Anda di halaman 1dari 17

DELIK

PENYERTAAN
PENGERTIAN DELIK
PENYERTAAN
Adalah Turut Sertanya
Seorang Atau Lebih Pada
Waktu Seorang Lain
Melakukan Tindak Pidana
Menurut Prof. Dr. Wirjono
Prodjodikoro, S.H.
Penyertaan Adalah Suatu Perbuatan Pidana
Dapat Dilakukan Oleh Beberapa Orang,
Dengan Bagian Dari Tiap-tiap Orang
Dalam Melakukan Perbuatan Itu Sifatnya
Berlainan. Penyertaan Dapat Terjadi
Sebelum Perbuatan Dilakukan Dan Dapat
Pula Penyertaan Terjadi Bersamaan
Dilakukannya Perbuatan Itu.
DASAR HHUKUM DELIK PENYERTAAN
KUHP PASAL 55,56,57
CIRI KARAKTERISTIK
DAN SANKSI
Berdasarkan 55, 56, 57,
penyertaan dibagi menjadi dua
pembagian besar, yaitu :
yang terdiri dari :
• 1) pelaku (pleger);
• 2) yang menyuruhlakukan (doenpleger);
• 3) yang turut serta (medepleger);
• 4) penganjur (uitlokker).

a. Pembuat/Dader
(Pasal 55)
yang terdiri dari :
• 1) pembantu pada saat kejahatan
dilakukan;
• 2) pembantu sebelum kejahatan dilakukan.

b. Pembantu/Medeplichtige
(Pasal 56)
• Berbeda dengan pertanggungjawaban pembuat
yang semuanya dipidana sama dengan pelaku,
pembantu dipidana lebih ringan dari pada
pembuatnya, yaitu dikurangi sepertiga dari
ancaman maksimal pidana yang dilakukan
(Pasal 57 ayat (1)). Jika kejahatan diancam
dengan pidana mati atau pidana seumur hidup,
pembantu dipidana penjara maksimal 15 tahun.

PERTANGGUNG
JAWABAN
PENGECUALIAN
a. pembantu dipidana sama berat
dengan pembuat, yaitu pada kasus
tindak pidana:

- membantu merampas kemerdekaan (Pasal 333 (4)) dengan


cara member tempat untuk perampasan kemerdekaan,
- membantu menggelapkan uang/surat oleh pejabat (Pasal
415),
- meniadakan surat-surat penting (Pasal 417).
b. pembantu dipidana lebih berat dari
pada pembuat, yaitu tindak pidana

• - membantu menyembunyikan barang titipan hakim


(Pasal 231 (3)),
• - dokter yang membantu menggugurkan kandungan
(Pasal 349).
25 September lalu, joko merampok ATM di Universitas
Tidar dengan membawa senjata api. Dan berupaya
mengancam petugas yang sedang berjaga. Aksi pencurian ini
berhasil. Kemudian ihsan lari kerumah rekannya untuk
bersembunyi. Setelah itu Ihsan menghitung uang hasil
rampokan, dan memberikan uang kepada rekannya yang
bernama Tomi dan istrinya Oneng senilai 10 juta sebagai
uang tutup mulut dan ucapan terima kasih telah disediakan
tempat untuk bersembunyi. Naas selang beberapa hari
mereka bertiga tertangkap dan di sidangkan di pengadilan.

Contoh kasus
ANALISIS KASUS
Joko sudah melanggar pasal 365 ayat 2 KUHP,
dan pasal 1 ayat 1 Undang-Undang RI nomor
12 tahun 1951 jo pasal 55 ayat 1 KUHP. Karena
melakukan perampokan dan memiliki senjata tanpa
izin.
Kedua terdakwa lain, Tomi dan Oneng, meski tidak terlibat
langsung dalam perampokan yang dilakukan terdakwa
Joko, tapi mereka ikut membantu menyediakan tempat bagi
terdakwa joko serta menikmati hasil rampokan. Maka,
terdakwa tomi dan oneng termasuk dalam
istilah medeplegen (turut melakukan) dari pasal 55 ayat (1)
KUHP dan memenuhi syarat bekerja sama. Bekerja sama
ini terjadi sejak mereka merancang niat untuk bekerja sama
untuk melakukan perampokan. Dan mendapatkan sanksi
1/3 dari yang didapat joko

Anda mungkin juga menyukai