Anda di halaman 1dari 4

Pola kerusakan akson

Saraf optik terdiri dari kumpulan serabur saraf atau akson, glia, vaskuler
dan jaringan ikat.Jaringan akson saraf optik tersusun dari sel ganglion retina
dalam brntuk lapisan serbut-serabut saraf retina dan dibagi menjadi dua
kelompok. Sebagian besar akson (92%) melayani penglihatan sentral atau 25%
dari penglihatan, sedangkan sisanya terdiri dari serabut saraf yang berasal dari
bagian temporal retina dibagi oleh rafe horizontal menjadi saraf bagian atas dan
bawah makula berjalan melingkari serabut papilomakuler dan disebut serabut
arkuata.
Serabut yang berasal dari sel ganglion retina atas akan menempati papil
saraf optik bagian atas, sedang yang berasal sel ganglion retina bagian bawah
menempati papil bagian bawah. Serabut saraf dari makula (papillomacular
bundle), dilapisi oleh mielin yang tipis dan bentuknya kecil, menempati papil
sedikit di bawah daerah midpoint bagian temporal. Serabut saraf dari bagian nasal
berjalan relatif lurus dan memasuki papil bagian dari bagian nasal. Anatomi
serabut saraf retina dan saraf optik menentukan gambaran yang khas dari kelainan
pandang glaukoma.
Pada glaukoma kerusakan serabut saraf pada papil terutama terletak di
bagian superotemporal dan inferotemporal. Tempat ini diduga paling rentan
terhadap kenaikan tekanan intra okuler karena merupakan pertemuan vaskularisasi
pembuluh darah silier. Gambaran yang khas dari kelainan lapang pandangan pada
glaukoma oleh karena kerusakan pada masing-masing kumpulan serabut saraf
(bundle) dari saraf papil.
Kerusakan serabut saraf menyangkut serabut saraf arkuata atas dan bawah
dari makula dan sepanjang rafe horizontal, akan memberi gambaran kelainan
lapang pandangan berupa defek lapang pandangan yang meluas dari bagian nasal
titik fiksasi meluas ke perifer. Bentuk, ukuran dan lokasi dari skotoma tergantung
dari luas dan tempat kerusakan kumpulan serabut saraf papil saraf optik.
Kerusakan serabut saraf pada glaukoma ada dua mekanisme yaitu
gangguang transport akson dan gangguan vaskularisasi.Transport akson adalah
aliran yang melewati serabut saraf yang berasal dari sel bodi maupun yang
menuju ke sel bodi. Dengan adanya kenaikan TIO akan terjadi gangguan transport
akson plasma dan gangguan perfusi pada saraf optik sehingga aliran darah ke
saraf optik berkurang.
Gambaran kelainan lapangan pandang pada glaukoma simpleks ada
bermacam-macam. Pada stadium awal glaukoma gambarannya sebagai depresi
umum, dan apabila proses berjalan terus gambaran bisa berubah menjadi defek
arkuata dan pada stadium akhir berupa defek altitudinal. Kelainan lapangan
pandang sesuai dengan perjalanan penyakit juga berubah menjadi lebih padat
(denser) dan bertambah luas dimana pada awalnya hanya mengenai separuh
lapangan berubah menjadi seluruh lapangan.
Depresi adalah suatu bentuk defek lapangan pandang yang merupakan
penurunan sensitivitas retina menyeluruh atau lokal sehingga terjadi penyempitan
isopter, terutama pada bagian nasal. Penderita dengan C/D ratio dan TIO lebih
tinggi dan akan mengalami penyempitan isopter lebih banyak dan bintik buta
lebih lebar. Apabila pemeriksa menemukan gambaran seperti ini bisa menduga
bahwa kerusakan saraf oleh glaukoma seperti ini bisa menduga bahwa kerusakan
saraf oleh glaukoma sudah terjadi terutama apabila terjadi unilateral atau TIO
tinggi dan cupping luas. Diduga kenaikan TIO menyebabkan kerusakan yang
difus, tetapi kurang mempengaruhi perkembangan kelainan yang lokal.
Kelainan lapangan pandang yang bersifat lokal dapat dibagi menjadi
beberapa macam antara lain kelainan daerah Bjerrum dan daerah perifer yang
disebabkan oleh kerusakan serabut saraf akan terlihat sebagai skotoma. Skotoma
adalah suatu daerah dengan defek lapangan pandang yang normal. Gambaran
skotoma pada glaukoma simpleks pada awal kelainan 26% adalah skotoma
parasentral, 20% nasal step sentral maupun perifer, 51% skotoma parasentral dan
nasal step pada periode sangat awal kelainan lapangan pandang dan 3% defek
bentuk sektor.
Beberapa bentuk skotoma pada glaukoma simplek antara lain:
1. Skotoma daerah Bjerrum, yang menurut letaknya dapat dibedakan menjadi :
a. Nasal step atas dan bawah yang dibagi oleh meridian horizontal yang
menggambarkan berakhirya serabut saraf pada rafe horizontal, disebabkan
karena turunnya sensitivitas pada tempat masuknya serabut saraf.
b. Defek arkuata atas dan bawah merupakan perluasan dari skotoma Bjerrum
yang kemudian menjadi satu sebagai lengkungan di sebelah atas atau
bawah titik fiksasi.
c. Skotoma arkuata daerah Bjerrum berupa skotoma-skotoma parasentral pada

daerah 100 - 200 dari ttik fiksasi akibat kerusakan serabut saraf arkuata
atas dan bawah. Skotoma yang terkecil terdapat pada sekitar bintik buta.
d. Skotoma parasentral adalah skotoma yang mengenai daerah yang
berbatasan dengan titik fiksasi tetapi tidak mengenai titik fiksasi.
e. Skotoma sekosentral merupakan skotoma yang mengenai bintik buta dan
titik fiksasi.
f. Perluasan bintik buata karena terdapat skotoma-skotoma di sekitar bintik
buta.
g. Barring of blind spot yaitu bintik buta keluar dari isopter disertai depresi
isopter sentral.

2. Skotoma daerah perifer meliputi :


a. Depresi/penumpulan nasal, merupakan tanda awal penurunan lapangan
pandang pada glaukoma, bila terjadi bersamaan dengan kerusakan serabut
saraf merupakan tanda patognomonis untuk glaukoma.
b. Nasal step atas dan bawah biasanya gambarannya berbentuk baji. Nasal step
terjadi paling awal oleh karena penurunan sensitivitas semua serabut saraf.
Adanya gambaran nasal step berguna untuk menegakkan diagnosa
glaukoma apabila gambaran yang lain meragukan.
c. Defek sektor pada bagian temporal biasanya terjadi pada stadium akhir
perjalanan penyakit, tetapi gambaran hanya ada pada beberapa kasus.

Perubahan lapangan pandang yang progresif pada glaukoma simpleks ada dua
cara yaitu
1. Perubahan lapangan pandang yang tiba-tiba disebabkan oleh kerusakan
serabut saraf yang baru. Perubahan yang terjadi berupa skotoma yang
absolut atau relatif sesuai perubahan kerusakan serabut saraf yang terjadi,
misalnya skotoma parasentral yang terpisah menjadi skotoma arkuata.
2. Kerusakan terjadi pada daerah yang berbatasan dengan kumpulan serabut
saraf maka skotoma menjadi bertambah luas, dan lapangan pandang
bagian perifer hilang, gambaran skotoma parasentral. Perubahan lapangan
pandang yang progresif ini disebabkan oleh kenaikan TIO.

Gambar . Defek lapang pandang pada Glaukoma

Anda mungkin juga menyukai