Anda di halaman 1dari 50

MELABUH JANGKAR

MEMBANGUN MARITIM
MELABUH JANGKAR
MEMBANGUN MARITIM

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim


Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi

2021
Sambutan

Laut Indonesia sangat strategis, dan harus dikelola dengan baik

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang kaya akan potensi kemaritiman dan keunggulan geostrategis
dan geoekonomi yang harus dikelola untuk kemajuan dan keberlanjutan Bangsa. Posisi Indonesia dalam perlintasan hubungan
pelayaran Internasional mendatangkan Indonesia berbagai peluang pengembangan jasa lingkungan dan kelautan yang sangat
bernilai.

Buku ini merupakan inisiasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dalam menatakelola potensi
layanan jasa lingkungan dan kelautan yang berdaya saing dan mensejahterakan Bangsa.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyumbangkan waktu, tenaga, serta pikirannya dalam
menyusun Buku ini. Dan selamat bekerja dalam membentuk masa depan kemaritiman Indonesia yang makmur dan sejahtera.

Jakarta, Maret 2021


Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi,

Luhut Binsar Pandjaitan


Sambutan

Tata kelola Labuh Jangkar menangkap peluang dominasi pelayaran


Internasional dan investasi

Transportasi laut sangat penting dalam memacu peningkatan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan daerah.
Dalam konteks ini layanan Labuh Jangkar menjadi teramat penting karena merupakan salah satu layanan dasar transportasi
laut internasional yang bernilai investasi tinggi dan memiliki demand yang sangat tinggi dari para operator pelayaran.

Pembenahan tata kelola Labuh Jangkar yang disarikan dalam Buku ini mengedepankan peran penting Koordinasi antar
lembaga dan Pemerintah Pusat dan Daerah untuk tujuan bersama, membangun infrastruktur untuk kesejahteraan rakyat.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan Buku ini, semoga membawa
manfaat dalam upaya Pemerintah meningkatkan layanan dibidang pelayaran Internasional.

Jakarta, Maret 2021


Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim

Safri Burhanuddin
Kata Pengantar

Tata kelola Labuh Jangkar menangkap peluang dominasi pelayaran Internasional dan
investasi
Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat berpengaruh terhadap alur pelayaran Internasional. Pengaruh
tersebut sudah selayaknya dioptimalkan untuk mendorong pembangunan di daerah dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat melalui penyediaan fasilitas pelayaran Internasional, yang akan membuka pintu investasi dan menempatkan kutub-
kutub pertumbuhan Indonesia dalam jalur perdagangan barang dan jasa dunia.

Dengan menjalin koordinasi Pusat dan Daerah dalam tata kelola Labuh Jangkar, kami menyusun Buku ini berdasarkan
proses koordinasi yang dilalui bersama-sama. Kami berharap bahwa Indonesia dapat selangkah lebih maju dalam
menghadirkan kedaulatan bangsa di lalu lintas laut dunia Internasional.

Kami sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan, partisipasi dan masukan untuk
menyusun Buku ini, semoga dapat menambah pengetahuan dan menggulirkan semangan pengelolaan potensi kemaritiman
Indonesia.

Jakarta, Maret 2021

Tim Penyusun
Tim Penulis
Koordinator
Dr. Muh. Rasman Manafi, SP, M.Si.
Asisten Deputi Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir

Anggota
1. Firman Ibnusina, S.T., M.Sc.
Kepala Bidang Pengelolaan Jasa Kelautan
2. Yogi Yanuar, S.T., M.Si.
Kepala Bidang Penataan Ruang dan Zonasi
3. Andreas A. Hutahaean, S.Pi., M.Sc., Ph.D.
Kepala Bidang Pengelolaan Konservasi Perairan dan Pendayagunaan
Pulau-Pulau Kecil
4. Dr. Adipati Rahmat Gumelar, SPi., MSi
5. Sarah Anindiya Sa'badini, S.Kel.
6. Suci Alisafira, S.Kel.
7. R. Stevanus Bayu Mangkurat, S.Kel.
8. Rizki Dwi Utari, S.I.A.
9. Nitis Surti Rumingkang, S.T

ISBN
978-602-73674-7-0

Diterbitkan oleh
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN
DAN INVESTASI
Gedung Kemenko Maritim Jl. MH. Thamrin No.8 Jakarta 10340
Telp. +62 21 2395 1100
Fax. +62 21 3912959
Sumber Foto: Unsplash

Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang


Daftar Istilah

ALKI : Alur Laut Kepulauan Indonesia MPEC : Maritime Environmental Protection Committee
AS : Amerika Serikat PNBP : Penerimaan Negara Bukan Pajak
BLE : Batam Logistic Ecosystem RIPN : Rencana Induk Pelabuhan Nasional
BUMD : Badan Usaha Milik Daerah SDM : Sumber Daya Manusia
BUP : Badan Usaha Pelabuhan SOLAS : Safety of Life At Sea
DLKr : Daerah Lingkungan Kerja SOP : Standar Operasional Prosedur
DLKp : Daerah Lingkungan Kepentingan StS : Ship to Ship
IMO : International Maritime Organization TEU : Twenty-foot Equivalent Unit
ISPS : International Ship and Port-facility Security UNCTAD : The United Nations Conference on Trade and Development
km : Kilometer VTS : Vessel Traffic Service
KSOP : Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
KSP : Kerjasama Pemanfaatan

Sumber Foto: Unsplash


Daftar Isi

SAMBUTAN
TATA KELOLA DI
KATA PENGANTAR

TIM PENYUSUN
14 PROVINSI KEPULAUAN RIAU

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN 1

MELABUH JANGKAR
6 Menata Areal Labuh Jangkar
Penetapan Titik Labuh Jangkar
Jenis Jasa Transportasi Laut sesuai PP 15 Tahun 2016
Deregulasi Jenis dan Tarif PNBP pada Jasa Transportasi Laut
Pengaturan Pendapatan Daerah dari Jasa Labuh Jangkar
Labuh Jangkar Perairan Kabil, Provinsi Kepulauan Riau
Labuh Jangkar Tanjung Berakit, Provinsi Kepulauan Riau
Pengusahaan Wilayah Tertentu sebagai Pelabuhan
Pengusahaan Wilayah Labuh berdasarkan Kerjasama Pemanfaatan
Mekanisme Lelang untuk Hak Pengusahaan Wilayah Tertentu
Alternatif Pengusahaan melalui Mekanisme Penugasan

38 TINDAK LANJUT

39 PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
Overview Peraturan dan Kebijakan
Konstelasi Indonesia dalam Konektivitas Internasional
Pengendalian Dampak Lingkungan Perairan
Penguatan Kedaulatan dan Keamanan Negara
1. Pendahuluan

Indonesia merupakan lingkungan dan kelautan.


negara maritim sekaligus
Laut Indonesia juga memiliki nilai negara kepulauan terbesar di Potensi jasa-jasa
geoekonomi yang sangat strategis bagi dunia yang mampu lingkungan dan kelautan
mengangkat kesejahteraan, Indonesia menjadi teramat
kemajuan dan kemakmuran bangsa
menjamin keadilan dan penting, dikarenakan
membawa kedamaian secara Indonesia memiliki posisi
berkelanjutan. geografis yang sangat strategis.
Sebagai perlintasan
Harapan tersebut hingga 45% pelayaran laut
didukung oleh fakta fisik Internasional yang
bahwa Indonesia memiliki memperdagangkan barang,
wilayah laut seluas 5,8 juta komoditas dan produk di
km2 yang didalamnya terdapat dunia.
17.504 pulau yang dikelilingi Nilai perdagangan
oleh garis pantai sepanjang tersebut mencapai 1.500
92.000 km. triliun dollar AS per
tahun yang dikapalkan melalui
Laut Indonesia juga memiliki ALKI (Alur Laut Kepulauan
nilai geoekonomi yang sangat Indonesia) (UNCTAD, 2011).
strategis bagi kemajuan dan ALKI sebagai ketetapan
kemakmuran bangsa, tidak alur pelayaran Internasional
hanya dalam wujud kekayaan yang disetujui oleh IMO harus
alam yang sangat besar dan dimanfaatkan dalam
beragam seperti perikanan, pemanfaatan potensi
terumbu karang, hutan sumberdaya alam dan menarik
mangrove, rumput laut, dan investasi untuk kemakmuran
produk-produk bioteknologi, bangsa.
namun juga jasa-jasa
Sumber Foto: Unsplash

Melabuh Jangkar, Membangun Maritim 1


ALUR PELAYARAN NASIONAL INDONESIA

2 Melabuh Jangkar, Membangun Maritim


Dengan adanya 3 jalur perdagangan mencapai 1,5 juta kelautan untuk menunjang lalu karena Indonesia sedang dalam
ALKI, maka negara-negara di dollar AS (setara Rp 18 miliar) lintas pelayaran Internasional momentum efisiensi sistem
dunia dapat memilih jalur yang per hari. Sehingga dengan tersebut. transportasi dan komunikasi.
dinilai paling aman dan adanya peningkatan volume dan Keunggulan geostrategis Indonesia juga menjadi
ekonomis. Sebaliknya, Indonesia aktivitas pelayaran dari tahun ke selayaknya dipandang sebagai menjadi negara kepulauan
harus menjamin keamanan dan tahun, maka Indonesia patut keunggulan mutlak (absolute pertama di dunia yang memiliki
keselamatan alur laut tersebut mengembangkan layanan bisnis advantage) yang mendukung bagan pemisahan alur laut atau
disamping memanfaatkan maritim dan kepelabuhanan. nilai daya saing Indonesia Traffic Seperation Scheme (TSS),
peluang ekonomi dan Sehingga keberadaan ALKI dibandingkan negara-negara yang akan membuat
meminimalkan kendala dari menempatkan Indonesia tidak Asia yang juga menawarkan pengelolaan alur pelayanan
pilihan jalur tersebut. hanya dalam rantai produksi layanan serupa. menjadi lebih efisien dan baik.
Jalur ALKI diperkirakan global, namun juga dalam Kesempatan tersebut
memiliki potensi nilai layanan jasa-jasa lingkungan dan pada saat ini sangat terbuka,

Keunggulan geostrategis mendorong ramainya


kinerja pelabuhan Internasional Indonesia

Sumber Foto: Unsplash

Melabuh Jangkar, Membangun Maritim 3


Konsep TSS yang disahkan Maritim Dunia. yang melintasi Indonesia. layanan Labuh Jangkar.
oleh International Maritime Ada empat tujuan yang Dalam bidang layanan Kemenkomarives sangat
Organization (IMO) melalui hendak dicapai Indonesia kepelabuhanan, Indonesia juga memahami konstelasi
sidang Maritime Safety berkaitan dengan tata kelola dituntut oleh Presiden Joko geostrategis dan geoekonomi
Committee (MSC) ke 101 alur pelayaran Internasional Widodo untuk terus Indonesia, serta meyakini
tersebut, merupakan Indonesia. Pertama, Indonesia mengembangkan teknik-teknik bahwa Indonesia memiliki
kepercayaan besar untuk ingin meningkatkan organisasi dan manajemen kapasitas yang mendukung
melakukan pengaturan Selat keselamatan navigasi dengan yang lebih baik dan cepat. untuk pengembangan model-
Sunda dan Selat Lombok yang mengatur lalu lintas kapal. Harapannya pelaksanaan model bisnis kemaritiman
traffic-nya sangat besar. Kedua, resiko tabrakan antar bisnis (doing business) bidang pelayanan pelayaran,
Indonesia kemudian harus kapal di jalur pelayaran kepelabuhanan di Indonesia sehingga menata kelola layanan
menunjukan peran aktif dalam internasional harus dikurangi. sangat mungkin akan menjadi Labuh Jangkar adalah suatu
bidang keselamatan dan Ketiga, menjaga kelestarian lebih cepat, produktif, efisien, keniscayaan yang mendesak.
keamanan pelayaran perairan dan biota di Laut murah, dan aman. Model-model
internasional demi memperkuat Indonesia. Keempat, Indonesia bisnis yang lebih baik tersebut
jati diri Indonesia sebagai Poros ingin mengatur bea tarif kapal juga dalam implementasi pada

Penetapan TSS Selat Sunda dan Selat Lombok dalam


Sidang Umum IMO di London sebagai kewenangan
penuh Pemerintah Indonesia)

Sumber Foto: Asisten Deputi Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir


Sumber Foto: Marine Traffic

4 Melabuh Jangkar, Membangun Maritim


LALU LINTAS PELAYARAN DUNIA Indonesia merupakan simpul utama
perlintasan Cargo Vessel dunia.

Cargo Vessel
Sumber Foto: Marine Traffic
Indonesia merupakan simpul utama pelayaran dunia Sumber Foto: Marine Traffic

Melabuh Jangkar, Membangun Maritim 5


Labuh Jangkar merupakan StS. Pemanfaatan potensi dari penerimaan pendapatan memanfaatkannya.
suatu keadaan dimana kapal layanan Labuh Jangkar dari dari layanan Labuh Jangkar
dalam keadaan berlabuh dengan kapal-kapal Internasional sekitar Rp. 1,5 triliun di Tahun Buku yang disusun oleh
menggunakan jangkar di laut bukannya tanpa tantangan, 2020 melalui Retribusi Daerah. Kementerian Koordinator Bidang
dengan maksud-maksud karena Indonesia dalam Kemaritiman dan Investasi ini,
tertentu. Seperti menunggu persaingan dengan negara- Bagi Provinsi Kepulauan merupakan upaya bersama
pandu sebelum masuk ke area negara Asia lain yang juga Riau, nilai tersebut menjadi dengan Kementerian/ Lembaga
pelabuhan, untuk melakukan menawarkan layanan serupa. peluang untuk menggerakkan lain untuk lebih memahami
tindakan taktis, atau sedang ekonomi daerah dan mendorong potensi serta tantangan yang
dalam keadaan darurat. Secara khusus, potensi peningkatan ekonomi nasional, dihadapi, serta merumuskan
penerimaan dari layanan Labuh yang selanjutnya melalui skema langkah-langkah kedepan dalam
Dengan menerapkan Jangkar memang sangat Dana Bagi Hasil dapat mengembangkan layanan Labuh
layanan Labuh Jangkar, maka menjanjikan. Pemerintah mendorong daaerah-daerah lain Jangkar yang lebih baik.
Pemerintah dapat memperoleh Provinsi Kepulauan Riau yang memiliki potensi perairan
manfaat seperti layanan jasa misalnya, menargetkan potensi yang sama untuk dapat

Potensi penerimaan
Retribusi Daerah dari
layanan Labuh Jangkar
mencapai Rp. 1,5 Triliun
di tahun 2020
Sumber Foto: Unsplash

6 Melabuh Jangkar, Membangun Maritim


2. Melabuh Jangkar
Berbagai kendala kepelabuhanan
Indonesia sepatutnya menjadi Overview Peraturan dan Kebijakan
momen membenahi kerjasama Dalam semangat mengejar ketertinggalan daya
melalui koordinasi yang kuat mengembangkan layanan jasa saing dibandingkan berbagai
lingkungan dan kelautan, negara tetangga.
terdapat satu kendala yang
Berbagai pihak menilai
seringkali menjadi nilai kurang bahwa para pemilik kapal
Indonesia dibandingkan negara-
Internasional masih menemui
negara lain, yaitu kekosongan
banyak kendala ketika ingin
atau justru kerumitan peraturan
memanfaatkan layanan Labuh
dan kebijakan yang seharusnya
Jangkar di Indonesia.
menjadi salah satu aspek
pendukung daya saing. Menurut para calon
pengguna layanan Labuh
Pemerintah dalam hal ini
Jangkar tersebut, kesulitan yang
telah berupaya mendorong
sering dihadapi adalah
deregulasi, insentif hingga
berkaitan dengan proses
perubahan skema tarif PNBP
perizinan, termasuk prosedur,
berbasis kebutuhan sebagai
biaya dan waktu pengurusan
kunci untuk mendapatkan
yang masih kalah dibandingkan
pendapatan dari aktivitas Labuh
negara lain.
Jangkar.
Hal ini menjadi penting
Solusi yang ditawarkan karena perkembangan sektor
Pemerintah selain melakukan
transportasi yang fokus pada
perbaikan dari sisi simplifikasi
kecepatan dan kemudahan
regulasi dan birokrasi atau
pelayanan sangat terganggu
kebijakan non-fiskal,
oleh eksternalitas negatif dari
Pemerintah juga menggunakan
birokrasi yang tidak siap dan
instrumen fiskal untuk
kurang responsif.
mendorong peningkatan
layanan Labuh Jangkar untuk
Sumber Foto: Asisten Deputi Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir

Melabuh Jangkar, Membangun Maritim 7


Beberapa langkah strategis Penyelenggaraan Pelabuhan satu langkah strategis antar Kemenhub dan
yang telah dilaksanakan oleh Laut. Pemerintah melalui dukungan Kemenkomarivest tidak hanya
Pemerintah adalah dengan Kemenkomarivest perlibatan sekedar menata ulang wilayah
Melalui revisi tersebut,
melakukan revisi terhadap secara aktif pihak Pemerintah perairan untuk Labuh Jangkar,
Pemerintah kemudian telah
Peraturan Pemerintah (PP) No Daerah dalam proses tata namun juga menata kembali
menerbitkan Surat Keputusan
15 Tahun 2016 tentang Jenis Menteri Keuangan 105 Tahun kelola Labuh Jangkar. peraturan dan ketetapan yang
dan Tarif atas Jenis PNBP yang sudah berlaku namun masih
2020 tentang PNBP Proses tersebut terlihat
berlaku pada Kemenhub, menjadi kendala dalam
Kementerian Perhubungan. pada bagan disamping bahwa
Peraturan Menteri Perhubungan peningkatan daya saing
Peraturan Menteri Keuangan ini Pemerintah Provinsi sebagai
Nomor 51 Tahun 2015 tentang Kepulauan Riau terhadap
merupakan solusi jangka salah satu wilayah pengaturan
Penyelenggaraan Pelabuhan negara tetangga dalam
pendek yang diharapkan dapat Labuh Jangkar diapresiasi
Laut, dan Permenhub Nomor memberikan layanan Labuh
mendorong percepatan revisi upayanya dalam pengajuan
146 Tahun 2016 Perubahan Atas Jangkar.
PP 15 Tahun 2016 yang konsesi Labuh Jangkar di
Peraturan Menteri mengatur penetapan proporsi perairan Kepulauan Riau. Inisiasi
Perhubungan Nomor 51
tarif jasa melalui pemberlakuan Pemprov Kepri tersebut
Tahun 2015 Tentang prinsip no service no pay. Salah menjadi dasar kerja bersama

