Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

DAMPAK HP BAGI REMAJA

DISUSUN OLEH :
1. LALU ABDURRAHMAN
2. L. WIRENTANUS
3. ASADULLAH
4. FITRI HERLINA
5. L. SLAMET HARIYADI

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PRAYA

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita kepada Allah swt yang telah memberikan kita kesehatan
dan kesempatan sehingga kami berkumpul dan berdiskusi bersama untuk
menyelesaikan makalah yang sederhana ini dimana makalah yang kami susun
ini kami buat khusus untuk remaja dizaman sekarang ini yang sedang gila dan
asiknya bermain dengan alat berteknologi canggih yang nama nya handphone.
Mudah mudahan dengan adanya makalah ini remaja menjadi lebih tau mana
sisi positif dan mana sisi negatif handphone demikian makalah ini kami buat
semoga bermanfaat. Sekian dan terima kasih.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR P................................................................................ ii
DAFTAR ISI

................................................................................... iii

BAB I.A.PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A.Latar belakang............................................................................. 1
B.Rumusan masalah....................................................................... 1
C.Tujuan Penulisan......................................................................... 1
D. MANFAAT...................................................................................1
BAB II.B.PEMBAHASAN........................................................................... 2
A.Etika

................................................................................... 2

B.Etika Anak Didik Di Era Teknologi Saat Ini.................................. 4


C.Posisi Handphone Dalam Masyarakat........................................ 6
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 12
A.Kesimpulan..................................................................................12
B.Saran

...................................................................................12

BAB IV DAFTAR PUSTAKA ....................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dizaman yang modern dan serba canggih ini mulailah para remaja
yang baik

di kota maupun di desa telah mengenal yang namanya

handphone.Di mana biasa kita ketahui dari dulu handphone memang ada
,mulai dari handphone yang biasa-biasa sampai handphone serba canggih
ada,mulai dari orang yang serba kecukupan sampai orang kaya juga punya
handphone ini,hingga sampai zaman sekarang di mana era globalissasi
sedang

berlangsung

banyak

orange

disekitar

kita

sudah

memiliki

handphone yang melebihi batas manfaatnya.maksudnya handphone tidak


hanya memiliki fungsi untuk berbicara tanpa bertatap muka tapi juga kta
sekarang

mengenal

yang

nama

nya

3G

dimana

handphone

ini

memungkinkan kita untuk ngomomong sambil tatap muka baik dari rekan
senegara maupun dari Negara lain.hal inilah yang sering di manfaat kan
oleh para remajakita di zamanyang serba moderen sekarang ini.mereka
menggunakan handphone ini tidak sesuai dengan kegunaan nya,mereka
menggunakan handphon ini hanya untuk kesenangan mereka saja seperti
menonton film porno di handphone,berbicara sambiltatap muku sambil
telanjang hal inilahyang disukai oleh remaja saat ini.bukannya mereka
menghindari hasl semacam itu malah hal itulah yang menjadi kesenangan
mereka sehari-hari.coba kita tngok disegalka tempat remaja di zaman
sekarang ini tanpa malu-malu menonton film porno atau hal negative lainnya
dngan cara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi sehingga tidak
jarang pada zaman serba cangih ini disana sini terjadi pemerkosaan atau
kejahatan lainnya disebabkan oleh adanya handpone itu oleh sebab itu baik
remaja maupun orang tua menggunakan handphone dengan sepantas nya
agar kita terhindar dsari hal semacam itu.

2. IDENTIFIKASI MASALAH
A.

Bagaimana seorang remaja bisa terjerumus kedalam hal demikian

B.

Bagaimana hal yang seharus nya yang dilakukan remajaagar tdak


tergoda kedalam hal Demikian

C.

Mengapa seorang remaja cepat sekali melakukan hal-hal negative

D.

Siapa yang seharusnya mendidik mereke agar tidak terjerumus


kedalam hal-hal yang negative

E.

