net/publication/323999918
CITATIONS READS
13 7,806
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Muhammad Ramdhan on 11 May 2018.
Diterima (received): 17 Oktober 2013; Direvisi (revised): 10 November 2013; Disetujui dipublikasikan (accepted): 21 November 2013
ABSTRAK
Wilayah perairan Indonesia meliputi laut teritorial Indonesia, perairan kepulauan, dan perairan pedalaman. Laut sebagai
komponen wilayah yang utama dari negara kepulauan perlu mendapat perhatian khusus. Sistem Informasi Geografis (SIG)
merupakan suatu sistem berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi
geografis, termasuk di dalamnya penilaian proporsi laut. Penelitian ini menyajikan aplikasi pengolahan peta digital untuk
menghitung luasan suatu wilayah, dengan tujuan memperoleh angka proporsi laut Indonesia. Hasil yang diperoleh adalah
proporsi wilayah laut terhadap luas keseluruhan NKRI adalah 76,94 %. Dari keseluruhan laut tersebut yang menjadi
kewenangan pusat adalah 78,86 % dan kewenangan daerah adalah 21,14 %.
ABSTRACT
Indonesian waters area includes the Indonesian territorial sea, archipelagic waters, and inland waters. Sea as a major
component of the area of the archipelagic nation needs special attention. Geographic Information Systems (GIS) is a system
(computer-based) that are used to store and manipulate geographic information, including the proportion of marine
assessment. This study presented the application of digital map processing to calculate the area of a region, with the aim of
obtaining the proportion of Indonesian sea figures. The result showed the proportion of sea area to the total area of the
Republic of Indonesia was 76.94 %. Of the whole sea under the authority of the cental government was 78.86 % and 21.14
% was in the regional government authority.
141
Jurnal Ilmiah Geomatika Volume 19 No. 2 Desember 2013 : 141 - 146
laut diukur dari garis pangkal kepulauan Indonesia; km2 dan luas laut 12 Mil seluas 279.322,000 km2
(2) Perairan Kepulauan, adalah semua perairan yang disajikan pada Tabel 1. Namun metode
yang terletak pada sisi dalam garis pangkal lurus penghitungan luas dari kedua sumber tersebut
kepulauan tanpa memperhatikan kedalaman dan tidak diketahui.
jarak dari pantai; dan (3) Perairan Pedalaman Indonesia menyimpan potensi kekayaan
adalah semua perairan yang terletak pada sisi darat sumberdaya kelautan yang belum dieksplorasi dan
dari garis air rendah dari pantai-pantai Indonesia, dieksploitasi secara optimal, bahkan sebagian
termasuk di dalamnya semua bagian dari perairan belum diketahui potensi yang sebenarnya. Dalam
yang terletak pada sisi darat pada suatu garis hal pemanfaatan wilayah laut, Sutisna (2006)
penutup. menyatakan bahwa luas wilayah laut perlu
Luas wilayah perairan mencapai 5,8 juta km 2 dimasukkan dalam perhitungan Dana Alokasi
atau sama dengan 2/3 dari luas wilayah Indonesia, Umum (DAU), yang merupakan salah satu
terdiri dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 2,7 juta komponen dari dana perimbangan pada APBN.
km2 dan wilayah laut territorial 3,1 juta km 2. Luas Kebutuhan akan informasi tentang proporsi laut
wilayah perairan Indonesia tersebut telah diakui Indonesia sangat dibutuhkan saat ini, sehingga laut
sebagai Wawasan Nusantara oleh United Nation sebagai sumberdaya alternatif yang dapat
Convention of the Law of the Sea (UNCLOS, 1982). diperhitungkan pada masa mendatang akan
Pada Tahun 2010 Kemendagri telah merilis semakin berkembang. Berdasarkan alasan-alasan
bahwa luas daratan NKRI adalah 1.910.931,32 km2 tersebut, penelitian ini dimaksudkan untuk
atau 35% dari total seluruh wilayah NKRI. Wilayah memaparkan aplikasi pengolahan peta digital untuk
laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menghitung luasan perairan Indonesia. Dari hasil
dalam buku statistik Kelautan dan Perikanan Tahun penelitian ini diharapkan dapat memberikan
2011 dinyatakan bahwa Indonesia memiliki luas informasi baru mengenai angka proporsi laut
laut teritorial pedalaman seluas 284.210,900 km2, Indonesia.
luas Zone Ekonomi Eksklusif seluas 2.981.211,000
Gambar 1. Peta Perairan Indonesia berdasarkan UU No. 6 Tahun 1996 (Dewan Kelautan Indonesia, 2008).
142
Aplikasi Sistem Informasi Geografis dalam Penilaian Proporsi Luas Laut .........................................................(Ramdhan, M. dan Arifin, T.)
