Anda di halaman 1dari 19

PROSES PENETAPAN

ALUR-PELAYARAN

24 NOVEMBER 2022
DASAR HUKUM
• United Nations Convention on the Law of the • UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;
Sea (UNCLOS) 1982 (Hukum Laut); • UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
• International Convention for the Safety of Life • PP No. 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian;
at Sea (SOLAS) 1974; • PP No. 31 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang
• Convention on the International Regulations Pelayaran
for Preventing Collisions at Sea (COLREGs) • Keputusan Presiden No. 50 Tahun 1979 tentang
1972. Pengesahan COLREGs 1972;
• Keputusan Presiden No. 65 Tahun 1980 tentang
International Hydrographic Organization (IHO) Pengesahan SOLAS 1974.
Publications
• S-44 Ed.6 Standard fot Hydrographic Survey • Permenhub No. PM 25 Tahun 2011 tentang SBNP;
• C-13 Manual on Hydrography
• Permenhub No. PM 26 Tahun 2011 tentang Telekomunikasi
• S-4 Regulation of Internasional Charts and Charts
Specification Pelayaran;
• SNI ; 7646;2010 Survei Hidrografi • Permenhub No. PM 129 Tahun 2016 tentang Alur-Pelayaran dan
Bangunan dan/atau Instalasi di Perairan sebagaimana telah
The World Association for Waterborne diubah dengan Permenhub No. PM 40 Tahun 2021;
Transport Infrastructure (PIANC) Publications • Permenhub No. PM 67 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Perhubungan;
• Kepmenhub No. KP 432 Tahun 2017 tentang Rencana Induk
• IALA Recommendation;
Pelabuhan Nasional sebagaimana telah diubah dengan
• IALA Guideline. Kepmenhub No. 30 Tahun 2020.
• Perda Prov. Sulawesi Tenggara No. 9
Tahun 2018 tentang RZWP3K Prov.
Sulawesi Tenggara 2018-2038.
MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyelenggaraan alur-pelayaran di laut agar


pemerintah dapat memonitor dan mengarahkan pergerakan
kapal dari Pelabuhan asal sampai dengan Pelabuhan tujuan
sehingga keselamatan dan keamanan pelayaran dapat
terjamin.

Tujuan penyelenggaraan alur-pelayaran di laut adalah untuk


mewujudkan ketertiban lalu lintas kapal, menjamin
keselamatan dan keamanan bernavigasi serta perlindungan
lingkungan matirim.
PENYELENGGARAAN KENAVIGASIAN PADA SUB SISTEM TRANSPORTASI LAUT

Mengangkut SISTEM TRANSPORTASI


Barang dan LAUT
Manusia Pelabuhan
Pelabuhan

Jalan Raya PASAR


Alur PelayaranJalan Raya Pertemuan penjual dan
PABRIK Menghasilkan
pembeli
Produk

Peran Penyelenggaran Kenavigasian pada


Barang dan Orang serta Urusan Dit Lala
Rute Urusan Dit
kegiatan Kepelabuhanan
PELABUHAN
Kepelabuhanan Terselenggaranya
KAPAL Urusan Dit
Kappel Sistem
ALUR Urusan Dit Transportasi
PELAYARAN Laut
Penegakan Kenavigasian
Urusan Dit
Hukum KPLP KATA KUNCI :
“ Alur Pelayaran adalah salah satu instrument, untuk
mewujudkan
terselenggaranyasystem Transportasi Laut “

Salah Satu Peran Kenavigasian Ikut Mendorong Roda


Alur Pelayaran Umum dan
Perlintasan
Alur Masuk Pelabuhan
Alur Masuk Pelabuhan

Pelabuhan Tujuan
Pelabuhan Asal

Alur Pelayaran Di Laut Diselenggarakan Penyelenggaraan alur


oleh MENTERI meliputi :
Menteri Menetapkan : 1. Perencanaan
Alur Pelayaran di
Laut 2. Pembangunan
Sistem Rute 3. Pengoperasian

