Vi Distribusi Peluang3
Vi Distribusi Peluang3
Maka:
P a x b
P ( x)dx....................................................(7.1.a )
a
P( x) dx
1......................................................................(7.1.b)
P ( x a) P ( x)
P( x)dx..............................................(7.1.c)
Jumlah
1
Untuk undian dengan tiga buah mata uang, maka pristiwa
terjadi: GGG, GGH, GHG, HGG, HHG, HGH, GHH, HHH, didapat
peluang tiap peristiwa = . X = banyak muka G yang nampak,
maka X = 0, 1, 2, 3. Didapat P(X = 0) = , P(X = 1) = , P(X =
2) = dan P(X = 3) = .
X
0
1
2
3
Jumlah
P(X)
p( x ) 1
i 1
0,0
1
0,0
5
0,1
0
0,2
8
0,2
2
0,1
8
0,08
0,0
5
0,0
3
Jawab.
Peluang dalam satu menit peling sedikit ada 3 kendaraan yang
melalui tikungan itu = 1 (0,01 + 0,05 + 0,10) = 0,84.
Rata-rata tiap menit:
(0)(0,01) + (1)(0,05) + (2)(0,10) + (3)(0,28) + (4)(0,22) + (5)
(0,18) + (6)(0,08) + (7)(0,05) + (8)(0,03) = 3,94. Atau terdapat
394 kendaraan setiap 100 menit.
Distribusi Peluang Bionomial Diskrit ?
Persyaratannya:
Dimana:
P(R)=peluang terjadinya sebesar R untuk N kejadian .
N = jumlah kejadian.
R = jumlah kejadian yang diharapkan =0,1,2,,n
P = peluang terjadinya kejadian (parameter distribusi)
Q = peluang kegagalan (tidak terjadi) = 1-P
C xN
N!
, jumlah kombinasi N dan x pada 1 (satu) satuan
x!( N x )!
QP
(4)Kemencengan CS 3
NPQ
1 6 PQ
30!
(0,10)30 (0,90)0 = 10-30
30!(30 30)!
Sebuah harga yang sangat kecil yang praktis sama dengan nol.
Sebuah termasuk kategori A berarti X = 1
P (R = 1) =
30!
(0,10)1 (0,90)29 = 0,1409
1!(30 1)!
30!
(0,10)2 (0,90)28 = 0,2270
2!(30 2)!
30!
(0,10)0 (0,90)30 = 0,0423.
0!(30 0)!
Contoh Aplikasi:
Debit puncak banjir sungai Citarum-Nanjung priode T=5 tahun
adalah 359m3/det. Tentukan dalam waktu 10 tahun peluang debit
banjir tersebut:
? Tidak terjadi ?
? Terjadi satu kali ?
? Terjadi dua kali ?
? Terjadi tiga kali ?
? Rata-rata dan deviasi standarnya ?
Jawab.
Dari soal didapat:
T=5 tahun, maka P=1/T=1/5=0,2
Q=1-P=1-0,2=0,8
N=10
P(R)= C xN P x Q N x , maka:
o Peluang debit banjir tidak terjadi, berarti x=0, sehingga
10
0
10 0
P(R=0)= C 0 P Q
10!
(0,2) 0 (0,8)10 0,107
0!(10 0)!
P(R=1)= C1 P Q
10!
(0,2)1 (0,8) 9 0,268
1!(10 1)!
P(R=2)= C 2 P Q
10!
(0,2) 2 (0,8) 8 0,308
2!(10 2)!
P(R=3)= C 3 P Q
10!
(0,2) 3 (0,8) 7 0,201
3!(10 3)!
Dirumuskan menjadi: P ( R)
R e
dimana:
R!
(4)Kemencengan CS NPQ
1 6 PQ
e 2,8 (2,8) 0
e 2,8 0,0608.
0!
Sedangkan peluang terdapatnya yang buta huruf sama dengan (10.0608) = 0,9392.
Contoh 2:
Peluang seseorang akan mendapat reaksi buruk setelah disuntik =
0,0005. Dari 4000 orang yang disuntik, tentukan peluang yang
mendapat reaksi buruk:
a)
b)
c)
d)
tidak ada
ada 2 orang
lebih dari 2 orang, dan
ada berapa orang akan mendapat reaksi buruk.
