Anda di halaman 1dari 14

ASURANSI KONSTRUKSI

Andhika Mediantara (11010115140333)


Raka Permana Nayasapoetra (11010115130410)
Imaaduddin Al Rasyid A (110101151403810)
Zaisal Bagus Prasetyo (11010115140344)
Rizky Syifa M. (11010115140358)
Mutiara Annisa (11010115120168)
Faryna Ayu Maharani (11010115140512)
DEFINISI
Asuransi Konstruksi Adalah suatu asuransi atau
pertanggungan yang memberikan jaminan atau proteksi
atas kegagalan suatu proyek pembangunan, sebagai akibat
dari seluruh risiko kecuali yang dikecuali-kan dalam
pengecualian polis.

Asuransi konstruksi membebaskan pemilik asuransi


konstruksi dan kontraktor terhadap kerugian, pencurian,
atau kerusakan pada lokasi konstruksi, bahan, atau
peralatan dan dari tuntutan pihak ketiga mengenai
kompensasi.
DASAR HUKUM
PP No. 33 / 1977 Mengenai asuransi pekerja
Pasal 246 KUHD
Peraturan Menteri Keuangan RI No.
124/PMK.010/2008 Tentang Persyaratan
Sebuah Perusahaan Asuransi
PIHAK – PIHAK YANG DAPAT MENJADI TERTANGGUNG
A. PEMILIK ( PRINCIPAL / EMPLOYER).
adalah seseorang atau Badan Hukum yang memiliki proyek pembangunan yang
dikerjakan oleh para Kontraktor dan Sub-kontraktor tersebut. Ia merupakan majikan
dari Kontraktor, maka sering disebut MAIN CONTRACTOR.
Pemilik ini dapat dijadikan Tertanggung karena mungkin saja selama masa
pembangunan tersebut, semua tanggung jawab menjadi tanggung jawab pemilik
bangunan, atau secara bersama-sama dengan Kontraktor.

B. ARSITEK / KONSULTAN.
adalah seseorang atau Badan Hukum yang memiliki keahlian dalam merencana-kan
suatu proyek pembangunan yang akan dikerjakan atau penasehat ahli yang membuat
kontrak dengan Pemilik mengenai perencanaan, konsultasi dan pengawasan proyek
pembangunan tersebut.
Arsitek/Konsultant ini dapat menjadi Tertanggung apabila ia mempunyai
kepentingan dalam proyek pembangunan tersebut, misalnya ia harus bertang-gung
jawab apabila terjadi kerusakan/kerugian dalam pelaksanaan proyek pembangunan
tersebut (apabila penyebab kerugian tersebut akibat kelalaian/ kealpaan yang
dilakukan olehnya).
PIHAK – PIHAK YANG DAPAT MENJADI TERTANGGUNG
C. KONTRAKTOR.
adalah seseorang atau Badan Hukum yang melaksanakan proyek
pembangunan tersebut. Hal ini dikarenakan adanya tanggung jawab
dari Kontraktor tersebut dengan Pemilik bangunan, dalam hal :
-. Terjadi kerusakan/kerugian dalam pelaksanaan proyek
pembangunan tersebut.
-. Keterlambatan penyelesaian pembangunan
-. Penggunaan bahan bangunan yang kurang baik
-. Pengerjaan yang tidak sempurna dll.
sehubungan dengan hal tersebut, maka pihak kontraktor dapat
mengalihkan sebagian dari risiko tersebut kepada Perusahaan
Asuransi.

D. SUB KONTRAKTOR.
adalah seseorang atau Badan Hukum yang mempunyai perjanjian
ikatan kerja dengan Kontraktor untuk mengerjakan sebagian dari
proyek pembangunan yang ia tangani. Badan ini disebut juga
Kontraktor Pembantu, ini dapat terdiri dari bermacam-macam Sub-
kontraktor, seperti Sub-kontractor Listrik, Air, Gas, dll.
PIHAK – PIHAK YANG DAPAT MENJADI TERTANGGUNG

E. LEMBAGA KEUANGAN.
adalah Badan Hukum baik Pemerintah maupun Swasta, yang
memberikan pendanaan keuangan kepada seorang debitor dalam
proyek pembangunan yang akan dilakukan.
Hal ini terjadi apabila adanya keterlibatan Lembaga ini dalam
pembangunan tersebut, maka pihak kreditor tersebut secara otomatis
mempunyai insurable interest atas jaminan proyek pembangunan
yang dikerjakan oleh para Kontraktor dan Sub-kontraktor tersebut.

Dalam polis C.A.R., yang menjadi Tertanggung dapat satu orang atau
dapat pula seluruh pihak yang terlibat dalam proyek pembangunan
tersebut.

OBYEK PERTANGGUNGAN
1. PEKERJAAN PROYEK / KONTRAK
• Pekerjaan Utama
• Pekerjaan persiapan, seperti : Pembersihan, penimbunan, perataan lokasi
• Pekerjaan sementara, seperti : Barak, Bedeng, Kantor proyek, jalan, jembatan darurat

2. KEPENTINGAN LAIN

• Material, termasuk material yang di supply oleh Pemilik Proyek, Principal.


