Anda di halaman 1dari 6

BAB V

PEMBAHASAN

5.1.

Pengaruh Penempatan Kerja dan Pengawasan Terhadap Produktivitas


Kerja Pegawai Pada Dinas Kesehatan Kota Subulussalam
Dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja pegawai pada Dinas

Kesehatan Kota Subulussalam , maka perlu dilihat variabel yang mempengaruhi


produktivitas kerja pegawai Dinas Kesehatan Kota Subulussalam tersebut, untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu penempatan kerja (x1), pengawasan (x2),
terhadap Dinas Kesehatan Kota Subulussalam (Y). Pengaruh masing-masing variabel
bebas terhadap variabel terikat secara terinci dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut ini:
Tabel 5.1.
Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas
Kesehatan Kota Subulussalam
Standar
Nama Variabel
B
thitung
ttabel
Sig
Error
Konstanta (a)
2.544
0.112
22.792
1.990
0.000
Penempatan Kerja (X1)
0.187
0.040
4.655
1.990
0.000
Pengawasan (X2)
0.164
0.042
3.957
1.990
0.000
Sumber: Data Primer, 2013 (diolah)
Dari hasil perhitungan statistik dengan menggunakan bantuan program SPSS
seperti terlihat pada tabel di atas, maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai
berikut.
Y = 2.544 + 0.187x1 + 0.164x2
Dari persamaan regresi di atas dapat diketahui hasil penelitian sebagai berikut:
Koefisien Regresi ():

Konstanta sebesar 2.544. Artinya jika penempatan kerja (X1), pengawasan (X2),
dianggap konstan, maka besarnya produktivitas kerja pegawai pada Dinas

47

48

Kesehatan Kota Subulussalam adalah sebesar 2.544 pada satuan skala likert atau
produktivitas kerja pegawai Dinas Kesehatan Kota Subulussalam masih rendah.

Koefisien regresi penempatan kerja (x1) sebesar 0.187. Artinya bahwa setiap
100% perubahan (penempatan kerja) yang diberikan oleh organisasi akan
meningkatkan produktivitas kerja pegawai Dinas Kesehatan Kota Subulussalam,
sebesar 18.7%, dengan demikian semakin baik penempatan kerja yang diberikan
oleh pihak Dinas Kesehatan Kota Subulussalam akan semakin meningkatkan
produktivitas kerja pegawai pada Dinas Kesehatan Kota Subulussalam tersebut.

Koefisien regresi pengawasan (x2) sebesar 0.164. Artinya setiap 100% perubahan
(perbaikan, karena tanda +) setiap adanya perubahan pengawasan maka secara
relatif akan meningkatkan produktivitas kerja pegawai Dinas Kesehatan Kota
Subulussalam sebesar 16.4%, jadi dengan semakin tingkat pengawasan yang
dimiliki oleh pegawai maka secara relatif akan meningkatkan produktivitas kerja
pegawai Dinas Kesehatan Kota Subulussalam.
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat diketahui bahwa dari dua variabel

penempatan kerja dan pengawasan mempunyai pengaruh dominan terhadap


peningkatan produktivitas kerja pegawai Dinas Kesehatan Kota Subulussalam,
sedangkan varibale penempatan kerja mempunyai pengaruh dominan terhadap
produktivitas kerja pegawai dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.187.

Koefisien Korelasi dan Determinasi


Sedangkan untuk melihat hubungan dan pengaruh dari variabel penempatan

kerja dan pengawasan terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas Kesehatan Kota
Subulussalam berdasarkan korelasi dan determinasi seperti dijelaskan pada tabel
berikut ini :

49

RSquare

0.803

0.645

Tabel 5.2.
Model Summary
Std. Error
2
Adjusted R
of the
estimate
0.636

0.132

DW
1.403

Keterangan
Korelasi
Kuat

Sumber: Data Primer, 2013 (diolah)

Koefisien korelasi (R) = 0.803 yang menunjukkan bahwa derajat hubungan


(korelasi) antara variabel bebas dengan varibel terikat sebesar 80.3%. Artinya
produktivitas kerja pegawai Dinas Kesehatan Kota Subulussalam mempunyai
hubungan yang sangat erat dengan faktor-faktor penempatan kerja (X1),
pengawasan (X2) sehingga berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja
pegawai.

Koefisien Determinasi (R) = 0.645. Artinya sebesar 64.5% perubahan-perubahan


dalam variabel terikat (produktivitas kerja pegawai Dinas Kesehatan Kota
Subulussalam) dapat dijelaskan oleh perubahan-perubahan dalam faktor
penempatan kerja (x1), pengawasan (x2). Sedangkan selebihnya yaitu sebesar
35.5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar dari dua variabel yang dijadikan
indikator penelitian artinya masih ada variabel yang dapat mempengaruhi
produktivitas kerja pegawai Dinas Kesehatan Kota Subulussalam.