Penyelesaian:
a) Dengan menggunakan pendekatan distribusi Poisson kepada
distribusi binomial, maka = Np = 4000 X 0,0005 = 2.
R = banyak orang yang mendapat reaksi buruk akibat suntikan,
maka:
P(R=0) =
e 2 2 0
0,1353.
0!
e 2 2 2
0,2706.
2!
e 2 2 1
0,2706.
1!
1
1
Artinya, pada DPS itu dengan umur dam pengendali banjir 100
tahun, selama priode umur tersebut akan terjadi banjir priode 200
tahun dengan peluang 0,308%.
Distribusi Peluang Kontinyu ?
Pendahuluan
f ( x)dx 1
f ( x ) dx.
Contoh:
Masa pakai, dinyatakan dengan X, untuk semacam alat dapat
dilukiskan oleh fungsi densitas eksponensial dengan persamaan :
f(x) = e- x, x 0, dalam bulan dan e = 2,7183.
Tentukan peluang sebuah alat demikian yang dapat dipakai selama :
a. antara 3 dan 3 bulan,
b. lebih dari 3 bulan,
c. tentukan pula rata-rata masa pakainya.
Jawab.
a) Dengan Rumus VII(6), maka
3
P (3 < X < 3) =
e
3
dx e x
x 3
x 3
P (3 < X < ) =
dx e x
x
x 3
= - 0 + e-1,5 = 0,2231.
c) Untuk x 0, maka
E (X) =
x
e dx
e x dx 2e x
x
x 0
1 / 2
dengan :
P(X)= fungsi densitas peluang normal
= 3,1416, nilai konstan yang bila ditulis hingga 4 desimal .
e = 2,7183, bilangan konstan, bila ditulis hingga 4 desimal
X = Variabel acak kontinyu
= parameter, rata-rata untuk distribusi.
= parameter, simpangan baku untuk distribusi.
untuk - < X < , maka dikatakann bahwa variabel acak X
berdistribusi normal.
0,3989
4)
Gambar 7.2
x 2
1 / 2
dx 1
x 2
1 / 2
dx.
Gambar 7.4
Gambar 7.5
Gambar 7.8
Bagaimana Mencari z kembali, apabila lus diketahui ?
b)
z=
3.500 3.750
0,77
325
dan z = 2,31
c)
d) berat 4.250 gram berarti berat antara 4.249,5 gram dan 4.250,5
gram. Jadi untuk X = 4.249,5 dan X = 4.250,5 didapat :
4.249,5 3.750
1,53
325
4.250,5 3.750
1,54
z=
325
z=
X NP
NPQ
sangat
Contoh :
10% dariapada penduduk tergolong kategori A. Sebuah sampel acak
terdiri atas 400 penduduk telah diambil. Tentukan peluangnya akan
terdapat:
a) paling banyak 30 orang tergolong kategori A
b) antara 30 dan 50 orang tergolong kaategori A
c) 55 orang atau lebih termasuk kategori A
Penyelesaian:
Soal ini merupakan soal distribusi binomial. Tetapi lebih cepat dan
mudah bila diselesaikan dengan distribusi normal. Kita ambil X =
banyak penduduk termasuk kategori A.
Maka dari segi X ini, didapat.
= 0,1 X 400 orang = 40 orang
= 400 x0,1x0,9orang = 6 orang
a) Paling banyak 30 orang dari kategori A, berarti X = 0, 1, 2, . . . , 30.
Melakukan penyelesaian terhadap X, maka sekarang X menjadi -0,5
< X < 30,5, sehingga.
0,5 40
6,57 dan
6
30,5 40
1,58
z2 =
6
z1 =
Gambar 7.9
b) Untuk distribusi normal, di sini berlaku 30,5 < X < 49,5. Angka
standar z-nya masing-masing:
z1 =
30,5 40
49,5 40
1,58 dan z2 =
1,58
6
6
54,5 40
2,42
6
Gambar 7.10
Sehingga kita perlu luas daerah dari z = 2,42 ke kanan. Dari daftar
didapat peluang yang dicari = 0,5 0,4922 = 0,0078.