• Peralatan atau Mesin yang digunakan dalam pembangunan, seperti : Agregate Plants,
Conveyor, Pump electronic motors, Genset, Trafo, Compressor, Mixing Plant, Scafolding,
Welding machine
• Alat berat yang digunakan dalam pembangunan, seperti : Cranes, Excavator, Buldozer,
Grader, Loader, Vibrator, Pavers, Road Roller, dll
• Harta Benda Tertanggung yang berada disekitar Proyek (Own surrounding property)
• Bangunan milik tertanggung yang ada dilokasi Proyek yang sedang dikerjakan
• Ongkos atau pengeluaran biaya untuk pembersihan reruntuhan jika terjadi kerugian /
kerusakan.
• TPL ( Tanggung Jawab Hukum kepada Pihak Ke-III ), seperti : Luka Badan, Sakit,
Kerusakan Harta Benda, dll
RISIKO YANG DIJAMIN
Semua Kerusakan / kerugian lain yang terjadi secara
tiba-tiba, tidak terduga selama tidak dikecualikan
dalam polis, sebagai berikut :

• Kebakaran
• Peledakan
• Tertabrak atau terbentur kendaraan atau kejatuhan
Pesawat Terbang (material dari dalamnya)
• Pencurian termasuk pencurian dengan kekerasan
• Kerusakan / kerugian karena kesalahan / kelalaian
Kontraktor
• Tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga.
RISIKO YANG DIKECUALIKAN
• Perang, Invasi, Perang Saudara, Pemberontakan, Revolusi, Pembangkitan rakyat,
pembangkangan, kerusuhan, pemogokan, penghalangan bekerja, huru-hara, kekuatan
militer, kudeta, penyitaan, pengrusakan atas perintah pihak yang berwenang.
• Reaksi / Radiasi Nuklir, Kontaminasi Radioaktif
• Tindakan atau kelalaian yang disengaja oleh tertanggung atau wakilnya.
• Penghentian pekerjaan baik sebagian maupun seluruhnya
• Kerugian lanjutan dalam bentuk apapun termasuk penalti, keterlambatan, buruknya
pengerjaan.
• Kerugian atau kerusakan salah design (faulty design)
• Biaya penggantian perbaikan atas material atau pengerjaan yang cacat.
• Aus, Korosi, Oksidasi, penurunan mutu karena ketidaktahuan penggunaan dan kondisi
atmosfir normal
• Kerugian atau kerusakan berkas, gambar, catatan pembukuan, wesel, mata uang, perangko,
akta, bukti hutang, uang kertas, saham dan cek.
• Kerusakan harta benda, tanah, bangunan dan cidera badan yang disebabkan oleh
getaran/lemahnya tiang penyangga.
JANGKA WAKTU PERTANGGUNGAN
Pertanggungan berlaku sejak dimulainya
pekerjaan atau setelah dibongkarnya barang di
lokasi dan berakhir terhadap bagian dari kontrak
pekerjaan yang telah diserahterimakan atau
digunakan ditambah dengan masa pemeliharaan
(maintenance period)
TANGGUNG JAWAB HUKUM TERHADAP PIHAK KETIGA

Polis menjamin tangung jawab hukum terhadap pihak ketiga


sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan atas cidera badan
(bodily injury), kerusakan harta benda (property damage) dan
biaya-biaya hukum (law costs and expenses)

a) bodily injury: cedera badan atau sakit pihak ketiga karena


kecelakaan (baik fatal ataupun tidak),
b) property damage: kerugian atau kerusakan karena
kecelakaan atas harta benda milik pihak ketiga
c) law costs and expenses: semua ongkos dan biaya litigasi
yang diperoleh penuntut dari Tertanggung, dan semua ongkos
dan biaya yang timbul dengan persetujuan tertulis Penanggung
CONTOH KASUS
Dalam Proyek pembangunan jembatan kebon agung
jogjakarta terdapat dua peristiwa yang menghambat
jalannya proyek :
Pada November 2007, setelah pemasangan gelagar
bentangan salah satu bentangan jatuh dan satu
buah girder yang terpasang jatuh dan pecah
sehingga timbul kerugian material.
Pada desember 2007, kali progo tempat proyek
tersebut dilaksanakan meluap hingga 3 meter
menyebabkan beton bertulang runtuh dan 5 buah
girder rusak.
PENYELESAIAN KASUS
• Dari peristiwa pertama, pelaksana konstruksi PT.
Hutama Karya terlambat membayar premi.
Seharusnya premi ditolak oleh PT. Asuransi
Wahana Tata, namun atas dasar ex gratia
(kesepakatan kedua belah pihak) pelaksana
konstruksi menerima ganti rugi meskipun dalam
jumlah tidak semestinya.
• Dalam peristiwa kedua, klaim dilaksanakan secara
normal sesuai pertanggungan, karena telah
memenuhi seluruh syarat prosedur, sehingga
mendapat ganti rugi sesuai jumlah dalam polis.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai