PENDAHULUAN
Orbita merupakan tulang berongga yang berisi bola mata, otot-otot ekstra okuler,
saraf, jaringan lemak dan pembuluh darah. Setiap tulang orbita berbentuk seperti buah pier,
mulai dari posterior sampai pada apeks dan kanalis optik. 1 Mengetahui anatomi vaskularisasi
orbita kita dapat memahami potensi kerusakan iskemik pada sistem visual.1
Secara garis besar vaskularisasi orbita berasal dari arteri carotis externa dan arteri
carotis interna dimana keduanya adalah cabang dari arteri carotis communis . Dalam kepala
dan leher, arteri karotis kommunis terbagi menjadi dua cabang di daerah C4-C5. Arteri carotis
externa menyuplai darah ke wajah melalui cabang arteri facialis. Arteri Karotis Interna akan
bercabang menjadi Arteri Oftalmika yang menyediakan suplai darah utama untuk orbita
termasuk bola mata. (2,,3,4,5)
1
STRUKTUR ARTERI & VENA
Pembuluh darah terdiri atas arteri dan vena. Arteri berhubungan langsung dengan
vena pada bagian kapiler dan venula yang dihubungkan oleh bagian endotheliumnya9,10.
Arteri dan vena terletak bersebelahan. Dinding arteri lebih tebal dari pada dinding vena.
Dinding arteri dan vena mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri
dari endothelium, lapisan tengah yang terdiri atas otot polos dengan serat elastis dan lapisan
paling luar yang terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan serat elastis. Cabang terkecil dari
arteri dan vena disebut kapiler. Pembuluh kapiler memiliki diameter yang sangat kecil dan
hanya memiliki satu lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal.9,10
Dinding Arteri dan vena mempunyai 3 lapisan yaitu tunika intima (endotelium),
tunika media dan tunika eksterna.6,,9,10
A. Arteri
B. Vena
2
A. CABANG-CABANG ARTERI CAROTIS INTERNA
I. Arteri Oftalmika
Arteri oftalmika merupakan cabang intrakranial pertama dari arteri karotis interna
pada saat arteri keluar dari sinus kavernosus. Arteri oftalmika memasuki orbita melalui
foramen optik bersama N. Optik, kemudian berjalan terus ke depan kemudian
menyeberang diatas N. Optik dari sisi lateral ke sisi medialnya terus ke depan sampai di
atas otot rektus media. Cabang-cabang utama arteri oftalmika adalah A. retina sentralis,
A. siliaris posterior lateral dan media serta A. muskularis. 5,7
- A. Siliaris media dan a. Siliaris posterior lateralis ke Traktus uvea dan N. Optik
3
Cabang arteri oftalmika diluar orbita :
- Sinus ethmoid disuplai oleh a. Ethmoidalis anterior dan posterior
- Palpebra oleh a. Palpebra medial dan lateral (cabang a. Dorsal nasal atau merupakan
- Kulit dan otot diatas alis oleh a. Supratroklearis, a. Supraorbita dan a. Lakrimal
5
Gambar 5. A. retina sentralis. 5,9
Suplai darah di papil N. Optik dibagi atas :
1. Retrolaminar, terutama disuplai oleh pembuluh darah Pia dan A. siliaris posterior
brevis, kadang-kadang ada tambahan dari A. Retina sentral
2. Lamina, disuplai oleh a. siliaris posterior brevis yang membentuk sirkulus Zinn.
Tidak ada suplai dari A. retina sentral di daerah ini
3. Prelamina, disuplai oleh a. siliaris posterior brevis (A. cilioretina)
4. Nerve fiber layer, disuplai oleh a. retina sentralis.3,4,6
Keterangan Gambar :
Kapiler tidak tampak pada
bagian sentral fovea.
