Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

PENDIDIKAN SISTEM GANDA

Disusun oleh:

Nama

: Asih Saraswati

NIS

: 282/217.070

Kelas

: XI RPL (Rekayasa Perangkat Lunak)

Tempat PSG

: Pengadilan Agama Bojonegoro

SMK BIMA BOJONEGORO


KAMPUS 1: Jl. Sarimulyo 09 Banjarejo Bojonegoro, Telp (0353) 889265
KAMPUS 2: Jl. Dr. Cipto 110 Mojokampung Bojonegoro, Telp (0353) 888221
TAHUN AJARAN 2010/2011

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pendidikan Sistem Ganda ini telah diketahui dan disetujui oleh
Guru Pembimbing, Ketua Program Studi Keahlian dan Kepala SMK BIMA
Bojonegoro.
Nama

: Asih Saraswati

NIS

: 282/217.070

Kelas

: XI RPL (Rekayasa Perangkat Lunak)

Program Studi keahlian : Teknik Informatika dan Komunikasi


Kompetensi Keahlian

: RPL (Rekayasa Perangkat Lunak)

Tempat PSG

: Pengadilan Agama Bojonegoro

Bojonegoro,

Maret 2011

Pembimbing Eksternal

Pembimbing Internal

Yeti Rianawati, S.H.

Ferry Perdana Putra, S.Pd.

Mengetahui,
Kepala SMK BIMA Bojonegoro

Cahyo Turlaksono, S.Pd., M.M.

ii

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas berkat
dan karunianya sehingga saya dapat melaksanakan PSG dengan baik dan selamat.
Dan saya juga bersyukur telah dapat menyelesaikan PSG yang dilaksanakan di
Pengadilan Agama Bojonegoro selama 2 bulan dengan baik. Banyak pengalaman
yang saya dapatkan selama melaksanakan PSG dan membuat dampak positif bagi
saya.
Laporan ini saya buat berdasarkan pengalaman saya menjalankan PSG
selama 2 (dua) bulan di Pengadilan Agama Bojonegoro untuk memenuhi syarat
agar saya dapat mendapat sertifikat PSG dan sertifikat kejuruan.
Terimakasih saya ucapkan kepada guru/pembimbing saya dari sekolah
maupun dari Pengadilan Agama Bojonegoro, karena berkat bimbingan dan
motivasi dari ibu/bapak pembimbing saya dapat menyelesaikan PSG dan juga
bisa menyelesaikan laporan PSG dengan baik.
Mungkin laporan yang telah saya buat dengan maksimal ini masih ada
kesalahan dan juga saya masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu saya harapkan
kritik dan sarannya . Terima kasih.

Bojonegoro,

Maret 2011

Penyusun

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
BAB I

PENDAHULUAN..............................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................1
B. MAKSUD DAN TUJUAN..........................................................2
1.

Maksud.................................................................................2

2.

Tujuan...................................................................................2

C. HASIL ATAU MANFAAT YANG DI RASAKAN.....................4


BAB II

KEGIATAN DI INDUSTRI...............................................................6
A. LATAR BELAKANG TEMPAT PSG........................................6
1.

Sejarah Pengadilan Agama Bojonegoro...............................6

B. VISI & MISI................................................................................10


1.

Penjelasan Makna.................................................................10

2.

Pernyataan Misi....................................................................10

C. TUJUAN POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI)...........................11


1.

Kegiatan di Lini Produksi.....................................................15

D. POTENSI INDUSTRI DALAM RANGKA PSG.......................17


E. JURNAL KEGIATAN PSG.........................................................18
BAB III TEMUAN

FAKTOR

PENDUKUNG

DAN

FAKTOR

PENGHAMBAT
.......................................................................................................
19
A. FAKTOR PENDUKUNG............................................................19
B. FAKTOR PENGHAMBAT.........................................................19
C. MANFAAT YANG DI RASAKAN.............................................19
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................21
A. KESIMPULAN...........................................................................21
iv

B. SARAN........................................................................................22
1.

Saran Untuk Pihak Sekolah..................................................22

2.

Saran Untuk Pihak Industri..................................................23

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................24

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada tahun 2007 sistem Era Globalisasi telah berlaku di Negaranegara Asia Tenggara. Untuk dapat bersaing di era globalisasi maka
diperlukan sumber daya manusia yang pintar, mampu bersaing, aktif, dan
dapat bertahan. Guna mempersiapkan tenaga ahli yang berkualitas,
pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan telah
mengambil kebijaksanaan program Pendidikan Sistem Ganda (PSG).
Pendidikan Sistem Ganda tersebut dilakukan di luar sekolah, yakni di
perusahaan swasta maupun pemerintah. Pendidikan Sistem Ganda atau yang
akrab dipanggil PSG merupakan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan
kurikulum yang berlaku agar para siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan
dapat terjun langsung ke dunia kerja setelah lulus. Maka dari itu mereka
sudah dipersiapkan untuk dapat bersaing di dunia bisnis dengan materi-materi
pelajaran yang menyangkut dunia bisnis.
Pendidikan Sistem Ganda merupakan suatu kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh setiap siswa SMK di seluruh Indonesia, karena hal tersebut
sudah menjadi keputusan dari Menteri Pendidikan Nasional. Pendidikan
Sistem Ganda biasanya dilaksanakan berkisar antara semester 3 sampai
dengan semester 4, karena pada semester 5 sampai dengan semester 6 siswasiswa SMK sudah disibukkan dengan Tugas Akhir dan Ujian Nasional.
Setiap siswa lulusan SMK dituntut untuk mempunyai suatu keahlian
dan siap kerja setelah lulus sekolah dan oleh karena itu diadakan suatu
program Pendidikan Sistem Ganda yaitu agar setiap siswa lulusan SMK
mempunyai suatu pengalaman dalam dunia usaha sebelum memasuki dunia
usaha tersebut secara nyata setelah lulus sekolah.
1

