KELUARGA INDONESIA
ZISWAF
secara
Cepat,
Tepat
dan
hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orangorang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nazarkan, maka
sesungguhnya Allah mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat lalim tidak ada
seorang penolong pun baginya.
Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu
menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka
menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu
sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah
yang memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja
harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk
kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena
mencari keridaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya
kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikit pun tidak akan
dianiaya (dirugikan).
(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka
tidak dapat (berusaha) di muka bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka
orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta.Kamu kenal mereka dengan
melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan
apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui.
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara
tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya.
Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan
mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),
sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual
beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan
dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang
telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah)
kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah
penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai
setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan
sembahyang dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya.
Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba
(yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.
Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa
Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertobat (dari pengambilan
riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula)
dianiaya.
Dan jika (orang berutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia
berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik
bagimu, jika kamu mengetahui.
Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu
semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang
sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikit pun tidak
dianiaya (dirugikan).
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu`amalah tidak secara tunai untuk
waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang
penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan
menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia
menulis, dan hendaklah orang yang berutang itu mengimlakan (apa yang akan ditulis
itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia
mengurangi sedikit pun daripada utangnya. Jika yang berutang itu orang yang lemah
akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakan, maka
hendaklah walinya mengimlakan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang
saksi dari orang-orang lelaki di antaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh)
seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridai, supaya
jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu
enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu
menulis utang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang
demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih
dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu, (Tulislah muamalahmu itu), kecuali
jika muamalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tak
ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu
berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit-menyulitkan. Jika kamu
lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada
dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.
Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan
jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu
menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu
tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan
menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Al-Quran Surat At-Taubah ayat 53-60
Katakanlah: "Nafkahkanlah hartamu baik dengan sukarela atau pun dengan terpaksa,
namun nafkah itu sekali-kali tidak akan diterima dari kamu. Sesungguhnya kamu
adalah orang-orang yang fasik."
Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkahnafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka
tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak (pula)
menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan.
Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya
Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk
menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa
mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir.
Dan mereka (orang-orang munafik) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa
sesungguhnya mereka termasuk golonganmu; padahal mereka bukanlah dari
golonganmu, akan tetapi mereka adalah orang-orang yang sangat takut (kepadamu).
Jikalau mereka memperoleh tempat perlindungan atau gua-gua atau lobang-lobang
(dalam tanah) niscaya mereka pergi kepadanya dengan secepat-cepatnya.
Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (pembagian) zakat; jika
mereka diberi sebahagian daripadanya, mereka bersenang hati, dan jika mereka
tidak diberi sebahagian daripadanya, dengan serta merta mereka menjadi marah.
Jika mereka sungguh-sungguh rida dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya
kepada mereka, dan berkata: "Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan
kepada kami sebahagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya,
sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah", (tentulah yang
demikian itu lebih baik bagi mereka).
Jika mereka sungguh-sungguh rida dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya
kepada mereka, dan berkata: "Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan
kepada kami sebahagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya,
sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah", (tentulah yang
demikian itu lebih baik bagi mereka).
Jika mereka sungguh-sungguh rida dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya
kepada mereka, dan berkata: "Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan
kepada kami sebahagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya,
sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah", (tentulah yang
demikian itu lebih baik bagi mereka).
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang
miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah dan orang-
orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan
Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Aliran Dana
Aliran Koordinasi
Aliran Tahapan
Prosedur Penggalangan dan pendistribusian ZISWAF
Open Recruitment Relawan BMKI
Melakukan SENSUS Ekonomi Mandiri
Penetapan Muzakki Mandiri dan Muzakki Aktif
Penetapan Mustahiq
Penggalangan ZISWAF
Kebijakan Pengurus
Pendistribusian ZISWAF
Pelaporan ZISWAF
Penetapan pencapaian LAZ-BMKI
o Dapat mengentaskan dan menghilangkan kemiskinan karena keridhoan alloh swt.
Secara Quantitatif dan Qualitatif.
o Meningkatkan Masyarakat Sadar dan Paham ZISWAF
a.
b.
c.
d.
e.
