Anda di halaman 1dari 4

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setelah dokumen Rencana Strategis (Renstra) Pengelolaan Terpadu Teluk
Balikpapan diadopsi oleh kepala-kepala daerah dari Propinsi Kalimantan Timur,
Kabupaten Penajam Paser Utara, Kota Balikpapan, Kabupaten Kutai Kartanegara dan
Kabupaten Pasir, diperlukan upaya tindak lanjut untuk mengimplementasikan langkah
strategi pengelolaan yang tercantum dalam Renstra Pengelolaan Terpadu Teluk
Balikpapan. Tindak lanjut tersebut adalah berupa penyusunan rencana pengelolaan.

Hamparan tambak di sekitar areal mangrove

Isu strategis yang dipilih dalam penyusunan rencana pengelolaan ini adalah
pengelolaan terpadu mangrove dan tambak pada tingkat kelurahan. Pertimbangan
pemilihan isu tersebut didasarkan atas besarnya tekanan terhadap hutan mangrove di Teluk
Balikpapan untuk dikonversi menjadi tambak. Saat ini terjadi pembukaan hutan
mangrove secara besar-besaran dengan menggunakan alat berat pada beberapa tempat di
teluk terutama di Daerah Aliran Sungai (DAS) Riko dan DAS Sepaku. Ekosistem hutan
mangrove yang dominan di wilayah pesisir Teluk Balikpapan, keberadaannya sangat
penting untuk dijaga kelestariannya guna mempertahankan fungsi dan manfaatnya. Fungsi
dan manfaat tersebut di antaranya sebagai penunjang kesuburan dan produktivitas perairan
Teluk Balikpapan dan sekitarnya. Disamping itu mangrove merupakan benteng terakhir
yang dapat meredam masuknya bahan sedimentasi ke perairan teluk sebagai akibat
terjadinya erosi di daerah atas serta memfilter limbah berbahaya dan beracun yang berasal
dari berbagai kegiatan masyarakat, industri dan pelayaran yang intensif di teluk.
Pertimbangan lain yaitu isu mangrove dan tambak sangat terkait dengan aktivitas ekonomi
sebagian besar masyarakat yang hidupnya tergantung dari sumberdaya pesisir di Teluk

Rencana Pengelolaan Terpadu Mangrove-Tambak 1


Balikpapan. Selain itu, pengelolaan isu mangrove dan tambak yang terbatas pada wilayah
kelurahan relatif lebih mudah untuk dikelola dibandingkan dengan pengelolaan pada
wilayah yang luas atau isu-isu lainnya.
Kegiatan penyusunan rencana pengelolaan ini dimulai dengan pemilihan lokasi dan
pendokumentasian kondisi terkini tentang pengelolaan mangrove dan tambak. Kelurahan
Gersik terpilih sebagai lokasi implementasi model pengelolaan mangrove dan tambak
secara terpadu yang mewakili wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), sedangkan
Kelurahan Kariangau terpilih mewakili wilayah Kota Balikpapan. Pemilihan dilakukan
melalui proses seleksi oleh Kelompok Kerja Terpadu (KKT) Badan Pengelola Teluk
Balikpapan (BPTB) atas dasar beberapa kriteria yang disepakati bersama. Kedua kelurahan
tersebut memiliki karakteristik pengelolaan mangrove dan tambak serta kondisi
masyarakat yang berbeda. Ketergantungan masyarakat terhadap pengelolaan mangrove
dan tambak di Kelurahan Gersik masih cukup tinggi dan kondisi sosial masyarakatnya
lebih bersifat pedesaan. Sedangkan ketergantungan masyarakat di Kelurahan Kariangau
terhadap pengelolaan mangrove dan tambak sudah berkurang dan kondisi sosial ekonomi
masyarakatnya lebih bersifat perkotaan.
Rencana pengelolaan terpadu mangrove dan tambak ini diharapkan dapat menjadi
arahan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengelolaan mangrove dan tambak secara
berkelanjutan di Kelurahan Gersik dan Kelurahan Kariangau baik oleh masyarakat,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pemerintah maupun pihak-pihak lain. Selain itu,
juga diharapkan dapat menjadi model bagi pengembangan kegiatan yang sama di
kelurahan-kelurahan lain di kawasan Teluk Balikpapan.

