Sektor ekonomi
kelautan untuk
dikembangkan secara
berkelanjutan
01 UU No 32 Tahun 2014 03
PP No 32 Tahun 2019
Tentang Kelautan Pasal 43 Tentang Rencana Tata Ruang Laut
Pasal 48
Dalam skala nasional, sudah disusun PP 32 Tahun 2019 tentang Rencana Tata Ruang Laut, dalam PP 32
terdapat penetapan 20 lokasi kawasan antarwilayah, yaitu kawasan laut selat dan teluk yang
menghubungkan 2 (dua) provinsi atau lebih, dimana pengelolaannya diwujudkan melalui penyusunan
rencana zonasi Kawasan Antarwilayah (RZ KAW).
Rencana Zonasi Kawasan Antarwilayah mengatur wilayah teluk, selat, dan laut diluar wilayah kewenangan
Pemerintah Daerah (12 mil) sampai pada Batas Klaim Maksimum Negara Indonesia (ZEE dan/atau LK) yang
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat
Rencana Zonasi Kawasan Antarwilayah
Pasal 37 ayat 2
Pasal 37 ayat 3
“ ”
Pasal 39 ayat 10
20
Rencana Zonasi Kawasan LAUT INDONESIA TERBAGI KE DALAM 20
KAWASAN ANTARWILAYAH DENGAN
Antarwilayah ditetapkan dengan
MENGACU PADA DRAFT BATAS LAUT
Peraturan Presiden. DAN SAMUDERA S-23 IHO TAHUN 2002
DAN LAMPIRAN XI PP 32/2019
SOSIAL
83/2020);
2. Laut Jawa (Perpres 3/2022 )
3. Laut Sulawesi (Perpres 4/2022)
4. Teluk Tomini (Pepres 5/2022)
5. Teluk Bone (Pepres 6/2022)
6. Laut Natuna-Natuna Utara
(Perpres 41/2022)
7. Laut Maluku (Perpres 40/2022)
8. Selat Malaka (Setneg)
9. Laut Flores (Setneg)
10. Laut Banda (persiapan PAK)
11. Laut Selatan Jawa, Bali, dan Nusa
Tenggara (Persiapan PAK)
12. Laut Bali (Persiapan PAK)
13. Laut Sawu (Persiapan PAK)
14. Laut Seram (Dok. Final)
15. Laut Halmahera (Dok. Final)
16. Laut Aru (Dok. Final)
17. Teluk Cendrawasih (Dok. Final)
18. Laut Barat Sumatera (Dok. Awal)
19. Laut Utara Papua (Dok. Awal)
20. Selat Sunda (tidak disusun)
Permen-KP 28/2021
Tahapan Penyusunan Rencana Zonasi Kawasan AntarWilayah
Nama
Kawasan LAUT UTARA
Luas
PAPUA
Kawasan
108.513,37 Km2
Kab/Kota
Pesisir 17 Kota/Kab.
Prov. Terkait 1. Prov. Papua
2. Prov. Papua Barat
3. Papua Barat Daya
4. Prov, Maluku Utara
5. Prov. Sulawesi
Utara
Pemanfaatan Ruang Laut
Eksisting di Kawasan Laut
Utara Papua relatif rendah,
pemanfaatan ruang laut
didominasi oleh Kawasan
konservasi di Utara Pulau
Papua dan perlintasan
pelayaran baik nasional serta
internasional di utara Pulau
Papua
Potensi Pengembangan Potensi pengembangan Perlindungan Pengembangan
Perikanan Tuna kawasan konservasi alur migrasi konektivitas koridor
perairan laut dalam biota laut Laut Utara Papua dan
Laut Sulawesi
STRATEGI:
1. Modernisasi teknologi untuk mendukung kegiatan perikanan tangkap secara berkelanjutan
2. Mengembangkan dan mengatur ketentuan armada kapal perikanan tangkap
3. Mengalokasikan ruang untuk kegiatan perikanan tangkap bagi nelayan tradisional berskala kecil
4. Mengimplementasikan peraturan perundangan-undangan terkait alat tangkap, zona penangkapan ikan dan pengaturan daerah larangan penangkapan ikan
5. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat lokal dan tradisional dalam kegiatan perikanan tangkap yang ramah lingkungan sesuai kearifan lokal setempat
6. Meningkatkan prasarana dan sarana pendukung untuk pengawasan kegiatan perikanan tangkap
7. Mengoptimalkan pelaksanaan MCS (Monitoring, Control, Surveillance) dalam pengelolaan perikanan dan pengawasan di laut dalam satu sistem pengawasan yang
terpadu
8. Memasang transmitter VMS bagi kapal berukuran > 30 GT dan menjadikan data VMS sebagai salah satu instrumen dalam penegakan hukum
9. Menegakkan hukum bagi pelanggaran yang terkait illegal dan destructive fishing
10. Meningkatkan tata kelola daerah penangkapan ikan untuk menjamin keberlanjutan usaha perikanan tangkap;
11. Meningkatkan keharmonisan antara kegiatan penangkapan ikan dengan kegiatan lainnya pada zona yang dapat diakses dan/atau dimanfaatkan secara bersama;
12. Meningkatkan law enforcement terkait pelanggaran yang terjadi dalam kegiatan perikanan tangkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku
13. Meningkatkan tata kelola daerah penangkapan ikan untuk menjamin keberlanjutan usaha perikanan tangkap;
14. Meningkatkan keharmonisan antara kegiatan penangkapan ikan dengan kegiatan lainnya pada zona yang dapat diakses dan/atau dimanfaatkan secara bersama;
15. Meningkatkan law enforcement terkait pelanggaran yang terjadi dalam kegiatan perikanan tangkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku
ISU : PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP BERKELANJUTAN
Berdasarkan data ZPPI Lapan (2019) diketahui bahwa potensi tertinggi berada di Musim Potensi perikanan tangkap belum sepenuhnya dimanfaatkan, terlihat dari aktivitas
Peralihan II di bagian barat timur laut Kepulauan Talaud dan utara Pulau Morotai. perikanan tangkap yang belum maksimal di Kawasan tersebut.
ISU : PENGEMBANGAN KAWASAN KONSERVASI DAN JEJARING KAWASAN KONSERVASI, SERTA KELESTARIAN STOK SUMBER DAYA IKAN
TUJUAN:
1. Mewujudkan pengembangan kawasan konservasi perairan yang efektif untuk mendukung kelestarian stok sumber daya ikan
KEBIJAKAN:
1. Pengembangan kawasan konservasi perairan laut dalam (KKPLD) di luar kawasan perairan pesisir
2. Pengembangan jejaring kawasan konservasi untuk efektivitas pengelolaan kawasan konservasi perairan dalam rangka mendukung
perikanan berkelanjutan
3. Perlindungan Kawasan yang memiliki nilai yang siginifikan secara biologis dan ekologis
STRATEGI:
1. Mengidentifikasi dan memetakan kawasan konservasi perairan laut dalam (KKPLD) berbasis keanekaragaman hayati maupun non hayati
2. Mencadangkan dan menetapkan kawasan konservasi perairan laut dalam (KKPLD).
3. Membentuk dan mengelola jejaring kawasan konservasi
4. Mengevaluasi kinerja dan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi perairan
5. Meningkatkan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi perairan
6. Rehabilitasi dan restorasi ekosistem di kawasan konservasi perairan
7. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian kegiatan pemanfaatan ruang laut di kawasan konservasi perairan
8. Mengidentifikasi dan memetakan kawasan konservasi maritim yang berada diluar perairan pesisir
9. Mencadangkan dan menetapkan kawasan konservasi maritim yang berada diluar perairan pesisir
10. mengidentifikasi dan memetakan indikasi daerah EBSA di perairan sebelah utara Papua
11. melindungi daerah EBSA dari kegiatan pemanfaatan ruang laut yang bersifat ekstraktif untuk mendukung keberlanjutan stock sumber daya ikan
ISU : PENGEMBANGAN KAWASAN KONSERVASI DAN JEJARING KAWASAN KONSERVASI, SERTA KELESTARIAN STOK SUMBER DAYA IKAN
Sebaran Alur Migrasi Laut Utara Papua menjadi alur
Biota (Data Tracking perlintasan biota penyu dan
Biota) beberapa biota lain yang muncul
di wilayah tersebut seperti
Dugong, Hiu, dan Hiu Paus
KEBIJAKAN:
1. Perlindungan dan pelestarian alur migrasi biota laut
secara efektif dan berkesinambungan
STRATEGI:
1. Mengembangkan sistem pemantauan,
pengawasan dan pengamanan alur migrasi
biota laut, untuk Penyu, Tuna, Hiu, Pari dan
Mamalia Laut
2. Melaksanakan perlindungan alur migrasi biota
laut dari kegiatan pelayaran, kenavigasian,
pertambangan dan pemanfaatan ruang laut
lainnya
Ekosistem Pesisir di Wilayah Laut Utara Papua terdiri dari sebaran terumbu
3. Meningkatkan kegiatan pelestarian alur migrasi karang yang terdapat di beberapa tempat seperti Sekitar Kepala Burung.
biota laut melalui pelibatan masyarakat Ekosistem Mangrove pada umumnya berada di sekitar Pesisir Pulau Papua. Laut
setempat Utara Papua menjadi alur perlintasan biota penyu dan beberapa biota lain yang
muncul di wilayah tersebut seperti dugong, hiu, dan hiu paus
ISU : PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN PRASARANA DAN SARANA LAUT
TUJUAN:
1. Mewujudkan pengembangan sistem jaringan prasarana dan sarana laut untuk mendukung konektivitas maritim berskala nasional dan global, serta pengembangan alur
pipa dan/atau kabel bawah laut
KEBIJAKAN:
1. Peningkatan peran dan fungsi pelabuhan laut untuk mendukung konektivitas antarwilayah dan antar negara
2. Pengelolaan alur pelayaran untuk mendukung pengembangan konektivitas maritim nasional dan global
3. Pengembangan dan pelindungan alur pipa dan/atau kabel bawah laut secara efektif dan ramah lingkungan
STRATEGI:
1. Mengembangkan prasarana dan sarana pendukung pelabuhan laut
2. Meningkatkan intensitas kegiatan pelabuhan laut untuk mendukung transportasi laut skala nasional dan global
3. Meningkatkan prasarana dan sarana pendukung alur pelayaran dan pengamanan di koridor ALKI
4. Mengoptimalkan aktivitas dan intensitas kegiatan pelayaran pada alur pelayaran nasional dan global secara efektif
5. Menjamin penyelenggaraan hak lintas alur kepulauan
6. Meningkatkan efektifitas keamanan alur pelayaran dengan memperhatikan pelaksanaan perlindungan lingkungan Laut
7. Menata dan mengendalikan aktivitas pemasangan alur pipa dan kabel bawah laut secara efektif dan ramah lingkungan dengan
memperhatikan pemanfaatan ruang laut lainnya
8. mengendalikan aktivitas pemasangan alur kabel bawah laut
9. Meningkatkan pengawasan, pemantauan, pengamanan jaringan pipa dan kabel bawah laut secara efektif dan berkesinambungan
ISU : PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN PRASARANA DAN SARANA LAUT
Alur pelayaran di
Kawasan Laut Utara
Papua relatif sedang
dengan kepadatan
tinggi berada di timur
Kepulauan Talaud
(ALKI III). Pelayaran
didominasi oleh
pelayaran
antarpulau.
KEBIJAKAN: TUJUAN:
1. Pengembangan sentra kegiatan Perikanan Tangkap dan/atau 1. Mewujudkan peningkatan peran dan fungsi pusat pertumbuhan kelautan
Perikanan Budi Daya untuk memberikan dampak pertumbuhan ekonomi kawasan
2. Pengembangan Sentra Industri Bioteknologi Kelautan
3. Pengembangan Sentra Industri Maritim STRATEGI:
4. Peningkatan peran Pelabuhan perikanan untuk optimalisasi 1. Mengembangkan dan mengefektifkan usaha sentra produksi perikanan tangkap
kegiatan perikanan tangkap dan mendukung pengembangan dan/atau perikanan budi daya
kawasan 2. Mengembangkan prasarana dan sarana pendukung sentra kegiatan perikanan tangkap
dan/atau perikanan budi daya
3. Menata konektivitas dan peran antar sentra kegiatan perikanan tangkap dan/atau
perikanan budi daya
4. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengembangan sentra produksi perikanan
tangkap dan/atau perikanan budi daya
5. Mengembangkan prasarana dan sarana pendukung sentra industri bioteknologi kelautan
6. Meningkatkan peran dan fungsi sentra industri bioteknologi kelautan
7. Meningkatkan peran masyarakat dan perguruan tinggi dalam pengembangan inovasi
sentra industri bioteknologi kelautan
8. Mengembangkan prasarana dan sarana pendukung sentra industri maritim
9. Meningkatkan peran dan fungsi sentra industri maritim bagi pertumbuhan ekonomi
kawasan
10. Mengembangkan kegiatan dan kemitraan dengan masyarakat/sektor swasta untuk
mendukung sentra industri maritim
11. Mengembangkan prasarana dan sarana pendukung pelabuhan perikanan
12. Meningkatkan peran dan keterkaitan antar pelabuhan perikanan sebagai simpul
distribusi produksi perikanan tangkap
KEBIJAKAN: TUJUAN:
1. Peningkatan upaya pengamanan dan penegakan 1. Mewujudkan sistem pertahanan dan keamanan untuk menjaga stabilitas dan ketertiban kawasan, serta
kedaulatan negara
hukum di perairan Laut Utara Papua
2. Penguatan Sarana Sistem Pengawasan Perikanan
STRATEGI:
3. Penguatan kegiatan pengawasan di laut untuk
1. Menetapkan daerah militer atau zona pertahanan dan keamanan di laut.
menanggulangi tindak pidana kejahatan di laut 2. Meningkatkan prasarana dan sarana pertahanan dan keamanan di laut
4. Penegasan batas wilayah negara di laut melalui 3. Meningkatkan kerjasama pertahanan keamanan dan penegakkan hukum dengan Negara tetangga di kawasan
diplomasi perundingan dengan negara tetangga perbatasan laut
4. Meningkatkan dan membina peran serta masyarakat dalam kegiatan pengawasan kegiatan di wilayah
perbatasan negara
5. Meningkatkan prasarana dan sarana pendukung untuk pelaksanaan kegiatan pemantauan, pengendalian, dan
pengawasan kegiatan perikanan dalam rangka pengelolaan Sumber Daya Ikan dengan sistem pengawasan
terpadu
6. Meningkatkan jumlah stasiun pengawasan dan/atau sistem lain yang terintegrasi dengan Sistem Pemantauan
Kapal Perikanan terutama di titik-titik pintu masuknya kapal perikanan berbendera asing ke perairan Indonesia
di Laut Utara Papua
7. Pemasangan Sistem Pemantauan Kapal Perikanan bagi kapal perikanan berukuran > 30 GT
8. Memperkuat prasarana dan sarana pengawasan masyarakat
9. Meningkatkan dan menambah sarana dan prasarana pengawasan di laut secara terpadu
10. Meningkatkan frekuensi pengawasan dengan menambah jumlah kapal patroli (penjagaan laut dan pantai) serta
koordinasi antara daerah dengan pusat, serta antar negara
11. Penegakkan hukum terkait kegiatan ilegal di wilayah perbatasan
12. melakukan perundingan bilateral dengan negara tetangga terkait penyelesaian batas maritim
13. melakukan negosiasi internasional dalam rangka mendukung posisi Indonesia pada perundingan batas maritim
TUJUAN: KEBIJAKAN:
1. Mewujudkan potensi pengembangan pertambangan mineral 1. Pengelolaan kegiatan pertambangan mineral
serta Energi Baru dan Terbarukan untuk mendukung pasokan 2. pengembangan sumber daya energi baru dan terbarukan berbasis kelautan
energi kawasan
OTEC
STRATEGI:
1. Mengalokasikan ruang laut untuk kegiatan pertambangan mineral
2. Mengembangkan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya mineral secara berkelanjutan
3. Mengembangkan prasarana dan sarana pendukung kegiatan pertambangan mineral
Gelombang Laut 4. mengalokasikan ruang laut dan mengendalikan pemanfaatan ruang laut untuk pembuangan tailing kegiatan
pertambangan mineral dan batubara
5. Mengalokasikan ruang laut untuk kegiatan pengembangan sumber daya energi baru dan terbarukan
6. Mengembangkan kegiatan riset dan teknologi untuk pemanfaatan sumber daya energi baru dan terbarukan
7. Mengembangkan prasarana dan sarana pendukung kegiatan pengembangan sumber daya energi baru dan
terbarukan
ISU : PENDAYAGUNAAN SUMBERDAYA DAN JASA LINGKUNGAN PADA PPKT DAN PULAU–PULAU KECIL MELALUI KONSEP AGROMINA WISATA
KEBIJAKAN: TUJUAN:
1. Pengembangan agromina wisata di PPKT dan pulau–pulau kecil 1. Meningkatkan pendayagunaan sumberdaya dan jasa lingkungan
secara terpadu dan berkelanjutan pada PPKT melalui konsep agrominawisata
STRATEGI:
1. Membangun agromina wisata secara terpadu antara
darat dan laut sesuai dengan potensi dan sumber daya
yang dimiliki
2. Memberdayakan dan menguatkan kapasitas dan
peran masyarakat serta pemangku kepentingan dalam
mengelola agromina wisata secara berkelanjutan
3. Membangun dan meningkatkan kinerja industri
maritim di PPKT sehingga mampu menghasilkan
produk-produk yang berkualitas dan berdaya saing
baik di pasar domestik maupun ekspor
4. Membangun infrastruktur serta prasarana dan sarana
untuk meningkatkan konektivitas antar PPKT, pulau–
pulau kecil, dan pulau besar dalam rangka mendukung