8 Melabuh Jangkar, Membangun Maritim


Konstelasi Indonesia dalam Konektivitas
Internasional
Indonesia terletak pada lokasi kargo di Indonesia pada Tahun Peluang Indonesia dalam mengejar
strategis dalam rute perdagangan 2030 hingga 293,2 juta Ton untuk
dunia mengingat 90% perdagangan General Cargo dan 477 juta Ton
kunjungan volume distribusi barang
internasional melalui jalur laut untuk Peti Kemas (RIPN, 2019). dan jasa masih sangat terbuka
dimana 40%-nya melewati wilayah Proyeksi tersebut tentunya
perairan indonesia. belum mempertimbangkan
Fakta ini masih belum skenario perbaikan kinerja
teroptimalisasikan dengan baik kepelabuhanan Indonesia,
mengingat pembangunan sektor termasuk Labuh Jangkar yang
maritim Nasional masih sangat semakin membaik dan kompetitif.
terbatas. Sedangkan untuk menjadi Pelayaran selama ini transit di
sebuah negara maritim, Indonesia Singapura terlebih dahulu sebelum
harus mampu mengoptimalkan menuju Indonesia. Potensi tersebut
wilayah laut sebagai basis adalah peluang yang harus
pengembangan kekuatan ekonomi, ditangkap karena nilai ekonominya
geopolitik, budaya bahari maupun
sangat besar sekali.
pertahanan keamanan.
Upaya Indonesia dalam
Dalam bidang pelayanan perbaikan birokrasi dan pelayanan
transportasi laut Internasional, Labuh Jangkar seharusnya dapat
Indonesia sebenarnya memiliki mengejar Singapura yang selama
kesempatan yang besar dengan ini terkenal akan biaya murah dan
semakin meningkatnya volume juga pengiriman Ship to Ship yang
distribusi peti kemas dunia yang di cepat.
Tahun 2017 telah mencapai angka
752.704.435 unit peti kemas
(UNCTAD, 2019).
Rencana Induk Pelabuhan
Nasional Tahun 2019
memproyeksikan pertumbuhan Sumber Foto: Unsplash

Melabuh Jangkar, Membangun Maritim 9


Pengendalian Dampak Lingkungan Perairan
Tumpahan minyak dan limbah kapal diatur dalam
Permenhub Nomor 58/ 2013 tentang penanggulangan
pencemaran di perairan dan pelabuhan Salah satu dampak yang Pemerintah Daerah
paling mudah untuk terlihat Provinsi Kepri merupakan salah
sebagai akibat ketidaksiapan satu contoh Pemerintah Daerah
pengelolaan jasa kepelabuhanan yang telah menetapkan
adalah dampak lingkungan Peraturan Daerah dalam rangka
perairan yang semakin tercemar Penanggulangan Tumpahan
oleh minyak, residu, dan sampah Minyak di Laut untuk
dari kapal yang berlabuh. mendukung pendalian
Hal ini terus terjadi salah pencemaran akibat transportasi
satunya karena operator laut.
pelayaran yang belum Pencemaran perairan di
memenuhi peraturan areal Labuh Jangkar, terutama
penanggulangan tumpahan dari kapal asing akan sangat
minyak dan limbah kapal, mengkhawatirkan mengingat
walaupun hal tersebut telah kapal-kapal berbendera
diatur dalam Peraturan Internasional berpotensi
Menteri Perhubungan Nomor membawa limbah B3 yang
58 Tahun 2013 tentang berbahaya bagi kelestarian
penanggulangan pencemaran di ekosistem perairan di Indonesia.
perairan dan pelabuhan.
Bahkan sekedar
Dalam contoh kasus di pembuangan air Ballast sangat
Kesyahbandaran Tanjung Priok, mungkin membawa tidak hanya
Direktorat Kesatuan Penjagaan beban pencemar, namun juga
Laut dan Pantai melaporkan spesies laut invasif yang dapat
bahwa hanya 20% dari ribuan mengganggu keberadaan biota
operator pelayaran yang telah endemik (IMO, 2019).
melakukan assessment sesuai
dengan Permenhub No 58 Tahun
2013 tersebut.
Sumber Foto: Unsplash

10 Melabuh Jangkar, Membangun Maritim


Reception Facility merupakan fasilitas
reduksi limbah yang juga dapat menjadi
Sumber Foto: AFP sumber pendapatan baru bagi Pemerintah

Upaya pengendalian Peraturan Pemerintah Nomor 21 tetap, terapung, ataupun berlabuh sehingga penanganan
pencemaran perairan di wilayah Tahun 2010 tentang bergerak) yang mampu limbahnya tidak terkontrol
pelabuhan diwujudkan salah Perlindungan Lingkungan menerima limbah/sampah bahkan disinyalir membuang
satunya melalui penyediaan Maritim dan Peraturan Menteri pencemar di laut yang berasal limbahnya di laut sebelum
Reception Facility. Perhubungan Nomor 58 Tahun dari kapal dan memadai untuk bersandar di pelabuhan.
(RF) 2013 tentang Penanggulangan tujuan penampungan dimaksud.
Reception Facility Kinerja Reception Facility
merupakan fasilitas reduksi, Pencemaran di Perairan dan
Sebagai salah satu bentuk akan menjadi terintegrasi
penyimpanan, pengumpulan, Pelabuhan.
pelayanan pelabuhan, Reception dengan sistem pelaporan
pengangkutan, pemanfaatan, Terutama Peraturan Facility juga dapat menjadi INAPORT dan keluarnya ijin Surat
pengolahan dan/atau Menteri Perhubungan Republik sumber pendapatan baru bagi Persetujuan Berlayar (SPB) dalam
penimbunan limbah di Indonesia Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yang nilainya mengelola limbah kapal bagian
pelabuhan yang berasal dari Pencegahan Pencemaran cukup besar. dari solusi keberlanjutan
kegiatan operasional kapal Lingkungan Maritim, telah lingkungan perairan.
Dalam contoh kasus di
dan/atau kegiatan penunjang mencantumkan bahwa setiap
perairan Batam, ketiadaan
pelabuhan. pelabuhan harus memiliki
Reception Facility menjadi
Hal ini sesuai amanat fasilitas penampungan (baik kendala bagi kapal-kapal yang
Melabuh Jangkar, Membangun Maritim 11
Penguatan Kedaulatan dan Keamanan Negara

Keunggulan absolut Keberadaan sarana dan prasana Terciptanya keamanan dan keselamatan
geostrategis Indonesia pengamanan, Ketersediaan diperlukan dalam mendukung kelancaran
merupakan sebuah karunia yang sistem komunikasi internal
teramat bernilai, karena fasilitas pelabuhan dengan
transportasi laut dan menjalinnya konektivitas
keunggulan posisi hubungan koordinator kemanan pelabuhan, antar wilayah secara baik
lintas pelayaran Internasional ini dan Kecakapan personil
hanya dimiliki oleh Indonesia. pengamanan yang memiliki Aktivitas Labuh Jangkar tanpa harus menjadi perhatian serius dan
izin hanya satu dari sekian aktivitas diawasi secara ketat.
Namun aspek geostrategis pengatuhan dan kemampuan
ilegal lain yang dapat terjadi di
juga membawa pengaruh lain untuk melaksanakan perairan Internasional Indonesia.
secara negatif, yaitu Indonesia pengamanan sesuai ISPS Code. Aktivitas lain seperti pembuangan
limbah, penyelundupan narkoba,
juga menjadi sangat rentan tidak Dalam operasionalisasi
hingga pintu masuk jaringan
hanya terhadap transportasi layanan Labuh Jangkar di lintasan terorisme, merupakan isu-isu yang
barang berbahaya namun juga pelayaran Internasional, SOP
terhadap potensi pelanggaran keamanan dan ketertiban yang
hak-hak awak kapal. andal merupakan keharusan
Mengantisipasi hal untuk menjamin pelayanan yang
tersebut, Pemerintah telah baik.
memberlakukan standar Terutama dalam layanan
keamanan dan ketertiban di Labuh Jangkar, masih banyak
Pelabuhan dan Area Labuh ditemukan hingga sekarang
Jangkar sesuai dengan ketentuan kapal-kapal asing yang
ISPS Code. melakukan Labuh Jangkar tanpa
izin di perairan Indonesia atau
ISPS (International Ship
and Port Security) Code, tidak melalui mekanisme
perizinan yang ditetapkan oleh
merupakan sebuah aturan
Pemerintah Daerah setempat.
keamanan dan ketertiban yang
mengatur 4 aspek, yaitu:
Prosedur pengamanan fasilitas
pelabuhan pada semua tingkat Sumber Foto: Unsplash
keamanan (Security Level),
12 Melabuh Jangkar, Membangun Maritim
Oleh karena itu sistem melalui Keputusan Presiden manajemen komunikasi luar negeri wajib menerapkan
keselamatan dan keamanan Nomor 60 tahun 1960 keamanan yang diterbitkan oleh sistem manajemen pengamanan
menjadi faktor penting yang memutuskan untuk memberikan Organisasi Maritim Internasional pelabuhan sesuai dengan ISPS
harus diperhatikan, sebagai tolok perhatian yang serius pada (IMO) pada Tahun 2002. Sebagai Code agar pelabuhan tersebut
ukur bagi pengambilan keputusan bidang keamanan dan pelabuhan. anggota IMO, Indonesia, tidak dimasukkan dalam kategori
dalam menentukan kelayakan meratifikasi ketentuan tersebut black area ataupun diisolasi dari
Hal tersebut dituangkan
penyelenggaraan layanan dalam Chapter XI dan secara
dan memberlakukannya sejak 1 perdagangan bebas.
pelayaran. teknis ditunjukkan dalam bentuk
Juli 2004 secara menyeluruh.
Konvensi SOLAS (Safety of ISPS (Infernational Ship and Port- Hal ini berarti seluruh
Life At Sea) sebagaimana facility Security) Code. ini pada pelabuhan umum dan khusus
diratifikasi Pemerintah Indonesia dasamya merupakan suatu sistem yang terbuka untuk perdagangan

