2009-2029
B AB V I
ARAHAN PEMANFAATAN RUANG
Arahan pemanfaatan ruang wilayah di Provinsi Jawa Barat berpedoman pada
rencana struktur ruang, rencana pola ruang dan penetapan Kawasan Strategis Provinsi
(KSP),
melalui
penyusunan
rencana
pengembangan
masing-masing
Wilayah
pusat-pusat
permukiman
perkotaan
dan
kegiatan
produksi
serta
wilayah
sesuai
target
pencapaian
penataan
ruang
dan
arah
pengembangan ekonomi.
Wilayah Pengembangan (WP), ditetapkan dalam 6 (enam) wilayah, meliputi WP
Bodebekpunjur, WP Purwasuka,
192
2009-2029
Gambar 6.1
Rencana Wilayah Pengembangan (WP)
193
2009-2029
Tabel 6.1
Penentuan Wilayah Pengembangan (WP)
Wilayah
Pengembangan
(WP)
WP
Bodebekpunjur
Tema
Pengembangan
Mengendalikan
perkembangan
fisik wilayah
Arah Pengembangan
Melengkapi fasilitas
pendukung PKNp dan
PKL
Mengembangkan
infrastruktur strategis
Mengembangkan
perdagangan jasa,
industri non polutan dan
industri kreatif,
pariwisata
Investasi padat modal yg
efisien lahan, air baku,
energi, teknologi tinggi,
non-polutif
Pengendalian
pemanfaatan lahan di
kaw. konservasi,
pelibatan swasta &
masyarakat dalam
kegiatan ekonomi,
peningkatan SDM lokal
Peningkatan produksi
dan distribusi pangan
(padi, jagung, kedelai
dan protein hewani)
WP Purwasuka
Mendorong
pengembangan
kawasan dengan
tetap
mengendalikan
sawah di Pantura
Melengkapi fasilitas
pendukung PKW dan
PKL
Mengembangkan
infrastruktur strategis
Mengembangkan
pertanian tanaman
pangan, agroindustri,
industri manufaktur non
polutif dan non
ekstraktif, industri kreatif
dan multimedia, bisnis
kelautan yang berdaya
saing tinggi dan
Fokus Pengembangan
Sektor
Unggulan dan
Potensial
Wilayah
Pariwisata,
industri
manufaktur,
perikanan,
perdagangan,
jasa,
pertambangan,
agribisnis dan
agrowisata
PKW Cikampek-Cikopo
diarahkan untuk
memenuhi fungsinya
sebagai PKW dengan
melengkapi sarana dan
prasarana minimal yang
terintegrasi dengan
wilayah pengaruhnya;
Kabupaten Purwakarta
diarahkan pada kegiatan
industri non-polutif dan
non-ekstraktif atau tidak
mengganggu irigasi dan
cadangan air, industri
kreatif, pariwisata dan
agroindustri, serta
kegiatan pertambangan
mineral logam dan non
logam;
Kabupaten Subang
Pertanian,
perkebunan,
kehutanan,
peternakan,
perikanan, bisnis
kelautan,
industri
pengolahan,
pariwisata, dan
pertambangan.
194
WP
Ciayumajakuning
Tema
Pengembangan
Mendorong
pengembangan
wilayah gerbang
timur Jawa Barat
Arah Pengembangan
2009-2029
Fokus Pengembangan
berorientasi ekspor
Melengkapi fasilitas
pendukung PKN, PKW
dan PKL
Mengembangkan
infrastruktur strategis
Sektor
Unggulan dan
Potensial
Wilayah
Agribisnis,
agroindustri,
perikanan,
pertambangan,
periwisata
195
Tema
Pengembangan
Arah Pengembangan
Mendorong
pengembangan hutan
mangrove, rumput laut
dan perikanan tambak
Pengendalian perikanan
tangkap di kawasan
pesisir
WP Priatim Pangandaran
Mendorong
perkembangan
PKW Tasikmalaya
dan
PKNp
Pangandaran,
serta
pengembangan
secara
terbatas
kawasan Daerah
bagian Selatan.
Melengkapi fasilitas
pendukung PKW dan
PKL
Mengembangkan
infrastruktur strategis
Mengembangkan
pariwisata Pangandaran
dsk
Mengembangkan sektor
dan komoditas unggulan
2009-2029
Fokus Pengembangan
Sektor
Unggulan dan
Potensial
Wilayah
basah berkelanjutan,
bisnis perikanan dan
kelautan, industri,
pertambangan terutama
minyak dan gas;
Kabupaten Majalengka
diarahkan menjadi lokasi
Bandar udara
Internasional Jawa Barat
dan Aerocity di Kertajati,
daerah konservasi utama
Taman Nasional Gunung
Ciremai, serta untuk
kegiatan agrobisnis dan
industri bahan bangunan,
serta kegiatan
pertambangan mineral,
serta pengembangan
sarana dan prasarana
yang terintegrasi di PKW
Kadipaten;
Kabupaten Kuningan
diarahkan sebagai PKL,
dengan sarana dan
prasarana pendukung
minimal, serta diarahkan
untuk menampung
kegiatan sektor
pertanian, wisata alam,
agroindustri, dan daerah
konservasi utama Taman
Nasional Gunung Ciremai
termasuk perlindungan
sumberdaya air; dan
Kabupaten Sumedang
diarahkan sebagai PKL,
dengan sarana dan
prasarana minimal, serta
untuk kegiatan utama
agrobisnis dan industri,
serta kegiatan
pertambangan mineral.
Kota Tasikmalaya
diarahkan sebagai bagian
dari PKW dengan sarana
dan prasarana minimal
PKW yang terintegrasi,
serta pusat
pengembangan industri
kerajinan, perdagangan
dan jasa;
Kabupaten Tasikmalaya
diarahkan untuk kegiatan
sektor pertanian dan
agroindustri, perikanan
dan industri pengolahan
perikanan, pusat
pengembangan industri
kerajinan, wisata alam,
dan kegiatan
pertambangan mineral
logam dan non logam ;
Kabupaten Garut
Pertanian,
perkebunan,
perikanan
tangkap,
pariwisata,
industri
pengolahan,
pertambangan
mineral
196
Tema
Pengembangan
Arah Pengembangan
Fokus Pengembangan
dengan meningkatkan
akses sentra-sentra
produksi
WP Sukabumi dsk
Mendorong
perkembangan
koridor SukabumiCianjur dan PKNp
Palabuhanratu,
serta membatasi
perkembangan di
bagian selatan
Kabupaten
Sukabumi dan
Kabupaten
Cianjur.
Melengkapi fasilitas
pendukung PKW dan
PKL
Mengembangkan
infrastruktur strategis
Mengembangkan
agribisnis, industri nonpolutif dan tidak
mengganggu resapan
air, wisata pantai dan
agro, dan wisata minat
khusus.
2009-2029
Sektor
Unggulan dan
Potensial
Wilayah
Pertanian,
perkebunan,
peternakan,
perikanan
tangkap,
pariwisata,
industri
pengolahan,
bisnis kelautan,
dan
pertambangan
mineral.
197
WP KK Cekungan
Bandung
Tema
Pengembangan
Mengendalikan
pembangunan
dengan
mengoptimalkan
fungsi
pemerintahan di
tingkat pusat dan
daerah
2009-2029
Arah Pengembangan
Fokus Pengembangan
Pengembangan bisnis
kelautan yang
berwawasan lingkungan
dengan memanfaatkan
modal investasi untuk
menghasilkan daya saing
global
pengembalaan umum
ternak ruminansia, wisata
pantai, wisata agro,
wisata minat khusus,
industri non-polutif dan
tidak mengganggu
resapan air, perdagangan
dan jasa yang
mendukung fungsi PKW
Palabuhanratu dan simpul
layanan wilayah
sekitarnya,
pengembangan wilayah
pesisir selatan melalui
pengembangan wisata
pantai dan wisata minat
khusus serta perikanan
tangkap, serta
pertambangan mineral
logam dan non logam;
Palabuhanratu di
Kabupaten Sukabumi
diarahkan pula sebagai
PKNp, dengan sarana dan
prasarana minimal yang
terintegrasi, serta
diarahkan untuk kegiatan
bisnis kelautan skala
nasional dan
internasional; dan
Kabupaten Cianjur
diarahkan untuk
pengembangan agribisnis
tanaman pangan,
pengembangan kawasan
pengembalaan umum
ternak ruminansia, wisata
agro, wisata alam,
industri kreatif,
pengembangan wilayah
pesisir untuk perikanan
tangkap, wisata minat
khusus, serta kegiatan
pertambangan mineral
logam dan non logam.
Melengkapi fasilitas
pendukung PKN, PKW
dan PKL
Mengendalikan
pengembangan kegiatan
di kawasan perkotaan
Mengembangkan
kawasan pinggiran PKN
dengan tetap menjaga
fungsi lindung kawasan
Sektor
Unggulan dan
Potensial
Wilayah
Pertanian
hortikultura,
industri nonpolutif, industri
kreatif,
perdagangan
dan jasa,
pariwisata,
perkebunan
dengan
meningkatkan
manajemen
198
Tema
Pengembangan
Arah Pengembangan
Mengembangkan
pembangunan dan
hunian vertikal
2009-2029
Fokus Pengembangan
perkebunan;
Kabupaten Bandung
Barat diarahkan sebagai
bagian dari PKN dengan
kegiatan utama industri
non-polutif, pertanian,
industri kreatif, dan
teknologi tinggi;
Kota Cimahi diarahkan
sebagai kota inti dari PKN
dengan kegiatan utama
perdagangan dan jasa,
industri kreatif dan
teknologi tinggi; dan
Kabupaten Sumedang
diarahkan sebagai PKL,
dilengkapi sarana dan
prasarana pendukung
minimal, serta pusat
pendidikan tinggi di
kawasan Jatinangor,
agrobisnis dan industri.
Sektor
Unggulan dan
Potensial
Wilayah
pembangunan
yang berkarakter
lintas
Kabupaten/Kota
yang secara
kolektif berbagi
peran
membangun dan
percepatan
perwujudan PKN
Metropolitan
Bandung Raya
pengembangan
(WP)
Bodebekpunjur
meliputi
Kabupaten
Bogor,
Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor dan sebagian Kabupaten Cianjur
(Kecamatan Cugenang, Kecamatan Pacet, Kecamatan Sukaresmi dan Kecamatan
Cipanas). Kawasan Bodebek merupakan kawasan perkotaan yang berkembang pesat,
sementara kawasan Puncak merupakan kawasan lindung yang perlu dikendalikan
pengembangan fisiknya.
Kegiatan ekonomi diarahkan pada peningkatan produksi dan distribusi pangan
(padi, jagung, kedelai, dan protein hewani) serta peningkatan investasi padat modal.
199
2009-2029
pengembangan
untuk
WP
Bodebekpunjur
adalah
mengendalikan
Tol Jakarta-Cikampek
200
TPPAS Nambo
2009-2029
201
2009-2029
Pembangunan Rumah Sakit Tipe A di PKN, Rumah Sakit Tipe B di PKW dan
Rumah Sakit Tipe C di PKL
Pengendalian
pengembangan
permukiman
di
kawasan
Puncak
untuk
202
2009-2029
f.
Pembangunan Puskesmas
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
203
2009-2029
pariwisata, dan pertambangan. Terkait dengan sektor unggulan pertanian yang dimiliki,
pengembangan ekonomi diarahkan pada peningkatan produksi dan distribusi pangan.
Pengembangan kawasan diarahkan untuk mewujudkan kawasan unggul industri
pengolahan dengan tetap mempertahankan kegiatan pertanian tanaman pangan,
perkebunan dan perikanan darat pada kawasan yang telah mengembangkannya. Untuk
kawasan pesisir diarahkan pengembangan bisnis kelautan yang berdaya saing tinggi dan
berorientasi ekspor.
Tema pengembangan untuk WP Purwasuka adalah mendorong pengembangan
kawasan dengan tetap mengendalikan lahan sawah di Pantura.
Fokus pengembangan WP ini adalah:
a. PKW Cikampek-Cikopo, diarahkan untuk memenuhi fungsinya sebagai PKW dengan
melengkapi sarana dan prasarana yang terintegrasi dengan wilayah pengaruhnya
(hinterland);
b. Kabupaten Purwakarta, diarahkan untuk kegiatan industri non-polutif dan nonekstraktif atau tidak mengganggu irigasi dan cadangan air, industri kreatif, pariwisata
dan agroindustri, serta kegiatan pertambangan mineral logam dan non-logam;
c. Kabupaten Subang, diarahkan menjadi simpul pendukung pengembangan PKN
Kawasan
Perkotaan
Bandung
Raya,
untuk
kegiatan
pertanian
lahan
basah
Tol Cikampek-Palimanan
Waduk Sadawarna
Stasiun Telecommand
204
2009-2029
Jaringan irigasi
Rencana pengembangan infrastruktur wilayah di WP Purwasuka terdiri dari :
keandalan
sistem
jaringan
jalur
KA
lintas
selatan
yang
emplasemen
Pembangunan rel ganda parsial antara Purwakarta-Ciganea
Elektrifikasi rel ganda KA Antar Kota Cikarang-Cikampek
Peningkatan keandalan sistem jaringan KA lintas utara Jakarta-Cikampek
Pembangunan jalur KA cepat lintas Jakarta-Surabaya
Peningkatan fasilitas dan prasarana lalu lintas jalan
c. Pengembangan infrastruktur energi, meliputi :
Pengembangan prospek panas bumi di lapangan panas bumi Sagalaherang dan
Tangkuban Perahu di Kabupaten Purwakarta dan Subang
Pengembangan jaringan pipanisasi gas (gas pipeline) di Kabupaten Karawang,
Purwakarta, dan Subang
Pengembangan pemanfaatan energi terbarukan berupa energi air skala kecil,
energi surya, energi angin dan bioenergi
Pengembangan pemanfaatan batubara untuk industri
Pengembangan secara terkoordinasi pemanfaatan gas alam (SPPBE, PLTG, dan
LPG Plant) di Kabupaten Karawang dan Subang
Pengembangan Desa mandiri energi
205
2009-2029
2.
