Anda di halaman 1dari 39

Kadaster Laut (Marine Cadastre)

sebagai
Bagian Tata Ruang Laut

M. Sigit Widodo
Coastal Spatial Planning Specialist
Coastal Resources Management Project II – Mitra Pesisir
Outline

- Konsep kadaster
- Aspek Legal
- Infrastruktur Data Spasial
- Tata ruang laut
- Tata ruang darat dan laut terpadu
- Studi Kasus
- Kadaster Laut
- Penutup

(Williamson, 1999)
Konsep Kadaster

Kadaster merupakan basis atau dasar dari sistem administrasi


pertanahan, yang di dalamnya terdapat catatan yang berisi
kepentingan-kepentingan seperti hak, larangan dan tanggung
jawab (rights, restrictions and responsibilities).

Di dalamnya terdapat deskripsi geometris dari persil tanah yang


terhubung ke catatan-catatan lain yang menjelaskan karakter /
macam manfaat dan kepemilikan atau kontrol manfaat, serta nilai
persil beserta pengembangannya (FIG, 1995).
Konsep Kadaster

Dapat dikatakan bahwa sebenarnya kita tidak sepenuhnya


memiliki tanah itu sendiri, melainkan memiliki hak untuk
menggunakannya yang diakui oleh hukum.
Contoh Hak-hak di Darat

(Dale and McLaughlin, 2000)


Diskontinuitas Kadaster Darat dengan Laut

- Bagaimana jika di laut ?

- Pada saat ini administrasi hak dan kewajiban hanya mencakup


daratan dan ‘berhenti’ di High Water Mark (HWM) –
air pasang tinggi.

- Interaksi berbagai hak dan kewajiban baik berkaitan dengan


ruang dan waktu di lautan, mempunyai kompleksitas yang
tidak ditemui di daratan.

- Laut terdiri dari permukaan, kolom dan dasar laut. Bersifat 3D


(x,y,z) atau mungkin malah 4D (x,y,z,t).

- Kemiripan dapat ditemui tidak hanya di laut tapi juga di perairan,


teluk atau tubuh air lainnya.
Diskontinuitas Kadaster Darat dengan Laut

- Seharusnya terdapat sebuah administrasi yang terstruktur


di daratan-lautan, terutama di daerah penghubung
daratan-lautan (interface area).

- Sebuah struktur administrasi diperlukan untuk mencatat


berbagai aktivitas, hak, kewajiban dan kepentingan.

- Diperlukan sebuah infrastruktur yang mempunyai


informasi yang dinamis dan dapat diakses oleh umum.
Contoh Hak-hak di Laut

Hak Ruang Udara Hak


Pembangunan
Hak
Hak Navigasi
Akses

Hak Hak dalam


Mencari Tubuh Air
Ikan Hak Pemanfaatan
Dasar Laut

Hak Mineral /
Minyak dan Gas
Hak Membuang
Limbah (Nichols, et.al., 2000)
UU No 22/1999 tentang Pemerintah Daerah
- Daerah tidak hanya mempunyai kewenangan di wilayah darat,
tetapi juga di laut.

- Pasal 3 “Wilayah daerah propinsi terdiri atas wilayah darat dan wilayah laut
sejauh 12 mil laut yang diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan
atau ke arah perairan kepulauan.”

- Pasal 10
(i) Daerah berwenang mengelola sumber daya nasional yang tersedia di
wilayahnya dan bertanggung jawab memberikan kelestarian lingkungan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan,
(ii) Kewenangan daerah di wilatah laut meliputi:
a. Eksplorasi, eksploitasi dan pengelolaan wilayah laut sebatas wilayah
laut tersebut,
b. Pengaturan kepentingan administratif,
c. Penegakan hukum terhadap peraturan yang dikeluarkan oleh daerah
atau yang dilimpahkan kewenangannya oleh pemerintah,
(iii) Kewenangan daerah kabupaten / kota di wilayah adalah sejauh
sepertiga dari batas wilayah laut daerah propinsi.
Zona di Laut (versi Australia)
Tata Ruang Laut

- Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) mendapat mandat


untuk menyusun konsep tata ruang laut. Lembaga Antariksa dan
Penerbangan Nasional (LAPAN) menyusun tata ruang udara.