Penerapan ISPS Code menjamin


keamanan, keselamatan, dan
Sumber Foto: Unsplash
Sumber Foto: Unsplash efektifitas pelabuhan

Melabuh Jangkar, Membangun Maritim 13


Nilai utama pelabuhan adalah
kemampuan pelabuhan tersebut dalam 3. Tata Kelola di Provinsi
menjamin keteraturan pelayanan Kepulauan Riau

Menata Areal Labuh Jangkar

Pelabuhan adalah daratan sebagai sebuah alasan


dan perairan dengan batas- mengapa para operator
batas tertentu sebagai tempat pelayaran menempatkan
kegiatan pemerintahan dan keamanan dan kenyamanan
kegiatan ekonomi yang proses masuk-keluar alur
dilengkapi dengan fasilitas pelabuhan dalam memilih
keselamatan pelayaran dan lokasi labuh jangkar.
kegiatan penunjang Melalui semangat untuk
pelabuhan.
pelayanan Labuh Jangkar di
Pelabuhan memegang Provinsi Kepulauan Riau, maka
peran penting dalam penataan didahului dengan
perdagangan internasional, inventarisasi dan identifikasi
terutama untuk ekspor dan titik Labuh Jangkar yang sudah
impor barang melalui ada.
penyediaan terminal barang
Rapat Koordinasi Lintas
dan pelayanan pelayanan Kementerian/ Lembaga,
bongkar muat.
mengetahui bahwa per Juli
Nilai utama layanan suatu 2019, terdapat 16 titik Labuh
pelabuhan adalah kemampuan Jangkar hanya di perairan
dari pelabuhan tersebut untuk Batam dan sekitarnya saja.
menjamin keteraturan area Jumlah ini terlampau banyak
pelayanannya, keselamatan dan memerlukan pemusatan
dan reduksi gangguan titik agar kualitas layanan
kepadatan pada alurnya. dapat ditingkatkan.
Sumber Foto: Unsplash
Hal tersebut mengemuka

14 Melabuh Jangkar, Membangun Maritim


Penyederhanaan titik Bidang Koordinasi Sumber
Labuh Jangkar tersebut Daya Maritim dalam
tentunya tidak mudah karena memasuki area persaingan
harus melalui koordinasi dan kepentingan adalah dengan
partisipasi aktif Pemerintah memahami lebih dulu regulasi
Koordinasi yang dibangun
Daerah. dan kebijakan yang selama ini Kemenkomarives berhasil
Namun keberadaan
memayungi tata kelola labuh menyatukan keinginan berbagai
jangkar, dan menemukan
Kementerian Koordinator
kendala operasional di
pihak dari untuk satu tujuan
Bidang Kemaritiman melalui
Deputi Bidang Koordinasi
lapangan melalui rangkaian bersama, yaitu pembangunan
Sumber Daya Maritim, telah Rapat Koordinasi selama Daerah untuk semua
Maret hingga Mei 2018.
sangat strategis sebagai
penengah dan pemandu Keberhasilan ini dapat
koordinasi horisontal dibuktikan dengan
(Instansi/Lembaga) dan dihapuskannya pelabuhan-
vertikal (Pusat/Daerah). pelabuhan tidak resmi yang
selama ini hidup akibat
Posisi Kementerian
ketidakpastian pengelolaan,
Koordinator Bidang
Kemaritiman dan Investasi ditertibkannya pungutan-
pungutan tidak resmi yang
yang netral dan fokus kepada
tidak memberikan
manfaat bagi Negara pada
sumbangan kepada
Bulan Oktober 2017 telah
penerimaan Daerah,
membentuk Gugus Tugas
meningkatnya kualitas
(Task Force) khusus
pelayanan dan dukungan
pembenahan tata kelola
keamanan di Selat Malaka
Labuh Jangkar yang selama ini
selalu merupakan isu tarik secara signifikan, dan
diterapkannya berbagai
ulur berbagai pihak dengan
inovasi layanan berbasis
kepentingan masing-masing
daring melalui Online Single
yang berlarut-larut.
Submission.
Keberhasilan Deputi
Sumber Foto: Unsplash

Melabuh Jangkar, Membangun Maritim 15


SEBARAN 6 TITIK LABUH JANGKAR DI PERAIRAN PROVINSI RIAU

16 Melabuh Jangkar, Membangun Maritim


Pemangkasan jumlah Labuh
Penetapan Titik Labuh Jangkar
Jangkar telah menutup pintu-
pintu ilegal sekaligus Dalam upayanya Adapun peran penting
membuka peluang investasi memanfaatkan potensi Pemerintah Daerah terdapat
ekonomi yang ditumbuhkan dalam proses penunjukkan
oleh lalu lilntas pelayaran di operator Pelabuhan dan juga
Selat Malaka, Indonesia telah mendukung operasionalisasi
menetapkan sebagian kegiatan Labuh Jangkar sesuai
perairannya untuk areal Labuh dengan amanat Peraturan
Jangkar. Menteri Keuangan Nomor 165
Proses penetapan Tahun 2020 tentang Jenis dan
tersebut menitikberatkan pada Tarif atas Jenis PNBP Jasa
koordinasi lintas Transportasi Laut yang Berlaku
Kementerian/Lembaga yang pada Kementerian
ternyata tidak sederhana Perhubungan di Wilayah
namun telah secara efektif Tertentu di Perairan yang
berhasil menyederhanakan Ditetapkan sebagai Pelabuhan
begitu banyaknya titik Labuh di Provinsi Kepulauan Riau.
Jangkar di perairan Batam dan Penentuan titik Labuh
sekitarnya dari 16 titik kepada Jangkar terpilih dilakukan
sejumlah 7 titik yang ditetapkan melalui serangkaian proses,
sebagai titik Labuh Jangkar yang pada dasarnya adalah
terpilih. dengan melihat kepada usulan
Penetapan titik Labuh Pemerintah Daerah. kesiapan
Jangkar di perairan Batam dan lokasi, kesiapan layanan yang
sekitarnya di Provinsi akan diberikan. Secara jelas,
Kepulauan Riau tersebut proses penetapannya dapat
disimak pada Gambar di
menjadi kewenangan Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut. halaman berikut.

Sumber Foto: Unsplash

Melabuh Jangkar, Membangun Maritim 17


PROSES PENETAPAN TITIK LABUH JANGKAR

Peraturan terkait:
1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008
tentang Pelayaran
2) Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009
tentang Kepelabuhanan
3) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM
36 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan
4) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM
51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
Pelabuhan Laut

Sumber: Kementerian Perhubungan (2020)


18 Melabuh Jangkar, Membangun Maritim
Jenis Jasa Transportasi Laut sesuai PP 15 Tahun 2016
Prinsip layanan Labuh lebih mahalnya tarif jasa Aspek-aspek pembiayaan Jenis-jenis layanan yang
Jangkar adalah merupakan Labuh Jangkar jika dibandingkan yang akan direstrukturisasi diberikan selama pelaksanaan
fasilitas sandar sementara dengan tarif negara tetangga nilainya adalah biaya Jasa pelayanan Labuh Jangkar,
sebelum kapal memasuki kolam (Tarif di Indonesia Rp. 142 juta, Kepelabuhanan untuk pelayanan termuat dalam revisi Peraturan
pelabuhan. Dalam waktu tunggu sedangkan di Singapura Rp. 60 kapal dan jasa layanan barang, Pemerintah No 15 Tahun 2016
tersebut telah berlaku berbagai juta), maka upaya peninjauan dan Jasa Kenavigasian yang tentang Jenis dan Tarif atas jenis
jenis layanan yang sifatnya kembali biaya, penyederhanaan meliputi kepada Jasa Rambu, PNBP yang berlaku pada
meringkas layanan utama di dan restrukturisasi beban biaya Jasa Telekomunikasi Pelayaran, Kementerian Perhubungan.
pelabuhan nantinya. telah dilakukan dan disetujui dan Jasa Penggunaan Sarana
dalam Rapat Koordinasi. Prasarana.
Sebagai akibat dari masih