Benarkah remaja tidak bisa keluar dari hal yang negatif

3. RUMUSAN MASALAH
Dari hasil survei para bidan dan dokter di seluruh Indonesia telah
membuktikan bahwa sebagian besar orang yang hamil dari tahun 20002010 adalah rmaja,bukan hanya itu sebagian besar hasil surve telah
membuktikan orang ysang melahirkandari tahun 2000-2010 adalah
remaja,takjarang jug sebagian besar melakukuan aborsi kta tdk mengetahui
bagaimana nasib janinnya,dan sini juga tdk mengetahui siapa yang seharus
nya bertanggungjawab atas pembuangan janin tersebut apakah remaja
yang melahirkan atau bidan kandungan itu,kita tidak tahu,sekarang yang
menjadi pertanyaannya mengapa hal tersebut terjadi.disini tidak lain karma
kana perbuatan maksiat para remaja yang suka menonton film porno di
hgandphone sehingga lama kelamaan mereka ingin mempraktekkan apa
yang mereka tonton sehingga kita lihat sekarang para remaja di bawah
umur bahkan orang tua yang tidak punya gigipun sudah menjadi korban
para remaja yang suka menonton film porno yang merusak jiwa dan fikiran
mereka sehingga memjadi pribadi yang rusakmental dan fikiran sehingga
generasui penerus bangsa ini akan hancur dan demikian ini sudah terjadi
maka tunggu berapa tahun lagi bangsa ini akan hancur mental nya sehingga
mereka tdk mampu membawa bangsa ini meraih cita-citanya.

BAB I
PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi semakin memasyarakat dikalangan


anak didik. Hal ini merupakan suatu kebanggaan bagi orang tua,
karena punya anak yang tidak ketinggalan jaman. Orang tua
menyadari akan pentingnya HP bagi anaknya dengan berbagai alasan.
Sehingga HP, dewasa ini bukan barang mewah lagi atau bukan
kebutuhan sekunder, melainkan kebutuhan primer. Pergeseran nilai
terhadap HP merupakan masalah baru bagi pelajaran ekonomi, (kalau
demikian pengetahuan tentang kebutuhan primer dan kebutuhan
sekunder dalam bidang ekonomi perlu disesuaikan).
B.

RUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam karya tulis ini
adalah bagaimanakah kalangan remaja terpengaruh oleh (HP)
handphone.

C.

TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampakdampak apa saja yang timbul akibat penggunaan (HP) handphone di
kalangan remaja.

D.

MANFAAT
Dari penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat, antara
lain :
a.

Bagi kalangan remaja


.
1.

Agar remaja dapat mengetahui bahwa dampak negatif (HP)


handphone cenderung lebih banyak dari pada dampak
positifnya.

2.

Sebagai dasar pengetahuan untuk kalangan remaja, bahwa


(HP) handphone berdampak buruk, maka remaja akan sadar
dan mejauhi hal tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN
Teknologi HP merupakan alat komunikasi, seperti hal telepon
rumah. Tetapi lebih praktis dibandingkan telepon rumah, sehigga menjadi
pilihan bagi kalangan elit politik, birokrasi , bisnisman, swastawan, dan
kalangan atas lainya. HP dipergunakan untuk hal-hal pelayanan, transaksi
bisnis dan promosi. Perkembangan teknologi semakin meningkat, fungsi
HP semakin meluas bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga
dipergunakan dalam urusan lain seperti; SMS, MP3, Vidio, Kamera,
Recoard, sehingga HP menjadi Multimedia. Siapa tak tertarik olehnya?
Keberhasilan HP menggerogoti pikiran orang, tak disadari imperialisme
budaya pun merajalela. kini HP adalah sakunya anak didik. Hampir semua
anak didik mengantongi HP. Mereka merasa PD dengan HP dan seolah olah menyatakan dirinya saya orang modern, saya orang teknologi).
Budaya tradisional semakin jauh ketinggalan oleh gaya hidup mewah.
A. ETIKA
Etika oleh filsafat Yunani besar Aristoteles (384-322 s,M) sudah
dipakai untuk menunjuk filsafat moral. Secara etimologi berarti adat,
kebiasaan. Untuk kasus di atas pengertian etika secara etimologi
nampaknya belum cukup, maka ada penjelasan lain yang lebih
koperensif tentang pengertian etika yaitu:
1). Nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya,
2). Kumpulan asas atau nilai moral (kode etik),
3). ilmu tentang yang baik atau buruk (K.Bertens, 2005, hal 4-6).
Kalau berorientasi pada teori belajar hakikat belajar adalah
adanya perubahan tingkah laku. Pengalaman siswa bagian dari proses
pembelajaran, kemampuan menggunakan HP juga bagian dari
pembelajaran. Tetapi perubahan tingkah laku atau prilaku yang
bagaimana yang diinginkan dalam pendidikan?. Untuk menjawabnya

