A.
Pendahuluan
Menciptakan nilai tambah yang baru terhadap barang dan jasa dalam dunia usaha
merupakan hal yang mendasar dalam membahas masalah globalisasi pada saat sekarang ini.
Perkembangan teknologi maupun industri membawa dampak bagi kehidupan manusia
terutama dunia usaha yang ada di Indonesia. Disamping itu banyaknya usaha yang
bermunculan baik perusahaan kecil maupun besar berdampak pada persaingan yang ketat
antar perusahaan baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis. Oleh sebab itu pemasaran
merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dalam mengahadapi persaingan,
pengembangan
usaha
dan
untuk
mendapatkan
laba,
sehingga
perusahaan
dapat
Defenisi Pemasaran
Pemasaran merupakan bagian dari kegiatan perusahaan yang sangat besar peranannya
dalam kelangsungan hidup suatu perusahaan. Baik produk maupun jasa dalam
pendistribusiannya sampai ketangan konsumen tidak terlepas dari kegiatan pemasaran yang
telah diatur sedemikian rupa oleh suatu perusahaan. Dalam praktek sehari-hari sering orang
menyamakan antara kegiatan pemasaran dengan penjualan, namun sebenarnya kedua aktifitas
tersebut mempunyai perbedaan yang cukup besar.
Penjualan adalah ilmu dan seni mempengaruhi orang lain/konsumen melalui tenaga
penjual agar konsumen melalui tenaga penjual agar konsumen tersebut bersedia membeli
produk yang ditawarkannya (Swastha, 2002:7). Sedangkan pemasaran merupakan proses
dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat
dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagi imbalannya (Kotler,
2008:6).
Asosiasi Pemasaran Amerika juga mengartikan pemasaran sebagai satu fungsi
organisasi
dan
seperangkat
proses
untuk
menciptakan,
mengkomunikasikan,
dan
menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya (Kotler, 2008:6). Selanjutnya Assauri
(2010:5) juga mendefenisikan pemasaran sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk
memenuhi dan memuaskan kebutuhan melalui proses pertukaran.
Sehingga jika dilihat dari dua pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
menjual memusatkan perhatian pada kebutuhan penjual, sedangkan pemasaran pada
kebutuhan pembeli (konsumen). Menjual terutama meningkatkan kebutuhan penjual untuk
menukarkan produknya menjadi uang tunai, sedangkan pemasaran mementingkan gagasan
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan produk dan segala yang berkaitan dengan
menciptakan, memeberikan serta akhirnya menggunakan produk tersebut.
C.
Proses Pemasaran
Secara sederhana proses pemasaran dapat dibedakan melalui lima tahap, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
Menangkap nilai dari pelanggan untuk menciptakan keuntungan dan ekuitas pelanggan.
D.
konsumen melalui pengalaman sehari-hari pada waktu menjual produk kepada konsumen.
Namun setelah perusahaan dan pasar semakin besar hilanglah peluang para pembuat
keputusan pemasar untuk berhubungan langsung dengan para pelanggannya. Dalam tahap
selanjutnya, para manajer berpaling pada kegiatan penelitian mengenai konsumen. Mereka
mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk mempelajari konsumen dalam upaya untuk
mengetahui perilaku konsumen tersebut.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemasaran suatu perusahaan, daintaranya :
(Blackwell dan Minar, 2003 dalam Hadait, 2011:9)
1.
Karakter pembeli
2.
3.
Kondisi pasar
4.
Modal
5.
6.
Persaingan
7.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi penjualan, baik ekstern (diluar perusahaan) maupun
intern (didalam perusahaan)
E.
Strategi Pemasaran
Agar suatu perusahaan dapat berhasil memasarkan produknya kepada konsumen,
Segmentasi Geografik
Segmentasi geografik membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik seperti
negara, regional, propinsi, kota, wilayah kecamatan, wilayah kelurahan dan kompleks
perumahan. Sebuah perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau
beberapa wilayah geografik ini atau beroperasi di semua wilayah tetapi tidak memperhatikan
kebutuhan dan keinginan psikologis konsumen. Banyak perusahaan dewasa ini merigionalkan
program pemasaran produknya dengan melokalkan produk, iklan, promosi, dan usaha
penjualan agar sesuai dengan kebutuhan masing-masing regional, kota, bahkan kompleks
perumahan.