Dan pembuatan laporan ini mempunyai latar belakang untuk


melaporkan hasil kegiatan selama penulis melaksanakan Pendidikan Sistem
Ganda (PSG).
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1.

Maksud
Kegiatan PSG adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan
keahlian kejuruan, yang memadukan secara sistematik dan sinkron
program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang
diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung pada bidang pekerjaan
yang relevan, terarah dan mencapai kemampuan keahlian tertentu.
Dalam pengertian tersebut tersirat bahwa ada dua pihak yaitu
lembaga pendidikan dan lapangan kerja (industri/perusahaan atau
instansi tertentu) yang secara bersamaan menyelenggarakan suatu
program keahlian kejuruan. Dengan demikian kedua belah pihak
seharusnya terlibat dan bertanggung jawab mulai dari tahap
perencanaan program, tahap penyelenggaraan, sampai pada tahap
penilaian dan penentuan kelulusan peserta diklat, serta pemasarannya.

2.

Tujuan
Dalam rangka menyelesaikan pendidikan para siswa diharuskan
melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di luar sekolah milik
swasta atau milik Negara dan dilaksanakan dalam waktu sesuai dengan
struktur kurikulum yang berlaku. Pendidikan Sistem Ganda pada
dasarnya mempunyai tujuan yang sangat bermanfaat bagi para siswa/i
yang telah melakukannya, adapun tujuan dari program ini adalah
sebagai berikut:
1) Memberikan kesempatan pada setiap siswa(i) agar mampu
beradaptasi dengan lingkungan kerja, terutama yang berkaitan

dengan bidang keahlian teknik informatika teknologi khususnya


web design.
2) Untuk mengetahui topologi jaringan Local Area Network (LAN)
yang digunakan Pengadilan Agama Bojonegoro.
3) Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan
yang membentuk kemampuan siswa sebagai bekal untuk
memasuki lapangan kerja sesuai dengan studi yang dipilihnya.
4) Menumbuhkan

kembangkan

dan

memantapkan

sikap

profesional yang di perlukan siswa/i sebelum memasuki dunia


kerja.
5) Meningkatkan,

memperluas

dan

memantapkan

proses

penyerapan teknologi, pengetahuan dan keterampilan siswa/i


dari lapangan kerja ke sekolah dan sebaliknya.
6) Melatih mental, sikap disiplin, dan tanggung jawab sebagai
bekal saat memasuki dan terlibat dalam industri.
7) Meningkatkan pengenalan siswa pada aspek-aspek usaha yang
potensial dalam lapangan kerja antara lain : Struktur organisasi
usaha, asosiasi usaha, jenjang karir dan manajemen usaha.
8) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memasyarakatkan
diri pada suasana/iklim lapangan kerja yang sebenarnya, baik
seperti pekerja dengan disiplin kerja, baik seperti pekerja dengan
disiplin kerja.
9) Memperoleh masukan dan umpan balik guna memperbaiki dan
mengembangkan pendidikan kejuruan.
10) Menerapkan antara teori dan praktik yang didapat di sekolah
dengan praktik yang didapat di dunia industri.

11) Memenuhi kriteria untuk melanjutkan ke tingkat XII.


C. HASIL ATAU MANFAAT YANG DI RASAKAN
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti memiliki manfaat, demikian
pula dengan kegiatan praktek kerja lapangan yang telah selesai dilaksanakan.
Adapun manfaat dari kegiatan Pendidikan Sistem Ganda yang telah kami
laksanakan adalah sebagai berikut:
a. Melatih disiplin dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
b. Siswa dapat mengenal lingkungan kerja pada suatu instansi untuk
menambah pengetahuan, pengalaman dan mengetahui jaringan
komputer Local Area Network (LAN) Pengadilan Agama Bojonegoro.
c. Siswa dapat mengenal lingkungan kerja pada suatu instansi untuk
menambah pengetahuan, pengalaman dan mengetahui pembuatan
Website Pengadilan Agama Bojonegoro.
d. Siswa dapat mengenal lingkungan kerja pada suatu instansi untuk
menambah pengetahuan, pengalaman dan mengetahui tentang upload
putusan ke website Pengadilan Agama Bojonegoro maupun ke
direktori putusan Mahkamah Agung RI.
e. Untuk mencari dan mengetahui masalah-masalah yang berkaitan
dengan jaringan komputer Local Area Network LAN
f. Keahlian profesional yang diperoleh dari praktek kerja lapangan,
dapat meningkatkan rasa percaya diri, yang selanjutnya akan
mendorong untuk meningkatkan keahlian profesional pada tingkat
tinggi.
g. Waktu tempuh untuk mencapai keahlian profesional lebih singkat.
Setelah lulus sekolah dengan praktek kerja lapangan tidak
memerlukan lagi waktu latihan lanjutan untuk mencapai tingkat
keahlian siap pakai.
4

