Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TEORI DASAR

2.1

Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan fungsi yang penting dalam suatu perusahaan.

Sebagai suatu usaha menggunakan fasilitas atau peralatan produksi agar


kontinuitas produksi dapat terjamin dan menciptakan suatu keadaan operasi
produksi yang memuaskan sesuai dengan rencana. Selain itu, fasilitas atau
peralatan produksi tersebut tidak mengalami kerusakan selama dipergunakan
sebelum jangka waktu tertentu yang direncanakan tercapai.
Pemeliharaan (maintenance), menurut The American Management
Association, Inc. (1971), adalah kegiatan rutin, pekerjaan berulang yang
dilakukan untuk menjaga kondisi fasilitas produksi agar dapat dipergunakan
sesuai dengan fungsi dan kapasitas sebenarnya secara efisien. Ini berbeda dengan
perbaikan. Pemeliharaan (maintenance) juga didefenisikan sebagai suatu
kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang
dalam, atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima.
Di Indonesia, istilah pemeliharaan itu sendiri telah dimodifikasi oleh
Kementerian Teknologi (sekarang Departemen Perdagangan dan Industri) pada
bulan April 1970, menjadi teroteknologi. Kata teroteknologi ini diambil dari
bahasa Yunani terein yang berarti merawat, memelihara, dan menjaga.
Teroteknologi adalah kombinasi dari manajemen, keuangan, perekayasaan dan
kegiatan lain yang diterapkan bagi aset fisik untuk mendapatkan biaya siklus
hidup ekonomis. Hal ini berhubungan dengan spesifikasi dan rancangan untuk
keandalan serta mampu-pelihara dari pabrik, mesin-mesin, peralatan, bangunan
dan struktur, dan instalasinya.

2.1.1.2 Tujuan Pemeliharaan


Tujuan pemeliharaan yang utama dapat didefinisikan dengan jelas
sebagai berikut:
1. Memperpanjang usia kegunaan aset (yaitu setiap bagian dari suatu
tempat kerja, bangunan, dan isinya).
2. Menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk
produksi.
3. Menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan
dalam kegiatan darurat setiap waktu, misalnya unit cadangan, unit
pemadam kebakaran dan penyelamat, dan sebagainya.
4. Menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.

2.1.1.2 Jenis-jenis Pemeliharaan (maintenance)


Kegiatan pemeliharaan dibagi kedalam dua bentuk, yaitu pemeliharaan
terencana atau terjadwal (planned maintenance) dan pemeliharaan tak
terencana atau pemeliharaan tak terjadwal (unplanned maintenance), dalam
pemeliharaan darurat (breakdown maintenance). Pemeliharaan terencana
(planned maintenance) merupakan kegiatan perawatan yang dilaksanakan
berdasarkan perencanaan terlebih dahulu. Pemeliharaan terencana ini terdiri
dari pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) dan pemeliharaan
korektif (corrective maintenance).
1 Pemeliharaan Terencana (planned maintenance)
2.1.1.1.1
Pemeliharaan Pencegahan (preventive maintenance)
Preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan
perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakankerusakan yang tidak terduga dan menentukan kondisi atau keadaan
yang menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada
waktu digunakan dalam proses produksi. Preventive maintenance ini
sangat efektif digunakan dalam menghadapi fasilitas produksi yang
termasuk dalam critical unit. Sebuah fasilitas atau peralatan
produksi termasuk dalam critical unit apabila kerusakan fasilitas
atau

peralatan

tersebut

akan

membahayakan

kesehatan

atau

keselamatan para pekerja, mempengaruhi kualitas produk yang


dihasilkan, menyebabkan kemacetan pada seluruh produksi, dan
modal yang ditanamkan dalam fasilitas tersebut cukup besar atau
harganya mahal.
Dalam prakteknya, preventive maintenance yang dilakukan
oleh suatu perusahaan dapat dibedakan menjadi routine maintenance
dan periodic maintenance. Rountine maintenance adalah kegiatan
pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara rutin, misalnya
setiap hari, sedangkan periodic maintenance adalah kegiatan
pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara periodik atau
dalam jangka waktu tertentu, misalnya seminggu sekali, setiap sebulan
sekali, ataupun setiap tahun sekali. Selain itu kegiatan periodic
maintenance juga dapat dilakukan berdasarkan lamanya jam kerja
mesin sebagai jadwal kegiatan, misalnya seratus jam sekali, dan
seterusnya. Kegiatan periodic maintenance ini jauh lebih berat dari
routine maintenance.
2.1.1.1.2

Pemeliharaan Korektif (corrective maintenance)


Pemeliharaan korektif (corrective maintenance) adalah

perawatan yang dilaksanakan karena adanya hasil produk yang tidak


sesuai dengan rencana. Kegiatan ini dimaksudkan agar fasilitas atau
peralatan tersebut dapat digunakan kembali dalam operasi, sehingga
proses produksi dapat berjalan kembali.
2.1.2.2 Pemeliharaan Tidak Terencana (unplanned maintenance)
Pemeliharaan tidak terencana (unplanned maintenance) adalah
pemeliharaan yang dilakukan karena adanya indikasi atau petunjuk bahwa
adanya tahap kegiatan proses produksi yang tiba-tiba memberikan hasil
yang tidak layak.
Pemeliharaan Darurat (emergency maintenance)
Pemeliharaan Darurat (emergency maintenance) yaitu kegiatan
perawatan mesin yang memerlukan penanggulangan yang bersifat darurat
agar tidak menimbulkan kerusakan yang lebih parah.

Di samping pemeliharaan terencana (planned maintenance) yang


telah

Anda mungkin juga menyukai