2)
Segmentasi Demografi
Segmentasi pasar demografik membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pada
variabel seperti jenis kelamin, umur, status perkawinan, jumlah keluarga, umur anak,
pendapatan, jabatan, lokasi geografi, mobilitas, kepemilikan rumah, pendidikan, agama, ras
atau kebangsaan. Faktor-faktor demografik ini merupakan dasar paling populer untuk
membuat segmen kelompok konsumen. Alasannya utamanya, yakni kebutuhan konsumen,
keinginan, dan mudah diukur. Bahkan, kalau segmen pasar mula-mula ditentukan
menggunakan dasar lain, maka karakteristik demografik pasti diketahui agar mengetahui
besar pasar sasaran dan untuk menjangkau secara efisien.
3)
Segmentasi Psikografik
Kelas Sosial
Kelas sosial ternyata mempunyai pengaruh kuat pada pemilihan jenis mobil, pakaian,
perabot rumah tangga, properti, dan rumah. Pemasar menggunakan variabel kelas sosial
sebagai segmentasi pasar mereka.
b)
Gaya Hidup
Minat manusia dalam berbagai barang dipengaruhi oleh gaya hidupnya, dan barang
yang mereka beli mencerminkan gaya hidup tersebut. Atas dasar itu, banyak pemasar atau
produsen yang mensegmentasi pasarnya berdasarkan gaya hidup konsumennya.
c)
Kepribadian
Para pemasar juga menggunakan variabel kepribadian untuk mensegmentasi pasar,
Segmentasi Perilaku
Segmentasi perilaku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap,
penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar meyakini bahwa
variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
2.
1.
2.
3.
3.
Positioning
Positioning adalah pengaturan suatu produk untuk menduduki tempat yang jelas,
berbeda, dan diinginkan relatif terhadap produk pesaing dalam pikiran konsumen (Kotler,
2008:61). Menurut Al Ries dan Trout dalam Lupiyoadi (2009:58) positioning tidak hanya
menyangkut apa yang dilakukan terhadap produk (barang dan jasa) tetapi apa yang kita
(pemasar) lakukan terhadap pikiran atau benak konsumen. Tujuan dilakukannya positioning
ini adalah untuk membedakan persepsi terhadap perusahaan berikut produk dan jasa dari
para pesaing.
F.
Taktik Pemasaran
Setelah memutuskan seluruh strategi pemasarannya , perusahaan siap untuk mulai
Product (Produk)
Kebijaksanaan mengenai produk yang meliputi barang/jasa yang akan ditawarkan
Price (Harga)
Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan guna keseimbangan produksi,
keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penempatan harga yang ditawarkan. Penetapan
harga suatu produk ditentukan oleh besarnya pengorbanan yang diperoleh untuk
menghasilkan laba/keuntungan yang diharapkan (Swastha, 2001:146). Harga adalah jumlah
uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk (Kotler, 2008:63). Pada
penentuan harga ada beberapa metode perumusan yang harus dipedomani : (Radionsu,
2002:50)
1)
2)
3)
Place (Tempat)
Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan
Promotion (Promosi)
Promosi merupakan salah satu variabel dalam marketing mix yang sangat penting
2)
Memberitahu
3)
Membujuk
4)
Mengingatkan
G.
1.