A : Arteri
B : Vena
Keterangan Gambar :
14 : Blind spot
15 : Excavation of the optic
disk
16 : Numerous vessels run
to the macula
17 : The central fovea
6
Gambar 6. Fundus pada retina 12
7
Gambar 8. A. siliaris posterior brevis 5
8
Gbr. 7. A. Siliaris Posterior Brevis & Longus 12
3. A. Muskularis
Bercabang menjadi cabang superior dan inferior menuju otot rektus. Cabang
superior didistribusikan ke otot rektus superior, oblik superior dan levator palpebra.
Cabang inferior didistribusikan ke otot oblik inferior, rektus medial dan rektus inferior. A.
Muskular Superior dan Inferior memberikan 2 cabang untuk otot rektus superior, inferior
dan medial yang juga bertanggung jawab pada aliran darah ke korpus siliaris. Cabang
muskular akan menjadi A. Siliaris Anterior. Tiap otot rektus mempunyai 2 arteri muskular
kecuali otot rektus lateral hanya mempunyai satu cabang.5
Arteri-arteri Muskularis ini masuk ke dalam tiap otot pada sisi okuler yaitu pada
pertengahan ujung otot dengan tendonnya. Setelah memasuki otot, arteri bercabang
menjadi beberapa arteriole kecil yang terus berjalan ke ujung otot, dan bercabang menjadi
kapiler-kapiler sepanjang perjalanannya.5
Di otot rektus a. Muskularis berlanjut melewati otot untuk kemudian muncul di
permukaan orbita beberapa milimeter di belakang tendon otot. Arteri-arteri ini berjalan ke
depan di atas tendon, masuk ke dalam bola mata dan berubah menjadi a. Ciliaris anterior
yang akan mensuplai konjungtiva, kornea, limbus, m. Siliaris dan iris.5
9
Gbr. 12. Arteri Muskular 4
4. Arteri Siliaris Anterior
Arteri Siliaris Anterior berasal dari A. Muskularis ; cabang dari A. oftalmika yang
mensuplai otot rektus yaitu M. Rectus Superior, Medial, dan Inferior. Satu cabang untuk
otot rektus lateral sedangkan 2 cabang untuk otot rektus lainnya. Kemudian akan
bercabang 2 menjadi cabang yang tetap di permukaan dan menembus sklera menuju
korpus siliaris membentuk sirkulus arterial episkleral yang mensuplai arkade kornea dan
konjungtiva. Cabang satunya menuju ke dalam orbita menjadi A. Perforating Mayor
mencapai korpus siliaris membentuk sirkulus arterial intramuskular. Cabang sirkulus
episkleral yang berjalan menuju kornea menjadi A. Konjungtiva Anterior. Anastomosis
dekat kornea menjadi pleksus marginal superfisial yang bercabang 2 menjadi A.
Konjungtiva Recurrent yang menjauhi kornea dan arkade perikornea yang mengelilingi
kornea di palisade of Vogt.1,5,10
10
Gambar 9. Arteri siliaris anterior 5
11
Gambar 11. Sirkulus Arterial Episklera 5
12
beranastomosis dengan A. temporalis profunda. Percabangan lainnya akan melalui
foramen zygomaticofacial dan akan beranastomosis dengan a. fasialis tranversa.7
Cabang rekuren akan melalui bagian belakang disebelah lateral dari fissura
orbitalis superior menuju duramater dan akan beranastomose dengan cabang dari A.
meningea media.7
Juga memberikan cabang yang membentuk A. Siliaris Anterior dari otot rektus
lateral dan segmen anterior insersi otot. Arteri Lakrimal berakhir menjadi cabang
temporal dan zigomatic yang beranastomose dengan A. Fasialis transversa dan A.