adalah etika, etika moral sorang siswa. Jadi tujuan pendidikan atau
pembelajaran yang dimaksud adalah perubahan tingkah laku yang
beretika.
B. ETIKA ANAK DIDIK DI ERA TEKNOLOGI SAAT INI
Dalam hal integritas kesiswaan, ada gejala-gejala kesenjangan.
Anak didik yang membawa HP cendrung bersifat individualisme,
mereka

bergaual

atau

bercakap-cakap

bukan

dengan

teman

disampingnya, melaian orang yang diluar lingkungan belajarnya


dengan sarana SMS HP-nya. Karena HP barang mahal sehingga dapat
dimaklumi bila ada keengganan meminjamkan pada temannya. Prilaku
seperti ini berlangsung terus menerus, maka mulai muncul sikap-sikap
egois dan pamer di antara anak didik yang membawa HP.
Bagi anak didik yang tidak membawa HP merasa terasing di
lingkungan sekolah bahkan merasa asing di kelasnya sendiri. Sekali
dua kali dipinjamkam untuknya, selanjutnya tak heran muncul perasaa
malu, apalagi tidak bisa mengoperasikan. Siswa yang tidak punya HP
harus beradaptasi, agar tidak kena seleksi dilngkungan kelasnya,
caranya menuntut kepada orang tua agar dibelikan HP.
Integritas semakin melemah dan kesenjangan pergaulan akibat
Teknologi semakin besar walupun tidak muncul dipermukaan ( teori
konflik laten) Di dalam ruang belajar (di kelas) sadar atau tidak sadar,
sengaja atau bukan sengaja, sering suara HP berdering mengusik
ketenang dan keseriuasan belajar. Hanya dengan sepatah dua patah
kata maaf pak saya lupa mematikan seorang guru tidak bias berbuat
apa - apa, tertindas oleh teknologi. Tidak kalah menariknya untuk
diungkapkan tentang prilaku siswa dalam ruangan kelas ketika mata
pelajaran Matematika, Kimia atau Fisika, HP semuanya keluar dari
kantong atau tasnya hanya untuk menjumlahkan, mengurangkan atau
mengalikan

bilangan-bilangan

sederhana

dalam

contoh

soal

perhitungan yang diberikan oleh guru.

Tentu ini gejala buruk bagi perkembangan nalar atau logika


berpikir siswa. Tidak percaya dengan pikirannya, lambat menggunakan
pikiran atau nalar dan bahkan faktor malas orat-oret karena lebih
praktis dengan HP. Yang lebih memprihatinkan menjawab soal ulangan
dengan bantuan teman lewat SMS. Sikap dalam berinteraksi dengan
guru seakan-akan tidak ada perbedaan, rasa hormat hanya prilaku
yang bersifat semu bahkan cendrung bersifat subyektif. Mereka hanya
menunjukan hormatnya ketika mereka perlu (menghadap). Terkadang
acuh tak acuh dengan guru yang ada disampingnya, sibuk memainkan
HP.
Guru tidak gila hormat, tetapi hormat kepada guru adalah bagian
dari etika siswa (Konsep Guru Pengajian, dan juga terdapat dalam
Manawa Dharmasastra, pasal 71 dan 72) Mengingat kecanggihan HP
sebagai multimedia, menyetel lagu-lagu, menjadi ngetren di saat saat
istiharat, di sana-sini terdengar alunan musik dari HP-HP. Dan tidak
menutup kemungkinan ada siswa yang mojok memutar pornografi dan
luput dari pantauan guru. Siswa jarang mendiskusikan mata pelajaran
yang telah diikuti dan tak peduli hasil ulangan kecil, karena
kebanggaan telah bergeser dari prestasi ke modernisasi. Pendek kata
HP dikalangan siswa dalam lingkungan pendidikan seperti penyedap
makanan nikmat, merangsang keinginan, tetapi tak disadari meracuni
etika dan moralitas siswa.
Etika kesiswaan mengalami degradasi dari dalam dirinya
sendiri, dan abrasi dari lingkungan sosialnya. Pendidikan dihadapkan
pada masalah dimana ruang dan waktu tak mungkin dirubah. Motivasi
belajar siswa tak menentu, datang kesekolah untuk apa dan untuk
siapa? Pertannyan ini mungkin tak akan pernah terjawab dengan benar
oleh siswa (maksudnya tidak sesuai dengan tujuan Pendidikan seperti
tercantum dalam konsep wawasan Wyata Mandala. Apakah mungkin
dikeluarkam larangan membawa HP bagi siswa?. Masyarakat akan
menuding institusi ini tidak mengenal Teknologi, bahkan mungkin saja
orang tua akan demo dengan alasan yang sama. Lalu bagaimana?.
9

