Anda di halaman 1dari 10

PENYERTAAN

(Deelneming)
Oleh :
MUHAMMAD ROSIKHU SH.,MH
Buku refrensi
DEELNEMING
Satu tindak pidana yang dilakukan oleh lebih dari satu orang
Pokok perssoalannya yaitu mengenai pertanggyng jawaban
pidana untuk masing-masing peserta
Dasar hukum : Bab V buku 1 pasal
55 sampai dengan 62 KUHP

Pasal 55 = dader (pembuat) Pasal 56 ayat 1 = pembantuan kejahatan

Pleger *yang melakukan Pada waktu kejahatan dilakukan


Doenpleger *yang menyuruh Sebelum kejahatan dilakukan
melakukan
Madepleger *yang turut serta
Uitlokker *yang membujuk
Pasal 55 ayat 2 = pertangungjawaban Pasal 60 = pembantuan pelanggaran tidak di
pidana pidana penganjur pidana
Doenpleger dan uitlokker
• Persamaannya adlah kedua-duanya memiliki bentuk yang sama yaitu yang
merealisasikan delik adalah orang lain begitu juga tentang alat/daya upaya
yang digunakan di uitlokker sama dengan doenpleger
• Perbedaanya adalah mengenai pertanggungjawaban pidana terhadap
orang yang di gerakkan (merealisasikan delik).
Doenpleger
(orang yang menyuruh melakukan)
• Apa yang dimkasud dengan menyuruh melakukan :
Tentang orang yang menyuruh melakukan perbuatan tertentu, tidak olehnya sendiri tetapi dengan perantara orang
lain sebagai alat dalam tangannya kalua orang lain itu karena Tidak mengetahui keadaan, Karena penyesatan
yang di alaminya, dan Karena kekerasan yang di alaminya, serta berbuat tanpa kesengajaan, dan kealpaan

Ada beberapa sebab orang yang disuruh tidak Gila


dapat dipertanggung jawabkan yaitu Penyesatan
Overmacht (keadaan memekasa)
Noodwer (pembelaan diri)
Noodwer exces
Dalam hal ini berarti orang yang disuruh ini Perntah jabatan dan uu
dipandang sebagai alat belaka (manus ministra) Tidak mempunyai opzet atau culpa
Uitlokker
(orang yang membujuk melakukan TP)
• Pembujuk yaitu orang yang menggerakkan (de intellectueele dader) orang lain untuk melakukan tindak
pidana dengan mempergunakan ihktiar yang tercantum dalam pasal 55 ayat 1 sub 2

Syarat yang harus dipenuhi yaitu adanya hubungan Syarat dan alat-alat yang digunakan untuk
causalitas dari ke 4 ini melakukan pembujukan diatur secara limitatief
(terbatas) hal ini bertujuan untuk mencapai kepastian
• Harus ada kehendak (opzet) untuk melaksanakan hukum
delik dengan menggerakkan orang lain • Memberikan janji-janji
• Adanya oarnag yang digerakkan • Penyalah gunaan kekuasaan atau martabat
• Cara menggerakkan harus ada daya upaya yang • Kekerasan, ancaman
di atur dalam pasal 55 ayat 1 sub 2 • Memberikan kesempatan, sarana atau keterangan
• Terwujudnya delik yang di inginkan orang yang
menggerakkan
Antara pleger dan madepleger
• Persamaannya adlah kedua-duanya memiliki bentuk yang sama yaitu yang
merealisasikan delik adalah orang itu sendiri
• Perbedaanya adalah mengenai pertanggungjawaban pidana terhadap
orang yang merealisasikan delik.
madepleger
• Turut serta ialah suatu perbutan tindak pidana yang dilakukan oleh lebih
dari satu orang dan adanya Kerjasama yang erat dalam kesadaran.
• Kesadaran itu timbul pada umumnya apabila beberapa peserta itu sebelum
melakukan tindak pidana terlebih dahulu melekukan perundingan atau
permufakatan untuk melakukan suatu perbuatan pidana atau lebih
dipertegas lagi mereka bekerja sama untuk melakukan perbutana tersebut
Pleger
• Pleger adalah orang yang secara materiil dan persoonlijk nyata-
nyata melakukan perbuatan yang secara sempurna memenuhi
semua unsur dari rumusan delik yang terjadi.
Pembantu kejahatan
pasal 56 sub 1 dan 2
• Pembantu kejahatan biasanya dilakukan dengen cara memberi kesempatan dan
keterangan-keterangan yang memberikan pengaruh terhadap dilaksanakan suatu delik
• Bentuk pembantuan – pada waktu kejahatan dilakukan – sebelum kejahatan dilakukan
• Pertanggung jawabannya adalah baik terhadap delik yang diperbantukan serta akibat-
akibatnya.
• Hukuman terhadap pembantu kejahatan adalah diadakannya pengurangan 1/3 dari
maksimum hukuman pokok (pasl 57 ayat 1)
2. Sinopsi
A telah menjanjikan kepada B untuk dipekerjakan sebagai supir asal, B mau membalaskan dendam A terhadap
C yang telah merebut kekasih A. B harus mencegat C di tempat yang biasa C lewat bila pulang dari pekerjaannya dan
kemudian memukulnya dengan kayu, tapi jangan sampai mati, cukup jika C pingsan.
waktu B bertemu dengan C ternyata C itu musuhnya, B juga pernah merebut kekkasihnya direbut oleh C. B
sebenernya mempunyai sakit gila yang kadang-kadang baik kadang-kadang kumat. Waktu itu Ketika digerakkan A,
ia dalam keadaan baik, sedangkan A tidak mengetahui tentang penyakitnya B. Ketika B melihat C, amarahnya
meluap dan penyakit gilanya kumat lagi, hingga C bukan dipukulnya sampai pingsan, tetapi sampai mati.
Waktu B ditangkap dan diperiksa ia sedang baik, dan ia merasa heran kenapa dirinya ditangkap. Padahal yang ia
ingat benar A telah menggerakkannya untuk memukul C, tetapi ia tidak ingat bahwa ia telah memukul C. apalagi
sampai mati.

Pertanyaanya
• Apakah didalam kasus ini B mengkin dituntut dan dihukum karena perbuatannya itu ? Jelaskan secara lengkap
• Buatlah surat dakwaan terhadap kasus di atas ?

Anda mungkin juga menyukai