B. Sasaran
Sasaran penyusunan rencana pengelolaan terpadu mangrove dan tambak merupakan
sasaran yang termaksud dalam sasaran pengelolaan hutan mangrove yang tercantum dalam
Rencana Strategis Pengelolaan Terpadu Teluk Balikpapan, yakni terwujudnya pengelolaan
ekosistem mangrove secara lestari dan berkelanjutan dalam upaya menunjang kehidupan
dan kesejahteraan masyarakat serta lingkungannya.

C.Tujuan Umun dan Khusus


Tujuan umum penyusunan rencana pengelolaan terpadu mangrove dan tambak
mengacu pada tujuan pengelolaan hutan mangrove yang tertuang dalam Rencana Strategis
Pengelolaan Terpadu Teluk Balikpapan. Tujuan umum tersebut sebagai berikut:
1. Melindungi dan melestarikan fungsi hutan mangrove sehingga keberadaannya tetap
terjamin;
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya hutan mangrove;
3. Meningkatkan ekonomi masyarakat melalui kegiatan pengelolaan mangrove yang
berwawasan lingkungan;
4. Memulihkan kawasan mangrove yang kritis dan rusak.

2 Rencana Pengelolaan Terpadu Mangrove-Tambak


Tujuan khusus penyusunan rencana pengelolaan terpadu mangrove dan tambak ini
sebagai berikut:
1. Memperbaiki sistem pengelolaan mangrove termasuk kebijakan, mekanisme dan
prosedur perizinan yang terkait dengan pemanfaatan mangrove dan usaha pertambakan;
2. Mendorong inisiasi pembentukan zonasi dan pengaturan kebijakan dalam penataan
ruang dan penggunaan lahan yang proporsional sesuai dengan potensi, kharakteristik
dan kondisi setempat, prioritas dan kebutuhan loka;
3. Memberikan arahan dalam penataan tambak (yang tidak produktif dan terlantar) untuk
pemulihan produktivitasnya dengan penggunaan teknologi sederhana (low input) yang
berkelanjutan;
4. Memberikan arahan dalam upaya rehabilitasi dan alternatif pengembangan upaya
lainnya seperti sistem silvofishery dan marikultur dalam upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat.

D. Manfaat
Rencana Pengelolaan ini secara praktis dapat digunakan untuk membantu para pihak
(stakeholder) dalam upaya mengelola mangrove secara lestari dan pengembangan tambak
yang berkelanjutan, serta sekaligus dapat dijadikan model rancangan pengelolaan
mangrove dan tambak secara terpadu di Teluk Balikpapan. Manfaat lainnya adalah model
tersebut diharapkan dapat direplikasi (ditiru) di daerah lainnya.

E. Ruang Lingkup dan Jangka Waktu


Rencana pengelolaan mangrove dan tambak ini secara spesifik difokuskan pada 2
wilayah kelurahan, yaitu Kelurahan Gersik di Kabupaten Penajam Paser Utara dan
Kelurahan Kariangau di Kota Balikpapan. Daerah yang masuk ke dalam kawasan
perencanaan di Kelurahan Gersik terletak di RT1, RT2 dan daerah antara Sungai Gersik
Besar sampai Gersik Kecil, sedangkan di Kelurahan Kariangau terletak antara Sungai
Cina, Sungai Wain dan Sungai Somber (Gambar 1).
Rencana pengelolaan ini disusun mencakup aspek kebijakan, kelembagaan, sosial
ekonomi, dan konservasi. Aspek kebijakan meliputi tata ruang, zonasi, hukum dan
peraturan. Aspek sosial ekonomi meliputi pengelolaan perikanan tangkap dan
pengembangan budidaya perikanan.
Jangka waktu rencana pengelolaan ini selama 3 tahun dimulai dari tahun 2003
sampai 2006.

Rencana Pengelolaan Terpadu Mangrove-Tambak 3


a. Kelurahan Gersik

b. Kelurahan Kariangau c. Posisi Kelurahan Gersik dan Kariangau di


Teluk Balikpapan
Gambar 1. Peta Daerah Rencana Pengelolaan

4 Rencana Pengelolaan Terpadu Mangrove-Tambak

Anda mungkin juga menyukai