Anda di halaman 1dari 10

Pokok

TIU

TIK

Materi

Bahasan / Sub

Proses

Metode

Penyuluhan

Alat

Evaluas

Peraga

Pokok
Bahasan
1.

Pentingnya

Setelah

Peserta dapat

Pentingnya

- Penyuluh

kesehatan Bayi

dilakukan

Menyebutka

kesehatan bayi dan

menyampaikan - Diskusi

dan Balita

penyuluhan

n pentingnya

balita

materi kepada

- Tanya

diharapkan

menjaga

peserta

Jawab

ibu balita ,

kesehatan

ibu baduta

bayi dan

- Penyuluh

dan ibu hamil

balita

memberikan

dapat

pertanyaan

mengetahui

kepada peserta

pentingnya
menjaga
kesehatan
bayi dan
balita.

- Ceramah - LCD
- Poster

- Tes

SP

2.

Kebutuhan zat

Peserta dapat

Peserta dapat

Bayi dan Balita

- Penyuluh

- Ceramah - LCD

gizi pada bayi

mengetahui

menyebutkan

membutuhkan

menyampaikan - Diskusi

dan balita

zat zat gizi

zat gizi yang

Energi ,

materi kepada

- Tanya

yang

dibutuhkan

Karbohidrat ,

peserta

Jawab

dibutuhkan

oleh bayi dan

Protein, Lemak,

oleh bayi dan

balita beserta

vitamin dan mineral

- Penyuluh

balita

manfaatnya.

untuk menunjang

memberikan

pertumbuhannya.

pertanyaan

- Tes

- Poster

kepada peserta

3.

Manfaat ASI

Peserta dapat

Peserta

Manfaat ASI bagi

- Penyuluh

- Ceramah - LCD

(Air Susu Ibu)

memahami

dapat

ibu dan Bayi

menyampaikan - Diskusi

manfaat dari

menyebutkan

materi kepada

- Tanya

ASI

manfaat ASI

peserta

Jawab

- Poster

- Tes

4.

5.

Pemberian

Peserta dapat

Peserta dapat

Cara pemberian

- Penyuluh

-Ceramah

Makanan

mengetahui

menyebutkan

makanan

menyampaikan - Diskusi

Pendamping

cara

cara

pendamping

materi kepada

- Tanya

pemberian

pemberian

peserta

Jawab

makanan

makanan

pendamping

pendamping

- Tes

- Poster

- Penyuluh

bagi Bayi

memberikan

berusia 6

pertanyaan

bulan keatas

kepada peserta

Perkembangan

Peserta dapat

Peserta

Manfaat

- Penyuluh

dan

mengetahui

daapat

pemantauan

menyampaikan - Diskusi

pertumbuhan

manfaat dari

menyebutkan

pertumbuhan bayi

materi kepada

- Tanya

bayi

pemantauan

manfaat dari

dan balita

peserta

Jawab

perkembanga

pemantauan

n dan

perkembanga

- Penyuluh

pertumbuhan

n dan

memberikan

bayi dan

pertumbuhan

pertanyaan

balita.

bayi dan

kepada peserta

balita.

- LCD

- Ceramah - LCD
- Poster

- Tes

6.

