KABUPATEN SIDOARJO
PERATURAN DAERAH
NOMOR TAHUN
KABUPATEN SIDOARJO
2007
TENTANG,
PELAYANAN KESEHATAN
BUPATI SIDOARJO,
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan di
Kabupaten Sidoarjo,maka perlu dilakukan pengaturan kembali
pelayanan kesehatan ;
b. bahwa peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 14
Tahun 2001,tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan beserta
perubahannya sudah tidak sesuai dengan perkembangan saat
ini ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
huruf a dan b, maka perlu menetapkan peraturan Daerah
tentang pelayanan Kesehatan.
Mengingat :
9.
10.
11.
12.
13.
14.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
Alat Habis Pakai Sederhana adalah Obat, bahan kimia, alat kesehatan,
bahan radiologi dan bahan lainnya untuk digunakan langsung dalam rangka
pemeriksaan, diagnosis,observasi, pengobatan, rehabilitasi medik dan atau
pelayanan kesehatan lainnya dan tidak dapat dipisahkan dengan tarifnya;
Jasa konsultasi adalah Imbalan yang diterima oleh pelaksana pelayanan
atas saran atau konsul yang dilaksanakan baik di Rawat Darurat,Rawat
jalan maupun Rawat Inap ;
Jasa visite adalah Imbalan yang diterima oleh tenaga medis atas
pemeriksaan, saran dan konsultasi yang dilaksanakan di Rawat Inap dan
Rawat Darurat ;
Jasa Sarana adalah Imbalan yang diterima oleh Rumah Sakit Umum
Daerah atau Puskesmas atas pemakaian sarana, fasilitas, obat-obatan
dasar, bahan kimia, dan alat kesehatan habis pakai dasar yang digunakan
langsung dalam rangka pemeriksaan, diagnosis, observasi, pengobatan,
rehabilitasi medik, dan atau pelayanan lainnya;
Penjamin adalah Orang atau badan hukum sebagai penanggung biaya
pelayanan kesehatan dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi
tanggungannya;
Biaya
Administrasi adalah Biaya atas penyelenggaraan administrasi
pelayanan kesehatan ;
pelaksana pelayanan kesehatan adalah tenaga medis dokter / dokter gigi,
dokter spesialis/dokter gigi spesialis yang bertugas di wilayah Kabupaten
sidoarjo..........................................
Dokter Tamu adalah Dokter yang bukan tenaga tetap di Rumah Sakit Umum
Daerah atau puskesmas, tetapi diperkenankan merawat atau melakukan
tindakan medis;
Dokter PPDS adalah Dokter yang mengikuti Program Pendidikan Dokter
Spesialis di Perguruan Tinggi Negeri, diperkenankan melakukan tindakan
medis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo atas pengawasan
Dokter Spesialis Rumah Sakit ;
pengertian lain-lain yang ada di Dinkes
BAB II
PELAYANAN KESEHATAN
Pasal 2
Pemerintah Kabupaten berkewajiban memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
Pasal 3
Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pasal 2 meliputi :
1. Pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum ;
2. Pelayanan kesehatan pada Puskesmas.
Pasal 4
Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah ditinjau dari klasifikasi dan
jenis pelayanannya sebagai berikut :
1. Berdasarkan klasifikasinya :
a. Rawat Jalan ;
b. Rawat Inap ;
c. Rawat Darurat ;
2. Berdasarkan jenis pelayanannya :
a. Pelayanan Medik adalah
1) Rawat jalan ;
2) Rawat Darurat ;
3) Rawat Inap ;
4) Rawat intensive ;
5) Tindakan Medik Operatif ;
6) Tindakan medik Non Operatif ;
7) Pelayanan Kebidanan dan Kandungan ;
8) Pelayanan medik Gigi dan Mulut ;
9) Pelayanan Haemodyalisis;
b. Pelayanan penunjang medik adalah
1) Laboratorium Patologi Klinik ;
2) Laboratorium Patologi Anatomi ;
3) Radiodiagnostik ;
4) Diagnostik Elektromedik ;
5) Pelayanan Rehabilitasi Medik ;
6) Pelayanan Farmasi;
7) Pelayanan Bedah Central ;
8) Pelayanan Central Sterilization Supply Departement ( CSSD) ;
9) General Check Up ;
c. Pelayanan penunjang Non Medik adalah
1) Pelayanan mediko legal ;
2) Pelayanan Gizi ;
3) Pelayanan Pemulasaraan/Perawatan Jenazah ;
4) Pelayanan ambulance dan mobil jenazah ;
d. Pelayanan Non Medik adalah
1) Sewa Ruangan dan perparkiran;
2) Pendidikan dan pelatihan;
3) Penelitian dan pengembangan ;
4) Pembakaran sampah medis;
5) Laundry;
Pasal 5
Pelayanan kesehatan di Puskesmas ditinjau dari klasifikasi dan jenis
pelayanannya sebagai berikut :
1. Berdasarkan klasifikasinya :
a. Rawat Jalan ;
b. Rawat Darurat ;
c. Rawat Inap ;
2. Berdasarkan jenis pelayanannya :
a. Pelayanan Medik adalah
1) Rawat jalan ;
2) Rawat Darurat ;
3) Rawat Inap ;
4) Rawat intensive ;
5) Tindakan Medik Operatif ;
6) Tindakan medik Non Operatif ;
PERIZINAN
Pasal 8
Pelayanan Perizinan pada Dinas Kesehatan sebagaimana dimaksud pasal 7
meliputi :
a. izin praktek dokter / dokter gigi umum ;
b. izin praktek dokter/dokter gigi spesialis ;
c. izin praktek bidan ;
d. izin kerja perawat ;
e. izin asisten apoteker ;
f. izin fisioterapi ;
g. izin kerja refraksionis optisien ;
h. izin penyelenggaraan optik ;
i. izin pengobatan tradisional (akupuntur) ;
j. izin terdaftar pengobatan tradisional ;
k. izin penyelenggaraan sarana kesehatan swasta (RB, BKIA, Poliklinik, BP,
Klinik kecantikan, Laboratorium dan praktek bersama dokter spesialis) ;
l. izin apotik ;
m. izin toko obat ;
n. izin praktek sementara dokter/ dokter gigi ;
o. izin operasioonal pengelolaan pestisida ;
p. izin pengecer minuman beralkohol golongan A, B dan C ;
q. izin penjualan minuman beralkohol golongan A, B dan C ;
r. izin operasional rumah sakit type C dan D.
Pasal 9
Setiap orang atau badan hukum yang mengajukan izin sebagaimana dimaksud
pasal 8 wajib mengajukan permohonan kepada Bupati melalui Dinas Kesehatan.
Pasal 10
Masa berlaku izin sebagaimana dimaksud pasal 8 tertuang dalam lampiran
Peraturan Daerah ini dan dapat diperpanjang.
Pasal 11
(1) Perpanjangan izin sebagaimana dimaksud pasal 11, harus diajukan 15 (lima
belas) hari kerja sebelum masa berlaku izin habis.
(2) Apabila permohonan dilakukan setelah masa berlaku izin habis, maka harus
mengajukan permohonan izin baru.
Pasal 12
Prosedur / tata cara dan syarat pengajuan izin dan perpanjangan lebih lanjut
diatur dalam Peraturan Bupati.
BAB V
NAMA, OBYEK, SUBYEK, DAN GOLONGAN
Pasal 13
Pemungutan atau pembayaran atas pelayanan kesehatan dinamakan Tarif dan
Retribusi Pelayanan Kesehatan.
Pasal 14
Obyek Retribusi adalah pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Sidoarjo dan Puskesmas.
Pasal 15
Subyek retribusi pelayanan kesehatan adalah orang pribadi atau badan yang
mendapatkan pelayanan kesehatan dari Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Sidoarjo dan Puskesmas.
Pasal 16
Retribusi Pelayanan Kesehatan digolongkan sebagai Retribusi Jasa Umum.
BAB VI
CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA
Pasal 17
Tingkat penggunaan jasa dihitung berdasarkan frekuensi dan jenis pelayanan
kesehatan.