Temporal Profunda Anterior membentuk cabang palpebra lateral yang beranastomose
dengan arkade arteri palpebra medial. Cabang arkade arteri perifer menuju konjungtiva
sebagai A. Konjungtiva Posterior. 1,10
2. Arteri Supraorbita
13
A. Supratrochlear keluar meninggalkan osteofibrous foramen supraorbita di lateral
yaitu 1/3 medial rima orbita superior. A. Supraorbita berukuran kecil tapi akan naik keatas
margin orbita os frontal dimana berbatasan dengan periosteum yang bercabang dan
menembus untuk vaskularisasi tulang bagian luar. Arteri Supraorbita mensuplai kulit dan
otot palpebra superior, alis dan dahi. 10
Arteri ini berjalan ke atas di bagian tengah M. Rektus superior dan levator palpebra
kemudian bertemu N. Supraorbita , selanjutnya berjalan bersama N. Supraorbita diantara
periosteum dan levator palpebra menuju foramen supraorbita kemudian bercabang
menjadi cabang superfisial dan profunda yang mensuplai integumentum, otot-otot dan
dahi.
3. Arteri Ethmoidal Anterior dan Posterior
Merupakan arteri yang lebih kecil. Arteri ini berjalan melalui canalis Ethmoidalis
posterior untuk mensuplai ethmoidal posterior kemudian memasuki cranium memberi
cabang meningeal ke duramater dan cabang nasal yang turun ke cavum nasi melalui celah
di cribiform dan beranastomose dengan cabang-cabang arteri sphenopalatina.
Menuju kantus medial dan kulit hidung yang beranastomose dengan A. Angular (cabang
akhir dari A. Fasialis) juga mensuplai darah ke sakus lakrimal. 5,10
5. Arteri palpebra media
14
Pembuluh-pembuluh darah ini turun di belakang sakkus lakrimalis dan menembus septum
orbita di atas dan di bawah ligamentum palpebra medial. Masing-masing arteri berjalan di
lateral untuk memasuki palpebra superior dan inferior dan bercabang dua membentuk
arkade arteri periferal dan arkade arteri marginal. Kedua arkade tersebut berjalan di
lateral di antara m. Orbikularis okuli dan lempeng tarsus. Cabang-cabang dari arkade
tersebut mensuplai palpebra dan konjungtiva.1,4
Gambar 14. Arteri-arteri yang mensuplai palpebra dan wajah bagian tengah.9
15
B. CABANG-CABANG ARTERI KAROTIS EKSTERNA
4. Arteri Infraorbita
Arteri Infraorbita berasal dari fossa pterigopalatina (sphenomaksilaris) adalah
cabang dari A. Maksilaris yang berasal dari A. Karotis Eksterna. Muncul dari foramen
infraorbita berjalan di sulkus infraorbita pada lempeng orbita os maksila kira-kira 1 cm
inferior 1/3 medial margin infraorbita, ke depan untuk muncul di wajah. Cabang
infraorbita beranastomose dengan cabang angular dari A. Maksilaris Eksterna (Fasialis),
cabang fasialis Transversa dari A. temporal Superfisialis dan cabang lakrimal dan
dorsonasal dari A. Oftalmika. Beberapa cabang profunda berjalan ke depan orbit dimana
beranastomose baik dengan A. Fasial Transversa dan arteri di palpebra inferior atau lebih
jarang lagi dengan A. Angular. 5,10
Keterangan Gambar :
10 : A. Inftaorbita
13 : A. Superficialis temporalis
14 : A. Traversalis fascialis
21 : A. Supraorbitalis
22 : A. Supratrochlearis
24 : A. Infratrochlearis
30 : A. Zygomaticofascial
31 : A. Lateralis palpebralis
33 : A. Angular
34 : A. Fascialis
49 : A. Medialis palpebralis
50 : A. Nasalis dorsalis
SISTEM VENA
17
Vena-vena orbita bentuknya berkelok-kelok dan beranastomosis antara yang satu
