Anda di halaman 1dari 6

SOAL DAN PEMBAHASAN

HUKUM PIDANA LANJUT


(PERCOBAAN DAN PENYERTAAN)

ADINDA KUSUMAWARDANI
11010115130461
HUKUM PIDANA LANJUT - G -
1. Apa yang dimaksud dengan percobaan?
Tertuang dalam Pasal 53 ayat (1) KUHP, yang dimaksud percobaan yaitu suatu
perbuatan yang timbul karena adanya niat sebagaimana telah tampak pada saat
permulaan perbuatan, akan tetapi perbuatan tersebut tidak sampai selesai oleh karena
adanya halangan yang datang dari luar kehendak pembuat (bukan atas kehendaknya
sendiri).

2. Apa saja unsur yang terdapat dalam percobaan?


- Niat
- Ada permulaan pelaksanaan
- Pelaksanaan tidak selesai bukan karna kehendaknya sendiri

3. Apa yang dimaksud dengan niat?


Niat adalah suatu unsur untuk melaksanakan.

4. Apa yang dimaksud dengan permulaan pelaksanaan?


Permulaan pelaksanaan adalah sudah ada pergerakan untuk melakukan niat tersebut.

5. Apa yang dimaksud dengan pelaksanaan tidak selesai?


Pelaksanaan tidak selesai adalah apabila orang tersebut tidak punya niat untuk
membatalkan atau mengundurkan diri terhadap niatnya melakukan pelaksanaan
tersebut (adanya halangan dari luar).

6. Apakah semua percobaan dijatuhi sanksi pidana?


Tidak semua percobaan dijatuhi sanksi pidana, hanya percobaan terhadap tindak pidana
berupa ‘kejahatan’ saja, sedangkan percobaan terhadap ‘pelanggaran’ tidak dipidana.
Tetapi tidak semua percobaan terhadap tindak pidana ‘kejahatan’ dapat dijatuhi pidana
menurut Pasal 53 ayat (1), misalnya:
- Percobaan duel
- Percobaan penganiayaan ringan terhadap hewan
- Percobaan penganiayaan biasa
- Percobaan penganiayaan ringan
7. Sebut dan jelaskan teori dasar patut dipidananya percobaan!
- Teori subjektif
Dasar patut dipidananya percobaan terletak pada sikap batin atau watak yang
berbahaya dari si pembuat.
- Teori objektif
Dasar patut dipidananya percobaan terletak pada sifat berbahayanya perbuatan
yang dilakukan oleh si pembuat.
- Teori campuran
Dasar patut dipidananya percobaan terletak dari dua segi, yaitu sikap batin pembuat
yang berbahaya (segi subjektif) dan juga sifat berbahayanya perbuatan (segi
objektif).

8. Apa yang dimaksud dengan percobaan tidak mampu?


Percobaan tidak mampu dilihat dari dua segi yaitu keadaan tertentu (ketidakmampuan)
dari alat pada waktu si pembuat melakukan dan keadaan tertentu (ketidakmampuan)
dari orang yang dituju (objek).

9. Berikan contoh keadaan tertentu (ketidakmampuan) dari alat pada waktu si pembuat
melakukan!
A ingin membunuh seseorang dengan menggunakan pistol. Saat ingin menembak,
ternyata pistol yang A bawa belum berisi peluru sehingga pistol merupakan suatu
contoh alat yang tidak mampu.

10. Berikan contoh keadaan tertentu (ketidakmampuan) dari orang yang dituju (objek)!
A memperkosa seseorang tapi yang sudah tidak bernyawa (mayat). Sehingga mayat
tersebut merupakan objek yang tidak mampu dan istilahnya A bukan memperkosa
tetapi merusak.

11. Apa yang dimaksud percobaan dalam konsep KUHP?


Dalam konsep KUHP, ruang lingkup pengaturannya lebih luas atau rinci yaitu mengenai
ketentuan:
- Unsur-unsur/batas-batas (kapan) dapat dipidananya ‘percobaan’
- Batasan ‘perbuatan pelaksanaan’
- Masalah ‘pengunduran diri secara sukarela’ dan ‘tindakan penyesalan’
- Percobaan tidak mampu
12. Bagaimana penjatuhan pidana terkait dengan masalah ‘pengunduran diri secara
sukarela’ dan ‘tindakan penyesalan’ dalam konsep KUHP?
Pengunduran diri secara sukarela : percobaan tidak selesai karena pengunduran diri
secara sukarela, tidak dipidana.
Tindakan penyesalan : pecobaan tidak selesai karena tindakan penyesalan dapat tidak
dipidana dan juga dapat dipidana. Tidak dapat dipidana, apabila pembuat dengan
kehendaknya sendiri mencegah tercapainya tujuan atau akibat perbuatannya. Dapat
dipidana, apabila telah menimbulkan kerugian atau menurut peraturan perundang-
undangan telah merupakan tindak pidana tersendiri.

