Anda di halaman 1dari 5
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP. REPUBLIK INDONESIA JALAN D1. PANJAITAN, KEBON NANAS, JAKARTA 13410, INDONESIA » KOTAK POS 7777 JAT 13000 TELEFON : 021-8517148, 8580067-69 (OPERATOR) + FAKSIMILIE 021-8517147 + SITUS : www.menlh.go.id Nomor B-096 /Dep.I/LH/PDAL/01/2014 F Januari 2014 Hal : Arahan Tindak Lanjut Pelaksanaan Surat Edaran MENLH tentang Pelaksanaan Pasal 121 UU No. 32 Tahun 2009 Lampiran : 1 (satu) berkas Yth. ic 2. 3 4. 5. di- Gubernur; Bupati/walikota; Sekretaris Jenderal Kementerian; Sekretaris Kementerian; dan Sekretaris Utama Lembaga Pemerintah Non Kementeri Tempat Bersama ini kami sampaikan SE-MENLH Nomor B-14134/MENLH/KP/12/2013 tanggal 27 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Terk: Desember 2013 perihal arahan pelaksanaan pasal 121 Undang-Undang Nomor 32 dengan pelaksanaan SE-MENLH tersebut, kami sampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Kriteria Usaha dan/atau Kegiatan yang dimaksud dalam SE-MENLH adalah: a. Telah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan sebelum diundangkannya UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Sebelum 3 Oktober 2009); b. Telah melakukan usaha dan/atau kegiatan tahap konstruksi sebelum diundangkannya UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; ¢. Lokasi usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan rencana tata ruang; d. Tidak memiliki dokumen lingkungen hidup atau memiliki dokumen lingkungan hidup tetapi tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangar Saudara Sekretaris Jenderal, Sekretaris Kementerian dan Sekretaris Utama: a, melakukan identifikasi dan inventarisasi usaha dan/atau kegiatan yang sesuai dengan kriteria dalam butir (1) yang berada dalam ruang lingkup pembinaan dan pengawasannya dan menyampaikan hasil inventarisasi tersebut kepada Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Dalam Negeri, gubernur atau bupati/walikota, dengan tembusan kepada Kepala Instansi Lingkungan Hidup Provinsi dan Kabupaten/Kota; b. Membantu penyusunan DELH atau DPLH kepada usaha dan/atau kegiatan sebagaimana dimaksud alam butir angka 2 huruf a; Saudara Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya: a, menginstruksikan kepada SKPD untuk melakukan inventarisasi usaha dan/atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada butir angka (1) dan melaporkan hasilnya kepada Gubernur atau Bupati/walikota dengan tembusan kepada Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Dalam Negeri, kepala instansi lingkungan hidup provinsi, dan kepala instansi lingkungan hidup kabupaten/kota; b. Menginstruksikan kepada kepala instansi lingkungan hidup untuk memeriksa Kembali hasil inventarisasi terhadap usaha dan/atau kegiatan sebagaimana dimaksud dalam butir angka (1) yang telah dilakukan pada masa pemberlakukan DPPL, DELH/DPLH yang sudah masuk dalam daftar inventarisasi tetapi belum diproses penilaian dokumen lingkungan hidupnya; c. mendelegasikan penerapan sanksi administrasi teguran tertulis kepada Kepala Instansi Lingkungan Hidup sesuai dengan kewenangannya; d. Menginstruksikan kepada kepala instansi lingkungan hidup untuk melakukan pembinaan kepada para penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terkait dengan proses penyusunan dan penilaian/pemerikaan DELH/DPLH; ¢. Menginstruksikan kepada kepala instansi lingkungan hidup untuk dapat melakukan percepatan proses penilaian DELH atau pemeriksan DPLH sampai dengan persetujuannya, f, menyediakan sumberdaya (resources) untuk penyusunan dokumen lingkungan bagi usaha dan/atau kegiatan yang dimiliki pemerintah daerah yang belum memiliki dokumen lingkungan hidup; g. Dalam rangka percepatan proses penyusunan dan penilaian DELH atau pemerikasaan DPLH, kepala instansi lingkungan hidup diharapkan antara lain dapat: 1) Mengembangkan dan menerapkan sistem clustering; 2) Menyusun template DELH dan DPLH bagi usaha dan/atau kegiatan yang sejenis; 3) Mendorong kepada para penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan penyusun DELH dan DPLH bersama-sama; 4) Melakukan proses penilaian DELH dan DPLH secara kolektif. 