5.2. Hasil Uji Statistik


Untuk

menguji

faktor-faktor

yang

mempunyai

pengaruh

terhadap

produktivitas kerja pegawai Dinas Kesehatan Kota Subulussalam secara parsial


(masing-masing variabel) dapat dilihat dari hasil uji-t. Hasil perhitungan yang
diperlihatkan pada tabel di atas, dimana dapat diketahui besarnya nilai thitung untuk
masing-masing variabel dengan tingkat kepercayaan atau signifikansi sebesar = 5%.

50

Hasil penelitian terhadap variabel penempatan kerja (X1) diperoleh nilai thitung
sebesar 4.655 sedangkan ttabel = 1.990, hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa
thitung > ttabel dengan tingkata signifikansi sebesar 0.000 atau probabilitas jauh
dibawah = 5% Dengan demikian hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa
secara parsial variabel penempatan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap
peningkatan produktivitas kerja pegawai Dinas Kesehatan Kota Subulussalam.

Temuan hasil penelitian terhadap variabel pengawasan (X2) diperoleh nilai thitung
sebesar 3.957 sedangkan ttabel sebesar 1.990, hasil perhitungan ini menunjukkan
bahwa thitung > ttabel dengan signifikansi sebesar 0.000 atau probabilitas dibawah
5%. Dengan demikian hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa secara
parsial variabel pengawasan berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan
produktivitas kerja pegawai Dinas Kesehatan Kota Subulussalam.
Berdasarkan uraian statistik di atas, memperlihatkan bahwa secara parsial

masing-masing variabel mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap peningkatan


produktivitas kerja pegawai Dinas Kesehatan Kota Subulussalam, dan variabel yang
mempunyai pengaruh dominan berdasarkan hasil uji secara parsial adalah variabel
penempatan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai dengan nilai thitung sebesar
4.655 dengan tingkat signifikansi atau probabilitas sebesar 0.000, dan variabel
pengawasan dengan nilai thitung sebesar 3.957 dengan tingkat signifikansi atau
probabilitas sebesar 0.000.

51

Pengujian Secara Simultan


Untuk menguji hipotesis mengenai pengaruh penempatan kerja dan

pengawasan

terhadap

produktivitas

kerja

pegawai

Dinas

Kesehatan

Kota

Subulussalam, maka dapat dijelaskan pada tabel berikut ini :


Tabel 5.3.
Analisis Of Variance (ANOVA)
Model

Sum of
Squares

Regresi
2.480
Sisa
1.365
Total
3.845
Sumber : Data Primer, 2012

df

2
78
80
(diolah)

Mean
Squares

1.240
0.018

Fhitung

Ftabel

Sig.

70.843

3.113

0.000

Berdasarkan hasil pengujian secara simultan diperoleh nilai Fhitung sebesar


70.843, sedangkan Ftabel pada tingkat signifikansi = 5 % adalah sebesar 3.113. Hal
ini memperlihatkan, berdasarkan perhitungan uji statistik Fhitung menunjukkan bahwa
Fhitung > Ftabel, dengan tingkat probabilitas 0.000. Dengan demikian hasil perhitungan
ini dapat di ambil suatu keputusan bahwa hipotesis alternatif yang diajukan dapat
diterima dan hipotesis nol ditolak, artinya bahwa penempatan kerja (x1), pengawasan
(x2), secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja
pegawai Dinas Kesehatan Kota Subulussalam.

5.3. Pembuktian Hipotesis


Berdasarkan hasil uji statistik baik secara simultan (uji-F statistik), maupun
secara parsial dapat diperoleh suatu kesimpulan bahwa hipotesis yang diajukan
dinyatakan :
1. Bahwa penempatan kerja, pengawasan, berpengaruh secara signifikan terhadap
produktivitas kerja pegawai Dinas Kesehatan Kota Subulussalam dengan

52

diperoleh nilai Fhitung sebesar 70.843 dan Ftabel sebesar 3.113 dengan demikian
Fhitung > Ftabel, maka hipotesis yang diajukan terima.
2. Secara parsial variabel dominan yang mempengaruhi produktivitas kerja pegawai
Dinas Kesehatan Kota Subulussalam adalah variabel penempatan kerja dengan
diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0.187.
Dengan demikian penempatan kerja yang sesuai akan mampu meningkatkan
produktivitas kerja pegawai secara signifikan, sedangkan pengawasan yang diberikan
oleh pimpinan masing-masing bagian juga akan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas Kesehatan Kota Subulussalam, hal ini
mengingat penempatan kerja dan pengawasan merupakan salah satu faktor yang dapat
menunjang peningkatan produktivitas kerja pegawai Dinas Kesehatan Kota
Subulussalam.

Anda mungkin juga menyukai