Kawasan Industri Taman Niaga Karawang Prima, Kec. Teluk Jambe, Kab.
Karawang
3.
Kawasan Industri Indotaisei Kota Bukit Indah, Kec. Cikampek, Kab. Karawang
206
2009-2029
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kawasan Industri Kota Bukit Indah, Kab. Karawang dan Kab. Purwakarta
ekonomi
diarahkan
pada
pengembangan
kegiatan
yang
dapat
mendorong peningkatan produksi dan distribusi pangan (padi, jagung, kedelai dan protein
hewani), peningkatan investasi, pengembangan sumberdaya alam serta perdagangan dan
jasa. WP Ciayumajakuning juga diarahkan sebagai pusat pengembangan agribisnis
potensial. Sektor unggulan yang dapat dikembangkan di WP ini adalah agribisnis,
agroindustri, perikanan, pertambangan dan pariwisata.
Tema rencana WP Ciayumajakuning adalah mendorong pengembangan wilayah
gerbang timur Jawa Barat.
Pengembangan wilayah pengembangan ini diarahkan untuk :
Mendorong kawasan perkotaan yang ada di kawasan ini membentuk PKN Cirebon
yang dilengkapi dengan fasilitas dan infrastruktur penunjang kegiatan PKN. Pada
kawasan ini didorong pengembangan kegiatan perdagangan jasa, industri pengolahan
dan meningkatkan fungsi pelabuhan.
kehutanan,
Mendorong kawasan pesisir dalam pengembangan hutan mangrove, rumput laut dan
perikanan tambak, pengendalian perikanan tangkap di Pantura Jawa Barat.
207
2009-2029
a.
Kota Cirebon, diarahkan sebagai kota inti dari PKN dengan sarana dan prasarana
yang terintegrasi dengan wilayah pengaruhnya (hinterland), serta menjadi simpul
utama pelayanan jasa dan perdagangan, dan industri di Provinsi Jawa Barat bagian
timur, serta untuk kegiatan wisata budaya dan religi
b.
Kabupaten Cirebon, diarahkan sebagai bagian dari PKN dengan sarana dan prasarana
yang terintegrasi, dan mengarahkan kegiatan utama pada sektor industri, bisnis
kelautan dan pertanian, dan kegiatan pertambangan mineral
c.
Kabupaten Indramayu, diarahkan menjadi PKW dengan sarana dan prasarana yang
terintegrasi, serta diarahkan untuk kegiatan utama pertanian lahan basah
d.
e.
f.
g.
Kabupaten Sumedang, diarahkan sebagai PKL, dengan sarana dan prasarana, untuk
kegiatan utama agribisnis dan industri, serta kegiatan pertambangan mineral
Rencana pengembangan infrastruktur strategis:
Pelabuhan Arjuna-Cirebon
208
2009-2029
b.
Waduk
Cipasang,
Kadumanik,
Cipanas,
dan
Cipanas
Saat
209
2009-2029
f.
210
2009-2029
WP
Priatim
dan
Pangandaran
dsk
memperhatikan
peningkatan
Meningkatkan fungsi kota seperti Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Garut menjadi kota
PKL yang dilengkapi dengan fasilitas dan infrastruktur penunjang.
lahan
211
2009-2029
b.