Masalah Gizi

Peserta dapat

Peserta dapat

Masalah gizi pada

- Penyuluh

pada Bayi dan

mengetahui

menyebutkan

bayi dan balita ,

menyampaikan - Diskusi

Balita

berbagai

berbagai

Gizi lebih, KEP,

materi kepada

- Tanya

macam

macam

GAKY, KVA,

peserta

Jawab

amsalah gizi

masalah gizi

anemia, dan karies

pada bayi dan

pada bayi

gigi

balita

dan balita

- Penyuluh
memberikan
pertanyaan
kepada peserta

- Ceramah - LCD
- Poster

- Tes

MATERI PENYULUHAN
KESEHATAN BAYI DAN BALITA

A. Pentingnya Kesehatan Bayi dan Balita


Bayi adalah seorang anak yang berusia 0-12 bulan . Bayi adalah masa tahapan
pertama kehidupan seorang manusia setelah terlahir dari rahim seorang ibu. Pada masa ini,
perkembangan otak dan fisik bayi selalu menjadi perhatian utama . Sedangkan balita adalah
Balita adalah anak yang berada pada rentang usia 0-5 tahun. Pada usia ini otak anak
mengalami pertumbuhan yang sangat pesat yang dikenal dengan istilah masa keemasan (the
golden ege), dan pada masa ini harus mendapatkan stimulasi secara menyeluruh baik
kesehatan, gizi, pengasuhan dan pendidikan. Menjaga kesehatan bayi dan balita sangatlah
penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita yang optimal
sehingga kelak menjadi individu yang handal karena ditunjang raga dan batin yang sehat.
B. Kebutuhan Zat Gizi pada Bayi dan Balita
Makanan bergizi menjadi kebutuhan utama bayi pada proses tumbuh kembangnya,
sehingga kelengkapan unsur pada gizi hendaknya perlu diperhatikan dalam makanan sehari
hari.
1. Energi
Kebutuhan energi pada bayi dapat diperoleh dari karbohidrat, lemak, protein yang terkandung
dalam makanan sehari harinya. Kebutuhan energi pada bayi meningkat sejalan dengan
kenaikan berat badannya. Hal ini dikarenakan pada masa bayi terjadi proses pertumbuhan
yang sangat cepat sehingga kebutuhan energi juga besar. Kebutuhan energi bayi diantaranya
digunakan untuk meningkatkan berat badan, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan,
melakukan aktivitas fisik ketika tidur dan bangun, mengatur suhu tubuh, serta untuk proses
penyembuhan dari sakit.
2. Protein
Protein sangat penting pada tmbuh kembang bayi sejak di dalam kandungan ibu sampai
dilahirkan, sehingga protein harus selalu ada dalam makanan yang dikonsumsi. Asupan
protein yang kurang akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan jaringan dan organ serta

terhambatnya pertumbuhan yang akan berpengaruh terhadap tinggi badan, berat badan dan
lingkar kepala. Sedangkan asupan protein yang berlebihan dapat memperberat kerja ginjal
dan hati.
3. Lemak
ASI menyiapkan 55% energi yang berasal dari lemak, hal ini menunjukkan betapa pentingnya
asupan lemak bagi bayi. Kebutuhan lemak pada bayi semuanya berasal dari ASI ataupun susu
formula serta makanan pendamping ASI. Bayi membutuhkan lemak dalam jumlah banyak
untuk metabolismme pada sistem reproduksi dan perkembangan otak. Lemak juga
dibutuhkan bayi untuk memberikan energi pada proses metabolisme di hati, otak , otot dan
jantung.
4. Karbohidrat
Karbohidrat sebagai sumber energi dibutuhkan dalam jumlah yang besar guna proses
pertumbuhan bayi yang cepat sejak dilahirkan. Bayi yang sudah mendapat makanan padat
akan memperoleh karbohidrat dari makanan jenis buah buahan, madu, serta gula pasir.
5. Vitamin
Vitamin merupakan zat organik yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Tetapi diperlukan
oleh tubuh untuk pertumbuhan, perkembangan tubuh dan pemeliharaan kesehatan. Kecuali
vitamin D kebutuhan vitamin pada bayi yang mendapatkan ASI akan terpenuhi selama
mendapatkan ASI dalam jumlah cukup dan ibu memiliki status gizi yang baik. Kebutuhan
vit.D dapat terpenuhi dengan mengaktifkan vit D yang ada dalam tubuh bayi dengan cara
penyinaran sinar matahari selama 10 15 menit setiap hari.
6. Mineral
Manfaat mineral adalah untuk membangun jaringan tulang dan gigi, memberikan elektrolit
untuk keperluan otot otot dan syaraf, serta membuat berbagai enzim.
7. Air
Kecukupan air pada bayi merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Kecukupan air
pada bayi usia 3 bualn sebanyak 150ml/kgBB. Kecukupan ini sudah terpenuhi dari ASI.
Kecukupan air pada bayi lebih besar daripada orang dewasa karena kehilangan air melalui

kulit dan ginjal, dan juga bayi rentan terhadap penyakit yang mengakibatkan kehilangan air,
seperti diare, demam, dan muntah muntah.
D. ASI (Air Susu Ibu )
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. ASI sangat dibutuhkan untuk kesehatan bayi
dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif
akan memperoleh ssemua kelebhan ASI serta terpenuhi kebutuhan gizinya secara maksimal
sehingga dia akan lebih sehat, lebih tahan terhadap infeksi, tidak mudah terkena alergi, dan
lebih jarang sakit.
Manfaat pemberian ASI bagi bayi :

Mengandung zat gizi yang sesuai bagi bayi


Mengandung zat protektif (kekebalan)
Mempunyai efek psikologis
Menyebabkan pertumbuhan yang baik
Mengurangi kejadian karies gigi
Mengurangi kejadian maloklusi