pengembangan agromina wisata dan pemasaran
produk
5. Meningkatkan pendayagunaan sumber daya dan jasa
lingkungan PPKT yang inovatif dan bernilai tambah Terdapat 11 PPKT di Kawasan Laut Utara Papua
ISU : PENGEMBANGAN KAWASAN LAUT ANTARWILAYAH BERBASIS MITIGASI BENCANA DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM
TUJUAN:
1. Mewujudkan kawasan laut berbasis mitigasi dan adaptasi terhadap kebencanaan dan perubahan iklim
KEBIJAKAN:
1. Peningkatan ketahanan wilayah berbasis mitigasi dan adaptasi terhadap bencana
gempa bumi dan tsunami
2. Peningkatan ketahanan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil berbasis mitigasi dan
adaptasi terhadap fenomena perubahan iklim
STRATEGI:
1. mengembangkan prasarana dan sarana sistem peringatan dini
pendeteksi bencana gempa dan tsunami
2. mengembangkan riset terkait kebencanaan gempa dan tsunami
3. membina dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menghadapi
bencana gempa dan tsunami
4. mengembangkan prasarana dan sarana sistem peringatan dini untuk
kejadian-kejadian ekstrim seperti badai, gelombang tinggi, dll Kawasan pesisir Laut
5. mengembangkan riset terkait fenomena alam perubahan iklim Utara Papua rentan
6. mengembangkan teknologi tepat guna untuk menanggulangi kenaikan terhadap bencana gempa
bumi dan tsunami.
permukaan air laut dan erosi/abrasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau Kawasan tersebut
kecil merupakan Kawasan
7. meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam subduksi lempeng yang
rentan terhadap kejadian
menghadapi dampak perubahan iklim gempa bumi dan tsunami.
ISU : OPTIMALISASI PEMANFAATAN SUMBERDAYA KELAUTAN DI ZEE DAN LANDAS KONTINEN
TUJUAN:
1. Mewujudkan pemanfaatan sumber daya kelautan yang optimal di ZEE dan Landas Kontinen
STRATEGI:
1. mengoptimalkan kegiatan penangkapan ikan di perairan ZEE
2. modernisasi dan/atau pemanfaatan teknologi tepat guna
dalam pemanfaatan Sumber Daya Ikan
3. mengintegrasikan kebijakan pengelolaan sumber daya ikan
yang beruaya terbatas di ZEE, ikan yang beruaya jauh dengan
ikan di wilayah perairan
4. Mengalokasikan ruang laut untuk kegiatan pertambangan
minyak dan gas bumi
5. Mengembangkan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber
daya minyak dan gas bumi secara berkelanjutan
6. Mengembangkan prasarana dan sarana pendukung kegiatan
pertambangan minyak dan gas bumi
ISU : OPTIMALISASI KERJASAMA TERKAIT BATAS MARITIM DAN PEMANFAATAN RUANG LAUT DI KAWASAN PERBATASAN
TUJUAN:
1. Mengoptimalkan kerjasama terkait batas maritim dan pemanfaatan ruang laut di kawasan perbatasan dan Samudera Pasifik
KEBIJAKAN:
1. Percepatan perundingan batas maritim dengan negara Filipina dan Papua New Guinea
2. Kerjasama dan koordinasi dalam forum regional dan internasional terkait pengelolaan ruang laut di kawasan perbatasan dan Samudera Pasifik
STRATEGI:
1. Melakukan kegiatan perundingan penetapan batas maritim dengan negara Filipina dan Papua New Guinea
2. Mempercepat proses ratifikasi batas maritim dengan negara Filipina dan Papua New Guinea
3. Melakukan koordinasi dan harmonisasi dengan negara tetangga terkait pemanfaatan ruang laut dalam optimalisasi sumber daya kelautan
4. Berpartisipasi aktif dalam forum regional dan internasional terkait dengan Perencanaan Ruang Laut (Marine Spatial Planning)
TERIMA KASIH
Kepada para peserta yang hadir melalui zoom meeting mohon agar dapat
mengisi daftar hadir serta dapat mengunduh bahan paparan serta
Dokumen Awal RZ KAW Laut Utara Papua pada link:
https://s.id/kprzkawutarapapua
Bahan paparan pada kegiatan akan diunggah pada saat acara telah usai