Terapi lainnya yaitu terapi intervensi (latihan) oleh spesialis rehabilitasi medik.
Pasien dan klinisi hendaknya menetapkan disiplin tinggi untuk meningkatkan
lebih tebal/kental.
Cairan diusahakan diberikan bersama makanan padat, dengan perlahan- lahan dari
NGT.
Bila tetap sulit, jalan terakhir adalah pemberian cairan intravena.
Cegah dehidrasi dan malnutrisi karena akan menambah masalah dan morbiditas.
Definisi
Terapi oksigen merupakan memberikan aliran gas (O2) lebih dari 20 % pada tekanan 1
atmosfir sehingga konsentrasi oksigen dalam darah meningkat.
Tujuan
Terapi oksigen bertujuan untuk :
1. Memberikan oksigen jaringan yang adekuat
2. Menurunkan kerja napas
3. Menurunkan kerja jantung
Indikasi
Terapi oksigen diberikan kepada pasien :
1. Pada penurunan PaO2 dengan gejala dan tanda hipoksia seperti dispnu, takipnu,
disorientasi, gelisah, apatis atau penurunan kesadaran, takikardi/bradikardi dengan
tekanan darah turun.
2. Keadaan lain seperti gagal napas akut, shok, keracunan CO2
Pendahuluan
Nodul tiroid merupakan neoplasma endokrin yang paling sering ditemukan di klinik.
Karena lokasi anatomik kelenjar tiroid yang unik, yaitu berada di superfisial, maka nodul
tiroid dengan mudah dapat di deteksi baik melalaui pemeriksaan fisik maupun dengan
berbagai moda diagnosis seperti ultrasonografi, sidik tiroid (sintigrafi), atau CT Scan. Yang
menjadi kepedulian klinik adalah kemungkinan nodul tersebut ganas, di samping keluhan
pasien seperti perasaan tidak nyaman karena tekanan mekanik nodul terhadap organ
sekitarnya serta masalah kosmetik. Di perlukan uji saring yang cukup spesifik untuk
mendeteksi keganasan mengingat kemungkinannya hanya sekitar 5% dari nodul yang
ditemukan di klinik.
Dasar pemikiran pengelolaan nodul tiroid adalah bagaimana mendeteksi karsinoma
yang mungkin di temukan hanya pada sebagian kecil pasien, serta menghindarkan
pembedahan atau tindakan lain yang sebenarnya tidak perlu pada sebagian besar pasien
lainnya. Untuk itu perlu di pahami patogenesis, karakteristik nodul serta penilaian resiko,
manfaat spesifik dan keterbatasan alat uji diagnosis serta jenis tindakan atau pengobatan yang
dilakukan.