13. Apa yang dimaksud dengan pernyertaan?


Penyertaan adalah pengertian yang meliputi semua bentuk turut serta/ terlibatnya
orang atau orang-orang baik secara psikis maupun fisik dengan melakukan masing-
masing perbuatan sehingga melahirkan suatu tindak pidana.

14. Jelaskan beberapa pandangan mengenai sifat pernyetaan!


Ada dua pandangan:
1. Sebagai dasar memperluas dapat dipidananya orang:
- Penyertaan dipandang sebagai persoalan pertanggungjawaban pidana
- Pernyertaan bukan suatu delik sebab bentuknya tidak sempurna
2. Sebagai dasar memperluas dapat dipidananya perbuatan:
- Penyertaan dipandang sebagai bentuk khusus dari tindak pidana
- Penyertaan merupakan suatu delik, hanya bentuknya istimewa

15. Sebutkan pembagian penyertaan menurut KUHP Indonesia!


1. Pembuat:
 Pelaku
 Yang menyuruh melakukan
 Yang turut serta
 Penganjur
2. Pembantu:
 Pembantu pada saat kejahatan dilakukan
 Pembantu sebelum kejahatan dilakukan

16. Apa yang dimaksud dengan pelaku?


Pelaku adalah orang yang melakukan sendiri perbuatan yang memenuhi rumusan delik.
17. Apa yang dimaksud dengan yang menyuruh melakukan?
Yang menyuruh melakukan adalah orang yang melakukan perbuatan dengan
perantaraan orang lain, sedang perantara ini hanya diumpamakan sebagai alat.

18. Apa yang dimaksud dengan yang turut serta?


Yang turut serta adalah orang yang dengan sengaja turut berbuat atau turut
mengerjakan terjadinya sesuatu.

19. Apa yang dimaksud dengan penganjur?


Penganjur adalah orang yang menggerakkan orang lain untuk melakukan suatu tindak
pidana dengan menggunakan sarana-sarana yang ditentukan oleh undang-undang.

20. Apakah penyertaan dengan kealpaan dapat dipidana? Berikan contohnya!


Penyertaan dengan kealpaan tidak dapat dipidana karena untuk membujuk atau
membantu menurut hukum pidana positif harus ada unsur sengaja.
Contoh : A memberi gunting kepada B yang katanya untuk menggunting kain,
tetapi ternyata digunakan oleh B untuk membunuh.

21. Apa yang dimaksud dengan penyertaan yang tak dapat dihindarkan? Berikan
contohnya!
Penyertaan yang tak dapat dihindarkan adalah penyertaan yang deliknya baru terjadi
kalau ada orang lain (kawan berbuat) yang mau tidak mau harus ada, apabila kawan
berbuat itu tidak ada maka delik itu tidak dapat dilakukan.
Contoh:
- Bigami
- Membujuk orang untuk masuk dinas militer negara asing

22. Apa yang dimaksud dengan tindakan sesudah terjadinya tindak pidana? Berikan
contohnya!
Tindakan sesudah terjadinya tindak pidana adalah tindakan yang termasuk dalam
bentuk penyertaan tetapi yang dilakukan setelah terjadinya tindak pidana lain.
Contoh :
- Menyembunyikan penjahat
- Menolong orang melepaskan diri dari tahanan
23. Berikan contoh perbuatan penyertaan pada penyertaan!
- Membujuk untuk membujuk
- Membujuk untuk membantu
- Membantu untuk menganjurkan

24. Sebutkan alasan hapusnya kewenangan menuntut pidana!


 Tidak adanya pengaduan pada delik delik aduan tertentu
 Ne bis in idem
 Matinya terdakwa
 Daluwarsa
 Telah ada pembayaran denda maksimum kepada pejabat tertentu untuk
pelanggaran yang hanya diancam dengan denda saja
 Ada abolisi dan amnesti

25. Sebutkan alasan hapusnya kewenangan menjalankan pidana!


Yang terdapat di dalam KUHP:
 Matinya terdakwa
 Daluwarsa
Yang terdapat di luar KUHP:
 Pemberian amnesti oleh Presiden
 Pemberian grasi oleh Presiden

Anda mungkin juga menyukai