Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. APA ITU GA ?
Algoritma genetika adalah algoritma komputasi yang diinspirasi teori evolusi yang
kemudian diadopsi menjadi algoritma komputasi untuk mencari solusi suatu
permasalahan dengan cara yang lebih alamiah. Salah satu aplikasi algoritma
genetika adalah pada permasalahan optimasi kombinasi.
Algoritma genetika yang dikembangkan oleh Goldberg adalah algoritma komputasi
yang diinspirasi teori evolusi Darwin yang menyatakan bahwa kelangsungan hidup
suatu makhluk dipengaruhi aturan yang kuat adalah yang menang. Darwin juga
menyatakan bahwa kelangsungan hidup suatu makhluk dapat dipertahankan melalui
proses reproduksi, crossover, dan mutasi. Konsep dalam teori evolusi Darwin tersebut
kemudian diadopsi menjadi algoritma komputasi untuk mencari solusi suatu
permasalahan dengan cara yang lebih alamiah.
B. MENGAPA MENGGUNAKN GA ?
interpolasi linier yang sederhana dalam pencarian nilai konvergen. Dua proses
kodifikasi solusi (i.e. nilai ITP) yang diperlukan pada algoritma genetika apakah
sebagai bilangan biner (kode konvensional) atau bilangan riil
(kode non konvensional) dianalisis secara khusus, mengingat kode bilangan riil
seringkali diperlukan untuk aplikasi algoritma genetika dalam bidang rekayasa
transportasi. Empat parameter utama dari algoritma genetika, yaitu jumlah populasi,
probabilitas pertukaran gen, probabilitas perubahan gen dan fungsi seleksi, yang
dianggap paling sesuai untuk pencarian nilai ITP diusulkan dalam makalah ini.
Bidang Struktur
Implementasi Algoritma Genetik pada Optimasi Bentuk dan Ukuran Bukaan Pada
Balok Baja Profil I dengan Bukaan Cellular
Oleh : Suharyanto, 2006
Abstrak
Balok selulair umumnya terfabrikasi dari balok baja profil I yang dipotong dan dilas
dan system pemotongan membentuk bukaan pada badan profil dengan bentuk sel atau
lingkaran yang diinginkan. Berbagai variasi bentuk, ukuran dan lokasi bukaan bisa
digunakan pada badan profil balok selulair ini. Bentuk bukaan bisa lingkaran maupun
lingkaran yang diperlebar maupun diperpanjang. Beberapa optimasi mungkin bisa
digunakan agar mendapatkan pemanfaatan secara maksimal dari dimensi standar
balok baja berprofil I, sehingga menghasilkan kerugian (kehilangan bahan) yang
sekecil mungkin akibat operasi pemotongan. Dalam banyak hal, Algoritma Genetik,
dan pengembangannya, mengemukakan kombinasi antara fleksibilitas, ketahanan dan
kesederhanaan. Pembahasan berikut mengutamakan beberapa fitur kunci dari
Algorima Genetik, dan merngilustrasikan suatu aplikasi dari kekhususan Algoritma
Genetik dalam mencari dan meng-estimasi nilai optima global. Optimasi bisa
mengambil berupa prosedur maksimalisasi atau minimalisasi. Dalam artikel ini,
optimisasi akan me-maksimalisasi bukaan badan sambil meningkatkan kekuatan dan
kekakuan. Pilihan me-maksimalisasi adalah: Algortima Genetik didasarkan pada
proses evolusi dan konsep seleksi alami dari Darwin. Dalam konteks Algoritma
Genetik, fungsi tujuan biasanya disebut dengan fungsi fitness, dan istilah survival dari
nilai paling fit menunjukkan prosedur maksimalisasi.
Bidang : Manajemen Proyek
Penetuan Lokasi Tower Crane Menggunakan Algoritma Genetika Pada Proyek
Perkantoran Halim Sakti
Oleh : Winanda, Lila Ayu Ratna
Abstrak
Perencanaan mmgmaifacilities layout merupakan hal yang kompleks. Tower crane
termasuk peralatan yang memegang peran penting dalam bangunan tinggi dan
menjadi target optimasi dalam penelitian ini. Tower crane disini terkait dengan
pemenuhan demand point yang diambil dari supply point. Penentuan letak fasilitas
yang dipertimbangkan secara bersama-sama dicoba dimodelkan dengan menggunakan
S = {(x1,y1),(x2,y2),(xn,yn)}
dimana,
0 < xk N1, 0 < yk N2
2. Menentukan kromosom
Macam macam kromosom :
Kromosom biner
Kromosom yang disusun dari gen-gen yang bernilai 0 dan 1, kromosom ini
adalah model standar dalam algoritma genetika.
Cirinya :
1. Kromosom biner merupakan model yang sederhana dengan tingkat
keberhasilan yang tinggi.
2. Permasalahan dengan parameter yang jumlah dan range nilainya tertentu
sebaiknya menggunakan bentuk kromosom biner, seperti mencari nilai
optimal fungsi transedental.
3. Jumlah gen pada kromosom biner menunjukkan tingkat ketelitian yang
diharapkan.
Kromosom float
Kromosom yang disusun dari gen-gen dengan nilai pecahan, gen integer dapat
digolongkan dalam bentuk kromosom ini.
Cirinya :
1. Kromosom float merupakan model yang jumlah parameternya banyak.
Tingkat keberhasilan dari bentuk kromosom ini rendah dalam kecepatan
(jumlah generasi).
2. Range nilai [min max] menjadi tidak penting dalam bentuk kromosom float
ini.
Kromosom string
Kromosom yang disusun dari gen-gen yang bernilai string (simbol).
Kromosom Kombinatorial
Kromosom yang disusun dari gen-gen yang dinilai dari urutannya.
Nilai fitness merupakan suatu ukuran baik tidaknya suatu solusi yang dinyatakan
sebagai satu individu, atau dengan kata lain nilai fitness menyatakan nilai dari fungsi
tujuan.
Algoritma genetika mempunyai tujuan untuk memaksimalkan nilai fitness atau
mencari nilai fitness maksimal.
Yang diharapkan adalah nilai fitness yang optimal, dalam evolusi dunia nyata
individu bernilai fitness tinggi akan bertahan hidup, sedangkan yang rendah akan
gugur.
Untuk permasalahan minimalisasi, nilai fitness adalah inversi dari nilai minimal yang
diharapkan. Proses inversi dapat dilakukan dengan:
Maksimasi : Fitness = A F(X)
Minimasi : Fitness =
( )
a(k) = 1 -a(k)
Pada kromosom float ada dua macam mutasi yang banyak dilakukan yaitu random
mutationdan shift mutation.
Random mutation adalah mengganti gen yang termutasi dengan nilai acak.
a(k) = random
Shift mutation adalah menggeser nilai gen termutasi sebesar , dimana adalah
bilangan kecil yang ditentukan.
a(k) = a(k) +