Tatacara berlalu 4. Pemeliharaan


Ini semua dilakukan untuk :
1. 5. Pengawasan.
lintas
Ketertiban lalulintas Kapal Kapal
PenetepanDaerah
Alur Pelayaran
Labuh di lautdilakukan 2.
3. Memonitor pergerakan
Mengarahkan
Terhadap : kapal
pergerakan
2.
1. AlurKapal
pelayaran
Pelayaran yang sudah biasa
Umum dan 4. Pelaksanaan hak
untuk kapal
digunakan
Perlintasan; lintasdamaikapal kapal
berlayar. asing.
KEGIATAN-KEGIATAN DALAM PENYELENGGARAN
ALUR-PELAYARAN DI LAUT
Kegiatan perencanaan Kegiatan pembangunan Kegiatan Pengoperasian
meliputi
a. :
Pembangunan alur-pelayaran di meliputi : meliputi :
Laut; a. Survey Hidro-oceanografi; a. Penetapan sistem rute;
b. Penataan alur-pelayaran di b. Penyusunan desain b. Tatacara Berlalulintas;
Laut.
Pembangunan Alur-Pelayaran disusun teknis; c. Penetapan SBNP
1.berdasarkan:
Rencana Induk Pelabuhan; Buku Petunjuk Pelayaran;
c. Penyusunan Metode d. Pemuatan
2. Perkembangan dimensi kapal dan jenis kapal; e. Diumukan dalam peta
Oleh Instansi
3. Kepadatan lalulintas; Kerja; laut dan
yangBerwenang.
4. Kondisi geografis; d.Kegiatan Pemeliharaan
Penempatan SBNP
5. Efisiensi jarak pelayaran. meliputi : Kegiatan Pengawasan
a. Pemeliharaan SBNP ; meliputi :
b. Kedalaman
Pemeliharaanalur.Lebar dan a. Pengukuran
Penataan alur-pelayaran dilaut meliputi : Pemeliharan dilaksanakan Hamabatan
Kedalaman
1. koridor alur;
2. panjang, lebar dan kedalaman alur-pelayaran; (dua) tahun sekali atau, b. Pelayaran.
Pemantauan Timbulnya
minimal 2 Kegiatan Pengawasan dilakukan
3. lokasi penempatan Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran sewaktu- oleh
(SBNP) di alur pelayaran; waktu jika dibutuhkan DISTRIK NAVIGASI.
Pemeliharan Alur Pelayaran yang
4. Daerah labuh kapal dan area perairan pelabuhan;
dioperasikan oleh Pemerintah
dan
dilaksanakan oleh Unit
5. sistem rute dan tata cara berlalulintas. Penyelenggaran Pelabuhan
berkoordinasi dengan Distrik
Navigasi
PROSES
PENETAPAN KORIDOR
ALUR-PELAYAR ALUR-PELA
AN YARAN

SISTEM
RUTE
FOCUS KEPMENHUB
SURVEY TATA CARA
GROUP PENETAPAN
HIDRO-OSEA BERLALU
DISCUSSION ALUR-PELAYAR
NOGRAFI LINTAS
(FGD) AN
DAERAH
LABUH
KAPAL

• DATA TATA RUANG • MAPEL


• DATA TRAFFIC • BPI
• DATA BAHAYA PUBLIKA
• PENGGAMBARAN
NAVIGASI SI
PETA LAUT INDONESIA
• DATA BATIMETRI
• DATA OCEANOGRAFI
• DATA METEOROLOGI
• PETA TEMATIK

