Oleh :
BUDI ASYANTO
106091002917
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
BUDI ASYANTO
106091002917
ii
Menyetujui,
Pembimbing I
Pembimbing II
Wahyudi, M.T.
NIP. 197609042009101001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika,
iii
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul Perancangan dan Pembuatan Load Balancing Pada
Clustering Web Server Menggunakan LVS (Studi Kasus: Web Server
LEMIGAS). Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosyah
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta pada tanggal 1 April 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) program studi Teknik
Informatika.
Jakarta, Mei 2011
Menyetujui,
Penguji I
Penguji II
Arini, M.T.
NIP. 19760131 200901 2 001
Pembimbing I
Pembimbing II
Wahyudi, M.T.
NIP. 19760904 200910 1 001
Mengetahui,
iv
PERNYATAAN
JAKARTA,
MEI 2011
BUDI ASYANTO
ABSTRAK
vi
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
karunia, rahmat dan kekuatan, juga segala petunjuk dan kemudahan sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta
salam selalu kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW,
beserta keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya.
Skripsi ini berjudul Perancangan dan Pembuatan Load Balancing Pada
Clustering Web Server Menggunakan LVS (Studi Kasus : Web Server Lemigas),
yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program S1
pada Program Studi Teknik Informatika di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Mereka
yang berdedikasi tinggi diantaranya:
1.
Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis., selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
vii
3.
4.
Ibu Arini, M.T., Bapak Andrew Fiade, M.Kom., selaku dosen penguji
yang telah memberikan masukkan serta bimbingan penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
5.
6.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Saran dan
kritik untuk kesempurnaan skripsi ini sangat penulis harapkan.
Jakarta,
Mei 2011
Penulis
Budi Asyanto
viii
Teruntuk
Skripsi ini terkhusus penulis persembahkan kepada mereka yang telah
mendukung, baik moril maupun materiil, baik melalui doa ataupun sua dalam
menyelesaikan skripsi ini.
1. Teruntuk Ibu tercinta, Ibu Admi dan Bapak tercinta, Bapak Rasikin.
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat, rahim dan ampunanNya kepada mereka. Amin.
2. Teruntuk Adikku, Rusli Riyanto. Ayo kuliah untuk hidup yang lebih
baik.
3. Teruntuk kekasih tersayang, Rizki Mauliya Ulfah yang senantiasa
memberikan semangat dan perhatian yang tak henti kepada penulis.
4. Teruntuk teman-teman satu perjuangan, Andy Fibrianto dan Anjar
Prayogo. Terima kasih atas segala bantuan dan semangatnya.
5. Teruntuk teman-teman seperjuangan TI UIN 2006 khususnya TI B
Networking 2006. Terima kasih untuk waktu, ilmu, dan semua
kenangan terindahnya.
6. Dan seluruh pihak yang telah membantu penulis, baik langsung
maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .................. .............................................................................. ii
Lembar Persetujuan Pembimbing .................................................................... iii
Lembar Pengesahan ........................................................................................ iv
Lembar Pernyataan .......................................................................................... v
Abstrak ............................................................................................................ vi
Kata Pengantar ................................................................................................ vii
Teruntuk ......... ................................................................................................ ix
Daftar Isi ......................................................................................................... x
Daftar Gambar. ................................................................................................ xiv
Daftar Tabel ..................................................................................................... xvi
Daftar Lampiran ............................................................................................... xvii
xi
xii
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Perbandingan antara model OSI dengan Model TCP/IP ................ 18
Gambar 2.2 Konsep Load Balancing .................................................................. 24
Gambar 2.3 Skema LVS-Direct Routing ........................................................... 30
Gambar 2.4 Skema LVS-Tunneling ................................................................... 31
Gambar 2.5 Skema LVS-NAT ............................................................................ 33
Gambar 2.6 Skema replikasi .............................................................................. 38
Gambar 2.7 Skema replikasi master-master ...................................................... 39
Gambar 2.8 Diagram Paket pada IPTables ........................................................ 41
Gambar 3.1 Metodologi Penelitian PPDIOO Network Life Cycle ...................... 49
Gambar 3.2 Kerangka Berpikir Dalam Penelitian ............................................. 52
Gambar 4.1 Struktur Organisasi LEMIGAS Menurut Permen 030 ................... 55
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Fungsional Menurut SK Balitbang ................ 56
Gambar 4.3 Layout LAN LEMIGAS ................................................................ 62
Gambar 4.4 Topologi Jaringan Server LEMIGAS ............................................ 62
Gambar 4.5 Denah Komplek Perkantoran LEMIGAS ...................................... 63
Gambar 4.6 Topologi Load Balancing .............................................................. 66
Gambar 4.7 Hasil Pembagian Beban Dari Tabel Virtual Service ...................... 69
Gambar 4.8 Hasil Capture Melalui Tcpdump ................................................... 69
Gambar 4.8 Keterangan Pada Master Pada Server 1 ......................................... 70
Gambar 4.9 Keterangan Pada Master Pada Server 2 ......................................... 70
xiv
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Memahami tentang Load Balancing dan Clustering web server
dalam memberikan reabilitas, skalabilitas dan ketersediaan.
2. Menganalisa kinerja web server dengan diterapkannya sistem load
balancing dalam memberikan layanan.
1.4.2
Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
a. Menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.
b. Bertambahnya wawasan dan pengalaman penulis tentang ilmu
jaringan dan hal lainnya yang berkaitan dengan metodologi
penulisan tugas akhir ini.
2. Bagi perusahaan
Sebagai salah satu alternatif cara yang dilakukan dalam
peningkatan pelayanan akses terhadap sebuah website.
3. Bagi masyarakat umum
Dapat memberikan kontribusi pemikiran tentang teknologi
informasi yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan
civitas akademika kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada
khususnya.
Observasi
Pengamatan langsung ke lapangan (observasi) yang dilakukan
oleh penulis, tempat dan waktu pelaksanaannya yaitu pada PPPTMGB
LEMIGAS, Urusan Telematika Sub Bidang Afiliasi, jalan Cileduk
Raya Kav. 109, Cipulir Kebayoran Lama-Jakarta Selatan. Mulai dari
bulan Juli hingga bulan September 2010.
b. Wawancara
Dalam memperoleh data, penulis melakukan proses tanya jawab
secara langsung kepada kepala Urusan Telematika.
3.
Studi Literatur
Dalam melakukan penelitian penulis juga menggunakan
literature sejenis yang digunakan baik berasal dari jurnal-jurnal
maupun skripsi yang mempunyai topik yang mendekati dengan topik
yang dibahas penulis.
1.5.2
e. Operate : Dalam tahap ini perlunya pemantauan terhadap web server agar
berjalan sesuai dengan analisa awal dan pemantauan terhadap infrastruktur
hardware untuk di uji apakah berhasil atau tidak load balancing bekerja
pada web server yang dibuat secara cluster.
f. Optimize : Tahap ini memerlukan perhatian khusus terhadap kebijakan
yang perlu dibuat untuk mengatur dan membuat sistem agar dapat berjalan
dengan baik.
PENDAHULUAN
Bab ini berisi pengantar berupa latar belakang dilakukannya
penelitian, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan,
manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan yang
merupakan gambaran menyeluruh dari penulisan skripsi ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini berisi pembahasan teori-teori yang digunakan sebagai
panduan dasar dalam penelitian ini.
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini berisi metodologi penelitian yang digunakan serta
langkah-langkah yang digunakan terkait dengan penelitian yang
dilakukan.
6
BAB IV
BAB V
PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil uji coba serta analisa
yang dilakukan serta saran-saran yang dibutuhkan untuk
pengembangan lebih lanjut.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Perancangan
Perancangan merupakan penghubung antara spesifikasi kebutuhan dan
Web Server
Web server adalah server yang mampu menangani web atau permintaan
HTTP (Ario, 2004). Web server menunggu permintaan dari client yang
menggunakan browser seperti Netscape Navigator, Internet Explorer, Mozilla,
dan program browser lainnya. Jika ada permintaan dari browser, maka web
server akan memproses permintaan itu kemudian memberikan hasil prosesnya
berupa data yang diinginkan kembali ke browser.
2.3
Apache
Apache merupakan web server yang paling banyak dipergunakan di
Internet. Program ini pertama kali didesain untuk sistem operasi lingkungan
UNIX.
Namun
demikian,
pada
beberapa
versi
berikutnya
Apache
2.4
Jaringan Komputer
2.4.1
10
2.5
Protokol
Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi
yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data,
informasi dan fungsi lainnya yang harus dipenuhi oleh pengirim (transmitter)
dan penerima (receiver) agar komunikasi dapat berjalan degan benar. Selain
itu, protokol juga berfungsi agar computer yang berada dalam jaringan
berkomunikasi dengan bahasa yang sama. Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam protokol adalah :
1. Syntax, merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan
dalam pengkodean sinyal.
2. Semantic, digunakan untuk mengetahui maksud informasi yang dikirim
dan membetulkan kesalahan yagn terjadi dari informasi tersebut.
3. Timing, digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data. (Sukmaaji,
2008)
2.5.1
Terdapat dua macam bentuk model protokol jaringan yang ada saat ini yaitu :
11
12
c. Session layer
Layer ini membuka, merawat, mengendalikan, dan mlakukan
terminasi hubungan antar simpul. Lapisan application dan presentation
melakukan request dan menunggu respon yang dikoordinasikan oleh
lapisan di atasnya missal :
1. RPC (Remote Procedure Call)
2. Protokol yang mengeksekusi program pada computer remote dan
memberikan nilai balik kepada computer local sebagai hasil
eksekusi tersebut.
3. Netbios API, merupakan interface pemrograman dari layer
application.
4. NFS (Network File System)
5. SQL (Structured Query Langguage)
d. Transport layer
Layer ini bertanggung jawab terhadap pengiriman source-todestination (end-to-end) yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Service-point addressing
Layer ini tidak hanya menangani pengiriman source-todestination dari computer satu ke computer lainnya, namun lebih
spesifik pada pengiriman jenis message untuk aplikasi yang
berlainan. Dengan demikian setiap message yang berlainan aplikasi
harus memiliki alam tersendiri yang disebut service point address
13
14
1. Logical addressing
Pengalamatan secara logis yang di-tambahkan pada header
lapisan network. Pada jaringan TCP/IP pengalamatan logis ini
popular denga sebutan IP Address.
2. Routing
Hubungan antar jaringan yang membentuk internetwork
membutuhkan metode jalur alamat agar paket dapat ditransfer dari
satu device yang berasal dari jaringan satu menuju device lain pada
jaringan yang lain. Protokol routing misalnya Border Gateway
Protokol (BGP), Open Shortest Path First (OSPF) dan Routing
Informa-tion Protokol (RIP).
f. Data link layer
Layer ini bertanggung jawab terhadap pengiriman paket-paket
(pada lapis yang lebih rendah). Tugas utama layer ini adalah :
1. Flamming
Membagi bit stream yang diterima dari lapisan network
menjadi unit-unit data yang disebut frame.
2. Physical addressing
Mendefinisikan identitas pengirim dan/atau penerima yang
ditambahkan dalam header.
3. Flow control
Melakukan tindakan untuk membuat stabil laju bit jika rate
atau laju bit stream berlebih atau berkurang.
15
4. Error control
Penambahan mekanisme deteksi dan retransmisi frame-frame
yang gagal.
5. Communication control
Menentukan device yang harus dikendalikan pada saat
tertentu jika ada dua koneksi yang sama.
g. Physical layer
Pada layer ini melakukan fungsi pengiriman dan penerimaan bit
stream dalam medium fisik. Dalam lapisan ini kita akan mengetahui
spesifikasi mekanikal dan elektrikal dari media transmisi serta
antamukanya.
Lapisan fisik pada LAN antalain :
a. Ethernet/IEEE 802.3.
b. 100-Mbps Ethernet.
c. 1000-Mbps Ethernet.
d. Fiber Distributed Digital Interface (FDDI) 100 Mbps.
e. Token Ring/IEEE 802.5.
Sedangkan pada WAN adalah :
a. Serial Interface (asyn dan sync)
b. High Speed Serial Interface (HSSI)
c. X.21 (Jaringan X.25)
16
3.
Transport Layer
Berisi protokol yang gertanggung jawab untuk mengadakan
komunikasi antara dua computer, kedua protokol tersebt adalahTCP
(Transmission Control Protokol) dan UDP (User Datagram Protokol).