h. Melatih disiplin, tanggung jawab, inisiatif, kreatifitas, motivasi kerja,


kerja sama, tingkah laku, emosi dan etika.
i. Mendapat pengalaman kerja yang dapat berguna dan bermanfaat
untuk bekal di masa yang akan datang.
j. Dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menjalankan tugastugas yang diberikan.

BAB II
KEGIATAN DI INDUSTRI

A. LATAR BELAKANG TEMPAT PSG


1.

Sejarah Pengadilan Agama Bojonegoro


Pengadilan Agama Bojonegoro yang saat ini berkedudukan di
ibu kota Kabupaten Bojonegoro dengan alamat Jalan M.H. Thamrin
nomor 88 Bojonegoro, memiliki sebuah gedung berlantai dua dengan
status milik Negara (Mahkamah Agung R.I.) dengan sertifikat nomor
04/1991 tanggal 10 Mei 1991 Sejarah perkembangan Pengadilan
Agama Bojonegoro secara kronologis dapat ditelusuri dari masa ke
masa sebagai berikut:
a. Masa Sebelum Penjajahan
Daerah Bojonegoro adalah termasuk bagian wilayah
Kerajaan Majapahit yang menjadi pusat Kerajaan Hindu di Jawa,
yang keberadaannya tidak terlepas dari pengaruh Islam yang mulai
tersebar pada saat itu. Oleh karena itu sistem peradilan dalam
Masyarakat Bojonegoro Juga dipengaruhi oleh sistem Hukum
Islam.
Sebelum masa penjajahan, secara yuridis formal Pengadilan
Agama Bojonegoro belum ada, akan tetapi secara defacto diyakini
sudah ada atau secara substansial eksistensi Pengadilan Agama
Bojonegoro sudah ada, hal ini karena saat itu belum sudah ada dan
sebagaimana yang ada di daerah lain apabila terdapat perkaraperkara seperti Perkawinan, Perceraian, dan Warisan cukup
diajukan kepada Penghulu yang menerima dan memutus perkara
yang diajukan kepadanya di serambi masjid agung daerah setempat
meskipun belum ada sumber data yang dapat dijadikan pedoman.
b. Masa Belanda sampai Masa Penjajahan Jepang
Pengadilan Agama Bojonegoro diperkirakan dibentuk
sekitar tahun 1908 berdasarkan Stbd. 152 Tahun 1882, yang
6

langsung diketuai K. Mas Ngabai Sosro Oelomo dan berlokasi di


halaman Masjid Agung Bojonegoro.
Sejak pemerintahan Hindia Belanda mengeluarkan stbd.
Nomor 152 tahun 1882, keberadaan Pengadilan Agama di Jawa dan
Madura (termasuk yang ada di Bojonegoro) secara formal diakui
dalam

pemerintahan

tetapi

tidak

pernah

diperhatikan

keberadaannya, kemudian disusul dengan keluarnya stld. Tahun


1973 Nomor 116 dan 610 sebagai penyempurnaan stld tahun 1882
Nomor 152, akan tetapi kewenangan yang semula dijalankan oleh
Pengadilan

Agama

yaitu

masalah

waris

dicabut

menjadi

kewenangan Pengadilan Negeri dengan memakai dasar hukum


adat.
Pada Tahun 1942 Indonesia diduduki oleh Jepang dan
Peradilan Agama tetap dipertahankan serta tidak mengalami
perubahan kecuali namanya diganti dengan "Soorioo Hooin" untuk
peradilan Agama dan "Kaikooo Kotoo Hooin" untuk Mahkamah
Islam Tinggi berdasarkan aturan peralihan pasal 3 Onasu Seizu,
tanggal 7 Maret 1942 No. 1.
c. Masa Kemerdekaan
Pada masa kemerdekaan ini eksistensi peradilan tetap
diakui,

meskipun

demikian

kewenangan

pengadilan

masih

dimasukkan dalam pengadilan umum secara istimewa, termasuk


Pengadilan

Agama

Bojonegoro

dan

dalam

perkembangan

selanjutnya di daerah-daerah yang diawali oleh Propinsi Aceh


dibentuk Mahkamah Syariah yang merupakan awal kemandirian
peradilan agama, hingga pada tahun 1970 keluar Undang-undang
Nomor 14 Tahun 1970 tentang kewenangan 4 badan peradilan,
termasuk peradilan agama dengan adanya jaminan yuridis UndangUndang 14 Tahun 1970 keberadaan Pengadilan Agama semakin
kuat.
7