Dan salah siapa?. Kalau dicermati dari masing-masing komponen,


sekolah, siswa, orang tua, maka semua benar. Tapi yang perlu disadari
sebagai penekanan adalah teknologi silahkan jalan, tetapi hendaknya
dibarengi dengan nilai-nilai, moralitas (etika). Perlukah Anak-Anak
Memiliki Handphone?
C. POSISI HANDPHONE DALAM MASYARAKAT
Memiliki handphone (HP) sepertinya telah menjadi kebutuhan
nyaris primer bagi masyarakat Indonesia. Hingga saat ini tercatat
paling tidak terdapat 60 juta pengguna HP dengan angka pertumbuhan
pada tahun 2005 mencapai 22,3%. Penggunaan HP ini tidak hanya
oleh orang dewasa saja. Anak-anak usia sekolah dasar, taman kanakkanak bahkan balita pun saat ini telah akrab dengan teknologi ini.
Tidak hanya sekedar meminjam HP orang tua untuk nge-game,
tapi mereka sendiri juga telah memiliki HP.

Manfaat yang bisa kita

dapatkan dari HP memang sangat besar. Dengan adanya HP ini


komunikasi antara orang tua dan anak akan lebih lancar. Apalagi
dengan kondisi seperti saat ini, ketika orang tua dan anak mempunyai
banyak kesibukan masing-masing sehingga waktu untuk bersama
berkurang, keberadaan alat yang mempermudah komunikasi dirasa
sangat membantu. Orang tua akan lebih mudah mengabarkan kepada
orang tua jika terjadi sesuatu pada mereka di saat tidak bersama
dengan orang tua. Namun di samping manfaat seperti yang tersebut di
atas, penggunaan HP oleh anak juga dapat mendatangkan berbagai
pengaruh buruk. HP sebagai alat komunikasi dapat membawa
informasi negatif bagi anak karena saat ini begitu banyak pesan dan
gambar khusus orang dewasa yang beredar bebas.
Informasi negatif ini tentu saja bisa mempengaruhi psikologis
anak, sehingga membuat mereka tertarik untuk mencoba hal-hal yang
seharusnya belum boleh meraka lakukan. Perilaku konsumtif juga
mudah terpicu dalam penggunaan HP ini. Begitu seringnya muncul
jenis HP baru, yang tidak hanya menawarkan teknologi yang mutakhir
10

tapi juga design baru yang disesuaikan dengan selera konsumen,


sehingga menarik minat pengguna untuk gonta-ganti HP. Belum lagi
pemborosan

pulsa

karena

adanya

berbagai

program

yang

mengundang pengguna HP untuk berpartisipasi dengan pulsa premium


yang biayanya 10 kali lipat pulsa biasa. Selain dampak negatif di atas,
penggunaan HP pada anak juga rentan terhadap bahaya. Baik bahaya
perampokan maupun bahaya terhadap otak yang ditimbulkan oleh
gelombang elektromagnetik HP.
Jadi, kira-kira perlukah kita membekali anak usia SD-SMP
dengan HP? Orang tua menganggap anaknya perlu dibekali HP
dengan pertimbangan manfaat kelancaran komunikasi. Kondisinya
beragam. Ada yang di rumahnya belum tersentuh telpon kabel,
sehingga HP diperlukan untuk menggantikan fungsi telepon rumah.
Ada yang mengkhawatirkan keruwetan lalu lintas jalur bepergian yang
harus dilalui anaknya ketika beraktifitas di luar rumah. Faktor semakin
sedikitnya telepon umum yang berfungsi dengan baik juga menjadi
bahan pertimbangan. Sedangkan orang tua yang memilih untuk tidak
memberikan HP kepada anaknya karena alasan belum perlu, takut
anaknya konsumtif, takut anak mendapatkan informasi-informasi
negatif dan menghindarkan dari tindak perampokan.
Dengan adanya dampak positif dan negatif yang ditimbulkan
dalam penggunaan HP oleh anak-anak, ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan oleh orang tua sebelum memberikan fasilitas
komunikasi ini kepada anak, Apakah anak memang telah benar-benar
membutuhkan HP? Jika anak masih selalu dalam pengawasan dan di
lingkungan tempat anak beraktifitas terdapat fasilitas telepon (telepon
sekolah, tempat kursus, rumah teman atau telepon umum), maka
kiranya pemberian fasilitas ini dapat ditangguhkan. Apakah anak telah
benar-benar siap menggunakan HP, baik secara mental maupun
ketrampilan? Sudah sadarkah ia akan maksud pemberian fasilitas HP
itu? Jika motivasi anak menginginkan HP hanya karena alasan supaya