Protokol ini bertugas mengaturkomunikasi antara host dan pengecekan
kesalahan. Data dibagi kedalam beberapa paket yang dikirimkan ke
lapisan internet dengan sebuah header yang mengandung alamat
17
Model TCP/IP
Layer 7
Aplications
Layer 6
Presentation
Layer 5
Session
Layer 4
Transport
Transport (TCP)
Layer 3
Network
Internet (IP)
Layer 2
Data Link
Aplication
(FTP
Atau aplikasi
lainnya)
Network
Interface
Layer 1
Physical
18
2.6
Protokol HTTP
HTTP adalah tipe protokol meminta/menjawab, dimana client akan
Storage Cluster
Storage cluster menyediakan sistem berkas gambar yang konsisten
di server dalam sebuah cluster, yang memungkinkan server untuk secara
bersamaan membaca dan menulis ke sistem file tunggal bersama. Sebuah
storage cluster menyederhanakan administrasi penyimpanan dengan
membatasi instalasi dan patch aplikasi untuk satu sistem file. Juga,
dengan sistem file cluster, sebuah storage cluster menghilangkan
kebutuhan
untuk
salinan
data
yang
berlebihan
aplikasi
dan
19
2.
3.
20
4.
21
2.8
Load Balancing
Load Balancing adalah proses pendistribusian beban terhadap sebuah
servis yang ada pada sekumpulan server atau perangkat jaringan ketika ada
permintaan dari pemakai (Rijayana : 2005).
Secara umum, jika ada pengguna mengirimkan permintaan HTTP
untuk sebuah alamat web, permintaan diarahkan ke web server yang
ditentukan oleh Domain Name System (DNS). Semua permintaan akan
ditangani oleh mesin ini. Dalam load balancing, layanan dapat didistribusikan
dengan mengirim permintaan berikutnya ke server yang berbeda. Sehingga
dengan load balancing, permintaan untuk layanan pada sebuah server dapat
tersebar di hampir semua jumlah server yang disediakan (Bookman : 2003).
Load balancing pada web server berada di layer 4 yaitu untuk
mendistribusikan permintaan ke server pada lapisan transport, seperti TCP dan
UDP.
Dalam membuat sebuah load balancing dapat menggunakan beberapa
metode yaitu :
1. Balance, solusi yang simple dalam membuat sebuah load balancing
namun tidak dapat menjaga session pengguna.
2. Eddie Mission, merupakan penyempurnaan dari balance dengan dapat
menjaga session dari pengguna.
3. Enhanced DNS Server, pada metode ini harus memasang eddie mission
terlebih dahulu dalam membuat sebuah load balancing.
22
4. LVS (Linux Virtual Server), perangkat lunak yang dapat menangani load
balancing dengan beberapa metode. (Bookman : 2003)
Salah satu cara untuk membangun load balancing adalah menggunakan
Linux Virtual Server (LVS) yang menyediakan beberapa algoritma yang dapat
digunakan.
Load balancing berfungsi sebagai berikut :
1. Menerima trafik dari sebuah network misalnya trafik sebuah web dan
mengarahkannya ke server tertentu.
2. Melakukan pembagian trafik menjadi individual request dan menentukan
server mana yang akan menerima individual request tersebut.
3. Memantau server dengan menyakinkan bahwa server tersebut bertanggung
jawab terhadap trafik.
4. Memberikan redudansi dengan mengaktifkan server lebih dari satu unit
melalui mekanisme fail-over.
5. Menawarkan distribusi content seperti pembacaan URL, interconnecting
cookies, dan XML parsing (Bourke : 2001).
Load balancing bekerja dengan trafik yang diarahkan pada situs.
Dengan 1 (satu) URL, 1 (satu) alamat IP, dan load balancing digunakan untuk
mendistribusikannya dengan baik. Adapun manfaat dari load balancing adalah
sebagai berikut :
1. Menjamin Reliabilitias layanan berarti kepercayaan terhadap sebuah
sistem untuk dapat terus melayani pengguna dengan sebaik-baiknya.
23
Jaminan
realibilitas
memungkinkan
pengguna dapat
melakukan
24
2.9
GNU, sistem operasi 32-64 bit, yang merupakan turunan dari Unix dan dapat
dijalankan pada berbagai macam platform perangkat keras mulai dari Intel
(x86), hingga prosessor RISC. Dengan adanya lisensi GNU (Gnu Not Unix)
kita dapat memperoleh program, lengkap dengan kode sumbernya (source
code). Tidak hanya itu, pendistribusiannya dapat dikopi sebanyak mungkin
atau bahkan mengubah kode sumbernya. Dan itu semua legal dibawah lisensi
(Ahmad Sofyan : 2000).
Sekarang telah berkembang banyak sekali distribusi linux atau lebih
dikenal dengan Distro. Distro Linux antara lain Slackware, Debian, RedHat
(Fedora), S.u.S.e, Caldera dan sebagainya. Distribusi tersebut menggunakan
kernel yang disetujui Linus Torvald sehingga menjamin kompabilitasnya.
Perbedaan diantara distribusi tersebut antara lain pada hal :
1. Paket-paket perangkat lunak yang disertakan di distribusi.
2. Struktur direktori.
3. Metode pemaketan perangkat lunak.
4. Inisialisasi sistem.
Ubuntu adalah suatu sistem operasi bebas dan open source yang
menggunakan Debian sebagai fondasinya dan dirilis secara berkala (setiap
enam bulan), fokus utama sistem operasi Ubuntu adalah para pengguna dan
kemudahan penggunaan (sesuai dengan "Just Work"
TM
layanan. Contohnya adalah ls, yaitu perintah untuk mnampilkan isi direktori,
sama dengan dir pada MS-DOS. Contohnya adalah $ ls, $ adalah prompt dari
login shell yang sama dengan C:\> pada MS-DOS. Ketika pemakai
mengetikan ls meyebabkan keyboard driver menerima karakter yang
selanjutnya keyboard driver melewatkan ke shell. Shell mencari image
dieksekusi (executable image) yang bernama ls. Jika ditemukan image /bin/ls,
maka layanan kernel dipanggil untuk memuatkan image ls ke memori dan
mengeksekusinya. Image ls membuat panggilan ke sistem file di kernel untuk
menemukan file-file.