dengan yang lainnya. Vena-vena orbita tidak memiliki katup. Oleh karena itu, secara anatomi
tidak terdapat penahan dari aliran darah. Orbita didrainase oleh vena-vena oftalmika superior
dan inferior yang akhirnya secara langsung bermuara ke sinus kavernosus. Sinus cavernosus
merupakan tempat bermuaranya vena-vena yang dibentuk oleh tulang temporal dan tulang
sphenoid, terletak dilateral sella turcica. Vena retina sentralis umumnya bermuara secara
langsung ke sinus kavernosus atau ke vena oftalmika superior. 1,2
18
Vena Oftalmika Inferior bersama pleksus pterigoid keluar orbita melalui fisura
orbita inferior. Vena Oftalmika Inferior dapat langsung menuju sinus kavernosus atau
menuju V. Oftalmika Superior. 10
19
Gambar 19. vena-vena orbita.4
2. Vena Retina Sentral
Kapiler-kapiler retina didrainase oleh vena-vena kecil yang bersatu membentuk
vena-vena yang lebih besar berjalan paralel dengan cabang A. Retina Sentral. Vena-vena
tersebut bergabung menjadi 1 pembuluh darah Vena Retina Sentral yang kemudian
bergabung dengan V. Oftalmika Superior. Biasanya keluar dari nervus optik dekat dengan
tempat masuk arteri. Vena Retina Sentral dapat langsung ke sinus kavernosus atau menuju
V. Oftalmika Superior. 10
3. Vena Muskular
V. Muskular dari otot-otot rektus dan segmen anterior. Venule-venule kecil tiap
otot bersatu membentuk Vena-Vena Muskular. Mereka bersatu dengan V. Siliaris Anterior
atau Vena Vortex yang kemudian bersatu dengan V. Oftalmika Superior dan Inferior. 5
4. Vena Supratrochlear dan V. Supraorbita
V. Supratrochlear terdapat di wajah dan tidak masuk ke dalam orbita dengan nama
yang sama dimana bergabung dengan V. Supraorbita di margin orbita menjadi V.
Oftalmika Superior. 5
5. Vena Lakrimal
V.Lakrimal bervariasi dalam jumlah dan lokasi. Berjalan di atas orbita melewati
glandula lakrimal menuju V. Vortex. 5
6. Vena Ethmoid Anterior dan Posterior
Vena Ethmoid Anterior dan Posterior berasal dari sinus ethmoid menuju V.
Oftalmika Superior kemudian ke Sinus kavernosus. 5
20
Gambar 20. Vena-vena orbita 15
9. Vena Vortex
Vena Vortex mengaliri sistem vena di koroid, korpus siliaris dan iris. Setiap mata
mempunyai 4-7 atau lebih vena. Satu atau lebih vena biasanya terletak di setiap kuadran
dan keluar 14-25 mm dari limbus diantara otot rektus. Ampulla Vortex Vein terletak 8-9
mm dari Ora Serrata. Aliran vena dimulai dari V. Retina Arkade keluar di V. Retina
Sentral dan di Vena koroidal yang keluar di sklera melalui Vena Vortex. Di anterior,
pleksus vena episklera mengumpulkan darah dari sirkulasi uvea anterior mirip dengan
saringan melalui Canalis Schlemm. Ketiga jalur ini menuju V. Oftalmika Superior yang
berjalan posterior di dalam superomedial orbita ke apeks orbita kemudian menyeberang
ke lateral masuk ke sinus kavernosus di posterior fisura orbita superior. 3
Dua atau lebih Vena Vortex superior menuju V. Oftalmilka Superior dan 4 atau
lebih Vena Vortex Inferior bergabung dengan V. Oftalmika Inferior. 10
21
Gambar 21. vena-vena siliaris.
PENUTUP
Suplai untuk vaskularisasi pada orbita merupakan jaringan anastomose yang kompleks
yang berasal dari sirkulasi Arteri Karotis Interna dan Eksterna. Arteri Karotis Interna akan
bercabang menjadi Arteri Oftalmika yang menyediakan suplai darah utama untuk orbita
termasuk bola mata.