212
2009-2029
213
2009-2029
Pembangunan kawasan olah raga di PKW, serta sarana olah raga di PKL
Pembangunan Rumah Sakit (RS) Tipe B di PKW, serta Rumah Sakit Tipe C di
PKL
Pembangunan Puskesmas
Sukabumi dan
Pelabuhanratu yang hingga saat ini keberadaan PKW tersebut terutama PKW
Pelabuhanratu belum optimal.
Kegiatan
ekonomi
diarahkan
pada
pengembangan
kegiatan
yang
dapat
mendorong peningkatan produksi dan distribusi pangan (padi dan protein hewani). Sektor
unggulan yang difokuskan dalam pengembangan kawasan terdiri dari peternakan,
pertanian, perkebunan, perikanan tangkap, pariwisata, industri pengolahan dan bisnis
kelautan, serta pertambangan mineral.
Tema pengembangan WP Sukabumi dsk adalah mendorong perkembangan
koridor Sukabumi-Cianjur dan PKN sistem provinsi (PKNp) Palabuanratu, serta membatasi
perkembangan di bagian selatan Sukabumi dan Cianjur.
Pengembangan kawasan diarahkan pada wilayah pengembangan ini dapat dibedakan
sebagai berikut :
214
2009-2029
pengembangan
adalah
pada
pengembangan kawasan
agribisnis,
peternakan,
215
2009-2029
216
2009-2029
Pengembangan
permukiman
perkotaan
yang
memperhatikan
prinsip
konservasi
Pembangunan kawasan olah raga di PKW, serta sarana olah raga di PKL
Pembangunan Rumah Sakit Tipe A di PKNp, Rumah Sakit Tipe B di PKW, dan
Rumah Sakit Tipe C di PKL
Pembangunan Puskesmas
217
2009-2029
Kabupaten
Sumedang
(Kecamatan
Jatinangor,
Kecamatan
Tanjungsari,
TPST Leuwigajah
Fokus pengembangan KK ini adalah:
a. Kota Bandung, diarahkan sebagai kota inti dari PKN dengan kegiatan utama
perdagangan dan jasa, industri kreatif dan teknologi tinggi, dan pariwisata;
b. Kabupaten Bandung, diarahkan sebagai bagian dari PKN, dengan kegiatan utama
industri non-polutif, agro industri, wisata alam, pertanian dan perkebunan;
218
2009-2029
c. Kabupaten Bandung Barat, diarahkan sebagai bagian dari PKN dengan kegiatan
utama industri non-polutif, pertanian, industri kreatif, dan teknologi tinggi;
d. Kota Cimahi, diarahkan sebagai kota inti dari PKN dengan kegiatan utama
perdagangan dan jasa, industri kreatif, teknologi tinggi dan industri non-polutif;
e. Kabupaten Sumedang, diarahkan sebagai PKL, dilengkapi sarana dan prasarana
pendukung, serta pusat pendidikan tinggi di kawasan Jatinangor, agrobisnis, dan
industri nonpolutif.
Rencana pengembangan infrastruktur wilayah di WP KK Cekungan Bandung terdiri
dari :
a. Rencana pengembangan infrastruktur jalan, yaitu :
Pembangunan jalan tol Soreang-Pasirkoja, jalan tol dalam Kota Bandung (Terusan
Pasteur-Ujungberung-Cileunyi) dan Ujungberung-Gedebage-Majalaya
Pembangunan jalan lingkar Majalaya dan Banjaran di Kabupaten Bandung
Pembangunan jalan alternatif Bandung-Lembang
Peningkatan kapasitas dan kondisi ruas jalan strategis.
b. Rencana pengembangan infrastruktur perhubungan, meliputi:
Pembangunan jalur ganda Kereta Api Perkotaan Kiaracondong-RancaekekCicalengka
Elektrifikasi jalur Kereta Api Perkotaan Padalarang-Kiaracondong-Cicalengka
Revitalisasi jalur Kereta Api Perkotaan Rancaekek-Jatinangor-Tanjungsari
Reaktivasi jalur KA Perkotaan Cikudapateuh-Soreang-Ciwidey
Pembangunan/pengembangan KA perkotaan di Kota Bandung
Pembangunan DT Bandung Urban Railway Transport Development,
Elektrifikasi jalur KA Padalarang-Cicalengka
Pengembangan terminal Tipe A di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung
Pengembangan sistem angkutan umum massal perkotaan
Peningkatan kapasitas dan fungsi pelayanan Bandara Husein Sastranegara sebagai
Pusat Persebaran Tersier
Peningkatan fasilitas dan prasarana lalu lintas angkutan jalan.
c.
