Anda di halaman 1dari 23

UJI Statistik Untuk Penelitian

ANOVA Anggota Kelompok 4


Ardi
Putri Chairunisa
Rizki Amalia
Shindy Octa Vaena Marlid
Dosen Mata Kuliah : Dr. Haratua
Tiur Maria S., M.Pd.
PENGERTIAN UJI
ANOVA
Analisis ragam atau analysis of varians (anova)
adalah suatu metode untuk menguraikan keragaman
total data menjadi komponen-komponen yang
mengukur berbagai sumber keragaman. Suatu
metode analisis statistika yang termasuk ke dalam
cabang statistika interferensi.
JENIS-JENIS UJI
Berdasarkan A NOVAvariabel faktor (independen variable atau
jumlah
variabel bebas) dan jumlah variabel responsen (dependent
variable atau variabel terikat). Pembagiannya adalah sebagai
berikut:
Univariat:
1. Univariate One Way Analysis of Variance. Apabila variabel
bebas dan variabel terikat jumlahnya satu.
2. Univariate Two Way Analysis of Variance. Apabila variabel
bebas ada 2, sedangkan variabel terikat ada satu.
3. Univariate Multi way Analysis of Variance. Apabila variabel
bebas ada > 2, sedangkan variabel terikat ada satu.
Multivariat:
1.Multivariate One Way Analysis of Variance. Apabila
variabel bebas dan variabel terikat jumlahnya lebih dari
satu.
2.Multivariate TwoWay Analysis of Variance. Apabila variabel bebas ada 2,
sedangkan variabel terikat jumlahnya lebih dari satu.
3.Multivariate Multi way Analysis of Variance. Apabila variabel bebas
ada > 2, sedangkan variabel terikat jumlahnya lebih dari satu.