Contoh Aplikasi:
Dari daerah pengaliran sungai (DPS) citarum-Jatiluhur, diketahui ratarata curah hujan 2527 mm/tahun dengan deviasi standarnya 586
mm/tahun. Apabila data tersebut sebenarnya merupakan berdistribusi
normal, tentukan:
1)
2)
3)
4)
Jawab.
Dari soal di atas diketahui 2527mm / thn 586mm / thn ,
menjawab pertanyaan 1-3 perlu dibuat diagramnya.
untuk
0,899
586
i.
1,660
586
Gambar 7.11
2527
ii.
3500
Gambar 7.12
Jadi P(X>3500) = P(t>1,660)=1-P(t<1,660)= 1-0,9515=
0,0485,
rtinya peluang hujan DPS Citarum-Jatiluhur lebih dari 3500 m/tahun
hamya mempunyai peluang sebesar 4,85%.
0,216
586
X 2700 2527
t
0,295
586
2400
2527
3500
Gambar 7.13
iii.
Dengan
demikian
P(2400<X<2700)=
P(-0,216<t<0,295)=
P(t<0,295)-P(t<-0,216)= 0,1973, artinya curah hujan DPS CitarumJatiluhur yang besarnya 2400 2700 mm/tahun mempunyai
peluang 19,73.
4) Maka dengan demikian jumlah data yang curah hujannya antara
2400 2700 mm/tahun adalah 0,1973x100= 19,73 data.
Apa dan Bagaiman Distribusi Student ?
f(t) =
t2
n 1
1/ 2n
-<t<
Derajat kebebasan (dk)= (n-1)
Untuk harga-harga n yang besar, biasanya n 30, distribusi t
mendekati distribusi normal baku.
Gambar
ini
merupakan
Gambar 7.12
N!
1x1 2x 2 ... kx k
x1! x 2 !...x k !
x1 + x2 + + xk = N dan 1 + 2 + + k = 1,
0 < I < 1, i = 1, 2, , k.
Contoh :
1) Dalam undian dengan sebuah dadu sebanyak 12 kali, maka peluang
terdapat mata 1, mata 2, mata 6 masing-masing tepat dua kali
adalah
12!
1 / 6 2 1 / 6 2 1 / 6 2 1 / 6 2 1 / 6 2 1 / 6 2 = 0,0034
2!2!2!2!2!2!
3
4
, P (dari mesin B) =
dan P
12
12
6! 3
1!2!3! 12
12
12
= 0,1206
Distribusi Hipergeometrik ?
D
x
N D
n x
N
n
Contoh :
Sekelompok manusia terdiri atas 50 orang dan 3 di antaranya lahir
pada tanggal 1 Januari. Secara acak diambil 5 orang. Berapa
peluangnya di antara 5 orang tadi:
b) tidak terdapat yang lahir tanggal 1 Januari ?
c) tidak lebih dari seorang yang lahir pada tanggal 1 Januari?
Penyelesaian :
a) Ambil x = banyak orang di antara n = 5 yang lahir pada tanggal
1 Januari. Maka dengan N = 50, D = 3, Rumus VIII(10)
memberikan :
P(0) =
3
0
47
5
50
5
0,724
Peluang = 0,724 bahwa kelima orang itu tidak lahir pada tanggal
1 Januari.
b) Tidak lebih dari seorang yang lahir pada 1 Januari, berarti x = 0
dan x = 1.
P(0) sudah dihitung di atas.
P(1) =
3
1
47
4
50
5
0,253
atas 0,95. Dari 14 maju ke kanan dan dari 0,95 menurun, didapat
x2 = 23,7.
2 dengan dk = 9dan p = 0,025.
2)
1 / 2 v1 v2
vF
1 1
v2
Gambar 7.16
Untuk tiap dk = v2, daftar terdiri atas dua baris; yang atas untuk
peluang p = 0,05 dan yang bawah untuk p = 0,01.