26
merupakan aplikasi inti dari sistem Linux. Tugas yang dipegang oleh kernel
adalah :
1. Mengendalikan akses terhadap komputer.
2. Mengatur memori komputer.
3. Memelihara sistem file.
4. Mengalokasikan sumber daya computer di antara pemakai. (Wilfridus :
2008)
Kernel Linux merupakan sebuah perangkat lunak orisinil yang dibuat
oleh komunitas Linux. Kernel Linux yang pertama dipublikasikan adalah versi
0.01 oleh Linus pada tanggal 14 Maret 1991. Sistem berkas yang didukung
hanya sistem berkas Minix tetapi, kernel tersebut sudah mengimplementasikan
proses UNIX secara tepat. Kernel Linux terus dikembangakan hingga pada
bulan Juni 1996, Linux 2.0 dirilis dengan memiliki dua kemampuan baru yang
penting, yaitu: dukungan terhadap multiple architecture dan multiprocessor
architectures.
2.11 Linux Virtual Server.
Linux
Virtual
Server
adalah
sebuah
perangkat
lunak
yang
29
(sumber: http://www.linuxvirtualserver.org/VS-DRouting.gif)
2. LVS-Tunneling
Pada LVS-Tunneling memungkinkan alamat paket ke alamat IP yang akan
diarahkan ke alamat lain, mungkin juga ke jaringan yang berbeda. Dalam
konteks layer 4 swithing, tunneling sangat mirip dengan direct routing,
kecuali ketika sebuah paket diteruskan akan dienkapsulasi ke dalam
sebuah paket alamat IP, tidak hanya memanipulasi frame Ethernet.
Keuntungan dari metode ini adalah real server bisa berada di jaringan
yang berbeda.
3. LVS-NAT
NAT atau Network Address Translation yaitu sebuah metode yang
memanipulasi alamat ip dan nomor port baik berasal dari sumber maupun
tujuannya. Alamat ip publik disamarkan untuk digunakan oleh alamat ip privat
agar bisa berhubungan dengan internet. Linux Director dan real server
dihubungkan oleh switch. Real server biasanya menjalankan layanan yang
sama dan mempunyai layanan yang isinya sama (Maman : 2007).
Cara kerja LVS-NAT seperti yang ada di gambar 2.6 adalah sebagai
berikut :
1. Ketika user mengakses layanan yang disediakan oleh server. Maka paket
yang dikirmkan akan sampai ke director.
2. Director lalu akan memilih server berdasarkan penjadwalan dan menulis
ulang alamat tujuan paket ke alamat IP real server lelu meneruskannya ke
real server.
3. Ketika korespondensi
server terhadap
balasan
32
33
pada
sebuah
model
Round-Robin.
Penjadwalan
ini
Least-Connection
merupakan
penjadwalan
yang
Queue
merupakan
penjadwalan
yang
mengatur
ketika
ada idle server yang tersedia, pekerjaan akan dikirim ke server idle. Ketika
tidak ada server idle akan menggunakan penjadwalan Shortest Expected
Delay.
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan algoritma penjadwalan
weighted round robin, dengan alasan :
1. Pada penjadwalan ini memberikan nilai bobot yang digunakan dalam
menangani request yang datang ke server.
2. Algoritma ini mudah untuk menambah koneksi ke server-server sehingga
dapat melayani lebih banyak request.
35
2.12 Ipvsadm
Ipvsadm digunakan untuk mengatur, memelihara atau memeriksa tabel
server virtual pada kernel Linux. Linux Virtual Server dapat digunakan untuk
membangun layanan jaringan terukur berdasarkan cluster dari dua atau lebih
node. Fitur yang didukung termasuk dua protokol (TCP dan UDP), tiga
metode packet-forwarding (NAT, tunneling, dan direct routing), dan delapan
algoritma load balancing (round robin, weighted round robin, leastconnection,
weighted
least-connection,
locality-based
least-connection,
36
2.13 Drupal
Drupal adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen konten yang
bebas dan terbuka yang didistribusikan dibawah lisensi GPL. Pengembangan
dan perawatannya dilakukan oleh ribuan komunitas pengguna dan
pengembang di seluruh dunia. Drupal dapat diunduh secara bebas dan dapat
digunakan secara bebas juga, sehingga memungkinkan setiap orang baik
secara individu maupun komunitas untuk mempublikasi, mengatur dan
mengorganisir berbagai jenis dari isi atau konten yang berada pada website.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Drupal).
Beberapa keunggulan Drupal adalah sebagai berikut :
1. Memiliki fasilitas update otomatis. Fasilitas ini bisa diatur agar
memberitahu administrator jika ada update untuk modul-modul yang
digunakan.
2. Drupal memiliki memiliki ukuran yang jauh lebih ringan dibanding
dengan cms lainnya. Sehingga dengan ukurannya yang kecil sangat cocok
bagi yang memiliki ukuran hosting yang kecil.
3. Drupal memiliki modul yang handal. Modul pada drupal dapat membuat
modifikasi website drupal tanpa koding.
4. Perkembangan development yang cepat. Para developer Drupal selalu
menambahkan banyak fitur baru disetiap rilis versinya (Widijanuarto :
2010)
37
2.14 Replikasi
Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy semua perubahan
yang dibuat pada server (disebut master) ke server lain (disebut slave) untuk
menghindari kehilangan data jika master mengalami crash dan memiliki
salinan dari server utama. (Charless Bell, 2010)
pembaruan data dan pembaruan tersebut tercatat ke log biner. Informasi yang
ada di log biner disimpan dalam format log yang berbeda sesuai dengan
database perubahan yang dicatat. Kemudian slave dikonfigurasi untuk
membaca log biner dari master dan melakukan perubahan log biner yang ada
di master ke database pada slave.(Anonim : 2011)
38
40
41
Public
adalah istilah
IP
address
digunakan
untuk
internet
lokal
dan
tidak
dapat
digunakan
Hingga
10.255.255.255
172.16.0.0
Hingga
172.16.255.255
192.168.0.0
Hingga
192.168.255.255
42
43
b.