143
Jurnal Ilmiah Geomatika Volume 19 No. 2 Desember 2013 : 141 - 146
Provinsi.shp WPPjuni2011
.shp
Buffer 12 Mil
Laut
Proporsi Laut
Indonesia
Peta digital yang diolah dapat ditampilkan dalam Wilayah perairan beserta sumberdaya alamnya
suatu layout peta pada Gambar 4, yang memiliki makna strategis bagi pengembangan
merupakan tampilan secara visual mengenai ekonomi Indonesia, karena dapat diandalkan
proporsi laut di Indonesia. Pada gambar tersebut sebagai salah satu pilar ekonomi nasional.
terlihat bahwa warna abu-abu yang mewakili Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun
wilayah laut di Indonesia lebih dominan dari warna 2004 tentang Pemerintahan Daerah, ditegaskan
hijau yang mewakili daratan Indonesia. bahwa daerah yang memiliki wilayah laut diberikan
Adapun angka hasil penghitungan luas dari kewenangan untuk mengelola sumberdaya di
masing-masing komponen wilayah dapat dilihat wilayah laut. Kewenangan daerah dalam mengelola
pada Tabel 3. Diperoleh angka 8.647.003,475 km2 wilayah lautnya, yaitu paling jauh 12 mil-laut
sebagai luas keseluruhan dari NKRI, dengan luas untuk provinsi, yang dihitung dari garis pantai ke
daratan sebesar 1.993.662,036 km2 atau 23,06% arah laut lepas dan/atau ke arah perairan
dari total keseluruhan wilayah NKRI. Sedangkan kepulauan, dan 1/3 dari itu untuk kabupaten/kota.
lautan memiliki porsi 76,94% dari total luasan NKRI Apabila lebar wilayah laut antara dua Provinsi yang
atau seluas 6.653.341,439 km2. berhadapan < 24 mil-laut, maka kewenangan
Dari seluruh lautan NKRI, ternyata luas laut dibagi sama jarak, dan kabupaten/kota
daerah adalah 1.406.272,582 km2 atau 21,14% memperoleh 1/3 dari wilayah kewenangan provinsi
saja, sedangkan laut yang menjadi kewenangan (Pasal 18 ayat 5). Kewenangan daerah untuk
pusat 5.247.068,857 km2 atau 78,86 %. Hal ini mengelola sumberdaya di wilayat laut, meliputi: (a)
menunjukkan bahwa pemerintah pusat harus dapat eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan
mengelola 78,86 % lautan Indonesia agar dapat kekayaan laut; (b) pengaturan administratif; (c)
dimanfaatkan bagi sebesar-besarnya kemakmuran pengaturan tata ruang; (d) penegakan hukum
seluruh rakyat Indonesia. Beban yang cukup berat terhadap peraturan yang dikeluarkan oleh daerah
bila hanya ditimpakan kepada Kementerian atau yang dilimpahkan kewenangannya oleh
Kelautan dan Perikanan yang hanya mendapat porsi pemerintah; (e) ikut serta dalam pemeliharaan
APBN Tahun 2013 sebesar 1,19% dari total seluruh keamanan; dan (f) ikut serta dalam pertahanan
kementerian dan lembaga yang ada di kedaulatan negara (pasal 18 ayat 5).
pemerintahan NKRI. Untuk itu diperlukan berbagai Model ICZM (Integrated Coastal Zone
usaha kerjasama disamping kenaikan anggaran. Management) telah diadopsi sebagai paradigma
144
Aplikasi Sistem Informasi Geografis dalam Penilaian Proporsi Luas Laut .........................................................(Ramdhan, M. dan Arifin, T.)
kunci bagi pembangunan berkelanjutan wilayah Dalam hal pengelolaan laut dan pesisir secara
pesisir (Billé, 2008). ICZM dilakukan sebagai respon terpadu, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan
terhadap kurangnya koordinasi antara stakeholder Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang
(Babin, 1999). Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Untuk mengimplementasikan pengelolaan pesisir (WP-3-K). Pengelolaan WP-3K meliputi kegiatan
dan laut secara terpadu di tataran praktis perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan
(kebijakan dan program) maka perlu pengendalian terhadap interaksi manusia dalam
memperhatikan hal-hal berikut: (1) Penerapan memanfaatkan Sumber Daya Pesisir dan Pulau-
konsep pembangunan berkelanjutan dalam Pulau Kecil serta proses alamiah secara
pengelolaan wilayah pesisir dan lautan secara berkelanjutan dalam upaya meningkatkan
terpadu, termasuk di dalamnya integrasi ke dalam kesejahteraan masyarakat dan menjaga keutuhan
rencana tata ruang wilayah provinsi dan kabupaten; Negara Kesatuan Republik Indonesia (Pasal 5).
(2) Mengacu pada prinsip-prinsip dasar dalam Pengelolaan WP-3K tersebut wajib dilakukan
pengelolaan wilayah pesisir dan lautan secara dengan cara mengintegrasikan kegiatan: (a) antara
terpadu; (3) Proses perencanaan pengelolaan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; (b)
wilayah pesisir dan lautan secara terpadu; (4) antar-Pemerintah Daerah; (c) antar sektor; (d)
Elemen dan struktur pengelolaan wilayah pesisir antara Pemerintah, dunia usaha, dan Masyarakat;
dan lautan secara terpadu; dan (5) Penerapan (e) antara ekosistem darat dan ekosistem laut; dan
pengelolaan wilayah pesisir dan lautan secara (f) antara ilmu pengetahuan dan prinsip-prinsip
terpadu dalam perencanaan pembangunan daerah manajemen (Pasal 6).
(Darajati, 2004).
145
Jurnal Ilmiah Geomatika Volume 19 No. 2 Desember 2013 : 141 - 146
146