BAB VII
PRINSIP PENETAPAN STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF
Pasal 18
Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi
dimaksudkan untuk menutup biaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan
meliputi biaya prasarana, operasional dan pemeliharaan;
Pasal 19
Besaran tarif seluruh tindakan pelayanan medis emergency (non elektif)
dikenakan retribusi tambahan pada komponen jasa pelayanan sebesar 50 %
(lima puluh prosen) sebagai tambahan jasa pelayanan yang mengerjakan ;
Pasal 20
(1)
Besaran tarif tindakan medik operatif, jika saat operasi dilakukan multiple
tindakan medik operatif dengan satu spesialisasi operator maka tarif
(2)
(3)
(4)
(5)
BAB VIII
KEBIJAKSANAAN TARIF RETRIBUSI
Pasal 21
Tarif Rawat jalan, Tarif Instalasi Gawat Darurat dan Tarif Rawat Inap kelas III
ditetapkan berdasar Peraturan Daerah ;
(2) Tarif Tindakan Medik Non Operatif dan Operatif kelas III ditetapkan berdasar
Peraturan Daerah ;
(3) Tarif Pelayanan Penunjang Non Medik (ambulance, mobil jenazah,
pemulasaraan/perawatan jenazah, gizi, dan kedokteran kehakiman)
ditetapkan berdasar Peraturan Daerah ;
(4) Tarif Rawat Inap kelas I dan kelas II ditetapkan berdasar Keputusan Bupati
atas usulan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo;
(5) Tarif Tindakan Medik Non Operatif dan Operatif kelas I dan kelas II
ditetapkan berdasar Keputusan Bupati atas usulan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo ;
(6) Tarif pelayanan Paket General Check Up ditetapkan berdasar Keputusan
Bupati atas usulan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Sidoarjo ;
(7) Tarif Pelayanan Farmasi ditetapkan berdasar Keputusan Bupati atas usulan
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo ;
(8) Tarif Pelayanan Penunjang Medik (Patologi Klinik, Radiologi, Patologi
Anatomi) ditetapkan berdasar Keputusan Bupati atas usulan Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo;
(9) Tarif Tindakan Medik non operatif dan operatif dengan alat diagnostik
canggih ditetapkan berdasar Keputusan Bupati atas usulan Direktur Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo ;
(10) Tarif Pelayanan Non Medik ditetapkan berdasar Keputusan Bupati atas
usulan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo.
(1)
10
(11) Tarif Rawat Inap Dan Rawat jalan di Paviliun Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Sidoarjo ditetapkan berdasar keputusan Bupati atas usulan
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo;
(12) Tarif Poliklinik Spesialis Khusus / Executive ditetapkan berdasar Keputusan
Bupati atas usulan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Sidoarjo;
Pasal 22
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Tarif retribusi Rumah Sakit Umum Daerah untuk golongan masyarakat yang
dijamin pembayarannya oleh pihak penjamin yang berbentuk Badan /
Perusahaan, dikenakan biaya tambahan jasa sarana ,Rawat jalan sebesar
Rp 1.000,- per pasien per-kunjungan,Rawat Darurat sebesar Rp 1.500,- per
pasien per-kunjungan,dan Rawat Inap sebesar Rp 1.000,- per pasien per
hari rawat dan dituangkan dalam Perjanjian Kerjasama;
Tarif retribusi Rumah Sakit Umum Daerah untuk golongan masyarakat yang
dijamin pembayarannya oleh pihak penjamin yang berbentuk Badan /
Perusahaan, ditetapkan atas dasar kesepakatan bersama yang dituangkan
dalam suatu Perjanjian Kerjasama;
Bilamana dari hasil kesepakatan bersama antara Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Sidoarjo dengan pihak penjamin terjadi selisih tarif atau
disebut iur biaya;
Iur biaya adalah Tarif retribusi yang merupakan kesepakatan bersama
antara Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo dengan pihak
penjamin Masyarakat Miskin menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah;
Tarif retribusi Kesepakatan Bersama sebagaimana Pasal 22 ayat (2), dapat
menggunakan Tarif Pelayanan kelas III, kelas II, kelas I, dan Paviliun.