44
a.
b.
teknologi
Linux
Virtual Server
LVS
untuk
membuat
cluster
Web
Server
dengan
dan
Network
Block
Device
yang
dilakukan
46
47
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Observasi
Pengamatan langsung ke lapangan (observasi) yang dilakukan oleh
pada PPPTMGB
b.
Wawancara
Dalam melakukan pengumpulan data, penulis juga melakukan
Studi Literatur
Dalam melakukan penelitian penulis juga menggunakan literature
sejenis yang digunakan baik berasal dari jurnal-jurnal maupun skripsi yang
mempunyai topik yang mendekati dengan topik yang dibahas penulis.
Studi literatur dapat di lihat pada bab 2 (dua) subbab 2.18.
3.2
Lifecycle.
48
Prepare
Dalam model pengembangan sistem PPDIOO fase pertama dimulai
dari fase prepare. Pada fase ini dilakukan proses perumusan masalah,
mengidentifikasi konsep dari sistem yang akan diimplementasikan, jenis
dan tipe penerapannya, serta komponen pendukung sehingga spesifikasi
kebutuhan sistem dapat diperjelas.
49
2.
Plan
Untuk tahap selanjutnya adalah tahap plan. Penulis melakukan
perencanaan dalam membuat rincian spesifikasi dalam membuat load
balancing. Dalam penelitian ini terdapat perencanaan dalam membuat
infrastruktur dan komponen pendukung yang akan dikonfigurasi.
3.
Design
Dalam tahap ini, membuat disain dari penelitian yang berdasarkan
pada rancangan penelitian dimana terdapat user, linux director sebagai
load balancer, dan dua buah server yang menyediakan servis http.
4.
Implement
Tahap selanjutnya adalah tahap implementasi, pada tahap ini
menerapakan semua yang telah direcanakan. Dalam tahap ini melinkupi
instalasi serta konfigurasi terhadap rancangan topologi, Load Balancing
serta Clustering web server.
5.
Operate
Dalam tahap ini diperlukan adanya pemantauan terhadap web
server agar berjalan sesuai dengan analisa awal dan pemantauan terhadap
infrastruktur hardware. Proses pengujian termasuk dalam fase ini, dalam
melakukan pengujian menggunakan parameter yang ditentukan terhadap
Load Balancing dan sejumlah komponen pendukung agar dipastikan
50
sudah berjalan dengan baik dan benar dan sudah menjawab permasalahan
yang telah dirumuskan.
6.
Optimize
Tahap ini memerlukan perhatian khusus terhadap kebijakan yang
perlu dibuat untuk mengatur dan membuat sistem agar dapat berjalan
dengan baik. Perawatan, pemeliharaan dan pengelolaan terhadap web
server termasuk dalam fase ini.
51
52
53
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
54
BAGIAN
TATA USAHA
BIDANG
SARANA
PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
BIDANG
ROGRAM
BIDANG
AFILIASI
SUB BAGIAN
UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
SUBBIDANG
PENGEMBANGAN
SARANA
SUBBIDANG
PENYIAPAN
RENCANA
SUBBIDANG
AFILIASI JASA
TEKNOLOGI
SUB BAGIAN
KEUANGAN DAN
RUMAH TANGGA
SUBBIDANG
PENGOPERASIAN
SARANA
SUBBIDANG
ANALISI DAN
EVALUASI
SUBBIDANG
INFORMASI DAN
PUBLIKASI
KELOMPOK
FUNGSIONAL
55
Visi
Misi
o Meningkatkan peran Lemigas dalam memberikan masukan kepada
pemerintah
guna
meningkatkan
iklim
yang
kondusif
bagi
1. Eksplorasi
Petrograpi
SEM-X Ray
Core storage
Remote Sensing
Sistem Informasi Geografis
Topography
Geokimia Dasar
Molekul
Model dan Pengembangan
Seismic
Potensial
Geokomputasi
2. Eksploitasi
Drilling Material
Drilling Technology
Production Technology
Production test Equipment
Routine Core
Integrated Special Core
Rock Machines
PVT
Gas Flooding
Thermal & Chemical Flooding
3. Proses
59
4. Aplikasi Produk
5. Gas
Uji Pipa
Konversi Gas
Tekno Komputasi Ekonomi
6. Kalibrasi
61
62
63
4.8.
Tahap Plan
Setelah melakukan persiapan, penulis melakukan perencanaan dalam
300 MHz
RAM
128 megabytes
Base System
Base System
500 megabytes
1 gigabytes
Item
Spesifikasi
Jumlah
Real Server 1
Real Server 2
Director
Kabel UTP
Straight 3 M
Belden
Switch
5 port
1
64
Interface
Alamat IP
Subnet Mask
Alamat
Gateway
Real Server 1
Eth0
192.168.1.20
255.255.255.0
192.168.1.10
Real Server 2
Eth0
192.168.1.30
255.255.255.0
192.168.1.10
Eth0
192.168.1.10
255.255.255.0
ppp0
DHCP
Indosatm2
DHCP
Indosatm2
DHCP
Indosatm2
ppp0
DHCP
SMART
DHCP
SMART
DHCP
SMART
Director
Nama Paket
Sumber
Fungsi
www.kambing.ui.ac.id
Sistem Operasi
Ipvsadm
Repositories Ubuntu
10.04
Apache2
Repositories Ubuntu
10.04
Aplikasi untuk
virtual service
Aplikasi untuk
membuat web
server
65
Phpmyadmin
Repositories Ubuntu
10.04
CMS Drupal
www.drupal.org/projects
4.9.
Aplikasi untuk
mengatur
database
Aplikasi untuk
membuat web
Tahap Design
Pada tahap ini desain topologi yang digunakan dalam membuat
Tahap Implement
Tahap ini melakukan implementasi terhadap rancangan yang telah
dibuat. Pada tahap ini penulis membagi tahap implementasi menjadi beberapa
bagian yaitu :
a.
dan real server 2 menggunakan sistem operasi Ubuntu 10.04 Dan untuk
client menggunakan sistem operasi Microsoft Windows Vista serta
Ubuntu 10.04. Untuk langkah-langkah proses instalasi dapat dilihat di
halaman Lampiran 1.
b.