Masalahanya, bukan pada You C 1000 yang hadir dalam bentuk cair dan dikemas dalam botol
tetapi pada kandungan produknya. You C 1000 meningkatkan kandungan vitamin C-nya
menjadi 1000 mg. Sedangkan selama ini pasar viatmin C adalah 500 mg. Iklannya
menggunakan product endoser si Miss Universe 2005, Natalie Glebova yang mengatakan :
You C 1000, one thousand milligrams of vitamin C How many milligrams do you have
today?. Pesan iklan ini ingin membentuk persepsi pasar bahwa kandungan vitamin yang
baik adalah 1000 mg. Bagaimana dengan pesaing yang lain? Redoxon Double Action
diluncurkan dengan mengikuti kandungan vitamin C 1000 mg. Iklannya memiliki pesan :
Redoxondengan 1000 mg vitamin C. Melihat peluang pasar yang dibesarkan You C
1000, Sidomuncul pun meluncurkan Sidomuncul C1000 yang dikemas dalam sachet dan di
endosed oleh penyanyi kondang, Ratu. Dalam iklannya Maia Ratu mengatakan :
Sidomuncul C, vitamin C-nya benar-benar 1000 mg. Bagaimana dengan para pesaing
yang memiliki kandungan vitamin C 500 mg? Salah satunya adalah Holisticare EsterC. Iklan
Holisticare EsterC menekankan pentingnya vitamin yang aman bagi lambung. Pesan dari
iklan tersebut mengatakan : Holisticare EsterC, vitamin C yang aman bagi lambung
Holisticare, yang lain I dont care. Iklan tersebut mencoba mempengaruhi persepsi
konsumen bahwa vitamin C dengan kandungan 1000 mg bisamerusak lambung (Istijanto,
2007:117).
2.
besar untuk investasi merek, mulai dari memperkenalkan merek (brand awareness) sampai
merek itu memiliki nilai yang tinggi (brand equity). Untuk mencapai pada brand equity tentu
tidak murah biayanya. Beberapa merek mencoba mempercepat brand equity-nya dengan
memiripkan merek terkenal. Finto dan Kola-kola merupakan minuman serbuk plus
penyejuk. Segmen pasarnya adalah anak-anak. Yang paling unik desain mereknya mirip
merek terkenal Fanta dan Coca Cola. Begitu juga dengan Mari Sweat. Minuman serbuk
ini memosisikan dirinya sebagai minuman pengganti ion yang hilang bersama keringat.
Desain merek dan bentuk hurufnya akan membawa ingatan konsumen pada Pocari Sweat
(Istijanto, 2007:130).
H.
Kesimpulan
Dari beberapa teori dan dua contoh peran pemasaran diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa peran pemasaran sangat penting bagi dunia usaha di Indonesia Hal tersebut terlihat
dari dua contoh peran pemasaran yang telah dibahas diatas. Kedua contoh peran pemasaran
tersebut bertujuan agar produknya dapat diterima oleh konsumen sehingga konsumen
menjadi loyal terhadap produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan dan perusahaan
mendapatkan untung dari loyalitas konsumen tersebut. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Kotler (2008) bahwa hasil akhir dari proses pemasaran adalah menangkap nilai dari
pelanggan untuk menciptakan keuntungan dan ekuitas pelanggan.
Daftar Pustaka
Assauri, Sofjan, 2010, Manajemen Pemasaran, Cetakan ke-10, Rajawali Pers, Jakarta.
Basu, Swastha, 2002, Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua, Cetakan Kedelapan, Liberty, Jakarta.
, 2001, Manajemen Penjualan, Edisi ketiga, BPFE, Yogyakarta.
Basu, Swastha & Irawan, 2001, Saluran Pemasaran, Edisi Pertama, Cetakan Keenam, BPFE,
Yogyakarta.
Hadait, Fiman, 2011, Analisa Strategi Pemasaran Sepeda Motor Merek Yamaha Pada CV. Istana
Motor Selat Panjang, Skripsi, STIE Purna Graha, Pekanbaru.
Istijanto, 2007, 63 Kasus Pemasaran Terkini Indonesia, Elex Media Komputindo, Jakarta.
Kotler, Philip & Amstrong, Garry, 2008, Principles of Marketing (Terjemahan), Edisi-12,
Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane, 2009, Marketing Management (Terjemahan), Edisi-12,
Cetakan ke-IV, Indeks, Jakarta.
Lupiyoadi, Rambat & Hamdani, A., 2009, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi 2, Salemba Empat,
Jakarta.
Maryati, Wahyu Eni, 2001, Studi Penerapan Startegi Segmentasi Pasar, Target Pasar, dan
Penempatan Posisi Guna Peningkatan Jumlah Konsumen Pada Hotel Kartika Wijaya Batu,
Jurnal Optimumm, Vol 2 (1).
Radionsu, 2002, Manajemen Pemasaran, Liberty, Yogyakarta.