Sejak tahun 1956 sampai dengan 1973 Pimpinan Pengadilan


Agama Bojonegoro dijabat secara berturut-turut oleh:
1) K. M. Balyah, yang menjabat dari tahun 1956 sampai
dengan tahun 1960;
2) K. H. lchsan dari tahun 1960 sampai dengan tahun
1961;
3) A. Taufiq, S.H. dari tahun 1961 sampai dengan 1966;
4) Chotim A. A. dari tahun 1966 sampai dengan 1969;
5) Drs. H. Moh. Taufiq, S.H., M.Hum dari tahun 1969
sampai dengan 1971;
6) Moh. Taufiq, S.H. dari tahun 1971 sampai dengan
1973;
d. Masa Berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
Pengadilan Agama Bojonegoro semula bertempat di Masjid
Agung Bojonegoro, kemudian pindah di gedung untuk sidang di
tempat MIN Bojonegoro jalan Panglima Sudirman dan sejak tahun
1980 berkedudukan di Jalan M.H. Thamrin Bojonegoro. Dengan
dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 oleh
pemerintah tentang perkawinan serta peraturan pelaksanaannya dan
diundangkan lagi Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977
tentang wewenang Pengadilan Agama semakin luas dan mantap
yang kemudian pula disusul dengan keluarnya Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah disempurnakan dengan
Undang-undang No. 3 Tahun 2006 dan telah diubah untuk kedua
kalinya dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang
eksistensi Pengadilan Agama semakin .jelas sebagai perwujudan
kehendak

bunyi

Undang-Undang

Nomor

14

Tahun

1970

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun


2004 tentang kekuasaan kehakiman, sistem kinerja Pengadilan
Agama Bojonegoro pelan tapi pasti menjadi lebih balk. Secara
8

berkesinambungan pada masa ini Pengadilan Agama dipimpin


oleh:
1) Drs. Damini AS dari tahun 1973 sampai dengan 1980;
2) Drs. H. Muhsinun, S.H. dari tahun 1980 sampai dengan
3) Drs. H. Abdul Hamid. dari tahun 1989 sampai dengan
19892:
4) Drs. H. Hasan Zain. S.H. 1992 sampai dengan 1999;
5) Drs. H. Ahmad Mukhayat. S.H. dari tahun 1999 sampai
dengan 2000:
6) H. Sjamsul Huda, S.H. dari tahun 2000 sampai dengan
2001:
7) Drs. H. Moch. Zabidi, S.H. dari tahun 2001 sampai
dengan 2004;
8) Drs. H. Thoyib, S.H. dari tahtui 2004 sampai dengan
2006:
9) Drs. H. Miswan, S.H. dari tahun 2006 sampai dengan
2008;
10) Drs. H. Asrofin Sahlan, M.H. dari tahun 2008 sampai
dengan 2010;
11) H. Moch. Tha'if AS, S.H. dari tahun 2010 sampai
dengan sekarang:
B. VISI & MISI
Visi Pengadilan Agama Bojonegoro adalah mengacu pada visi
Mahkamah Agung RI sebagai puncak Kekuasaan Kehakiman di negara
Indonesia, yaitu: "Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia yang Agung".
1.

Penjelasan Makna
Visi di atas dimaksudkan sebagai ide atau cita-cita Pengadilan
Agama Bojonegoro di masa mendatang yang diusahakan secara terus
menerus dan berkesinambungan, melalui berbagai terobosan untuk
memuaskan masyarakat berkenaan dengan pelayanan hukum dan
9

keadilan agar menjadi Pengadilan Tingkat Pertama yang mampu


berkiprah menegakkan hukum dan keadilan sehingga masyarakat dapat
lebih percaya kepada lembaga peradilan pada umumnya, dan khususnya
Pengadilan Agama Bojonegoro, dan pada gilirannya nanti akan mampu
menciptakan produk hukum dan keadilan yang berwibawa dan
memiliki martabat yang terhormat di mata masyarakat Bojonegoro,
sehingga terwujud Peradilan Agama yang Agung.
2.

Pernyataan Misi
Dari pernyataan visi tersebut Pengadilan Agama Bojonegoro
mempunyai misi sebagai berikut:
1) Mewujudkan rasa keadilan sesuai dengan undang-undang dan
peraturan, serta memenuhi rasa keadilan masyarakat;
2) Mewujudkan peradilan yang mandiri dan independen, bebas dari
campur tangan pihak lain;
3) Memperbaiki akses pelayanan dibidang peradilan kepada
masyarakat;
4) Memperbaiki kualitas input internal pada proses peradilan;
5) Mewujudkan

institusi

peradilan

yang

efektif,

efisien,

bermartabat dan dihormati;