- Indonesia memerlukan tata ruang darat, laut dan udara yang


terintegrasi. Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional (BKTRN)
merupakan institusi yang mengkoordinir konsep tata ruang yang
terintegrasi tsb.
Tata Ruang Laut

- Terdapat beberapa kata kunci dalam tata ruang laut (WWF, 2003):
a. keseluruhan tujuan harus dipertimbangkan
b. terdapat kesempatan untuk mengurangi konflik pemanfaatan
c. dalam pengambilan keputusan mempertimbangkan
efek kumulatif dan kombinasi
d. menghadirkan kesempatan untuk mempersiapkan ke depan
(forward looking)
e. menyediakan mekanisme yang jelas, mudah diakses untuk
peran serta stakeholder dalam perencanaan dan
manajemen aktivitas di laut.
Tata Ruang Laut

- Beberapa elemen dalam tata ruang laut (WWF, 2003):


a. pengkajian lingkungan strategis
b. tukar-menukar data
c. pengkajian resiko
d. pemetaan ekologis dan sosio ekonomi, data spasial dan
Sistem Informasi Geografis (GIS)
e. konsultasi publik
R&D di beberapa negara

1. Canada
- Good Governance of Canada’s Oceans Project
- University of New Brunswick
2. USA
- Ocean Planning Information System (OPIS)
by The Coastal Services Centre, NOAA.
- 4 states; Florida, Georgia, North Carolina, South Carolina
3. New Zealand
4. Australia ~ marine spatial data information (SDI)
5. Balikpapan
- Teluk Balikpapan
- Kampung Air Margasari
Contoh: Ocean Planning Information System, USA
Contoh: Bass Strait, Australia

Data Sources: AHO,


AMBIS, VicMap
RTRW Kota Balikpapan

- Visi Pembangunan Kota Balikpapan:


sebagai sentra jasa, perdagangan dan industri dalam bingkai
pembangunan kota yang Beriman (Bersih, Indah, Aman, Nyaman).

- RTRW Kota Balikpapan 1994-2004 akan ditinjau kembali dan


disempurnakan pada 2004. Penyusunan RTRW 2005-2015.

- Beberapa Isu dan Permasalahan Pembangunan:


1. Kawasan industri Kariangau
2. Relokasi kawasan pergudangan Somber ke Kariangau
3. Perambahan hutan lindung S. Wain
4. Kawasan wisata Manggar
5. Zona penyangga lindung di sepanjang jalan regional
Balikpapan - Banjarmasin (Trans Kalimantan)
6. Kawasan lindung DAS Manggar
Kalimantan
Timur
RTRW Kota Balikpapan
Wilayah Kota Balikpapan, DAS dan Batas 4 nm

KABUPATEN RENCANA TATA RUANG WILAYAH


KUTAI KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2004
ORIENTASI
P. Benawa
WILAYAH PERENCANAAN
Kecil

U
1° 05' LS

0 2 4 Km

P. Benawa
Besar
sekala 1:150.000

KABUPATEN KETERANGAN :
KUTAI Kota
#Y
P. Balang
Batas Kota Balikpapan
Batas Kecamatan
Batas Kelurahan/Desa
Sungai
P. Kwangan Jalan
Waduk

Batas W ilayah Perencanaan


1° 10' LS

# Teritip
Y

Y
#
Karang Joang
KABUPATEN
PASIR

# Lamaru
Y Inset Peta
Manggar Baru
KariangauY#
Y
#

Y
# Batu Ampar
Baru Ullu Muara Rapak Y#
Y
# Manggar
Y
#
# Margo Mulyo
Y
Y
#
Baru Tengah Gunung Samarinda
Y# Baru Ilir Y
#
Y
# Marga Sari

