial variabel pengawasan berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan
produktivitas kerja pegawai Dinas Kesehatan Kota Subulussalam.
Berdasarkan uraian statistik di atas, memperlihatkan bahwa secara parsial
51
pengawasan
terhadap
produktivitas
kerja
pegawai
Dinas
Kesehatan
Kota
Sum of
Squares
Regresi
2.480
Sisa
1.365
Total
3.845
Sumber : Data Primer, 2012
df
2
78
80
(diolah)
Mean
Squares
1.240
0.018
Fhitung
Ftabel
Sig.
70.843
3.113
0.000
52
diperoleh nilai Fhitung sebesar 70.843 dan Ftabel sebesar 3.113 dengan demikian
Fhitung > Ftabel, maka hipotesis yang diajukan terima.
2. Secara parsial variabel dominan yang mempengaruhi produktivitas kerja pegawai
Dinas Kesehatan Kota Subulussalam adalah variabel penempatan kerja dengan
diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.187.
Dengan demikian penempatan kerja yang sesuai akan mampu meningkatkan
produktivitas kerja pegawai secara signifikan, sedangkan pengawasan yang diberikan
oleh pimpinan masing-masing bagian juga akan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas Kesehatan Kota Subulussalam, hal ini
mengingat penempatan kerja dan pengawasan merupakan salah satu faktor yang dapat
menunjang peningkatan produktivitas kerja pegawai Dinas Kesehatan Kota
Subulussalam.