6) Melaksanakan kekuasaan kehakiman yang mandiri, tidak
memihak dan transparan;
C. TUJUAN POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI)
Sebelum membahas tentang tugas pokok dan fungsi Pengadilan
Agama Bojonegoro, perlu merujuk kepada tugas pokok dari organisasi induk
Pengadilan Agama, yaitu Mahkamah Agung RI.
Mahkamah Agung RI dalam sistem kenegaraan Republik Indonesia
yang presidensil bertugas menyelenggarakan bidang peradilan (yudikatif)
dengan menegakkan hukum dan keadilan demi mewujudkan supremasi
hukum di negara ini dan mempunyai tugas pokok dan fungsi melaksanakan
10

sebagian tugas umum pemerintahan (eksekutif) dalam pembangunan di


bidang hukum.
Dari induk organisasi tersebut, memunculkan dua bidang tugas pokok,
yaitu Bidang Yustisial dan Non Yustisial.
Bidang Yustisial memiliki tugas dan fungsi "menerima, memeriksa,
memutus dan menyelesaikan perkara-perkara yang diajukan oleh masyarakat
yang beragama Islam dibidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf,
zakat, infaq, shodaqoh serta ekonomi syariah, dan tugas lain yang diberikan
kepadanya berdasarkan peraturan perundang-undangan".
Sementara Bidang Non Yustisial memiliki tugas dan fungsi
"mengelola tata administrasi kesekretariatan dengan baik dan benar untuk
mendukung tata administrasi yustisial", kedua bidang ini secara rinci akan
diuraikan dalam bab-bab selanjutnya dari Laporan Pelaksanaan Tugas Tahun
2009 ini.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Agama
Bojonegoro mempunyai fungsi sebagai berikut:
1) Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan
bagi perkara tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi;
2) Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding, kasasi
dan peninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya;
3) Melaksanakan

tugas

administrasi

umum

dibidang

keuangan,

kepegawaian dan umum;


4) Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang Hukum
Islam pada instansi Pemerintah didaerah hukumnya, apabila diminta
sebagaimana diatur dalam pasal 52 ayat (1) Undang-undang nomor 3
tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-undang nomor 7 tahun
1989 tentang Peradilan Agama;
5) Memberikan

pelayanan

penyelesaian

permohonan

pertolongan

pembagian harta peninggalan di luar sengketa antara orang-orang


11

yang beragama Islam yang dilakukan berdasarkan hukum Islam


sebagaimana diatur dalam pasal 107 ayat (2) Undang-undang Nomor
3 Tahun 2006 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun
1989 tentang Peradilan Agama;
6) Earmarking Akta Ke-ahli-warisan dibawah tangan untuk pengambilan
deposito/tabungan, pensiunan dan sebagainya;
7) Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti penyuluhan
hukum, pengambilan sumpah ru'yatul hilal, memberikan pertimbangan
hukum agama, pelayanan riset/penelitian, pengawasan terhadap
advokat/penasehat hukum dan sebagainya;
Disamping tugas pokok dan fungsi sebagai lembaga, Pengadilan
Agama Bojonegoro berdasarkan Undang-undang Nomor 7 tahun 1989
diperbaharui dengan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 Pengadilan
Agama yang merupakan Pengadilan tingkat Pertama, Pengadilan Agama
Bojonegoro mempunyai susunan Organisasi Pengadilan Agama yang terdiri
dari Ketua, Wakil Ketua, Hakim, Panitera/Sekretaris, Wakil Panitera, Wakil
Sekretaris, Panitera Muda Gugatan, Panitera Muda Permohonan, Panitera
Muda Hukum, Kasubag Umum, Kasubag Kepegawaian, Kasubag Keuangan,
Panitera Pengganti dan Juru sita/Juru sita Pengganti yang mempunyai tugas
pokok dan fungsi antara lain:
a.

Ketua Pengadilan Agama; tugas pokok dan fungsinya adalah


pemimpin pelaksanaan tugas Pengadilan Agama Bojonegoro dalam
mengawasi, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan tugas sesuai
dengan kebijakan tugas menurut Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku;

b.

Wakil Ketua Pengadilan Agama; tugas pokok dan fungsinya adalah


mewakili

Ketua

Pengadilan

Agama

Bojonegoro

dalam

hal

merencanakan dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai


Wakil Ketua Pengadilan Agama Bojonegoro serta mengkoordinir dan

12

melaporkan Pengawasan tugas kepada Ketua Pengadilan Agama


Bojonegoro.
c.

Hakim; tugas pokok dan fungsinya adalah menerima dan meneliti


berkas perkara serta bertanggung jawab atas perkara yang diterima
yang

menjadi

wewenang

nya

baik

dalam

proses

maupun

penyelesaiannya sampai dengan minutasi. Berkoordinasi dengan


Ketua Pengadilan Agama Menyusun Program kerja jangka panjang
dan jangka pendek. Serta melaksanakan Pengawasan bidang
Bindalmin atas perintah Ketua.
d.