Suplai darah pada orbita terutama berasal dari A. Oftalmika yang merupakan cabang dari
A. Karotis Komunis Interna. Sedikit kontribusi berasal dari A. Karotis Komunis Eksterna
melalui A. Maksillaris dan A. Facialis.
Drainase vena sangat bervariasi, tidak selalu mengikuti arteri. Drainase vena orbita
terutama oleh V. Oftalmika Superior dan Inferior. Vena ini berjalan mulai didalam kuadran
22
superonasal dari orbita menuju ke posterior melalui fissura orbita superior menuju ke sinus
kavernosus.
Pengetahuan tentang vaskularisasi orbita sangat membantu dalam tindakan
pembedahan pada struktur-struktur dalam rongga orbita.
DAFTAR PUSTAKA
1. Liesegang TJ, Skuta GL, Cantor LB. Orbital Anatomy In Orbit, Eyelids, And
Lacrimal System. section 7 part I chapter I : orbit. San Fransisco: American Academy
Of Ophthalmology. 2006-2007 : p. 15-8
2. Common carotid artery. Available in http://en.wikipedia.org accessed on February 20th
2012
3. Kaufman PL, Alm A. Adler’s Physiology Of The Eye. 10 th edition. Missouri, St.Louis:
Mosby, 2003 : p.10-4.
23
4. Liesegang, TJ, Skuta, GL, Cantor LB. Neuro-Ophtalmology. section 5. San
Fransisco: American Academy Of Ophthalmology, 2006-2007 : p.10-20
5. Liesegang TJ, Skuta GL, Cantor LB. Orbit And Ocular Adnexa In Fundamentals And
Principles Of Ophthalmology. section 2 part I chapter I. San Fransisco: American
Academy Of Ophthalmology, 2006-2007 : p.38-41.
6. Oyster CW. Blood Supply And Drainage in the Human Eye. Sinauer Assocates Inc.
Massachusetts. 1999 : p.255-84
TM
7. Ronald A. Bergman. Ophthalmic Artery Center in Anatomy Atlases available in
http://www.anatomyatlases.org accessed on January, 26th 2012
8. Gray’s Anatomy of the Human Body – Internal Carotid Artery available in
http://education.yahoo.com accessed on January,27th 2012
9. Artery in Anatomy and Physiology. Available in http://www.daviddarlinginfo
accessed on February 2nd 2012
10. Vena in Anatomy and Physiology. Available in http://www.daviddarlinginfo accessed
on February 2nd 2012
11. Snell RS, Lemp MA. The Orbital Blood Vessel in Clinical Anatomy of the eye 2 nd
edition. Washington DC : Blackwell Science, 1998. P: 277-89
12. Bilyk JR, Jacobiec FA. Embryology and Anatomy of the Orbit and Lacrimal System.
In: Duen’s Clinical Ophthalmology (Fondation volume 1, chapter 32). Lippincott
Williams and Wilkins. USA : 2003
13. Vaughan D, Asbury T. Anatomy and Embriology of The Eye In : General
Ophthalmology 16th Edition. Mc Graw-Hill Companies. USA. 2007
14. Sherman DD, Lemke BN. Orbital Anatomy and Its Clinical Aplication. In: Duen’s
Clinical Ophthalmology (Volume 2, chapter 21). Lippincott Williams and Wilkins.
USA : 2003
15. Duong QH, Copeland R. Arterial Suply, Orbit. availble in www.emedicine.com
Accessed on February, 5th 2012.
16. Gray’s Anatomy of the Human Body – External Carotid Artery available in
http://education.yahoo.com accessed on January,27th 2012
17. Uddin J. Rose G. the orbit and lacrimal system. atlas in clinical ophthalmology. 3 rd
Edition. section 20. Elsevier : 674-5
18. Stringer, Zhang J. Opthalmic and facial veins are not valveless. Clinical Experiment
Ophthalmology 2010 Jul. Available in http://www.ncbi.nlm.nih.gov accessed on 11th
February 2012
24
25