11

sama dengan teman atau supaya tidak ketinggalan jaman, maka HP


tidak perlu diberikan.
Jika berbagai hal telah dipertimbangkan dan keadaan memang
menjadi lebih jika anak memiliki HP, agar manfaat yang kita dapatkan,
siapkan anak dengan hal-hal berikut :

Menjelaskan pada si anak,

maksud dan tujuan memberi HP adalah agar memudahkan Anda


menghubungi dan mengetahui keberadaannya ketika di luar rumah.
Menjelaskan bahwa HP termasuk barang mewah, dan harganya relatif
masih mahal. Jadi, diharapkan dia pun bisa menjaga dan merawatnya
dengan penuh tanggung jawab. HP yang diberikan tidak perlu memiliki
berbagai macam fitur. Cukup dilengkapi dengan fungsi telpon dan SMS
saja, tidak perlu adanya infrared, bluetooth yang memudahkan
pertukaran gambar (MMS). Bisa juga dipilih jenis HP khusus untuk
anak yang hanya memiliki beberapa tombol untuk menghubungi Ayah,
Ibu, rumah & SOS. Selain itu juga designnya tahan banting karena
dilapisi karet.
Jangan memandang HP sebagai sarana untuk pamer. Pakailah
seperlunya saja. Batasi pulsa untuk menghindari penggunaan yang
berlebihan. Latih anak untuk bertanggung jawab atas fasilitas yang
didapatnya.

Bila dirasa perlu, tetapkan aturan, anak hanya boleh

membawa HP ketika pergi sendirian tanpa orang tua/pengawas. Dan,


begitu di rumah, HP sebaiknya diletakkan di ruang keluarga, agar
orangtua juga dapat mengaksesnya. Katakan padanya, HP tersebut
untuk kepentingan seluruh keluarga, maka orang tua berhak melihat
sms yang masuk ke situ. Karena, kini makin banyak saja sms berbau
pornografi, berbahasa vulgar, yang tentu saja belum layak dilihat si
remaja.
Semoga kita dapat memanfaatkan teknologi untuk meringankan
beban kita, mempermudah tugas dan kerja kita, bukan malah memetik
dampak negative darinya.

pengaruh Handphone terhadap individu

dan lingkungan social


12

Dunia informasi saat ini seakan tak bisa terlepas dari teknologi.
Konsumsi masyarakat akan teknologi menjadikan dunia teknologi
semakin lama semakin canggih komunikasi yang dulunya memerlukan
waktu yang lama dalam penyampaiannya kini dengan teknologi
segalanya menjadi sangat dekat dan tanpa jarak. Salah satu teknologi
yang saat ini sedang trend dan digemari masyarakat Indonesia adalah
Handphone ( HP ). Saat ini handphone bukanlah suatu hal yang
dianggap mewah atau langka lagi.
Handphone

sekarang

sudah

menjadi

kebutuhan

pokok

masyarakat Indonesia. Dari kalangan bawah sampai kalangan atas


sudah menggunakan handphone. Disamping harga yang ditawarkan
cukup terjangkau, berbagai fitur Handphone juga diberikan sebagai
penunjang majunya teknologi.
Handphone yang awalnya hanya sekedar digunakan sebagai
telpon dan SMS saja. Namun dengan semakin berkembangnya
teknologi, sehingga perangkat Handphone semakin lengkap muali dari
Game, Mp3, Kamera, Radio, dan koneksi Internet. Bahkan sekarang
muncul teknologi baru untuk melengkapi komponen yaitu 3G. Dimana
generasi ini telah merambah ke layanan internet secara Wireless.
Teknologi ini telah merambah ke akses secara permanent Web, Video
interaktif, dengan kualitas suara yang sangat baik sekualitas CD Audio
Player hingga ke teknologi kamera video yang diintegrasikan dalam
telepon seluller. Banyak fungsi yang bisa kita lakukan dengan
mempunyai Handphone, diantaranya digunakan untuk menyimpan
informasi, membuat daftar pekerjaan atau perencanaan pekerjaan,
mencatat appointment ( janji pertemuan ) dan dapat disertakan
reminder ( pengingat waktu ), kalkulator untuk perhitungan dasar
sederhana, mengirim dan menerima email, mencari informasi ( berita,
hiburan, dan informasi lain ) dari internet, Integrasi ke peralatan lain
seperti PDA, Mp3 player, dan GPS ( Global Positioning System ).