Manfaat pemberian ASI bagi Ibu :


Menyusui akan menyebakan uterus berkontraksi sehingga pengembalian uterus
kepada kondisi fisiologis sebelum kehamilan dapat berlangsung lebih cepat.
memperkecil resiko perdarahan setelah melahirkan
mengurangi resiko terkena penyakit kanker payudara dan kanker indung telur
menyusui dapat mengurangi kemungkinan untuk hamil. Karena menyusui dapat
menyebabkan kesuburan ibu berkurang selama beberapa bulan.
Pemberian ASI lebih praktis ekonomis dan higenis
E. Pemberian Makanan Pendamping
1.
2.
3.
4.

Makanan pendamping ASI hanya mulai diberikan setelah bayi berusia 6 bulan.
ASI tetap diberikan dengan memberikan ASI terlebih dahuliu baru kemudian MPASI
Tekstur MPASI yang pertama harus halus dan licin
bubur nasi diberikan sebanyak 3 kali sehari dengan porsi setiap kali makan

disesuaikan dengan umur bayi.


5. berikan makanan selingan 2 kali sehari diantara waktu makan(biskuit, pisang, bubur
kacang hijau)
6. bubur saring hanya boleh diberikan pada bayi yang telah tumbuh gigi, sedangkan
makanan yang dicincang diberikan setelah bayi pandai mengunyah.
7. Setiap kali makan cukup perkenalkan satu jenis makanan dalam jumlah kecil.

8. Perkenalkan sayuran dan buah buahan dimulai dari yang berserat rendah
9. bayi dapat diajari makan dan minum sendiri menggunakan sendok dan gelas
10. tetap berikan ASI sampai anak berusia 2 tahun.

F. Perkembangan dan Pertumbuhan pada Bayi dan Balita


Pemantauan pertumbuhan pada bayi dan balita dapat dilakukan dengan menggunakan
KMS, pengukuran berat badan secara rutin setiap bulan sangat penting dilakukan untuk
melihat grafik pertumbuhan anak. Anak yang sehat dan terpenuhi kebutuhan giziya akan
memiliki grafik pertumbuhan yang megikuti garis hijau pada kartu menuju sehat.
G. Masalah Gizi Pada Bayi dan Balita
1. Gizi lebih
Pemberian makanan yang mengandung eergi berlebihan akan menimbulkan obesitas atau
kegemukan. Kegemukan merupakan salah satu faktor resiko dalam terjadinya penyakit.
2. Kekurangan Energi Protein
Penderita KEP biasanya mudah terkena infeksi dan juga mengalami defisiensi zat gizi yang
lain. Penanggulangan KEP dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas asupan
makanan anak dengan mengubah pola makan / menu sehari hari.
3. Kekurangan vit. A
Apabila ibu cukup mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin maka sampai dengan usia
6 bulan kebutuhan gizi bayi termasuk vit A tercukuoi dari ASI. Anak yang tidak memperoleh
cukup vitamin A beresiko terkena rabun senja.
4. Kekurangan Zat Besi ( Anemia )
Anemia dapat mengganggu perkembangan fisik dan mental anak. Anemia yang terjaddi
dalam waktu yang lama dapat merusak perkembangan intelektual. Bayi yang dilahirkan dari
ibu yang menderita anemia sering mengalami BBLR dan Anemia. Pada balita anemia sering
disebabkan karena anak terlalu sering diberikan susu sapi / susu formula sehingga anak
terlalu kenyang dan tidak mau mengkonsumsi makanan lain.
5. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium ( GAKY )

Yodium sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan mental bayi. Apabila
seorang bayi tidak memperoleh yodium yang cukup, atau apabila ketika hamil ibu mengalami
kekurangan yodium maka anak akan lahir dengan menderita cacat mental, kurang
kemampuan dalam mendengar atau berbicara atau akan terlambat perkembangan fisik dan
mentalnya.
6. Karies Gigi
Makanan lengket seperti kismis dan permen karet merupakan penyebab kariesn yang kuat.
Resiko terjadinya karies gigi dapat diperkecil dengan memilih makanan ringan yang
merupakan kombinasi antara karbohidrat, protein dan lemak. Kumur kumur sesduah makan
dan menggosok gigi secara teratur juga dapat menurunkan resiko terjadinya karies / lubang
pada gigi.

Anda mungkin juga menyukai