Rincian Prosedur
1. Open Recruitment
- Melalui cara penggalangan sumber daya manusia,
- Melakukan Breafing persiapan Open Recruitment,
- Melakukan Open Recruitment;
Dengan materi :
Ke-BMKI-an
Fiqih ZISWAF
Orientasi dan Sejarah Dinar Dirham
Our Program LAZ-BMKI
Teknis Lapangan Relawan BMKI
- Sistem Gelombang,
Gelombang I : 100 Relawan
Gelombang II : 100 Relawan
Gelombang III : 100 Relawa
- Penetapan Tugas Relawan,
a. Melakukan Sensus Mustahiq
b. Melakukan Sensu Muzakki
c. Melakukan Penggalangan Dana Umat
d. Melakukan Pendistribusian Dana Umat
e. Hal-hal yang terkait dengan kerelawanan
SYARAT-SYARAT RELAWAN
Memiliki komitmen atau minded terhadap Dienul Islam yang sangat tinggi,
Menjunjung tinggi nilai-nilai Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW,
Memiliki visi, misi dan cita-cita yang suci dan murni untuk dapat menjalankan LAZBMKI, sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan amal madani,
Wajib menjunjung tinggi Akhlaqul Karimah,
5. Penggalangan ZISWAF
ZISWAF diambil oleh Relawan yang telah ditunjuk oleh LAZ-BMKI, dan telah
mengikuti Open Recruitment dan fit and propet tes.
Penggalangan dana ZISWAF dilakukan oleh para relawan kepada para muzakki yang
telah mengisi form kesediaan.
Melakukan event-event sadar dan paham ZISWAF kepada masyarakat, sehingga
prinsip-prinsip ZISWAF dapat dipahami oleh masyarakat dan akan terwujud
masyarakat yang sadar ZISWAF.
Penggalangan ZISWAF dilakukan secara merata sepanjang waktu yang ditetapkan,
Para muzakki akan mendapatkan nomor pokok wajib ZISWAF yang akan mendorong
transparansi dan efektifitas pengawasan,
ZISWAF dikelola oleh LAZ-BMKI sebagai benteng pertahanan ekonomi umat, para
relawan dilarang keras menyetorkan dana ZISWAF lebih dari 2x24 jam kepada LAZBMKI sejak dana diterima.
6. Kebijakan Penetapan Pengurus
- Memiliki komitmen atau minded terhadap Dienul Islam yang sangat tinggi,
- Menjunjung tinggi nilai-nilai Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW,
- Memiliki visi, misi dan cita-cita yang suci dan murni untuk dapat menjalankan LAZBMKI, sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan amal madani,
- Wajib menjunjung tinggi Akhlaqul Karimah,
- Mampu beramal bukan bekerja secara jujur, amanah dan profesional,
- Memiliki jiwa bertanggung jawab.
- LAZ-BMKI mencukupi kebutuhan pokok keluarga masing-masing pengurus,
- Wajib mengeluarkan dana Zakat nya yang dihasilkan dari fee kepengurusan,
- Mendapatkan insentif dari rumusan;
12.5% jatah amilin - 10 % jatah Relawan = 2.5 % yang dibagi atas seluruh pengurus
dan operasional
7. Pendistribusian ZISWAF
ZISWAF di distribusikan oleh LAZ-BMKI melalui Relawan-relawan yang telah mengikuti
Open Recruitment dan berbagai pelatihan-pelatihan peningkatan kapasitas diri, serta
telah dilatih mengenai pengelolaan ZISWAF, juga telah mendapatkan keterampilan
untuk dapat memotivasi para mustahiq agar dapat hidup lebih baik.
Mustahiq di latih dan di didik oleh relawan untuk menggunakan dana tersebut secara
produktif. Relawan bertanggungjawab apabila dana tersebut digunakan secara tidak
produktif.
Jumlah yang diberikan kepada mustahiq harus dalam jumlah yang cukup, sehingga
terbuka kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.
Pemberian kepada mustahiq harus ditandai, pada bukti dan keinginan untuk
memperbaiki diri.perbaikan yang paling kecil adalah menambah keterampilan.
Lembaga harus memberikan ZISWAF untuk mendorong perbaikan dan peningkatan
kapasitas diri.
Pelaporan ZISWAF harus di uji melalui pemeriksaan yang independen, dalam hal ini
adalah para pengawas dan pengawas syariah. Dan diberikan fee oleh LAZ-BMKI.
Sistem informasi dan komunikasi sejauh mungkin diterapkan untuk mendorong
transparansi, baik melalui surat, telepon, HP, SMS, Surat Internet dan lain-lain.
Sehngga pihak-pihak terkait dapat melihat pendistribusian dana ZISWAF sesuai
dengan kepentingannya.
9. Penetapan pencapaian LAZ-BMKI
Lembaga harus menetapkan tujuan-tujuannya, yang sesuai dengan visi dan misinya.