219
2009-2029
pengelolaan
persampahan,
revitalisasi
TPA
Leuwigajah,
220
2009-2029
1
4
2
3
221
2009-2029
Pembangunan
Jalan
Tol
CileunyiSumedang-Dawuan
(Cisumdawu),
Cikopo/Cikampek-Palimanan (Cikapali)
Pembangunan
Jalur
Kereta
Api
RancaekekJatinangor-Tanjungsari-Kertajati-
Kadipaten-Cirebon
KA
lintas
selatan
yang
Pembangunan pipanisasi gas alam jalur South Sumatera West Java (SSWJ) dan
wilayah
pendukung
keterkaitan
fungsional
antar
WP
dalam
222
2009-2029
Peningkatan
keandalan
sistem
jaringan
jalur
KA
lintas
selatan
yang
mengacu pada Rencana Induk Pengembangan Wilayah Jawa Barat bagian Selatan, maka
strategi pengembangan difokuskan pada:
Cluster Pangandaran (Kabupaten Ciamis):
223
Penyelesaian
penanganan
jalan
dan
jembatan
di
2009-2029
bagian
selatan
untuk
224
2009-2029
225
2009-2029
226
2009-2029
b. Indikasi program perwujudan pola ruang, terdiri atas pencapaian kawasan lindung
45%, penyediaan ruang ketahanan pangan, pelaksanaan prinsip mitigasi bencana, dan
perwujudan ruang investasi sekor perekonomian; dan
c. Indikasi program pentahapan pengembangan KSP
Pelaksanaan pemanfaatan ruang dibagi dalam tahapan dan target sebagai berikut:
Tahun 2009-2013 :
Terbentuknya sistem kota-kota melalui PKN, PKNp, PKW, dan PKWp, serta PKL
Peningkatan fungsi dan luasan menuju capaian 45% kawasan lindung menjadi
Jawa Barat sebagai eco-province
Penetapan lahan sawah berkelanjutan dalam rangka ketahanan pangan Jawa
Barat
Pengembangan Kawasan Andalan, Koridor, Kawasan Perbatasan Antar Provinsi,
Kawasan Strategis, dalam rangka penyediaan dan pengaturan ruang investasi
Pembangunan infrastruktur data spasial yang operasional dan terintegrasi
Tahun 2013-2018:
Berkembangnya sistem permukiman dan sarana prasarana wilayah baik di
perkotaan maupun perdesaan, serta berkembangnya sistem transportasi massal
Mantapnya Jawa Barat sebagai eco province melalui pencapaian kawasan lindung
45%, dicerminkan dengan daya dukung dan daya tampung yang mampu
mewadahi persebaran dan aktivitas penduduknya
Meningkatnya ketersediaan air baku dalam rangka pemantapan ketahanan pangan
Jawa Barat
Penciptaan ruang investasi dalam sistem kawasan andalan dan kawasan strategis
provinsi melalui pembangunan infrastruktur strategis
Tahun 2018-2023:
Pemantapan struktur ruang yang mampu memberikan pelayanan secara merata
sesuai dengan kebutuhannya dan mampu mendukung kegiatan perekonomian
yang semakin tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi wilayah
Meningkatnya konsistensi pelestarian kualitas dan fungsi lingkungan melalui
pengelolaan Sumber Daya Alam yang memberikan nilai tambah terhadap
Lingkungan
227
2009-2029
Pengembangan ruang investasi yang memiliki daya saing dengan basis ilmu dan
teknologi
Terciptanya sinergitas dalam pelaksanaan kesesuaian koordinasi penataan ruang
dan pelaksanaan kegiatan pembangunan dengan rencana tata ruang
Tahun 2023-2028:
Terwujudnya pemerataan pembangunan antarwilayah sehingga tidak terdapat lagi
daerah tertinggal di Jawa Barat
Mantapnya fungsi, manfaat dan pemerataan sarana dan prasarana baik yang
bersifat pelayanan dasar maupun pelayanan wilayah di perkotaan dan perdesaan
sehingga seluruh masyarakat Jawa Barat dapat menikmatinya
Mantap dan sistematisnya koordinasi penyelenggaraan penataan ruang dalam hal
pengaturan, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan penataan ruang di seluruh
level pemerintahan dengan dukungan infrastruktur data spasial yang mutakhir
Ikut mewujudkan pencapaian Jawa Barat sebagai Provinsi Termaju di Indonesia
Tahun 2028-2029:
tercapainya
penyelenggaraan
penataan
ruang
Jawa
Barat
yang
efisien,
228