13

Dengan lengkapnya fungsi Handphone ini menjadikan manusia


menjadi Individual, karena informasi tidak lagi dibutuhkan oleh individu
lain, melainkan bisa didapat dari Handphone yang ia punya, hal ini
yang mengakibatkan individu semakin menjauh dari lingkungan social.
Karena mereka merasa semua bisa dilakukan dengan menggunakan
Handphone tanpa kerjasama atau bantuan orang lain.
Telepon genggam atau Handphone adalah sebuah perangkat
telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang
sama dengan telepon fixed line sehingga konvesional namun dapat
dibawa keman-mana ( portable ) dan tidak perlu disambungkan dengan
jaringan telepon menggunakan kabel ( nirkabel, wireless ). Generasi
pertama system selular Analog yaitu AMPS ( Advance Mobile Phone
Service ). Versi dari AMPS dikenal sebagai Narrowband Advance
Mobile Phone Service (NAMPS) yang menggabungkan teknologi
digital, sehingga system ini dapat digunakan untuk membawa tiga kali
lebih besar kapasitas pada setiap panggilan versinya. Pada tahun 1981
muncul NMT ( Nordic Mobile Telephone System ). Pada tahun 1982
muncullah GSM ( Global System For Mobile Communination ).
Pada tahun 1990 jaringan Amerika Utara bergabung membentuk
standarisasi IS-54B dimana standarisasi ini adalah yang pertama kali
menggunakan dual mode seluler berdasarkan teknik penyebaran
spectrum untuk meningkatkan kapasitas yang disebut IS-95. Dengan
menggunakan protocol AMPS

sebagai

defaultnya,

akan

tetapi

mempunyai cara kerja SEC. Normal yang berbeda dengan analaog


selular serta lebih canggih disbanding IS-54. Pada awalnya disebutkan
bahwa yang menggunakan teknologi sistem Code Division Multiple
Access ( CDMA ) secara digital akan meningkatkan kapasitas hingga
10 sampai 20 kali pada sistem selularnya. Meskipun konsep tersebut
mengedankan hal inilah yang menjadikan sistem berdasarkan CDMA
menjadi metode transmisi pilihan pada pemasangan-pemasangan baru
di atas sistem CDMA. Indonesia mempunyai dua jaringan telepon
nirkabel yaitu GSM dan CDMA tetapi sekarang ada era generasi baru
14

Handphone yaitu era generasi ke-3 ( 3G ). Dimana generasi ini telah


merambah ke layanan internet secara wireless.
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak pernah bisa hidup
seorang diri. Dimanapun dan bilamana pun, manusia senantiasa
memerlukan kerjasama dengan orang lain. Manusia membentuk
pengelompokan

sosial

diantara

sesame

dalam

upayanya

mempertahankan hidup dan mengembangkan kehidupan. Dalam suatu


kehidupan sosial, manusia juga memerlukan organisasi, yaitu suatu
jaringan interaksi social antar sesama untuk menjamin ketertiban
social,

seperti

keluarga,

kelompok

masyarakat

dan

lain-lain.

Lingkungan sosial merupakan tempat berlangsungnya bermacammacam interaksi sosial antara anggota atau kelompok masyarakat
beserta pranatanya dengan symbol dan nilai serta norma yang sudah
mapan, serta terkait dengan lingkungan alam dan lingkungan buatan.

15

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.

KESIMPULAN
Berdasarkan criteria di atas diharapkan para siswa dapat
mengurangi kehidupannya dengan handphone, dan agar para siswa dapat
meningkatkan kualitas belajarnya dengan baik.

B.

SARAN
agar siswa lebih mengurangi pergaulannya dengan handphone, karna
handphone memberikan dampak kurang baik dan menurunkan kualitas
belajar.

16

DAFTAR PUSTAKA
Bukler,chaarlotte.2003
Ier_one_chil@yahoo.com

17

Anda mungkin juga menyukai