Berdasarkan tujuan tersebut ditetapkan sasaran dan mustahiq yang diberikan dana,
berikut besarnya dana yang harus disalurkan. LAZ-BMKI mendorong terciptanya
masyarakat keluarga Indonesia yang makin sejahera. Dalam hal ini sejahtera
jasamani dan rohani. LAZ-BMKI menggalang ZISWAF dan menyalurkannya kepada
mustahiq secara tepat dan berkelanjutkan.
Adapun sasaran yang harus dicapai adalah;
Dapat mengentaskan dan menghilangkan kemiskinan karena keridhoan alloh swt.
Secara Quantitatif dan Qualitatif.
b. Meningkatkan Masyarakat Sadar dan Paham ZISWAF
a.
2. Pembina
- Dipilih, diangkat diberhentikan oleh rapat umum pendiri,
- Bertugas menjaga, memelihara dan membina kegiatan-kegiatan LAZ-BMKI agar tidak
menyimpang dari ketentuan,
- Memberikan pembinaan Spiritual diminta atau tidak diminta oleh pengurus mengenai
nilai-nilai spiritual,
- Menerima laporan dari Pengurus untuk dinilai dan diberikan pengarahan kembali.
3. Pengawas
- Dipilih, diangkat diberhentikan oleh rapat umum pendiri,
- Bertugas menjaga, mengawasi kegiatan-kegiatan LAZ-BMKI agar tidak menyimpang
dari ketentuan keorganisasian,
- Memberikan pembinaan keorganisasian atau tidak diminta oleh pengurus mengenai
keorganisasian,
- Menerima laporan dari Pengurus untuk dinilai dan diberikan pengarahan kembali.
4. Pengawas Syariah
- Dipilih, diangkat diberhentikan oleh rapat umum pendiri,
- Bertugas menjaga, mengawasi kegiatan-kegiatan Syariah LAZ-BMKI agar tidak
menyimpang dari ketentuan syariah,
- Memberikan pembinaan syariah atau tidak diminta oleh pengurus mengenai
keorganisasian,
- Menerima laporan dari Pengurus untuk dinilai dan diberikan pengarahan kembali.
5. Direktur Eksekutip
- Dipilih, diangkat diberhentikan oleh Rapat umum pendiri,
- Memilih dan mengangkat Sekretaris, bendahara dan manajer LAZ-BMKI,
Disetujui oleh Pembina, Pengawas dan Pengawas Syariah.
- Memilih dan mengangkat Relawan BMKI I dan Relawan BMKI II,
- Mengkoordinasikan rencana kerja Manajer, kepada Relawan BMKI I dan BMKI II,
- Merevisi, menyetujui, menolak rencana kerja Manajer LAZ-BMKI,
- Mengawasi pelaksanaan rencana kerja Manajer LAZ-BMKI,
- Menilai, Menegur, dan mendorong realisasi Rencana kerja manajer LAZ-BMKI.
6. Sekretaris
- Dipilih, diangkat diberhentikan oleh Rapat umum pendiri,
- Memberikan pelayanan Administrasi kepada seluruh bagian LAZ-BMKI,
- Menerima Laporan kerja dari manajer-Manajer LAZ-BMKI,
- Mendistribusikan data Administrasi kepada bagian-bagian yang bersangkutan;
a. Mengkonsep, mengetik dan menyampaikan undangan,
b. Mencatat proses rapat dalam notulen rapat,
c. Membuat konsep putusan rapat,
d. Membuat net putusan rapat untuk di ketik,
- Mendistribusikan Putusan rapat,
a. mengkonsep, mengetik,menyampaikan pengangkatan pemberhentian
Pengurus LAZ-BMKI,
b. Merangkum laporan Manajer-manajer Laz-BMKI,
c. Mengetik pertanggungjawaban bendahara, Direktur, Pembina, Pengawas,
Pengawas Syariah untuk disampaikan di rapat Pendiri,
d. Membuat Build atau daftar gaji/fee anggota pengurus.
7. Akutansi dan keuangan
- Membuat anggaran penerimaan dan pengeluaran tahunan
- Membuat proyeksi aliran dana tahunan
- Melakukan pembayaran-pembayaran atas permintaan sekretaris yang di setujui
oleh Direktur,
- menerima penyetoran dari manajer penggalangan dana,
- Membuat laporan keuangan periodik dan laporan keuangan atas permintaan
Pembina, Pengawas, pengawas syariah dan muzakki melalui manajer penggalangan
dana dan Relawan II.
8. Manajer-manajer menyusul