Panitera/Sekretaris; tugas pokok dan fungsinya adalah berkoordinasi


dengan

Ketua

Pengadilan

Agama

dalam

merencanakan

dan

melaksanakan pelayanan teknis di bidang Administrasi Perkara,


Administrasi umum dan administrasi lainnya yang berkaitan dengan
menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam menggerakkan dan
mengarahkan

pelaksanaan

tugas

kegiatan

Kepaniteraan

dan

Kesekretariatan dalam menyusun program kerja jangka panjang dan


jangka pendek.
e.

Wakil Panitera; tugas pokok dan fungsinya adalah membantu


Panitera

dalam

melaksanakan

tugas-tugas

Kepaniteraan

dan

bertanggungjawab dalam mengawasi tugas meja 1, meja II meja, III.


Mengevaluasi dan melaporkan tugas sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
f.

Wakil Sekretaris; tugas pokok dan fungsinya adalah mewakili


Sekretaris dalam melaksanakan tugas dalam memimpin pelaksanaan
di Kesekretariatan bertanggungjawab sebagai pejabat pembuat
komitmen/penanggungjawab Kegiatan yang menggerakkan dan
menyiapkan konsep serta memecahkan masalah yang muncul di
bidang

Kesekretariatan

serta

Panitera/Sekretaris.

13

bertanggungjawab

kepada

g.

Kepala Sub Bagian Umum; tugas pokok dan fungsinya adalah


memimpin dan mengkoordinir dan menggerakkan seluruh aktivitas
pada subbagian umum (rumah tangga) serta menyiapkan konsep
rumusan kebijakan dalam pelaksanaan mengevaluasi dan membuat
laporan/bertanggungjawab kepada Wakil Sekretaris.

h.

Kepala Sub Bagian Kepegawaian; tugas pokok dan fungsinya


adalah memimpin dan mengkoordinir/menggerakkan seluruh aktivitas
pada Sub. bag kepegawaian serta menyiapkan konsep rumusan
kebijakan

dalam

pelaksanaan

mengevaluasi

dan

membuat

laporan/bertanggungjawab kepada Wakil Sekretaris.


i.

Kepala Sub Bagian Keuangan; tugas pokok dan fungsinya adalah


memimpin dan mengkoordinir/menggerakkan seluruh aktivitas pada
Sub. bag keuangan serta menyiapkan konsep rumusan kebijakan
dalam pelaksanaan mengevaluasi dan membuat laporan atau
bertanggungjawab kepada Wakil Sekretaris.

j.

Panitera Muda Gugatan; tugas pokok dan fungsinya adalah


memimpin dan mengkoordinir/menggerakkan seluruh aktivitas pada
bagian gugatan serta menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam
pelaksanaan mengevaluasi dan membuat laporan/bertanggungjawab
kepada Wakil Panitera.

k.

Panitera Muda Permohonan; tugas pokok dan fungsinya adalah


memimpin dan mengkoordinir/menggerakkan seluruh aktivitas pada
bagian permohonan serta menyiapkan konsep rumusan kebijakan
dalam

pelaksanaan

mengevaluasi

dan

membuat

laporan/

bertanggungjawab kepada Wakil Panitera.


l.

Panitera Muda Hukum; tugas pokok dan fungsinya adalah


memimpin dan mengkoordinir/menggerakkan seluruh aktivitas pada
bagian hukum serta menyiapkan konsep rumusan kebijakan dalam

14

pelaksanaan mengevaluasi dan membuat laporan/bertanggungjawab


kepada Wakil Panitera.
m. Panitera Pengganti; tugas pokok dan fungsinya adalah mendampingi
dan membatu Majelis Hakim mengikuti sidang pengadilan membuat
berita acara membuat instrumen sidang mengetik putusan dan
penetapan perkara menyerahkan berkas perkara yang telah selesai
pada pan muda hukum/meja III melalui Wakil Panitera serta
bertanggung jawab kepada Panitera/Sekretaris.
n.

Jurusita dan Jurusita Pengganti; tugas pokok dan fungsinya adalah


melaksanakan tugas kejurusitaan dan bertanggungjawab dengan Wakil
Panitera.

1.

Kegiatan di Lini Produksi


Selama

melaksanakan

PSG

banyak

sekali

kegiatan

yang dilakukan dan dilaksanakan, berikut ini adalah uraiannya:


a. Register Keuangan Perkara
Melakukan input data keuangan perkara tingkat pertama di
Pengadilan Agama Bojonegoro dalam sebuah Buku Induk
Keuangan Perkara. Mulai dari pendaftaran, biaya panjar, biaya
pemanggilan para pihak, biaya minutasi, hingga biaya pengeluaran
Akta Cerai dan biaya lain berkenaan dengan perkara perdata yang
diajukan.
b. Pembukuan ATK
Membukukan Alat Tulis Kantor (ATK) secara sistematis
pada dokumen excel. Berisi data masuk, sisa, dan jumlah keluar
Alat Tulis Kantor yang terpakai. Perekapan data-data tersebut
dilakukan per bulan. ATK tersebut antara lain seperti kertas,
bolpoin, penggaris, map, amplop dan lain-lain.
15

