STATISTIKA
Modul 10
Disusun Oleh :
Dien Pristiandana
125410323
LABORATURIUM TERPADU
STMIK AKAKOM YOGYAKARTA
2014
A. TUJUAN
-
Dapat melakukan uji analysis of variance (ANOVA) satu arah (one way)
Dapat melakukan analisis terhadap hasil uji ANOVA
B. TEORI
Uji analisis variansi (ANOVA) digunakan untuk membandingkan apkah dua
sampel berasal dari populasi dengan variansi yang sama dan distribusi tersebut
digunakan bila kita ingin membandingkan dua atau lebih rata rata populasi
secara simultan. Teknik pengujian ANOVA ini merupakan perluasan dari teknik
uji T dengan dua sampel.
Perbedaan dasar antara uji ANOVA dengan uji T adalah pada teknik uji ANOVA
satu factor (one-way) kita dapat mengidentifikasi kelompok mana saja yang
mempunyai rata rata sama atau berbeda
Syarat menggunakan teknik ANOVA harus dipenuhi beberapa hal :
1. Keragaman Varian (homogeneity of variance) artinya dependent variable
(variable tergantung) harus mempunyai keragaman varian pada setiap
kategori variable bebasnya (independent variable).
Keragaman varian dapat dilihat dari nilai probabilitas (significance) pada
Levenes Test of Homogeneity of variance. Nilai probabilitas (significance)
> 0.05 maka H0 diterima dengan asumsi
H0 :Varian kelompok yang dibandingkan sama
H1 : Varian kelompok yang dibandingan tidak sama
2. Sampel Acak (random sampling)
Dalam pengujian signifikansi subyek dalam setiap kelompok harus di pilih
secara acak atau dengan kata lain menggunakan teknik probabilitas.
Uutk menggunakan menu One-Sample T-Test Klik Analyze; Compare
means; One-way ANOVA
C. PEMBAHASAN
Beberapa
asumsi
yang
harus
dipenuhi
pada
2.
uji
Anova
adalah:
Asumsi pertama harus dipenuhi pada saat pengambilan sampel yang dilakukan secara
random terhadap beberapa (> 2) kelompok yang independent, yang mana nilai pada
satu kelompok tidak tergantung pada nilai di kelompok lain. Sedangkan pemenuhan
terhadap asumsi kedua dan ketiga dapat dicek jika data telah dimasukkan ke komputer,
jika asumsi ini tidak terpenuhi dapat dilakukan transformasi terhadap data (cara
transformasi data dapat dilihat disini). Apabila proses transformasi tidak juga dapat
memenuhi asumsi ini maka uji Anova tidak valid untuk dilakukan, sehingga harus
menggunakan uji non-parametrik misalnya Kruskal Wallis.
Uji Anova pada prinsipnya adalah melakukan analisis variabilitas data menjadi dua
sumber variasi yaitu variasi didalam kelompok (within) dan variasi antar kelompok
(between). Bila variasi within dan between sama (nilai perbandingan kedua varian
mendekati angka satu), maka berarti tidak ada perbedaan efek dari intervensi yang
dilakukan, dengan kata lain nilai mean yang dibandingkan tidak ada perbedaan.
Sebaliknya bila variasi antar kelompok lebih besar dari variasi didalam kelompok,
artinya intervensi tersebut memberikan efek yang berbeda, dengan kata lain nilai mean
yang dibandingkan menunjukkan adanya perbedaan.
Prosedur uji hopotesis :
1.
Jika dalam ANOVA H0 tidak ditolak, maka pekerjaan selesai dengan kesimpulan
semua rata-rata relatif sama.
2.
Jika dalam ANOVA H0 ditolak, maka masih ada pekerjaan untuk melihat
ratarata populasi mana yang benar-benar berbeda dengan menggunakan MCA.
Between
Sum of
Squares
38.283
df
2
Mean
Square
19.142
F
8.492
Sig.
.005
Groups
Within
Groups
Total
27.050
65.333
12
14
2.254
Sig.
Keputusan
Mean
Dif.
Kesimpulan