Lebih mahalnya tarif jasa


pelayanan kepelabuhan Indonesia
sangat mengganggu daya saing

Sumber Foto: Unsplash

Melabuh Jangkar, Membangun Maritim 19


USULAN PERUBAHAN TARIF JASA UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING

JASA JASA JASA PERKAPALAN JASA ANGKUTAN


KEPELABUHANAN KENAVIGASIAN DAN KEPELAUTAN LAUT
A. Pelayanan Kapal A. Jasa Rambu A. Jasa Sertifikasi A. Jasa Perizinan
B. Jasa Layanan Barang B. Jasa Telekomunikasi Pengawakan Angkutan Laut
C. Jasa Layanan Sarana Pelayaran B. Jasa Sertifikasi B. Jasa Pengawasan
Prasarana C. Jasa Penggunaan Dokumen Kapal Bongkar Muat
D. Jasa Kepelabuhanan Sarana Prasarana C. Jasa Sertifikasi
Lainnya Dokumen
E. Penerbitan Izin Keselamatan
F. Konsesi D. Pengawasan Barang
Berbahaya
E. Pemeriksaan
Kesehatan
F. Pengujian dan
Sertifikasi Kapal &
Alat Keselamatan

Sumber: Kementerian Perhubungan (2020), (diolah kembali)

20 Melabuh Jangkar, Membangun Maritim


Deregulasi Jenis dan Tarif PNBP pada Jasa Transportasi Laut
Deregulasi merupakan Pendekatan dalam Opsi 1. Opsi 2
langkah penyederhanaan aturan deregulasi tersebut dilakukan Merupakan usulan untuk Merupakan usulan yang lebih
atau kebijakan Pemerintah dengan skema simplifikasi jenis menyusun Rencana Peraturan moderat dan lebih cepat untuk
dengan tujuan tertentu. Dalam jasa yang ditawarkan, Pemerintah yang baru mengenai dapat terwujud, mengingat
hal ini deregulasi terhadap penyesuaian tarif, dan keringanan nilai PNBP yang akan hanya perubahan ini hanya
satuan biaya layanan Labuh penambahan Pasal. Namun menjadi aturan pelaksana dari melalui pencantuman beberapa
Jangkar sangat dibutuhkan untuk dengan menimbang tujuan besar UU No 9 Tahun 2018. Sebagai Pasal baru yang menimbang
meningkatkan daya saing layanan yang dicapai, dikerucutkan dua sebuah aturan baru setingkat adanya kondisi tertentu sehingga
Labuh Jangkar Indonesia opsi skenario deregulasi Labuh Peraturan Pemerintah, proses ini operator pelayaran dapat
dibandingkan negara tetangga. Jangkar di Provinsi Kepulauan jelas akan memakan waktu. diberikan pengurangan Tarif.
Riau.

Deregulasi Tarif mendorong daya saing


Indonesia dibanding negara tetangga.

Sumber Foto: Unsplash

Melabuh Jangkar, Membangun Maritim 21


2 OPSI ALTERNATIF DEREGULLASI TARIF PNBP PADA JASA TRANSPORTASI LAUT

Jenis Jasa yang Mekanisme


Simplifikasi jasa Mekanisme
disesuaikan: Pengurangan Tarif
Kepelabuhanan Keringanan Tarif
1. Jasa Layanan Kapal diusulkan melalui
menjadi 1 Jenis Jasa diusulkan melalui
2. Jasa Pelayanan penambahan Pasal
Tarif (Komersial dan penambahan Pasal
Barang dalam batang tubuh
Non Komersial) dalam batang tubuh
3. Uang Rambu PP 15/2016
PP 15/2016
4. Jasa Telkompel
(VTS)

OPSI 1 OPSI 2
Penyusunan RPP tentang Keringanan Revisi PP 15/2016, melalui pencantuman
PNBP sebagai aturan pelaksana UU No.9 kegiatan tertentu dan kondisi tertentu
Tahun 2018 tentang PNBP. Leading yang memberikan penundaan dan atau
Sektor: Kementerian Keuangan pengurangan Tarif untuk meningkatkan
daya saing.

Sumber Foto: Unsplash

22 Melabuh Jangkar, Membangun Maritim


Pengaturan Pendapatan Daerah dari Jasa Labuh Jangkar

Dengan didasarkan kepada dua Opsi yang ditawarkan, pada Restrukturisasi akan menurunkan biaya sebesar 44%, yaitu dari
dasarnya tujuan akhirnya adalah sama, yaitu restrukturisasi nilai tarif 441 Juta menjadi 196 Juta. Penurunan biaya ini memang menurunkan
yang berlaku saat ini, menjadi lebih berdaya saing. Untuk pemasukan per kegiatan, namun dengan meningkatnya daya saing,
mempermudah dalam memperhatikan perbedaan yang ditawarkan maka akan terdapat peningkatan pemasukan secara keseluruhan
melalui proses restrukturisasi beban biaya, dalam tabel berikut sebagai akibat lebih banyak Operator Pelayaran yang terlayani.
disampaikan sandingan antara biaya eksisting dengan biaya deregulasi.
Besaran Tarif Tarif Eksisting Besaran Tarif Hasil
Jenis Tarif Landasan Total Jenis Tarif Unit Keterangan
Tarif Deregulasi
1 Jasa Labuh PP 15/2016 Rp. 1.452 Per GT Per Kunj Rp. 116.160.000
1 Jasa Labuh Rp. 700 Per GT Per Kunj Rp. 56.000.000 Revisi PP 15/2016 dipangkas 55%
2 Jasa Barang (Alih Muat) PP 15/2016 Rp. 1.400 Per Ton Per M3 Rp. 98.000.000
2 Jasa Barang (Alih Muat) Rp. 500 Per Ton Per M3 Rp. 35.000.000 Revisi PP 15/2016 dipangkas 65%
3 Jasa Rambu PP 15/2016 USD 0,034 Per GT Per 30 Hari Rp. 35.961.800
3 Jasa Rambu USD 0,017 Per GT Per 30 Hari Rp. 20.549.600 Dipangkas minimal 50%
4 Jasa VTS PP 15/2016 USD 30 Diatas 10.000 GT Rp. 453.300
4 Jasa VTS USD 30 Diatas 10.000 GT Rp. 453.300
5 PUP Barang Berbahaya PP 15/2016 Rp. 30 Per Ton Rp. 2.100.000
5 PUP Barang Berbahaya Rp. 30 Per Ton Rp. 2.100.000
6 Pemanduan SK Direksi Pelindo USD. 8.500 Jarak s/d 75 Nm Rp. 128.435.000
6 Pemanduan USD 2.500 Rp. 37.775.000 Deregulasi tarif BUP
7 Cargo Transhipment Service Tarif Operator USD 0,02 Per Ton Rp. 21.154.000
7 Cargo Transhipment Service USD 0,017 Per Ton Rp. 10.577.000 Diusulkan dipangkas 50%
8 Anchorage License & Management Tarif Operator USD 1.200 Rp. 18.132.000
8 Anchorage License & Management USD 1.200 Rp. 18.132.000
9 Oil Spill Response Standby Tarif Operator USD 1.000 Rp. 15.110.000
9 Oil Spill Response Standby USD 1.000 Rp. 15.110.000
10 Security Management Fee Tarif Operator USD 400 Rp. 6.044.000
10 Security Management Fee USD 0,017 Rp. 0 Diusulkan dihapus
Rp. 441.550.100 Rp. 195.696.900
Asumsi Simulasi Perhitungan Tarif
Kapal 80,000 GT Dengan asumsi perhitungan yang sama
LoA 225 M Total Cost untuk kegiatan STS di Tanjung Pelepas adalah Rp. 200.765.240
Muatan 70.000 Ton Crude Oil
Lama Berkegiatan 24 Jam Besaran
Jenis Tarif Unit Keterangan
1 USD = Rp. 15.110 Tarif
1 Consolidated Marine Charges RM. 18.400 6 Jam pertama Rp. 64.289.600
Additional Marine Charges RM.920 Per Jam Rp. 57.860.640
Jenis tarif yang direstrukturisasi pembiayaannya meliputi 2 Laid Up Dues RM. 14.000 Diatas 15.000 GT Rp. 48.916.000
kepada 10 Jenis Tarif, yaitu Jasa Labuh, Jasa Barang, Jasa Rambu, Jasa Additional Dues RM 6 Tambahan per GT Rp. 13.626.600
3 General Services Charges RM 4.600 Rp. 16.072.400
VTS, PUP Barang Berbahaya, Pemanduan, Cargo Transhipment Rp. 200.765.240
Service, Anchorage License and Management, Oil Spill Response Sumber: Kementerian Perhubungan (2020), (diolah kembali)
Standby, dan Security Management Fee. Dengan membandingkan Tarif Hasil Deregulasi dengan Tarif yang
berlaku di Tanjung Pelepas Malaysia, maka dapat dilihat bahwa secara
Total, nilai Tarif Hasil Deregulasi di Indonesia lebih murah sekitar Rp.
5.068.340. Nilai ini memang terbilang kecil untuk pelayanan jasa
kepelabuhanan, namun jika dibandingkan dengan tarif yang berlaku
pada saat ini, maka penurunan ini sudah sangat signifikan dan
berpengaruh kepada daya saing tarif Jasa Labuh Jangkar di Indonesia
secara keseluruhan.
Melabuh Jangkar, Membangun Maritim 23
Pungutan Retribusi pada layanan Labuh Jangkar di Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau
Pengelolaan labuh jangkar (PNBP) Kementerian ruang bagi penerimaan daerah. Pemerintah Daerah untuk jasa
harus memberikan manfaat Perhubungan yang berlaku di Hal tersebut kemudian labuh/parkir kapal di wilayah
berupa bagi hasil bagi wilayah tertentu di perairan yang perairan 12 mil laut dari garis
telah ditindaklanjuti oleh
pendapatan Daerah. Hal tersebut ditetapkan sebagai pelabuhan di pantai yang ditetapkan sebagai
Pemerintah Provinsi Kepulauan
tertuang dalam Pempprov Kepri wilayah Provinsi Kepulauan Riau area labuh jangkar, sehingga
Riau melalui penerbitan
550/2021 tentang Rencana telah direvisi dengan menjadi kontribusi bagi
Peraturan Gubernur Kepulauan
Pelaksanaan Punggutan Retribusi diterbitkannya Peraturan Menteri pendapatan daerah Provinsi
Riau Nomor 64 Tahun 2020
Dalam hal ini Provinsi Keuangan Nomor Kepulauan Riau untuk
tentang Pedoman Pelaksanaan
Kepulauan Riau memiliki 165/PMK.02/2020,. pembiayaan pembangunan dan
Retribusi Pelayanan
kewewenangan di wilayah PMK tersebut mengurangi Kepelabuhanan yang berlaku di pelayanan pemerintahan yang
menjadi tanggung jawab
perairan 12 Mil Laut Provinsi nilai pungutan PNBP Kemenhub wiyayah tertentu di perairan yang
sebagai perwujudan Pasal 18A rata-rata 50% dari pungutan ditetapkan sebagai pelabuhan di Pemerintahan Provinsi Kepulauan
UUD 1945. sebelumnya, dengan maksud Provinsi Kepulauan Riau. Riau.