Konfigurasi Ip Address
Untuk konfigurasi Ip Address pada masing-masing real server dan
director dapat dilihat pada tabel 4.2.
c.
d. Instalasi PHPMYADMIN
Untuk pengunaan database terkait penggunaan CMS Drupal,
penulis menggunakan Phpmyadmin. Untuk proses instalasinya dapat
dilihat di Lampiran 3.
e.
Instalasi Drupal
Untuk penggunaan website penulis menggunakan CMS Drupal,
dimana dalam proses instasinya dapat dilihat di lampiran 4
f.
Instalasi IPVSADM
67
4.11.
Tahap Operate
Dalam tahap ini, pengujian termasuk dalam lingkup tahap ini. Hal ini
karena sistem yang sudah dibangun akan di uji untuk menjamin apakah sistem
yang
dibangun
dapat
berjalan
sesuai
dengan
kebutuhan.
Pengujian
68
dan 100 dari RS2 dan dapat dilihat dari tabel virtual service pada gambar
4.7.
beban
69
b.
Pengujian Replikasi
Pengujian replikasi dilakukan pada kedua server. Keterangan pada
gambar 4.8 akan berada di gambar 4.10. Sama halnya dengan keterangan
gambar 4.9 yang akan berada di gambar 4.11. hal ini menandakan proses
replikasi telah berjalan dikedua mesin server karena status pada masingmasing real server adalah waiting for master to send event. Selanjutnya
pada gambar 4.12 dan gambar 4.13 menunjukan data yang ditulis
melalui server 1 akan tereplikasi di server 2, begitu pula sebaliknya.
70
71
c.
Pengujian Throughput
Dalam pengujian ini dilakukan pengukuran throughput pada server
tunggal maupun server LVS. Throughput digunakan untuk mengetahui
kemampuan web server dalam memberikan layanan secara benar
terhadap request yang datang secara bersamaan. Pengujian ini
menggunakan simulasi 50 (lima puluh) user dengan koneksi bersamaan
yang mengirimkan 500 (lima ratus) hingga 2500 (dua ribu lima ratus)
request. Dalam melakukan pengujian penulis menggunakan perangkat
lunak siege.
Dari tabel 4.5 terlihat bahwa pada server tunggal memiliki nilai rata-rata
throughput sebesar 0.1 Mbps atau 10 Kbps baik menggunakan provider
smart maupun indosatm2. Sedangkan untuk server LVS pada tabel 4.6
memiliki nilai rata-rata throughput sebesar 0.2 Mbps atau 20 Kbps. Hasil
tersebut dapat dilihat pada gambar 4.16 yang menunjukan grafik
perbandingan.
SMART
500 request
1000 request
73
1500 request
2000 request
2500 request
500 request
1000 request
1500 request
2000 request
INDOSATM2
2500 request
74
Waktu
Ketersediaan
Waktu
Respon
Throughput
500
103.15 Detik
100%
1.03 Detik
10 KB/Detik
1000
189.32 Detik
100%
0.95 Detik
10 KB/Detik
1500
283.15 Detik
100%
0.94 Detik
10 KB/Detik
2000
380.62 Detik
100%
0.95 Detik
10 KB/Detik
2500
509.17 Detik
100%
1.02 Detik
10 KB/Detik
0.978 Detik
10 KB/Detik
Rata-Rata
Indosatm2
Jumlah
Request
Waktu
Ketersediaan
Waktu
Respon
Throughput
500
99.70 Detik
100%
1.00 Detik
10 KB/Detik
1000
192.04 Detik
100%
0.96 Detik
10 KB/Detik
1500
271.59 Detik
100%
0.90 Detik
10 KB/Detik
2000
388.86 Detik
100%
0.97 Detik
10 KB/Detik
2500
513.61 Detik
100%
1.03 Detik
10 KB/Detik
0.972 Detik
10 KB/Detik
Rata-Rata
SMART
500 request
1000 request
75
1500 request
2000 request
2500 request
500 request
1000 request
1500 request
2000 request
INDOSATM2
2500 request
76
Waktu
Ketersediaan
Waktu
Respon
Throughput
500
55.72 Detik
100%
0.55 Detik
20 KB/Detik
1000
111.84 Detik
100%
0.56 Detik
20 KB/Detik
1500
167.15 Detik
100%
0.56 Detik
20 KB/Detik
2000
222.77 Detik
100%
0.56 Detik
20 KB/Detik
2500
278.36 Detik
100%
0.56 Detik
20 KB/Detik
0.558 Detik
20 KB/Detik
Rata-Rata
Indosatm2
Jumlah
Request
Waktu
Ketersediaan
Waktu
Respon
Throughput
500
57.04 Detik
100%
0.57 Detik
20 KB/Detik
1000
113.21 Detik
100%
0.56 Detik
20 KB/Detik
1500
169.82 Detik
100%
0.56 Detik
20 KB/Detik
2000
226.74 Detik
100%
0.56 Detik
20 KB/Detik
2500
282.86 Detik
100%
0.57 Detik
20 KB/Detik
0.564 Detik
20 KB/Detik
Rata-Rata
77
78
79
4.12.
Tahap Optimize
Pada tahap terakhir dari PPDIOO ini, pemeliharaan meliputi perawatan
serta aktifitas pemeliharaan terhadap sistem yang telah dibangun. Dalam tahap
pemeliharaan ini terdapat beberapa proses diantaranya proses pengelolaan dan
proses perawatan yang dilakukan untuk bertujuan melakukan penyesuaian dari
perangkat keras baik dari mesin director dan real server agar dapat
beradaptasi dengan perkembangan kebutuhan sistem jaringan komputer,
seperti penambahan RAM, peningkatan kapasitas dari media penyimpanan
dan lain sebagainya.
80
81
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Dari penelitian dan penulisan yang telah penulis uraikan, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan server LVS dapat meningkatkan nilai throughput
dibandingkan dengan menggunakan server tunggal dimana pada
server tunggal mempunyai nilai throughput sebesar 10 Kbps
sedangkan untuk server LVS mempunyai nilai sebesar 20 Kbps
baik menggunakan provider smart maupun indosatm2, dapat dilihat
pada gambar 4.16.
2. Waktu respon yang dihasilkan oleh server LVS lebih cepat
dibandingkan dengan server tunggal dengan rata-rata server
tunggal adalah 0.972 detik sedangkan untuk server LVS sebesar
0.564 detik untuk provider indosatm2 dan rata-rata server tunggal
adalah 0.978 detik sedangkan untuk server LVS sebesar 0.558 detik
untuk provider smart, dapat dilihat pada gambar 4.17.