Contoh:
Untuk pasangan dk v1 = 24 dan v2 = 8, ditulis juga (v1, v2) = (24,
8), maka untuk p = 0,05 didapat F = 3,12 sedangkan untuk p =
0,01 didapat F = 5,28 (lihat Daftar I, Apendiks). Ini didapat
dengan jalan mencari 24 pada baris atas dan 8 pada kolom kiri.
Jika dari 24 turun dan dari 8 ke kanan, maka didapat bilanganbilangan tersebut. Yang atas untuk p = 0,05 dan yang bawahnya
untuk p = 0,01.
Ditulis dengan:F0,05(24,8) = 3,12 dan F0,01(24,8) = 5,28.
Meskipun daftar yang diberikan hanya untuk peluang p = 0,01 dan
p = 0,05, tetapi sebenarnya masih bisa didapat nilai-nilai F dengan
peluang 0,99 dan 0,95.
1
P( X ) e
a X
tipe
1 X C
a b
a
b 1
X C
Dimana:
P(X)=fungsi kerapatan peluang
Pearson Tipe-III
X= variebal acak kontinyu
a = parameter skala.
b = parameter bentuk
c = parameter letak
= baca fungsi gamma Fungsi
(U )
X U 1 dx ,
Gambar 7.17
(1)
dx 1
P( X )
X C
W dx a dW , sehingga:
a
1
W b 1e w a.dW
a(b)
CS
2S
cX
CS
X c
W atau X aW c , maka diperoleh:
untuk
a
CS .S
2S
WX
2
CS
2
CS
X
S
2W CS
Jadi X
X kS
Contoh aplikasi:
Data volume total debit tahunan, yang dihitung dari lokasi pos duga
air Cikapundung-Gondok tahun 1958-1976 seerti tabel di disamping
kiri ini. Apabila data tersebut berdasr dari populasi homogen,
tentukan volume total debit tahunan yang dapat diharapkan terjadi
untuk ulang : 2, 5, 10, 25, 50 dan 100 tahun dengan menggunakan
distribusi Pearson Tipe III.
No.
1.
2.
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
X 87,75
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tahun
1958
1959
1960
1961
1962
1963
1964
1965
1966
1967
1968
1969
1970
1971
1972
1973
1974
1975
1976
S 26,07
Volume
Total
(juta m3)
81,1
41,6
99,2
101,7
83,8
68,5
45,2
77,8
97,8
65,0
73,0
83,8
132,4
84,6
91,1
114,7
90,0
149,4
78,6
S 26,07,
danCS 0,47
CS 0,47
Volume Total
(juta m3/tahun)
85,67
108,55
121,99
136,63
147,83
157,58
Priode ulang
(Tahun)
2
5
10
25
50
100
Peluang
(%)
50
20
10
4
2
1
X C
1 X C
P( X )
e a merupakan distribusi Pearson tipe III
a b
a
yang ditransformasikan kebentuk komulatif distribusi log-Pearson
tipe III dengan nilai variatnya X digambarkan pada kertaspeluang
logaritma akan merupakan model matematika dengan
persamaan garis lurusnya berbentuk:
Y Y kS
dimana:
Y= nilai logaritma dari X
Y = nilai rata-rata dari Y
S = standar deviasi dari Y
K = kareteristik dari distribusi log-Pearson tipe III (tabel III-3)
Prosedur menentukannya didapat dari persamaan di bawah ini:
LogX log X k ( S log X )
Dimana:
log X
log X
S log X
, n = jumlah data.
37,7
35,3
35,2
33,4
31,9
31,1
30,9
20,1
28,8
24,7
23,6
23,5
23,1
22,5
21,1
20,5
20,5
20,3
20,2
18,7
17,2
14,9
12,4
11,8
Jawab.
Apabila data debit dianggap variat X, maka data pada tabel 7.4
diatas (dengan menggunakan calculator fx-3600) didapat:
Nilai rata-rata variat log-X= log X 1,4247
Deviasi standar variat log-X= S log X 0,1754
Koefisien kemencengan variat log-X=CS = -0,4009
Sehingga didapat
Peluang (%)
50
20
10
4
2
Debit Puncak
(m3/det)
27,30
37,55
43,71
50,86
55,76