Jenis lain yang menggunakan prinsip ini


adalah: Repeated Measure Analysis of
variance.
Analysis of Covariance (ANCOVA).
Multivariate Analysis of covariance
(MANCOVA).
CIRI-CIRI UJI
ANOVA
Ciri khasnya adalah adanya satu atau lebih variabel bebas sebagai faktor
penyebab
dan satu atau lebih variabel response sebagai akibat atau efek dari
adanya faktor.
Contoh penelitian yang dapat menggambarkan penjelasan ini:
“Adakah pengaruh jenis bahan bakar terhadap umur thorax mesin.” Dari
judul tersebut jelas sekali bahwa bahan bakar adalah faktor penyebab
sedangkan umur thorax mesin adalah akibat atau efek dari adanya
perlakuan faktor. Ciri lainnya adalah variabel response berskala data rasio
atau interval (numerik atau kuantitatif).
SYARAT UJI
AnovaANOVA salah satu dari berbagai jenis uji parametris, karena
merupakan
mensyaratkan adanya distribusi normal pada variabel terikat per perlakuan atau
distribusi normal pada residual. Syarat normalitas ini mengasumsikan bahwa sample
diambil secara acak dan dapat mewakili keseluruhan populasi agar hasil penelitian
dapat digunakan sebagai generalisasi. Namun keunikannya, uji ini dapat dikatakan
relatif robust atau kebal terhadap adanya asumsi tersebut :
Menurut Donald H Saunders dalam buku Comparison of Three or More Sample Means:
Analysis of Variance (1990) ada asumsi yang harus dipenuhi untuk melakukan uji Anova yaitu :
• Random sampling: sampel bersifat independen dan bebas, artinya individu sampel diambil
secara acak (random) dari masing-masing populasi atau kelompok data.
• Multivariate normality: distribusi gejala tiap populasi atau kelompok data adalah normal.
Untuk mendapat data dengan distribusi normal, jumlah sampel bisa diperbanyak atau bisa
dilakukan tes normalitas terlebih dahulu.
• Homogenity of variance: setiap populasi memiliki kesamaan variansi, jika berbedapun
hendaknya tidak terlalu signifikan. Kesamaan variansi dapat diketahui melalui pengujian
variansi.
FUNGSI UJI
Anova digunakanA NO V
sebagaiAalat analisis untuk menguji hipotesis penelitian. Hal ini
memudahkan analisis beberapa kelompok sampel yang berbeda dengan minimal resiko
kesalahan. Disebut analysis of variance, bukan analysis of means karena pengujian
dilakukan dengan membandingkan varians.
Analisis ANOVA sering digunakan penelitian eksperimen dimana
pada terdapat
beberapa perlakuan. Peneliti ingin menguji, apakah ada perbedaan
bermakna antar
perlakuan tersebut. Uji Anova berfungsi untuk membandingkan rata-rata populasi untuk
mengetahui perbedaan signifikan dari dua atau lebih kelompok data. Berdasarkan situs
Statistics Solutions, berfungsi :
Anova satu arah menganalisis data yang hanya memiliki satu variabel bebas atau karena satu
faktor.
Anova dua arah menganalisis data yang memiliki dua variabel bebas atau memiliki faktor
kedua yang memengaruhi kondisi populasi
TUJUAN UJI
ANOVA
Tujuan Anova adalah untuk mengambil kesimpulan dengan cara menemukan kelompok data
yang berbeda. Hal ini dilakukan dengan memberikan hipotesis nol kepada populasi data.
1.Memenuhi asumsiLangkah awal pengujuan Anova adalah memenuhi ketiga asumsi yang
menjadi syarat pengujian.
2.Menghitung meanLangkah selanjutnya adalah menghitung mean masing-masing kelompok.
Setelah
selesai, maka dapat dihitung juga mean keseluruhan atau mean total.
3.Menghitung deviasiUntuk menentukan deviasi. Caranya jumlahkan nilai dari semua data,
kemudian dibagi dengan banyaknya data. Setelah itu, cari nilai varian yaitu dengan mengurangi
‘mean’ dari nilai data. Dari masing-masing nilai yang didapatkan, lalu dikuadratkan.
TUJUAN UJI
A N O V A
4.Menghitung mean kuadratLalu dihitung nilai mean kuadratnya dari masing-masing kelompok dan
total. Setelah hasil mean kuadrat didapatkan, maka bisa dihitung degree of freedom atau derajat
kebebasannya baik variabel antar kelompok dan variabel dalam kelompok.Nilai mean kuadrat bisa
dikuadratkan, namun akan merepotkan jika sampel dalam jumlah banyak. Sehingga mean kuadrat
juga dapat dihitung dengan cara membandingkan nilai deviasi kuadrat dibagi dengan nilai derajat
kebebasan.
5.Menghitung F-ratio langkah selanjutnya adalah mencari nilai F-ratio dengan membandingkan
nilai
mean kuadrat antar kelompok dan nilai mean kuadrat dalam kelompok.
TUJUAN UJI
ANOVA
6. Membandingkan dengan hipotesis nolDari nilai F-ratio yang dihitung kemudian
dibandingkan dengan nilai F pada tabel. Jika nilai F-ratio lebih besar daripada
nilai F tabel, hipotesis nol ditolak. Sehingga mengartikan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan antara mean kelompok data.
Namun jika nilai F-ratio lebih kecil atau sama dengan nilai F tabel, maka hipotesis nol
diterima. Hal ini masing-masing kelompok data memiliki nilai mean yang sama, atau
tidak ada perbedaan yang signifikan di anatar kelompok-kelompok data tersebut.
Prosedur Uji Hipotesis Anova Satu Arah

1. Menentukan Hipotesis (Ho dan H1)


H0 :μ1 = μ2 = ... = μk
Yaitu artinya, semua rata-rata (mean ) populasi adalah sama Tidak ada
efek faktor terhadap variabel respon

H1: Tidak semua μi sama, i=1,2,…k


Yaitu artinya, minimal satu rata-rata populasi berbeda (yang lainnya sama)
Ada efek atau pengaruh faktor terhadap variabel respon
Tidak berarti bahwa semua populasi berbeda
Prosedur Uji Hipotesis Anova Satu Arah

2. Menentukan tingkat Signifikansi (α)


3. Tentukan derajat kebebasan
(df) df JKa = k-1
df JKd = N-k
4. Analisis dan Menentukan Fhitung
dan Ftabel

atau Sig. (P_value)