3. Load balancing terbukti dapat menjadi salah satu solusi yang dapat
menciptakan sebuah sistem yang memberikan ketersediaan layanan
bagi sebuah web server, dapat dilihat dari hasil yang ditunjukan
dari pengujian terhadap server tunggal dengan server LVS.
5.2
Saran
1. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai Linux Virtual Server dengan
menggunakan IPV6.
2. Perlunya pengembangan lebih lanjut untuk pelayanan service yang
berbeda selain http, misalnya ftp server.
82
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Kebutuhan Minimum Server .............................................................. 64
Tabel 4.2 Infrastuktur Jaringan .......................................................................... 64
Tabel 4.3 Daftar Alamat IP ................................................................................ 65
Tabel 4.4 Daftar Perangkat Lunak Yang Digunakan Sebagai Komponen
Pendukung ......................................................................................... 65
Tabel 4.5 Hasil Perbandingan Server Tunggal Mengunakan 2 Provider Yang
Berbeda .............................................................................................. 75
Tabel 4.6 Hasil Perbandingan Server LVS Mengunakan 2 Provider Yang
Berbeda .............................................................................................. 77
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Rijayana, Iwan. 2005. Teknologi Load Balancing Untuk Mengatasi Beban Server.
Yogyakarta : Jurnal SNATI.
Sofyan, Ahmad, 2000, Server Linux : Membangun Linux sebagai Internet/Intranet
Server. Nurul Fikri Computer & Statistics, Jakarta.
Sutanta, Edhy, 2005, Pengantar Teknologi Informasi. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sukmaaji. 2008. Jaringan Komputer. Informatika. Bandung
Teare, Diane. 2008. Designing for Cisco Internetwork Solutions (DESGN). Cisco
Press. USA
Wilfridus Bambang T.H, Bernard R. Suteja dan Ahmad Ashari, 2008, Linux
System Administrator, Informatika, Bandung.
Yani, Ahmad. 2008. Panduan Membangun Jaringan Komputer. Kawan Pustaka.
Jakarta
Zhang, Wensong, 1999. Linux Virtual Server for Scalable Network Service,
Widijanuarto, Alexius Sayo. 2010. Membangun Blog Cantik dengan Drupal. Elex
Media Komputindo. Jakarta
Website Wikipedia Indonesia
Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Drupal
Diakses: [06 Oktober 2010, 10.35]
Website IPVSADM
Tersedia: http://linux.die.net/man/8/ipvsadm
Diakses: [12 Desember 2010, 15.14]
Website Siege
Tersedia : http://www.joedog.org/index/siege-home
84
85
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
LAMPIRAN 2
Instalasi Ubuntu 10.04
1. Pilih Bahasa Inggris (English) pada menu Bahasa
2. Pilih Region Other, kemudian pilih Asia lalu pilih Indonesia
3. Pada langkah pendeteksian keyboard layout, pilih No saja.
4. Kemudian pilih keyboard layout yang sering kita gunakan (english)
5. Berikan hostname komputer sesuai dengan nama :
a. Untuk director adalah ubuntudirector
b. Untuk Real Server 1 adalah ubuntusatu
c. Untuk Real Server 2 adalah ubuntudua
6. Langkah selanjutnya memulai proses partisi. Harddisk terbagi 2, 1 untuk
partisi primer dan 1 untuk partisi swap.
7. Pilih partisi primary sebagai partisi root, dengan format sistem ext4.
8. Pilih partisi swap untuk swap area.
9. Setelah selesai dengan proses partisi, akan muncul kotak verifikasi akhir
untuk konfirmasi apakah yakin pembagian partisi sudah benar. Pilih Yes
untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya. Pilih No untuk kembali mempartisi.
10. Pilih timezone sesuai dengan daerah waktu yang anda tempati. Daerah
waktu ini tergantung dengan negara yang anda pilih sebelumnya. Untuk
penelitian ini adalah Jakarta.
11. Langkah terakhir, berikan username dan password yaitu :
a. Untuk director adalah ubuntudirector dan password adalah riset
b. Untuk Real Server 1 adalah ubuntusatu dan password adalah riset
c. Untuk Real Server 2 adalah ubuntudua dan password adalah riset
12. Silahkan tunggu sampai selesai proses instalasi, kemudian sistem dapat
digunakan.
LAMPIRAN 3
Instalasi Apache
1. Instal Apache dengan mengetikkan perintah dibawah ini melalui terminal:
sudo apt-get install apache2 apache2-doc apache2-mpmprefork apache2-utils apache2-suexec libexpat1 ssl-cert
2. Selanjutnya adalah melakukan instalasi PHP dengan mengetikkan perintah
berikut di terminal :
sudo apt-get install libapache2-mod-php5 libapache2-modruby libapache2-mod-python php5 php5-common php5-curl
php5-dev php5-gd php5-idn php-pear php5-imagick php5imap php5-mcrypt php5-memcache php5-mhash php5-ming
php5-mysql php5-pspell php5-recode php5-snmp php5-sqlite
php5-tidy php5-xmlrpc php5-xsl
3. Lalu melakukan instalasi MySQL dengan perintah berikut yang di ketik di
terminal :
sudo apt-get install mysql-server mysql-client libmysqlclient15dev
Selanjutnya dalah melakukan konfigurasi pada web server Apache
#Konfigurasi Web Server Apache:
1. Edit file /etc/apache2/sites-enabled/000-default, kemudian lakukan
perubahan pada bagian:
<Directory /var/www/>
Options Indexes FollowSymLinks MultiViews
AllowOverride None (menjadi All)
Order allow,deny
allow from all
</Directory>
2. Selanjutnya mengaktifkan module rewrite, dapat menggunakan perintah
berikut yang diketikkan pada terminal :
sudo a2enmod rewrite
sehingga akan muncul keterangan sebagai berikut :
LAMPIRAN 4
Instalasi PHPMYADMIN
#Perintah untuk melakukan instalasi Phpmyadmin adalah :
sudo apt-get install phpmyadmin
#Masukkan passwordnya yaitu riset.