5) Memprioritaskan kepada usaha dan/atau kegiatan pemerintah antara lain, rumah sakit, sekolah, gedung pemerintah, infrastruktur jalan, pelabuhan, bandara dan PLN; Kriteria penyusun DELH mengacu pada surat Deputi 1 MENLH No. B- 9353/Dep.1/LH/12/2010 tanggal 10 Desember 2010 perihal Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2010 sebagaimana terlampir, yaitu: a. Pendidikan minimal S1; b. Pengalaman kerja terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup minimal 3 tahun; ©. Pelatihan audit SML ISO 14001, diklat teknis pengelolaan lingkungan hidup; 4. Pengalaman audit lingkungan hidup SML minimal 3 kali atau penyusun dokumen amdal minimal 5 dokumen (dalam 5 tahun terakhir); Atau a. Telah memiliki sertifikat kompetensi amdal, dan b. Pernah mengikuti kursus audit (audit lingkungan, audit mutu, EMS, K3/HSE, dan/atau pengenalan audit) Keputusan DELH atau DPLH diterbitkan oleh Deputi 1 MENLH, kepala instansi lingkungan hidup provinsi atau kepala instansi lingkungan hidup kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya. Izin lingkungan diterbitkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. . SE-MENLH ini merupakan kesempatan terakhir yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh semua pihak dan diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan dokumen lingkungan hidup bagi semua usaha dan/atau kegiatan yang sesuai dengan kriteria sebagaimana dimaksud dalam butir angka 1. KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA 41.D1. Panjaitan, Kebon Nanas, Jakarta 13410, Indonesia * Kotak Pos/PO Box 7777 JAT 13000 ‘elepon 021 - 8517148 hunting), 8580067 -69 Faksiil Jakarta, (© Desember 2010 Nomor ; B-9353 /Dep.1/LH/12/2010 Kepada Yth, Lampiran : 1 (satu) berkas 1, Para Kepala Instansi Perihal : Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup Nomor 14 Daerah Provinsi Tahun 2010 2. Para Kepala Instansi Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota di Tempat Menindaklanjuti ketentuar yang termaktub dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2010 tentang Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Yang Telah Memiliki Izin Usaha dan/atau Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup, maka bersama ini disampaikan hal-hal sebagai berikut: |. Mengingat persyaratan penyusun dokumen evaluasi lingkungan hidup antara tanggal 4 Oktober 2010 sampai dengan 3 Oktober 2011 sesuai dengan Pasal 3 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2010 harus memiliki sertifikat kompetensi Auditor Lingkungan Hidup; 2. Berkaitan dengan persyaratan tersebut, maka persyaratan Penyusun DELH adafah dengan kriteria: © Pendidikan Min S1; * Pengalaman kerja terkait dengan pengelolaan tingkungan hidup Min 3 tahun; * Pelatihan Audit SML ISO 14001, Diklat teknis pengelolaan lingkungan hidup; * Pengalaman audit lingkungan hidup SML Min 3x atau penyusun dokumen AMDAL Min 5 dokumen (dalam 5 tahun terakhir), dan * Memiliki pengalaman menyusun AMDAL 5 kali (dalam 5 tahun terakhir). Atau; * Telgh memiliki sertifikat kompetensi AMDAL, dan * Pernah mengikuti kursus audit (audit lingkungan, mutu, EMS, K3/HSE, dan/atau pengenalan audit). 1 8517147 + Website: wwwmenlhgold 3. Ketentuan pada angka 2 diatas diberlakukan untuk proses penetapan dan penyusunan DELH per tanggal 4 Oktober 2010 sampai 3 1. kami lampirkan pula daftar auditor lingkungan hidup potensi Audit DELH yang telah diverifikasi Kementerian Lingkungan Hidup. Pada daftar tersebut memuat auditor yang dapat menyusun DELH, namun daftar tersebut nantinya akan bertambah sesuai pengajuan dari Auditor lainnya kepada KLH. Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasama Saudara, diucapkan terima kasih. Tembusan kepada Yth.: ROY EeEND Menteri Negara Lingkungan Hidup, sebagai laporan; Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion Jawa, di Yogyakarta; Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera; Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion Jawa; Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion Kalimantan; Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion Bali Nusa Tenggara; Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion Sulawesi, Maluku,dan Papua. yeBeqas ‘VoRequawinI0g lepury we ssouaremy « 6002 - ersouopuy 3 unsnéuau ‘swo 800z'8 | sooz ivan omsas sun ews HAS 6 Joupne pear | tvawysnsiny | unsnduag «| ts | ug oupny | uewyeysuy | ¢ nupne Kued ausqam ay wf (0707 yao npiad 2325 -z00z) sun (ztoz. epe upne soupny pea] « ady jun 4009 807 3e), aupne ‘voor sdy (otoz Aued ,€ ‘wo4y prjer) -200z) sun sun :(sooz) + (L00z-266T) Zser‘on | soupny pear *| y00z :000rT os! av soupny | (to0z-z66t) | asinoguopysuesy wa ‘oos1vW pear | vavaLwa pow Joupny ersauopuy (swa) “Oo71WW :(6661) 00orT . easing + @QIMN9S SUN “Ld anuy D-ewnsyy | vsd-avu_| soupny pear «| osisoupny peat « Tan/MN | aduennsuoy «| zs | /oupnysowas | owowy somIA | _z 6007 39) O10 -Pa igun— pyjen }. aut WD) Toot 96E98TT ot0z- OSI 0} Suypsoo.e ‘ON = SID | $00z ‘TOOPT ‘wayshs Sa, e1sauopuy 2 Joupny OsiSWa | Jo Sunipne jeonaeag | fepiuy uawnyop 2s aoimas sun wpndyem zjewsmsya | pes) yout | upnyer6 L ‘002 : TOOvT OS! unsnfuad « | soz soupny ©} z-s| -1g/soupny nuysia |r ‘Twawy 4oq doupny | weunsnAuag 1 isensizoy ney HT | euuog (uosaqey) JeyyRES /sepapny Suepia sp efiey | ueyp | ueeyesruag uedueisy9y | /ueeoBBueey | ueweye3ueq | sowpny ueyneiad | _ HTSIMIAL ePIC ueweyeduad | Ipuag /ueeger ewen | ‘ON (0T0z sequianoN Tr- OT) soIeYYLAA WL O11}03104 ueye[ ued [SEH (T yo3eq) Haq Upny Isuajog dnpipq uesuny3ury soypny seyeq

Anda mungkin juga menyukai