Dengan demikian mendapatkan harga yang


Peraturan tersebut
Penerimaan Negara Bukan Pajak kompetitif serta memberikan
mengatur besaran pungutan

Sumber Foto: Asisten Deputi Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir

24 Melabuh Jangkar, Membangun Maritim


Penetapan Jasa Labuh Jangkar Area Kabil Selat Riau
Dengan didasarkan kepada Surat Nomor BPUPCK/001/Tariff/02.2021 tentang Penetapan Bersama, maka ditetapkan Tarif Area Labuh Jangkar Kabil Selat Riau antara
BUP Kepri dan PT. Citra Agramasinti Nusantara adalah sebagai berikut.
TARIF BENDERA ASING TARIF BENDERA INDONESIA
JENIS LAYANAN UNIT

A Jasa Kepelabuhanan - Tarif Pemerintah


1 Anchorage per GT/call IDR 2800,00 IDR 348,00
2 Kenavigasian per GT per 30 days USD 0,017 IDR 250,00
3 VTS per call USD 75 IDR 525.000,00
4 Cargo Transfer for Fee Export/Import Per Rev Ton IDR 500,00 IDR 500,00
B Pemanduan
1 Piotage In & Out 2 x (GRT x IDR 486 + IDR 2 x (GRT x IDR 486 + IDR 1.399.200)
1.399.200)
2 Mooring Master Per Ship/ Activity USD 2.000,00 IDR. 15.000.000,00
3 Assist Tug (Jasa Tunda) per Tug/hour USD 5.350,00 IDR. 50.000.000,00
C Vessel Arrangement
1 Vessel Arrival Arrangement Per Movement USD 350,00 IDR 2.500.000,00
2 Management Fee Per 30 Days USD 21.000,00 IDR 20-50.000.000,00
3 Vessel Departure Per Movement USD 350,00 IDR 2.500.000,00
4 Watchman per Month USD 5.000,00 IDR 50.000.000,00
D Permits for Activity in Anchorage Area
1 Ship to Ship Per Activity USD 100,00 IDR 1.000.000,00
2 Ship to Sea Transfer Per Activity USD 100,00 IDR 1.000.000,00
3 Sea Trial Per Activity USD 200,00 IDR 2.000.000,00
4 bunkering Per Activity USD 150,00 IDR 1.500.000,00
5 Hotwork Per Activity USD 100,00 IDR 1.000.000,00
6 Underwater Inspection Per Activity USD 200,00 IDR 2.000.000,00
7 Diving Per Activity USD 200,00 IDR 2.000.000,00
8 Tank Cleaning Per Activity USD 250,00 IDR 2.500.000,00
E Other Services
1 Fresh Water (Ship to Ship) Per Ton USD 20,00 IDR 160.000,00
2 Disposal Charges - Domestic Waste Per cbm USD 100,00 IDR 1.000.000,00
3 Speed Boat (for 8 Passenger) Per Trip USD 200,00 IDR 2.000.000,00
4 Cargo Boat Cap 8 Ton Per Trip USD 350,00 IDR 3.500.000,00

Melabuh Jangkar, Membangun Maritim 25


Peningkatan Layanan melalui SIMLALA

Salah satu upaya nyata Deviasi Pengoperasian Berdasarkan data SIMLALA, pengoperasian Kapal nasional ke
yang telah dikembangkan Kapal Nasional ke Luar Negeri, pelayanan PKKA pada tahun luar negeri, pada tahun 2018
Pemerintah dalam rangka Certificate of Representative 2018 sebanyak 38.562, pada sebanyak 2021, pada tahun 2019
mendukung ekosistem logistik (COR) dan Status Liner. tahun 2019 mengalami kenaikan mengalami kenaikan sebesar
Nasional adalah melalui layanan 0,9% menjadi sebanyak 38.900, 9,5% menjadi 2.215 dan
SIMLALA melayani secara
Sistem Informasi Manajemen dan menurun 24% pada tahun menurun 23% pada tahun 2020
daring sejak 2018 dan mampu
Lalu Lintas Angkutan Laut 2020 menjadi 29.600. Sementara menjadi 1.710. Pelayanan
mengevaluasi kinerja pelayanan
(SIMLALA). Aplikasi terbaru ini PPKN pada tahun 2018 sebanyak Certificate of Representative
dan juga termasuk
mampu memberikan layananan 5.339, turun sedikit di tahun stabil sejak tahun 2018 hingga
mengembangkan opsi-opsi
Persetujuan Keagenan Kapal meningkatkannya, misalnya 2019 menjadi 5.338, dan turun 2020, yaitu sebanyak 1
Asing (PKKA), Persetujuan lagi 17% pada tahun 2020 permohonan per tahun.
dengan pendelegasian
Pengoperasian Kapal Nasional menjadi 4.405.
penerbitan PKKA di area Labuh
(PPKN), Jangkar. Pelayanan deviasi

Layanan berbasis daring mereduksi waktu


layanan dan meningkatkan akurasi pendataan Sumber Foto: Asisten Deputi Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir

26 Melabuh Jangkar, Membangun Maritim


Koordinat Navigasi:
Labuh Jangkar Perairan Kabil, Provinsi • 1o.1’4’’ U, 104o.1’8’’ T
• 1o.1’4’’ U, 104o.1’9’’ T
Kepulauan Riau • 1o.1’0’’ U, 104o.1’7’’ T
Berdasarkan hasil seleksi pada saat ini telah ditunjang • 1o.0’9’’ U, 104o.1’7’’ T
areal Labuh Jangkar yang oleh keberadaan Pelabuhan • 1o.0’9’’ U, 104o.1’7’’ T
didasarkan kepada sejumlah Kabil dengan realisasi • 1o.0’8’’ U, 104o.1’8’’ T
kriteria kesiapan pelayanan kunjungan kapal barang
Labuh Jangkar, maka hasil berbendera Indonesia
Rapat Koordinasi Lintas mencapai 4.447 kapal setiap
Kementerian/ Lembaga tahun, dan 1.945 kunjungan
dengan Pemerintah Daerah kapal asing. Untuk kapal
menetapkan 2 lokasi areal penumpang, kunjungan per
Labuh Jangkar, yaitu Labuh tahun mencapai 19.039 kapal.
Jangkar Perairan Kabil dan Penetapan tersebut
Labuh Jangkar Tanjung Berakit, telah sesuai dengan Rencana
Provinsi Kepulauan Riau. Zonasi Wilayah Peisisr dan
Penetapan ini didasarkan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K)
kepada Keputusan Menteri dan Berita Acara Peninjauan Area
Perhubungan No 216 Tahun Lokasi dan Verifikasi Lapangan Labuh Jangkar
2020 tentang Penetapan serta Rapat Teknis Wilayah Perairan Kabil
Lokasi Wilayah Tertentu di Labuh Jangkar di Perairan Kabil
Perairan di Luar DLKr & DLKp Selat Riau dan Tanjung Berakit
Yang Berfungsi Untuk Kegiatan serta telah sesuai dengan
Berlabuh Jangkar di Perairan rekomendasi dari Sekretaris
Kabil Selat Riau, Prov. Daerah Provinsi Kepulauan
Kepulauan Riau. Riau.
Penetapan perairan Kabil
menjadi kunci karena perairan
Kabil memang merupakan
salah satu areal pelayaran
tersibuk di Indonesia, yang
Sumber: Marinetraffic, 2020 (diolah kembali)