#Setelah selasai melakukan konfigurasi periksa menggunakan browser melalui
komputer lain dengan menggetikkan :
http://alamat-ip-masing-masing-real-server/phpmyadmin.
#Atau mengetikkan perintah :
mysql u root -priset
LAMPIRAN 5
Instalasi Drupal
1. Sebelumnya buat database menggunakan phpMyAdmin. Nama database
ikan dan user yang menjalankan database adalah admin.
2. Lalu ekstrak Drupal ke root direktori web server Ubuntu di /var/www/,
menggunakan perintah : tar -zxvf drupal-6.19.tar.gz -C /var/www/ yang
diketikkan di terminal.
3. Selanjutnya maka source tersebut akan diekstrak dalam direktori
/var/www/drupal-6.19.
4. Kemudian untuk mempermudah, lakukan perubahan nama direktori
dengan mengetikkan perintah berikut yang diketikkan di terminal : mv
/var/www/drupal-6.19 /var/www/drupal
5. Dari
direktori
/var/www/drupal
jalankan
perintah
sites/default/default.settings.php
sites/default/settings.php
membuat file konfigurasi untuk Drupal.
cp
untuk
LAMPIRAN 6
Konfigurasi IPVSADM
Konfigurasi ini dilakukan pada Linux Director
# Untuk mengaktifkan enable ip forwarding ketikkan perintah :
echo "1" > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
atau dapat menggubahnya melalui :
/etc/sysctl.conf, dan set parameter net.ipv4.ip_forward=1
# Selanjutnya melakukan setting enable ip masquerade dengan menggetikkan
perintah :
iptables -t nat -A POSTROUTING -s 192.168.1.0/24 -o eth0 -j
MASQUERADE
# Untuk melakukan set ipvsadm ketikkan perintah :
ipvsadm -A -t Ip publik:80 -s wrr
ipvsadm -a -t Ip publik:80 -r 192.168.0.20:80 -m -w 5
ipvsadm -a -t Ip publik:80 -r 192.168.0.30:80 -m -w 5
# Untuk menyimpan hasil konfigurasi tersebut ketikkan perintah :
ipvsadm Sn
#Untuk melihat tabel virtual service menggunakan perintah
watch -n1 ipvsadm ln
LAMPIRAN 6
Konfigurasi Replikasi
Berikut adalah langkah-langkah dalam mereplikasi database mysql pada sistem
operasi ubuntu 10.04 dengan konsep Master-To-Master
1. Pada Real Server 1 yang nantinya akan digunakan sebagai Master1/Slave2
menggunakan IP Address 192.168.1.20 dan Real Server 2 yang digunakan
sebagai Master2/Slave1 menggunakan IP Address 192.168.1.30.
2. Pada Real Server 1 dan Real Server 2 sudah terdapat database yang
sebelumnya telah digunakan sebagai clustering web server.
3. Mengkonfigurasikan Real Server 1 yang bertindak sebagai Master1/Slave2.
Untuk konfigurasi Master1
Pada Master1 username yang digunakan adalah slave_user dan pasaword
riset.
a. Buka konsol terminal, lalu logi sebagai root.
b. Buka file my.cnf dengan perintah :
gedit /etc/mysql/my.cnf
P
Perintah tersebut digunakan untuk mengetahui binary log dari database
yang ingin di replikasi.
Maka akan muncul output seperti ini :
+++++
| File
| Position | Binlog_Do_DB | Binlog_Ignore_DB |
+++++
| mysql-bin.000003 |
98 | ayam
|
|
+++++
1 row in set (0.00 sec)
Yang perlu di ingat adalah File dan position dari binary log tersebut yaitu
file mysql-bin.000003 dan position 98.
P
Perintah tersebut digunakan untuk mengetahui binary log dari database
yang ingin di replikasi.
Maka akan muncul output seperti ini :
+++++
| File
| Position | Binlog_Do_DB | Binlog_Ignore_DB |
+++++
| mysql-bin.000005 |
106 | ayam
|
|
+++++
1 row in set (0.00 sec)
Yang perlu di ingat adalah File dan position dari binary log tersebut yaitu
file mysql-bin.000005 dan position 106.
i. Setelah itu jalankan perintah :
mysql> UNLOCK TABLES;
mysql> FLUSH PRIVILEGES;
mysql> exit;
server-id=2
master-host=192.168.1.20
master-user=slave_user
master-password=riset
master-connect-retry=60
replicate-do-db=ayam
Koneksi sukses bila tidak terjadi error maka status adalah waiting to master.
Untuk Master2/Slave1
Untuk mnegecek koneksi slave1
mysql>SHOW SLAVE STATUS \G
Koneksi sukses bila tidak terjadi error maka status adalah waiting to master.
Dan pada Slave IO Running maupun Slave SQL Running adalah YES
LAMPIRAN 7
Hasil Wawancara
Narasumber : Ibu Indah Musi Indria Dewi (Kepala Urusan Telematika)
PPPTMGB LEMIGAS Jl. Ciledug Raya Kav. 109 Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan.
1. Penulis : Di gedung ini terdapat berapa server yang digunakan sebagai web ?
Narasumber : Hanya terdapat 1 web server.
2. Penulis : Di gedung ini terdapat berapa server yang digunakan sebagai web ?
Narasumber : Hanya terdapat 1 web server.
3. Penulis : Apakah dapat saya simpulkan bahwa webserver Lemigas merupakan
server tunggal ?
Narasumber : Bisa dikatakan demikian karena kita memang hanyya
menggunakan 1 (satu) web server .
4. Penulis : Berapakah jumlah client yang berada di Lemigas ini ?
Narasumber : Jumlah client sama dengan jumlah pegawai yang ada di
Lemigas yaitu 850 orang.
5. Penulis : Sistem operasi apakah yang digunakan sebagai web server dan juga
yang digunakan oleh client ?
Narasumber : Untuk web server menggunakan linux fedora 8 dan untuk client
beragam dari system operasi milik Microsoft mulai dari Windows XP
Professional, Windows Vista dan Windows Seven.
6. Penulis : Berada dimanakah web server Lemigas ?
Narasumber : Web server berada di Gedung urusan Telematika.
LAMPIRAN 8
Tampilan Web
1. Tampilan Home
2. Tampilan 7 Program
4. Tampilan Fasilitas
5. Tampilan Publikasi