c. Anonimisasi Putusan
Setiap putusan yang telah berkekuatan hukum tetap (BHT)
akan dilakukan pengaburan nama pihak yang terkait dalam suatu
perkara. Pengaburan ini dilakukan untuk menjaga data diri para
pihak yang berperkara di Pengadilan Agama. Putusan yang
dianonimisasi adalah putusan perkara perdata yang timbul akibat
sengketa perkawinan, misalnya perkara cerai talak, cerai gugat,
gugatan gono-gini, dan sebagainya.
d. Upload putusan
Kegiatan ini dilakukan untuk memenuhi syarat yang
diberikan oleh Mahkamah Agung terkait penyebaran informasi ke
publik secara lebih transparan serta untuk memudahkan para
pencari keadilan dalam melihat hasil ataupun status perkara
khususnya perkara perceraian yang ditangani oleh Pengadilan
Agama Bojonegoro. Perkara yang telah dianonimisasi tersebut
kemudian diunggah pada situs resmi Direktori Putusan Mahkamah
Agung Republik Indonesia atau pada situs yang beralamat di
http://putusan.mahkamahagung.go.id.
D. POTENSI INDUSTRI DALAM RANGKA PSG
Peran Industri sangat penting sekali dalam pelaksanaan program PSG.
Terutama untuk melihat sejauh mana kemampuan yang dimiliki siswa untuk
menunjang kegiatan dalam dunia usaha. Selain itu para peserta PSG-pun
dapat mengambil bagian dalam jalannya kegiatan-kegiatan pada industri
ataupun perusahaan yang menjadi tempat PSG-nya.
Disamping itu juga merupakan tempat lapangan kerja bagi orangorang yang ingin bekerja di bidangnya. Oleh karena itu saya melaksanakan
PSG di Kantor Pengadilan Agama Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro untuk
menambah pengetahuan saya di dalam dunia industri khususnya dibidang

16

web design dan dibidang troubleshooting komputer, untuk menyiapkan saya


bekerja di dunia industri.
Selain dari itu, potensi yang terdapat di industri sangat berpengaruh
pada siswa yang melakukan kegiatan PSG ini. Jadi, siswa dapat menentukan
ke mana tujuannya setelah tamat dari sekolah, apakah mau membuka suatu
usaha atau mencari pekerjaan yang sesuai dengan apa yang telah didapat di
sekolah dan terlebih lagi pengalaman-pengalaman dalam usaha yang didapat
di industri tempat PSG.
Dan dari itu, kegiatan PSG ini menjadi penyeimbang teori-teori yang
telah didapat di sekolah, dan mempraktikkannya di dunia usaha. Dan yang
paling utama adalah dalam program PSG ini, industri tersebut sangat
berpotensi dalam mengembangkan kemampuan siswa.
Adapun potensi industri dalam rangka program PSG antara lain:
1) Mendapat pelajaran baru yang sebelumnya belum pernah dipelajari
2) Mengembangkan sikap kemandirian dan komunikasi siswa/siswi
3) Memberikan pengalaman baru yang bisa bermanfaatkan siswa/siswi
apabila terjun kedunia kerja yang sebenarnya
4) Dapat beradaptasi dengan dunia kerja yang sebenarnya
5) Mendapatkan bimbingan sebagaimana yang diharapkan
6) Menjadikan siswa/siswi terampil dan siap kerja.
E. JURNAL KEGIATAN PSG
Jurnal kegiatan PSG dilampirkan

17

BAB III
TEMUAN FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT

A. FAKTOR PENDUKUNG
Faktor pendukung dalam pelaksanaan PSG adalah pembelajaran yang
dilaksanakan di Pengadilan Agama Bojonegoro sangat efektif karena
Pengadilan Agama Bojonegoro memiliki tenaga IT yang sangat kompeten di
bidangnya sehingga saya selaku siswa IT sangat terbantu dalam pengerjaan
tugas dari pihak kantor sehingga tugas-tugas saya cepat selesai, selain itu
dukungan dari guru pembimbing sangat memberikan motivasi bagi penulis
untuk mengerjakan tugas akhir ini dengan sebaik-baiknya
B. FAKTOR PENGHAMBAT
Kurang PC saat PSG sehingga waktu pertama kali PSG harus
bergantian dalam memakai PC.
Kurang adanya dukungan dari pegawai kantor sehingga menyebabkan
kurang bisa akrab dengan pegawai.
C. MANFAAT YANG DI RASAKAN
Manfaat yang di rasakan dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri
adalah:
1.

Siswa:
a.

Siswa Dapat meningkatkan dapat meningkatkan keterampilan serta


mengembangkan bakat dalam membuat suatu produk.

b.

Dapat mengenal lebih jauh tentang computer grafis.

18

2.

Sekolah:
a.

Mempunyai anak didik yang bisa dibanggakan.

b.

Dunia Usaha/Industri.

c.

Menjadi terbantunya pekerjaan.