Pasal 23
(1)
(2)
Bahan dan alat kesehatan habis pakai, obat-obatan dan bahan kimia diluar
komponen tarif dan dipergunakan langsung oleh penderita akan diresepkan
oleh dokter,dan menjadi tanggungan penderita;
Biaya Bahan dan alat habis pakai, obat-obatan dan bahan kimia diluar
komponen retribusi ditetapkan berdasar keputusan Bupati atas usulan
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo;
Pasal 24
Tarif retribusi pelayanan yang dilaksanakan oleh dokter tamu dan dokter PPDS
ditetapkan sama dengan tarif yang berlaku di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Sidoarjo.
BAB IX
STRUKTUR DAN BESARAN TARIF
Pasal 25
11
(1)
(2)
Pasal 26
(1)
(2)
Tarif kelas perawatan dihitung berdasarkan Unit Cost rata-rata rawat inap
melalui analisa biaya dengan metode distribusi ganda atau Activity based
Costing tanpa memperhitungkan investasi dan biaya gaji pegawai ;
Tarif kelas perawatan sebagaimana dimaksud pada pasal 20 ayat (1)
adalah termasuk biaya akomodasi , biaya makan, tindakan medik dasar,
bahan habis pakai dasar dan tidak termasuk biaya obat-obatan dan alat
habis pakai yang diresepkan, tindakan medik operatif dan non operatif
,tindakan penunjang medik dan terapi maupun penunjang diagnostik
canggih ;
BAB X
WILAYAH PEMUNGUTAN
Pasal 27
Wilayah pemungutan retribusi pelayanan kesehatan adalah Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Sidoarjo.
BAB XI
SAAT RETRIBUSI TERUTANG
Pasal 28
Retribusi terutang dalam masa retribusi terjadi pada saat ditetapkan Surat
setoran Retribusi Daerah atau dokumen lain yang dipersamakan.
BAB XII
TATA CARA PEMUNGUTAN
Pasal 29
(1)
(2)
(3)
12
BAB XIII
SANKSI ADMINISTRASI
Pasal 30
Dalam hal wajib retribusi tidak membayar tepat waktunya atau kurang
membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga 2% setiap bulan dari
besarnya retribusi yang terutang yang tidak atau kurang bayar dan ditagih
dengan menggunakan Surat Tagihan Retribusi Daerah atau dokumen lain yang
dipersamakan;
Pasal 31
Dalam hal wajib retribusi tidak membayar dikarenakan melarikan diri atau tidak
mampu membayar dengan bukti yang jelas, maka akan menjadi beban biaya
Pemerintah Daerah.
BAB XIV
TATA CARA PENAGIHAN
Pasal 32
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Surat teguran atau surat peringatan atau surat lain yang sejenis sebagai
awal tindakan pelaksanaan penagihan retribusi dikeluarkan 7 hari sejak
saat jatuh tempo pembayaran ;
Dalam jangka waktu 7 hari setelah tanggal surat teguran atau surat
peringatan atau surat lain yang sejenis disampaikan wajib retribusi harus
melunasi retribusi yang terutang ;
Dalam jangka waktu lebih dari 7 hari setelah tanggal surat teguran atau
surat peringatan atau surat lainnya ,wajib retribusi tetap tidak dapat
melunasi retribusi dengan alasan tidak mampu maka wajib retribusi harus
melampirkan surat keterangan tidak mampu di ketahui Kecamatan dan
Kelurahannya dan akan menjadi beban biaya pemerintah daerah ;
Surat teguran, surat peringatan, atau surat lain yang sejenis sebagaimana
dimaksud pada pasal 37 ayat (1) dikeluarkan oleh direktur atau pejabat
yang ditunjuk. Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan ;
Retribusi dipungut dengan menggunakan bukti Setoran Retribusi Daerah
yang berlaku atau dokumen lain yang dipersamakan ;
BAB XV
PENGURANGAN, KERINGANAN, DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI
Pasal 33
(1)
(2)
13
(3)
BAB XVI
KADALUARSA PENAGIHAN
Pasal 34
(1)
(2)
BAB XV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 35
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, tarif Retribusi Pelayanan Kesehatan
yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 14 Tahun
2001 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 36
Peraturan daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan
Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Sidoarjo.
Ditetapkan di Sidoarjo
Pada tanggal
BUPATI SIDOARJO
H. WIN HENDRARSO
14
2007