Pendahuluan
Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan bahan pangan,
sandang, papan, tambang, dan tempat dilaksanakannya berbagai aktivitas.
Penghargaan manusia terhadap tanah sudah berlangsung sejak manusia menghuni
bumi ini, hingga saat ini manusia masih mengandalkan berladang secara tradisional
untuk memproduksi makanan. Selama tanah masih digunakan sebagai sumber
utama tempat berkembangnya vegetasi, manusia masih bergantung pada tanah
sebagai lokasi perolehan sumber makanan.
Tanah dapat dijabarkan berdasarkan komponen, tipe dan kandungan didalamnya.
Berdasarkan lapisannya, yaitu:
1. Lapisan permukaan tanah (Humus), dimana disini adalah lapisan tempat
jatuhnya daun dan organik lain.
2. Lapisan Topsoil (Horizon A), tempat adanya humus, akar tanaman, organisme
hidup dan mineral anorganik.
3. Lapisan dekomposisi, dimana material-material dari tanah lapisan atas, luruh
dan tersuspensi ke bawah.
4. Lapisan Subsoil (Horizon B), adalah lapisan dimana terdapat banyak
kumpulan material anorganik dari lapisan atas, yang merupakan akumulasi
material besi, alumunium, dan luruhan lempung dari atas.
5. Lapisan induk material (parent material, Horizon C), lapisan ini adalah lapisan
dimana materi-materi anorganik terpecah menjadi bebatuan yang berbeda
berupa pasir, lempung, lanau, dan kerikil.
6. Lapisan tanah keras (Horizon D), dimana lapisan ini adalah lapisan tak
tembus air, dan sulit terpenetrasi. Biasanya menjadi dasar perletakan dari
pondasi bangunan.
Tanah juga berfungsi sebagai media penyimpan air. Porositas dan permeabilitas
tanah berfungsi membantu pergerakan air di dalam media tanah. Namun, apabila
air yang tercemar masuk ke dalam tanah, pencemaran tanah akan terjadi.
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk
dan merubah lingkungan tanah alami. Sulit untuk mendefinisikan pencemaran
tanah karena banyaknya opini dalam bagaimana untuk mengkarakteristik polutan.
Pencemaran tanah juga disebabkan karena tambahan bahan kimia xenobiotik yang
1
dibuat manusia yang masuk ke dalam tanah seperti limbah B3, hujan asam, dan
lain sebagainya.
Gambar 1, Sebuah lokasi di Karabache, Russia, Terkontaminasi tinggi oleh of lead, arsenik,
nickel, cobalt, dan cadmium. (Sumber: http://www.pollutionissues.com/Re-Sy/SoilPollution.html)
Hidrokarbon
Logam Berat
Pestisida
Pelarut
Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh pencemaran air, jika bahan kimia beracun
masuk ke dalam air tanah, atau jika kontaminan yang melimpas mencapai sungai, danau,
atau lautan. Pencemaran tanah juga secara alami memberikan kontribusi terhadap polusi
udara dengan melepaskan senyawa yang mudah menguap ke atmosfer ataupun sebaliknya.
Nitrogen lolos melalui penguapan amonia dan denitrifikasi. Dekomposisi bahan organik di
dalam tanah dapat melepaskan sulfur dioksida dan senyawa sulfur lainnya, yang
menyebabkan hujan asam. Logam berat dan unsur beracun lain yang mungkin adalah yang
paling serius dalam polutan tanah.
2. Dampak Ekosistem
Bahan pencemar tanah akan mengubah susunan tanah dan jenis mikroorganisme yang
akan hidup di dalamnya. Jika organisme tertentu mati di daerah, binatang pemangsa
yang lebih besar juga harus pindah atau mati karena mereka telah kehilangan suplai
makanan mereka. Oleh karena itu, pencemaran tanah berdapak pada keseimbangan
ekosistem.
3. Dampak Pertanian
Tanah yang telah tercemar tidak lagi digunakan untuk menanam tanaman pangan,
karena bahan kimia dapat masuk ke dalam makanan dan membahayakan orang yang
memakannya.
Jika tanah yang tercemar digunakan untuk menanam tanaman pangan, tanah biasanya
akan menghasilkan hasil yang lebih rendah daripada tanah yang tidak terkontaminasi.
Hal ini dapat menyebabkan tidak mampunya tanaman untuk tumbuh sehingga tanah
menjadi gersang dan akan menyebabkan lebih banyak erosi, juga menyebarkan
kontaminan ke tanah yang mungkin tidak pernah tercemar sebelumnya.