19

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Keberhasilan pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PSG) sangat dibutuhkan


oleh para siswa dan siswi agar dapat menerapkan hasil yang diperoleh selama
PSG dalam dunia kerja yang akan datang. Dengan dibuatnya laporan PSG ini
diharapkan dapat dijadikan acuan bagi lancarnya Praktik Kerja Industri (PSG),
terutama pada tahap awal kerja berkaitan dengan keahlian yang ada didunia usaha
atau di dunia industri. Dengan dibuatnya laporan ini diharapkan juga ada
kesamaan visi dan misi antara pihak sekolah dengan dunia industri pasangan.
Harapan kami sebagai penulis didalam penjelasan didalam laporan ini telah
tersusun rajin sesuai dengan tujuan siswa adan siswi, kami telah berusaha
menyusun dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti
bagi yang membacanya. Kami berharap pembaca dapat memahami dan
mengambil manfaat dan isi laporan tersebut atas kelebihan dan kekurangannya
kami mohon maaf.
A. KESIMPULAN
Setelah saya melaksanakan Praktik kerja lapangan di Pengadilan
Agama Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro dan membuat laporan ini, maka
kami dapat menyimpulkan beberapa hal antara lain:
Kegiatan PSG merupakan kegiatan yang positif bagi siswa sekolah
menengah kejuruan (SMK) karena dengan kegiatan ini dapat mengikatkan
kompetensi siswa dan siswi.
Kegiatan PSG merupakan kesempatan yang memberikan ruang
kepada siswa dan siswi SMK untuk mengembangkan kemampuan sesuai
dengan kompetensi masing-masing.

20

Kegiatan PSG memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi


siswa dan siswi SMK untuk menunjukkan kemampuannya pada industri atau
perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja yang kompeten di bidangnya.
Kegiatan PSG merupakan media promosi kemampuan siswa SMK
sebagai tenaga kerja yang matang dalam menyongsong dunia kerja.
Praktik

kerja

lapangan

ini

dilaksanakan

untuk

menambah

keterampilan siswa dalam setiap praktik dan menerapkan teori-teori yang


didapat langsung pada obyeknya.
B. SARAN
Setelah melaksanakan proses pembuatan laporan PSG, maka saya
mempunyai beberapa saran yang ingin disampaikan kepada pihak sekolah dan
instansi selaku pihak yang terkait langsung dengan pelaksanaan kegiatan
PSG, antara lain sebagai berikut:
1.

Saran Untuk Pihak Sekolah


a.

Kegiatan PSG ini merupakan kegiatan yang positif bagi semua


pihak baik untuk mengembangkan kemampuan individu maupun
sebagai sarana untuk menilai sejauh mana keberhasilan sekolah
dalam menyiapkan siswanya untuk diterjunkan ke dunia kerja,
sehingga perlu ditingkatkan baik dari segi struktural maupun
operasional di masa-masa mendatang.

b.

Sekolah hendaknya membekali ilmu-ilmu dasar yang banyak


diaplikasikan di dunia industri sehingga pada saat siswa dan siswi
melaksanakan kegiatan PSG siswa tidak banyak menghadapi
kendala yang berhubungan dengan materi akademis, yang pada
kenyataannya siswa masih dibingungkan dengan masalah yang
dihadapi di dunia usaha.

21

2) Sekolah hendaknya memperbanyak frekuensi bimbingan dan


pengawasan kegiatan PSG.
3) Sekolah hendaknya merencanakan program tindak lanjut dari
kegiatan PSG sebagai media promosi kemampuan dan kompetensi
siswa.
4) Pekerjaan yang diberikan dari pihak industri pada kami sangat
bermanfaat bagi saya dalam kehidupan yang akan datang, namun
untuk mengisi waktu kosong sebaiknya pihak industri sebaiknya
memberikan pekerjaan-pekerjaan yang lebih bermanfaat bagi siswa
dan siswi agar waktu tidak terbuang dengan sia-sia.
5) Pihak sekolah agar dapat memantau kegiatan siswa yang sedang
melaksanakan PSG secara intensif sehingga segala kesulitan yang
timbul dapat dipecahkan bersama.
2.

Saran Untuk Pihak Industri


1) Tata tertib dan kedisiplinan karyawan harus lebih ditingkatkan lagi
agar hal tersebut dapat menunjang ke arah keberhasilan dan
kemajuan perusahaan maupun kemajuan tersebut sendiri.
2) Keselamatan kerja yang harus lebih diperhatikan dan ditingkatkan.
3) Komunikasi antar pihak harus dieratkan lagi.
4) Adanya dukungan dari pihak sekolah maupun industri dalam proses
pembuatan laporan.
Saya sangat menyadari sepenuhnya bahwa apa yang diucapkan lewat

saran tersebut tidak semudah diucapkan akan tetapi, penulis berharap sekali
untuk dapat mempertimbangkannya untuk kemajuan semua pihak.
Pada akhirnya semoga apa yang saya lakukan dapat menjadi
segalanya lebih baik serta perubahan di masa yang akan datang.
22

DAFTAR PUSTAKA

http://yenniimnida-maboysj.blogspot.com/2012/03/laporanpraktekkerja-industri-lembaga.html

23

Anda mungkin juga menyukai