Anda di halaman 1dari 16

PENGEMBANGAN KIT DAN MODUL

PRATIKUM IPA DARI


BAHAN DAUR ULANG UNTUK
PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH PADA MAHASISWA
BERLATAR BELAKANG AKADEMIK
DAN KREATIVITAS BERBEDA
Oleh:
SETIYO PRAJOKO
NIM 130341917040

Latar Belakang
Kualitas Pendidikan Nasional
Kurikulum 2013
(UU) Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen
Standar Sarana dan Prasarana

Potret pendidikan
Indonesia

siswa Indonesia hanya mampu menyelesaikan soal yang


bersifat ingatan (remembering) dan pemahaman
(understanding) namun masih kurang dalam
menyelesaikan soal yang bersifat analitis yang
membutuhkan pemikiran kritis PISA, 2012.

siswa Indonesia sangat lemah


dalam problem solving namun
cukup baik dalam keterampilan
prosedural (Ridwan Efendi, 2010)

[POTRET PENDIDIKAN
INDONESIA]

Pembelajaran Praktikum IPA di


SD di UT
Hasil Observasi
Menggunakan kit dan modul praktikum
Jumlah kit dan modul kurang sesuai dengan
kebutuhan mahasiswa
Sejumlah kelas tidak mendapatrkan kit
praktikum
Pembelajaran berpusat pada Tutor
Belum ada upaya meningkatkan
keterampilan berpikir kritis mahasiswa
Belum memperhatikan latar belakang
akademik mahasiswa dan kreativitas yang
bervariasi
Nilai tes akhir semester kurang optimal ratarata 63
Belum memperhatikan latar belakang
akademik dan kreativitas

Pembelajaran Berbasis
Masalah
Pembelajaran yang memperkenalkan masalahmasalah yang berdasar pada kehidupan nyata pada
awal pembelajaran (De Graaff, E dan Ko lmos, A 2003).
Sintaks:
1) orientasi siswa pada masalah,
2) mengorganisasikan siswa untuk belajar,
3) membimbing penyelidikan individu maupun
kelompok,
4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya,
5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah (Mohamad Nur 2011).

Paradigma sampah untuk dibuang sebaiknya diganti menjadi


sampah untuk dikumpulkan kemudian dikelola melalui 6M
(mengurangi, menggunakan kembali, mengganti, memisahkan,
mendaur ulang, dan mengomposkan) adalah salah satu alternatif
untuk mengatasi masalah sampah (Al Muhdhar, 2011)

Intisari Permasalahan
1. Pembelajaran belum
memgembangkan keterampilan
berpikir kritis.
2. Kit dan Modul UT tidak sesuai
dengan kebutuhan mahasiswa,
bahkan terdapat kelas yang tidak
memperoleh kit praktikum.
3. Pembelajaran belum
memperhatikan latar belakang
akademik dan kreativitas

PENGEMBANGAN KIT DAN MODUL PRATIKUM IPA


DARI
BAHAN DAUR ULANG UNTUK PEMBELAJARAN
BERBASIS MASALAH PADA MAHASISWA
BERLATAR BELAKANG AKADEMIK
DAN KREATIVITAS BERBEDA

Rumusan Masalah
Penelitian dan pengembangan
Bagaimana model pengembangan kit
dan modul berbasis bahan daur ulang?
Bagaimana keafektifan kit dan modul
berbasis bahan daur ulang dalam
pembelajaran berbasis masalah?

Penelitian Eksperimen Semu


1. Adakah pengaruh penggunaan kit dan modul berbasis bahan daur ulang
untuk pembelajaran biologi berbasis masalah terhadap hasil belajar kognitif?
2. Adakah pengaruh latar belakang akademik IPA dan non-IPA dalam
pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar kognitif?
3. Adakah pengaruh kreativitas tinggi dan rendah dalam pembelajaran berbasis
masalah terhadap hasil belajar kognitif?
4. Adakah interaksi antara penggunaan kit dan modul berbasis bahan daur
ulang dengan kreativitas tinggi dan rendah terhadap hasil belajar kognitif?
5. Adakah interaksi antara penggunaan kit dan modul berbasis bahan daur
ulang dengan latar belakang akademik IPA dan Non-IPA terhadap hasil belajar
kognitif?
6. Adakah interaksi antara kreativitas tinggi dan rendah dengan latar belakang
akademik IPA dan Non-IPA terhadap hasil belajar kognitif?
7. Adakah interaksi antara penggunaan kit dan modul berbasis bahan daur
ulang, latar belakang akademik IPA dan non-IPA, dan kreativitas tinggi dan
rendah terhadap hasil belajar kognitif?

8. Adakah pengaruh penggunaan kit dan modul berbasis bahan daur ulang untuk
pembelajaran biologi berbasis masalah terhadap hasil belajar psikomotor?
9. Adakah pengaruh latar belakang akademik IPA dan non-IPA dalam
pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar psikomotor?
10.Adakah pengaruh kreativitas tinggi dan rendah dalam pembelajaran berbasis
masalah terhadap hasil belajar psikomotor?
11.Adakah interaksi antara penggunaan kit dan modul berbasis bahan daur ulang
dengan kreativitas tinggi dan rendah terhadap hasil belajar psikomotor?
12.Adakah interaksi antara penggunaan kit dan modul berbasis bahan daur ulang
dengan latar belakang akademik IPA dan Non-IPA terhadap hasil belajar
psikomotor?
13.Adakah interaksi antara kreativitas tinggi dan rendah dengan latar belakang
akademik IPA dan Non-IPA terhadap hasil belajar psikomotor?
14.Adakah interaksi antara penggunaan kit dan modul berbasis bahan daur
ulang, latar belakang akademik IPA dan non-IPA, dan kreativitas tinggi dan
rendah terhadap hasil belajar psikomotor?

15.Adakah pengaruh penggunaan kit dan modul berbasis bahan daur ulang
untuk pembelajaran biologi berbasis masalah terhadap hasil belajar afektif?
16.Adakah pengaruh latar belakang akademik IPA dan non-IPA dalam
pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar afektif?
17.Adakah pengaruh kreativitas tinggi dan rendah dalam pembelajaran
berbasis masalah terhadap hasil belajar afektif?
18.Adakah interaksi antara penggunaan kit dan modul berbasis bahan daur
ulang dengan kreativitas tinggi dan rendah terhadap hasil belajar afektif?
19.Adakah interaksi antara penggunaan kit dan modul berbasis bahan daur
ulang dengan latar belakang akademik IPA dan Non-IPA terhadap hasil
belajar afektif?
20.Adakah interaksi antara kreativitas tinggi dan rendah dengan latar
belakang akademik IPA dan Non-IPA terhadap hasil belajar afektif?
21.Adakah interaksi antara penggunaan kit dan modul berbasis bahan daur
ulang, latar belakang akademik IPA dan non-IPA, dan kreativitas tinggi dan
rendah terhadap hasil belajar afektif?

Anda mungkin juga menyukai