Melabuh Jangkar, Membangun Maritim 27


Koordinat Navigasi:
• 1o.2’2’’ LU, 104o.6’0’’ BT
Labuh Jangkar Tanjung Berakit, Provinsi • 1o.2’1’’ LU, 104o.6’0’’ BT
Kepulauan Riau • 1o.2’0’’ LU, 104o.6’6’’ BT
• 1o.2’1’’ LU, 104o.6’6’’ BT
Usulan kedua yang ditenggarai oleh dangkalnya • 1o.2’2’’ LU, 104o.6’3’’ BT
ditetapkan sebagai areal Labuh kedalaman kolam pelabuhan di
Jangkar di perairan Provinsi Pelabuhan Tanjung Berakit
Kepulauan Riau adalah Tanjung karena pengaruh sedimen dari
Berakit, di Kecamatan Musim Angin Utara.
Teluksebong, Kabupaten
Dengan telah
Bintan, yang diusulkan
ditetapkannya Tanjung Berakit
berdasarkan Keputusan
sebagai salah satu dari dua
Menteri Perhubungan No 30
area Labuh Jangkar resmi,
Tahun 2021 tentang Penetapan
maka diperkirakan bahwa
Lokasi Wilayah Tertentu di
operasionalisasi Pelabuhan
Perairan di Luar DLKr & DLKp Tanjung Berakit akan segera
Yang Berfungsi Untuk Kegiatan
terwujud waktu dekat.
Berlabuh Jangkar di Perairan
Tanjung Berakit, Prov. Hal ini menjadi teramat
Kepulauan Riau. penting karena Pelabuhan
Tanjung Berakit merupakan
Pelabuhan Tanjung
satu-satunya fasilitas Labuh
Berakit sebenarnya telah
Jangkar yang menghadap ke
dibangun sejak Tahun 2010,
arah Selat Malaka dengan
namun belum beroperasi potensi perlintasan Kapal
hingga saat ini.
Internasional berupa Tanker,
Kondisi tersebut Kargo, Penumpang yang sangat
disebabkan salah satunya oleh besar.
ketiadaan investor sebagai
Sehingga Labuh Jangkar Area
Operator Pengelola, walaupun
Pelabuhan Kabil akan menjadi Labuh Jangkar
telah tersedia sarana prasarana
satu-satunya layanan Tanjung Berakit
yang sangat mendukung,
kepelabuhanan Internasional
seperti gedung dan fasilitas
resmi yang tersedia menuju
penunjang. Penyebab lain juga
Laut Cina Selatan. Sumber: Marinetraffic, 2020 (diolah kembali)
28 Melabuh Jangkar, Membangun Maritim
KESIAPAN OPERASIONAL WILAYAH LABUH JANGKAR

Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor KM Keputusan Gubernur Kep.
Riau Nomor 111 Tahun Kerjasama Pengelolaan antara
216 Tahun 2020
2020 PT. Pelabuhan Kepri dengan PT.
Citra Agramsinti Nusantara, dll.
Kabil Selat Riau

PENETAPAN PENUNJUKKAN KESIAPAN


LOKASI PENGELOLA PENGELOLAAN

Tanjung Berakit Kerjasama Pengelolaan antara


PT. Pelabuhan Kepri dengan
Keputusan Gubernur Kep. badan usaha penyedia layanan
Keputusan Menteri Riau Nomor 111 Tahun terkait.
Perhubungan No 30 2020
Tahun 2021

Melabuh Jangkar, Membangun Maritim 29


Pengusahaan Wilayah Tertentu di perairan yang berfungsi sebagai Pelabuhan

Global Competitiveness upaya untuk mengejar oleh kinerja operator pengelola termuat dalam Peraturan
Report Tahun 2015-2016 ketertinggalan Indonesia, pelabuhan pada lokasi Labuh Menteri Perhubungan Nomor 51
melaporkan bahwa peringkat penentuan Operator Pengelola Jangkar yang telah ditetapkan. Tahun 2015 Pasal 101 s/d Pasal
daya saing Indonesia berada Pelabuhan yang terbaik menjadi Pengaturan terkait hal ini diatur 107 yang alur pikirnya dapat
pada peringkat ke-37 demikian penting. Karena secara melalui Peraturan Menteri disimak sebagai di halaman
sedangkan kualitas pelabuhan tidak langsung akan berpengaruh Perhubungan Nomor 51 Tahun berikut.
Indonesia berada pada peringkat kepada kehandalan pelayanan, 2015 tentang Penyelenggaraan
ke-82. Peringkat tersebut sangat promosi investasi, dan imej Pelabuhan Laut.
jauh dari peringkat Singapura Indonesia. Secara sederhana
yang berada pada peringkat ke-2. Tingkat kehandalan layanan pengaturan pengusahaan
Oleh karena itu dalam pelabuhan sangat ditentukan Pelabuhan diatur sebagaimana

Operator Pengelola Pelabuhan


adalah Citra Indonesia itu sendiri. Sumber Foto: Unsplash

30 Melabuh Jangkar, Membangun Maritim


ATURAN PENGUSAHAAN WILAYAH TERTENTU YANG BERFUNGSI SEBAGAI PELABUHAN

Didalam DLKr/DLKp Diluar DLKr/DLKp

Penetapan Lokasi Penetapan L:okasi dalam Penetapan Lokasi dari Menteri


Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Perhubungan
dan DLKr/DLKp
PemProv/Walikota mengajukan
Permohonan kepada
penyelenggara Pelabuhan

Pengusahaan Pemanfaatan dalam DLKr/DLKp Pengusahaan dapat dilakukan


diusahakan oleh Badan Usaha berdasarkan Mekanisme Lelang
berdasarkan Konsesi

Konsesi pengusahaan wilayah


tertentu akan dievaluasi secara
berkala setiap 2 Tahun
Sumber: Kementerian Perhubungan (2020), (diolah kembali)
Melabuh Jangkar, Membangun Maritim 31
Pengusahaan Wilayah Labuh berdasarkan Mekanisme
Kerjasama Pemanfaatan
Skema Kerjasama
Mekanisme pengelolaan tergantung sudut pandang Pemanfaatan membuka
Pelabuhan pada dasarnya peniliaian pihak-pihak tertentu. peluang pembiayaan
merupakan kewenangan dari
Perbedaan sudut
Pemerintah Daerah, dengan
pandang tersebut kemudian
yang selama ini selalu
persetujuan dari Menteri menjadi kendala
seringkali menjadi ganjalan
Perhubungan.
dalam terjalinnya kesepakatan
Dalam hal ini Pemerintah kerjasama pengelolaan
Daerah dapat mengajukan pelabuhan.
skema Kerjasama Pemanfaatan
Pemerintah Pusat dalam
(KSP) dalam rangka melakukan
hal ini sebagai pihak yang
pengelolaan pelabuhan sebagai
membangun, akan selalu
sebuah aset Daerah.
menilai berdasarkan nilai
Pengajuan KSP oleh potensi yang dapat diterima
Pemerintah Daerah melalui oleh Pelabuhan tersebut,
calon Badan Usaha Pelabuhan sementara investor ingin
(BUP) kepada Kementerian berinvestasi dengan biaya
Perhubungan menjadi penting serendah mungkin. Sehingga
untuk direncanakan secara penilaian keduanya terhadap
hati-hati, karena Pelabuhan titik temu KSP seringkali
merupakan investasi yang menjadi sulit terealisasi.
bernilai sangat tinggi pada satu
Dengan demikian,
waktu tertentu.
keberhasilan suatu
Hal ini dikarenakan kesepakatan KSP menjadi
Pelabuhan merupakan sebuah harus ditentukan dari sudut
investasi yang nilainya pandang pembangunan
tergantung kepada potensi dan daerah, kesejahteraan
peluang pengembangan. masyarakat dan perbaikan
Sehingga nilai investasi iklim investasi bagi seluruh
tersebut dapat berubah-ubah pihak. Sumber Foto: Unsplash

danMelabuh
32 menajdi sangat Maritim
Jangkar, Membangun berbeda
MEKANISME KERJASAMA PEMANFAATAN

Melabuh Jangkar, Membangun Maritim 33


Mekanisme Lelang untuk Hak Pengusahaan Wilayah Tertentu di Perairan

Adanya peluang, tantangan stakeholders, pelaku bisnis di Namun seyogyanya Pemerintah berdasarkan jalur Konsesi, yang
dan permasalahan dalam trend pelabuhan pengguna jasa dan Daerah belum memiliki kapasitas penentuannya ditentukan
perkembangan pengelolan masyarakat. pembiayaan yang mencukupi melalui Mekanisme Lelang.
pelabuhan, menjadikan Otoritas Otoritas Pelabuhan untuk melakukan Untuk lebih jelas terkait
Pelabuhan yang terpilih dituntut operasionalisasi Labuh Jangkar, mekanisme lelang dalam
pengelola layanan Labuh Jangkar
untuk terus meningkatkan maka penunjukkan Operator menentukan Operator
akan ditentukan oleh Pemerintah
kinerja dan fungsinya dalam Pengelola Layanan Labuh Jangkar Pelabuhan, dapat disimak Bagan
Daerah melalui pembentukan
memberikan pelayanan yang akan dapat diselenggarakan oleh Alur pada halaman berikut ini.
Badan Usaha Milik Daerah.
sesuai dengan harapan para Badan Usaha Pelabuhan (BUP)