SOSIALISASI
SURVEI HIDRO-OSEANOGRAFI

8
BAHAYA NAVIGASI
BAHAYA NAVIGASI
DATA SEKUNDER

11
DATA TRAFIK PELAYARAN
DOKUMEN RENCANA DAN TATA RUANG
• RENCANA INDUK PELABUHAN (RIP);
• BATAS DLKr DAN DLKp;
• RENCANA ZONASI PERAIRAN (RZWP3K, RZKAW, dll)
• KAWASAN KONSERVASI
• DAERAH TERBATAS DAN TERLARANG
• DAERAH MILITER (LATIHAN, RANJAU, dll)
• DATA KEGIATAN LAINNYA DI PERAIRAN SEKITAR LOKASI
(BANGUNAN/INSTALASI, KONSESI MIGAS, PIPA/KABEL,
• PELABUHAN SEKITAR,dll)
HASIL PENGOLAHAN DATA SEKUNDER
DAERAH TANGKAP IKAN
(RZWP3K)

DLKr

DLKp
RANJAU

RANJAU
Koridor Alur-Pelayaran
ALUR Posisi dan Sudut Garis Haluan
1
PELAYARAN Penempatan Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran (SBNP)

Penetapan Bagan Pemisah


Penetapan Rute :
• Satu Arah
2 SISTEM RUTE • Dua Arah
Panjang dan Lebar
Kondisi Kedalaman
Kondisi Pasang Surut
Daerah Yang Harus Dihindari

Pemanduan
Komunikasi
Proses Kapal Masuk / Keluar
TATA CARA Menghindari Tubrukan
3
BERLALU LINTAS Penyusulan
Berhadap-hadapan
Memotong
Tanggung Jawab Antar Kapal
Larangan

Penetapan lokasi labuh :


• Menunggu Tempat Sandar Sesuai Jenis Kapal
DAERAH LABUH • Keadaan Darurat
4
KAPAL • Area Kapal Mati
• Alih Muat
• Percobaan Berlayar, dll
RANCANGAN KEPUTUSAN MENTERI
• BATANG TUBUH
• LAMPIRAN I (KOORDINAT ALUR DAN SBNP)
• LAMPIRAN II (SISTEM RUTE)
• LAMPIRAN III (TATA CARA BERLALU LINTAS)
• LAMPIRAN IV (KOORDINAT DAREAH LABUH KAPAL)
• LAMPIRAN V (PETA TEMATIK)
PROSES
PENETAPAN KORIDOR
ALUR-PELAYAR ALUR-PELA
AN YARAN

SISTEM
RUTE
FOCUS KEPMENHUB
SURVEY TATA CARA
GROUP PENETAPAN
HIDRO-OSEA BERLALU
DISCUSSION ALUR-PELAYAR
NOGRAFI LINTAS
(FGD) AN
DAERAH
LABUH
KAPAL

• DATA TATA RUANG


• MAPEL
• DATA TRAFFIC
• BPI (INDONESIAN PUBLIKA
• DATA BAHAYA
NOTICES TO MARINES) SI
NAVIGASI
• PENGGAMBARAN
• DATA BATIMETRI
PETA LAUT INDONESIA
• DATA OCEANOGRAFI
• DATA METEOROLOGI
• PETA TEMATIK

SOSIALISASI
PROGRESS PENYUSUNAN DAN PENETAPAN ALUR-PELAYARAN
s/d November 2022

TYPE SUDAH BELUM TOTAL


LOKASI DITETAPKAN DITETAPKAN
PELABUHAN 114 522 636
UMUM
PERLINTASAN 23 - -
TERSUS/TUKS 4 - -
JUMLAH KEPUTUSAN MENTERI 121

Target sampai dengan Desember 2022


penambahan 38 Keputusan Menteri tentang
Penetapan Alur yang terdiri dari:
35 Pelabuhan
2 Perlintasan
1 Tersus/TUKS

18
Terima Kasih

Tugas Belum Berakhir,


Direktorat Kenavigasian
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
Kementerian Perhubungan

Direktorat Kenavigasian
Selama Laut
Gedung Karya Lantai 21
Kementerian Perhubungan
Jl. Medan Merdeka Barat no. 8
Jakarta Pusat 10110
Masih Berair
Email : direktorat.kenavigasian@gmail.com Pulau Pramuka 2015

Anda mungkin juga menyukai