Prosedur Uji Hipotesis Anova Satu Arah
5. Menentukan daerah Kritis
H0 ditolak jika Sig. < α
H0 ditolak jika

6. Menentukan kriteria pengujian


Ho diterima jika ≤ F tabel
Ha diterima jika > F tabel
Untuk menentukan Ho atau Ha diterima maka ketentuan yang harus diikuti adalah :
- Bila F hitung sama atau lebih kecil dari F tabel maka Ho diterima dan Ha di tolak.
- Bila F hitung lebih besar dari F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Pengujian data ANOVA
Satu arah
SPSS

1. Memasukan data yang


telah tersedia kedalam input
data
2. . Melakukan
setting analisis
data sebagai berikut :

- Pilih analyze pada menu


file yang ada, pilih compare
mean àOne Way Anova
- Setelah itu maka akan tampil gambar sebagai berikut
:

- Pada Posisi Dependent List masukkan variabel yang menjadi variabel terikat. Dari data yang
ada maka variabel terikatnya adalah variabel tingkat penjualan, maka pilih tingkat penjualan.
- Pada Posisi faktor pilih variabel yang menjadi faktor penyebab terjadinya
perubahan pada variabel terikat. Dalam hal ini adalah variabel kemasan.
Sehingga akan berubah menjadi seperti ini

- Klik tombol options dan


klik pilihan yang diinginkan
seprti berikut :
Untuk melihat keseragaman pada
perhitungan statistik, maka dipilih
Descriptive dan Homogeneity-of-
variance. Untuk itu klik mouse pada
pilihan tersebut. Missing Value adalah
data yang hilang, karena data yang
dianalisis tidak ada yang hilang, maka
abaikan saja pilihan ini kemudian klik
continue.
Klikpost hoc dan pilih jenis post hoc yang diinginkan

Klik Tukey dan Bonferroni


perhatikan significance
level yang digunakan. Pada
gambardiatas tertuliskan
0,05. Hal itu dikarenakan α
sebesar 5%.

Kemudian klik Continue


jika
pengisian dianggap selesai.
Test of Homogeneity of Variances
Tingkat Penjualan
Levene Statistic df1 df2 Sig.

.584 2 27 .565

ANOVA
Tingkat Penjualan
Sum Df Mean F Sig.
of Square
Squares
Between Groups 4206.667 2 2103.333 54.606 .000

Within Groups 1040.000 27 38.519

Total 5246.667 29
Post Hoc
Multiple Comparisons
Dependent Variabel:Tingkat Penjualan
Mean 95% Confidence Interval
(I) Bentuk (J) Bentuk Difference
Kemasan Kemasan (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

Tukey HSD Kemasan A Kemasan B -15.000 * 2.776 .000 -21.88 -8.12


Kemasan C 14.000 * 2.776 .000 7.12 20.88
Kemasan B Kemasan A 15.000 * 2.776 .000 8.12 21.88
Kemasan C 29.000 * 2.776 .000 22.12 35.88
Kemasan C Kemasan A -14.000 * 2.776 .000 -20.88 -7.12
Kemasan B -29.000 * 2.776 .000 -35.88 -22.12
Bonferroni Kemasan A Kemasan B -15.000 * 2.776 .000 -22.08 -7.92
Kemasan C 14.000 * 2.776 .000 6.92 21.08
Kemasan B Kemasan A 15.000 * 2.776 .000 7.92 22.08
Kemasan C 29.000 * 2.776 .000 21.92 36.08
Kemasan C Kemasan A -14.000 * 2.776 .000 -21.08 -6.92
Kemasan B -29.000 * 2.776 .000 -36.08 -21.92
Beberapa saat kemudian akan keluar tampilan
output
SPSS sebagai berikut Descriptives
Tingkat Penjualan
95%
Confidence
Interval for
Std. Std. Mean
N Mean Deviation Lower Upper Minimum Maximum
Error Bound Bound

Kemasan A 10 51.00 5.164 1.633 47.31 54.69 45 55


75
Kemasan B 10 66.00 5.676 1.795 61.94 70.06 55
45
Kemasan C 10 37.00 7.528 2.380 31.61 42.39 20 75
TERIMA
KASIH
!!!

Anda mungkin juga menyukai