Lelang terbuka akan membuka


jalan terciptanya ekosistem
bisnis yang dinamis
Sumber Foto: Unsplash

34 Melabuh Jangkar, Membangun Maritim


ALUR PROSES LELANG PENENTUAN BUP

4 5
2
Penyusunan Penjajakan
Studi OBC Minat Pasar
Pendahuluan &
Konsultasi 3
Keputusan
1 Lanjut/ Tindak
KPBU
Penyusunan 6
Rencana KPBU Permohonan Rencana
Dukungan/ Jaminan
Pemerintah

8
Prakualifikasi 7

Bid Summision Penyusunan


10 9 FBC
11 Request for
Penetapan Proposal
Pemenang
Lelang
16
Perjanjian KPBU
berakhir
12
Pendirian
14
Badan Usaha
Financial Close
Pelaksana 15
Konstruksi dan
13 Operasi
Penandatanganan
Perjanjian KPBU
Sumber Foto: Unsplash

Melabuh Jangkar, Membangun Maritim 35


Alternatif Pengusahaan melalui Mekanisme Penugasan

Dalam upaya memastikan membiayai operasional dan mempercepat pembangunan, yang ada tersebut, diharapkan
tata kelola operasional Labuh pemeliharaan pelabuhan. Melalui penyiapan, dan operasionalisasi tidak lagi ada kendala untuk
Jangkar berjalan dengan baik, 2 alternatif ini Pemerintah tidak layanan Labuh Jangkar di daerah. menetapkan pihak Pengelola
maka seandainya dalam proses lagi harus mengeluarkan biaya– Skema penugasan akan Pelabuhan dan dapat segera
suatu lelang tidak terdapat biaya operasional, pemeliharaan, mengembangkan layanan Labuh
tetap menguntungkan semua
pemenang dikarenakan satu dan perbaikan infrastruktur namun pihak karena menggunakan
Jangkar yang berdaya saing
lain hal, maka Pemerintah dapat dapat menerima PNBP tetap skema bagi hasil antara
sehingga pembangunan daerah
melakukan pengusahaan melalui melalui kontribusi dan profit Kesyahbandaran dan Otoritas
melalui penciptaan ekonomi
mekanisme penugasan. sharing. Pelabuhan (KSOP) dengan Badan
maritim dapat diakselerasi.
Alternatif pengelolaan KSP Kedua bentuk alternatif Usaha Pelabuhan (BUP) yang
BMN/BMD ini dilakukan guna penugasan tersebut merupakan nantinya ditugaskan.
mengurangi beban APBN dalam upaya Pemerintah untuk Dengan berbagai skema

Skema penugasan dapat menjadi


Sumber Foto: Asisten Deputi Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir alternatif pemberdayaan BMN/BMD

36 Melabuh Jangkar, Membangun Maritim


2 OPSI ALTERNATIF PENUGASAN PENYELENGGARA PELABUHAN

Melabuh Jangkar, Membangun Maritim 37


4. Tindak Lanjut

Labuh Jangkar merupakan dibuktikan dengan hadirnya


bentuk pemanfaatan potensi jasa kapal-kapal Internasional di
lingkungan dan kelautan dalam Indonesia, dan juga
bentuk layanan kepelabuhanan. meningkatnya Peringkat Daya
Selama ini potensi layanan Labuh Saing masih menjadi tugas-tugas
Jangkar belum terkelola secara didepan.
optimal, sehingga menciptakan
Sehingga koordinasi antar
begitu banyak pelabuhan gelap
Kementerian/Lembaga dan
yang memberikan kesan negatif
Pemerintah Daerah masih akan
akan layanan pelayaran
bekerja keras dalam menyiapkan:
Indonesia. • Standar Operasional Prosedur
Kementerian Koordinator (SOP) untuk mendukung
Bidang Kematiriman dan operasional dan tata cara
Investasi secara serius fokus Kepelabuhanan,
kepada isu tersebut dan • Tata Regulasi terkait Area,
mengambil tindakan tegas dalam Pembiayaan, dan Kewenangan
memimpin koordinasi bersama Administrasi antara
antar seluruh pemangku Pemerintah Pusat dan Daerah,
kepentingan untuk sebuah tujuan dan
bersama. • SOP dalam tata cara
Dalam kurun waktu 4 Tahun, pemeriksaan kapal di area
pada akhirnya upaya tata kelola labuh jangkar,
Labuh Jangkar menemui titik • Revisi Peraturan Menteri
terang, dimulai dari tentang PNBP di Kemenhub
restrukturisasi struktur biaya melalui PMK,
layanan yang menjadi lebih • Memperkuat penegakan
berdaya saing. hukum dan mendorong
pemberian Insentif bagi
Namun jalan panjang menuju Aparat Penegakan Hukum di
perbaikan pelayanan yang akan Laut Sumber Foto: Asisten Deputi Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir

38 Melabuh Jangkar, Membangun Maritim


5. Penutup

Sejatinya Indonesia baik, akan meningkatkan daya


memiliki potensi saingnya secara signifikan.
pembangunan sektor Menata kelola Labuh Jangkar
kemaritiman yang sangat akan memperbaiki citra
lengkap untuk menjadi Indonesia dalam kesiapan
bangsa yang maju, sejahtera, infrastruktur dan pelayanan
dan berdaulat. SDM yang berkualitas.
Tidak hanya dukungan Menata kelola Labuh
kekayaan alam pesisir dan Jangkar akan menjadi pintu
laut yang melimpah, namun masuk bagi para investor
keunggulan Indonesia secara untuk lebih mengenal
geostrategis dan geoekonomi Indonesia, dan
juga mendekatkan Indonesia kesungguhannya dalam
kepada jalur utama pelayaran memberikan pelayanan.
Internasional dimana begitu Indonesia sungguh dikaruniai
banyak bangsa meletakkan peluang luar biasa, dan
investasinya. semoga upaya koordinasi
yang tak kenal lelah dari
Labuh Jangkar merupakan
sebuah fasilitas kecil namun seluruh pemangku
kepentingan, akan mampu
berdampak besar. Labuh
menghadirkan tata kelola
Jangkar merupakan tempat
Labuh Jangkar yang berdaya
rehat sementara bagi para
saing.
operator pelayaran berbobot
belasan ribu GT, dengan
komoditas triliunan USD.
Menata kelola Labuh
Jangkar dengan cermat dan
Sumber Foto: Asisten Deputi Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir

Melabuh Jangkar, Membangun Maritim 39


Daftar Pustaka

Angkasawan, H (2020), Penetapan 3 Alur Pelayaran di Kepulauan Riau


Biro Riset LM-FEUI (2011). Trend Perkembangan Pengelolaan Pelabuhan Dunia dan Implikasinya Bagi BUMN Pelabuhan di Indonesia.
Fandeli, C (2018) Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pembangunan Pelabuhan
Fakhrurrozi (2017), Penanganan, Pengaturan, dan Pengamanan Muatan Kapal untuk Perwira Pelayaran
International Maritime Organization (2019), Global Ballast Water Management Programme.
Idris, I., Ginting, S.P., & Budiman (2007), Membangun Raksasa Ekonomi
Kementerian Perhubungan (2020), Progres Penetapan Wilayah Perairan yang berfungsi sebagai Pelabuhan di Perairan Kabil dan Tanjung
Berakit
Malisan, J (2013), Analisis Implementasi Sistem Pengamanan Kapal dan Pelabuhan yang terbuka untuk Perdagangan Luar Negeri. Badan
Litbang Perhubungan
Pana, O.B, Idqan F, & Ario D(2017) Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Otoritas Pelabuhan
Pauli, G (2010), The Blue Economy
Pangow, Y. H (2017), Kajian Reception Facility di Pelabuhan Tanjung Priok, GEOPLANART Vol 1, No 1, Mei 2017, Program Studi Teknik
Lingkungan, Universitas Winaya Mukti.
Pramono, D (2004). Sistem Transportasi Laut dan Kinerja yang Diharapkan di Masa Depan. Jakarta.
Rangkuti, F (2003), Business Plan
Ratnawati, Evi (2020), Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau targetkan potensi pendapatan Labuh Jangkar Rp. 1,5 triliun
Sasono, H. B (2012), Manajemen Pelabuhan dan Realisasi Ekspor
Triatmodjo,B. (2009), Perencanaan Pelabuhan
Wanda, C. P (2014). Penataan Kapal Berlabuh di Perairan Pelabuhan Tanjung Perak

39 Melabuh Jangkar, Membangun Maritim


MELABUH JANGKAR
MEMBANGUN MARITIM
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI
Gedung Kemenko Maritim Jl. MH. Thamrin No.8 Jakarta 10340
Telp. +62 21 2395 1100
Fax. +62 21 3912959
www.maritim.go.id

Anda mungkin juga menyukai