K
PR OP I N SI

A
Y
#
KABUPATEN

W
Gn.Bahagia
1° 15' LS

R
PASIR

R
Karang Rejo Y# Sumber Rejo

SSA
Karang Jati Y#

E
Y
#

S
KAL I M AN T AN TI M U R
PAN

Y
# Gunung Sari Ulu Sepinggan
Y
# Y
#

KA
Damai
# Mekar Sari
Y

MA
BALIKPA

Gn.Sari Ilir
Telaga Sari Y#
Y
#

R
Klandasan Ilir KALIMANTAN
Y
#

T
TENGAH

SA
PrapatanY# Klandasan Ulu

A
Y
#

S EL
A
TELUK

K
A KOTA BALIKPAPAN
M
T Sumber :
A
EL
- Hasil Analisis Tahun 2000

S
1° 20' LS

PEMERINTAH
KOTA BALIKPAPAN
116° 45' BT 116° 50' BT 116° 55' BT 117° 00' BT 117° 05' BT

Sumber Data: Revisi RTRW 2000-2004


Kab.
Penajam
Paser
Utara
(PPU)
Teluk Balikpapan
1nm=1.852km
4nm=7.408km
Kondisi Kini Kel. Margasari (Pesisir)

• Khas kampung air


• Stagnan-tertinggal dari kawasan lain
• Padat penduduk
• Rawan kebakaran-dekat kilang
• Kumuh/Polusi sampah pasar
• Bangunan/lahan-ilegal/liar-tidak teratur

1977

2000
kilang

Sisa kebakaran
Pasar Pandansari

Pasar Inpres

Foto Areal Kebakaran 1992


PETA SITUASI KELURAHAN MARGASARI

Kampung Air Margasari

Pasar Inpres
Lokasi Kebakaran ‘92

Bang. Liar (sisa kebakaran)


Pasar

Kilang Pertamina
Sumber Data: Pemkot Balikpapan
Rencana Penataan (Fisik) :Kawasan Perumahan Atas Air

1. Relokasi Internal RT 29,30


2. Pengaturan bangunan
3. Pembangunan infrastruktur
(jalan lingk. /public-space)
4. Pemb. Rumah (panggung)
T36 (2 Lt)- T21 (45 unit)
5. Konservasi Bakau
6. Pengelolaan Limbah:
• IPAL Terpadu
• Pengelolaan sampah RT
7. Sertifikasi HGB & IMB)

Konservasi Bakau
(buffer zone)
Sumber Data: Pemkot Balikpapan
SITE PLAN KAWASAN

KAMPUNG AIR
RENCANA PERSPEKTIF
Hasil yang dicapai :

T21-KOPEL
T36 -1 LT

T36 - 2 LT

PARKIR PERAHU PUSKESMAS


Konservasi bakau
Rumah Contoh (pasang) Jalan lingkungan+gazebo

Jalan sbg Jalur Pembatas Public space + Rmh contoh T36


PENANAMAN BAKAU
PENANGANAN SAMPAH
DOMESTIK

TARGET : PERUBAHAN POLA PERILAKU MASYRAKAT


Kebijakan Penataan Ruang

1. Menciptakan keterpaduan program sektoral melalui


pemanfaatan RTRW
2. Meningkatkan kemampuan kelembagaan & SDM daerah
3. Mendorong terwujudnya kemitraan dan peran masyarakat
dalam penyelenggaraan Penataan Ruang
4. Meningkatkan transparansi dalam penyelenggaraan
Penataan Ruang
5. Memberikan kepastian hukum
Diagram Kadaster Laut

ARC Marine Cadastre, 2002


Konsep Kadaster Laut

- Kadaster laut merupakan sistem manajemen spasial yang


mengadministrasikan peran dari batas pesisir, antara darat
dan laut.

- Karakteristik spasial 3D (4D?) harus memperhitungkan


seluruh hak, kewajiban dan kewenangan di laut.

- Konseptualisasi dapat dicontohkan dengan puzzle yang


mempunyai banyak komponen terdiri dari batas-batas
kewenangan, hak, larangan dan kewajiban yang diorganisir
dan diurutkan.
Penutup

1. Kadaster laut merupakan konsep yang masih bergulir,


berlaku utk suatu daerah tertentu dg memperhatikan
stakeholder, aspek teknis, legal dan kelembagaan.
2. Penataan ruang daratan dan lautan adalah satu dan tidak
bisa didikotomikan. Demikian pula tata ruang hulu dan hilir.
3. Kadaster laut sebagai bagian dari infrastruktur data spasial.
Konsep tsb mendatangkan kesempatan kerjasama dengan
partner dari survei hidrografi.
Terimakasih
Spatial Planning Team - Coastal Resources Management Project II

Kontak:
sigit_widodo@cbn.net.id
sigit@pesisir.or.id

Anda mungkin juga menyukai