Anda di halaman 1dari 5

Management Control Systems

Resume Chapter 8
Lecture:
Singgih Wijayana, M.Si, Ph.D

Disiapkan Oleh:
R. Purwedi Darminto (Eksekutif B 27 C)

Karakteristik dari Perencanaan Strategis


Rencana strategis biasanya berupa pernyataan formal sedangkan perencanaan strategis adalah proses
pembuatan dan revisi dari suatu pernyataan. Maka, perencanaan strategis adalah proses memutuskan
program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang
akan dialokasikan ke setiap program selama beberapa tahun ke depan.
Untuk memahami secara mendalam tentang perencanaan stategis, terdapat 3 pola keterikatan di
dalamnya yaitu:
1. Hubungan dengan formulasi strategi
Perbedaan antara strategi atau strategis adalah bahwa formulasi strategis merupakan proses untuk
memutuskan strategi baru, sementara perencanaan strategis merupakan proses untuk memutuskan
bagaimana mengimplementasikan strategi tersebut. Dalam proses formulasi strategi, manajemen
menentukan cita-cita organisasi dan menciptakan strategi-strategi utama untuk mencapai cita-cita
tersebut secara efisien dan efektif.
2. Evolusi dari Perencanaan strategis
Tujuan dengan adanya evolusi dari perencanaan strategis adalah untuk mengambil pilihan yang sulit
dari alternative-alternatif yang ada dan bukan untuk mengeksplorasi angka-angka rinci anggaran,
waktu dan usaha sebaiknya lebih banyak ditunjukkan pada analisis dan diskusi informal, dan relatif
lebih sedikit dari pekerjaan-pkerjaan kertas: dan focus sebaiknya pada program itu sendiri dan
bukannya pada pusat tanggungjawab yang melaksanakannya.
Selain hal tersebut dokumen perencanaan fokus pada empat ukuran kunci: arus kas bebas, tingkat
pengembalian atas modal, persentase penjualan yang dihasilkan dari produk baru, dan margin laba.
3. Manfaat dari Perencanaan Strategis
1. Kerangka Kerja untuk Pengembangan Anggaran
a. Bahwasanya rencana tersebut menfasilitasi formulasi dari anggaran yang efektif.
b. Bahwasanya rencanya memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya yang optimal yang mendukung
opsi-opsi strategi kunci.

2. Alat Pengembangan Manajemen


Perencanaan strategis formal adalah alat pendidikan dan pelatihan manajemen yang unggul
dalam memperlengkapi para manajer dengan suatu pemikiran mengenai strategi dan
implementasinya. Tidak salah kalau ada orang yang mengatakan bahwa proses adalah lebih penting
dibandingkan dengan output, yang merupakan dokumen rencana.
3. Mekanisme untuk memaksa manajemen memikirkan jangka panjang
Proses perencanaan strategis formal memaksa manajer untuk menyediakan waktu guna
memikirkan masalah-masalah jangka panjang yang penting.
4. Alat untuk Menyejajarkan Manajer dengan Strategi korporat
Debat, diskusi, dan negosiasi yang terjadi selama proses perencanaan mengklarifikasi strategi
korporat, menyatukan dan menyejajarkan manajer dengan strategi semacam itu, dan
mengungkapkan implikasi dari strategi korporat bagi manajer individual. Seperti yang akan
ditunjukkan, keputusan program dibuat pada satu waktu, dan rencana strategis menyatukannya.

Pembuatan rencana strategis mungkin mengungkapkan bahwa keputusan-keputusan individual


tidak menciptakan suatu keseluruhan yang memuaskan.
4. Keterbatasan dari perencanaan strategis
1. Bahwa perencanaan berakhir menjadi pengisian formulir,latihan birokrasi, tanpa pemikiran
strategis.
2. Bahwa organisasi mungkin menciptakan departemen perencanaan strategis yang besar dan
mendelegasikan pembuatan rencanan strategis kepada para staf dari departemen tersebut
sehingga berkesan mengabaikan input dan manfaat dari proses.
Rencana stategis yang secara formal yang diinginkan oleh perusahaan adalah memiliki karasteristik
sebagai berikut:
1. Adanya keyakinan dari manajemen puncak akan pentingnya perencanaan stategis
2. Oranisasi yang dijalankan bertaraf besar dan rumit. Dan perlu diperhatikan masalah; struktur
dan isi program, hubungan organisasional, dan Gaya manjemen puncak.
3. Prediksi ketidakpastiaan yang akan timbul dimasa depan.
Menganalisis Program-Program Baru yang Diusulkan
Usulan-usulan untuk program pada intinya bersifat reaktif atau proaktif, yaitu muncul sebagai reaksi
terhadap ancaman yang dirasakan, seperti kabar burung mengenai pengenalan produk baru oleh
pesaing, atau sebagai inisiatif untuk mengkapitalisasi suatu kesempatan. Biasanya ide-ide untuk
program baru dapat berasal dari dalam maupun luar organisasi: dari CEO, dari staf perencanaan kantor
pusat, atau dari berbagai bagian organisasi yang beroperasi.
Ketika dalam perusahaan terdapat program-program baru beberapa hal harus diperhatikan,
diantaranya:
Analisis Investasi Modal
Adapun teknik-teknik untuk menganalisis usulan investasi modal adalah
1. Nilai sekarang bersih dari proyek tersebut, yaitu kelebihan nilai sekarang dari estimasi arus kas
masuk terhadap jumlah investai yang diperlukan.
2. Tingkat pengembalian internal yang implisit dalam hubungan antara kas yang masuk dan
keluar.
Ada empat alasan untuk tidak menggunakan teknik nilai sekarang dalam menganalisis semua usulan,
yaitu:
1. Usulan tersebut mungkin jelas menarik sehingga perhitungan dari nilai sekarang bersihnya
tidak diperlukan.
2. Estimasi yang terlibat dalam usulan begitu tidak pasti sehingga membuat perhitungan nilai
sekarang bersih dipercaya tidak sesuai dengan usahanya.
3. Selain peningkatan dalam profitabilitas. Pendekatan nilai sekarang mengasumsikan bahwa
fungsi tujuan adalah meningkatkan laba, tetapi banyak usulan investasi yang memperoleh
persetujuan berdasarkan alasan bahwa usulan tersebut meningkatkan semangat karyawan, citra
perusahaan, atau keselamatan kerja.
4. Tidak ada alternatif yang layak untuk diadopsi. Hukum lingkungan mungkin mengharuskan
investasi dalam suatu program baru.

Dalam mengimplementasikan sistem evaluasi pengeluaran modal ada beberapa pertimbangan yang
berguna, diantaranya:
1) Aturan-aturan
Perusahaan umumnya mempublikasikan aturan dan prosedur untuk persetujuan usulan pengeluaran
modal dengan berbagai besaran. Usulan pengeluaran yang kecil dapat disetujui di tingkat manajer
pabrik, bergantung pada total jumlah yang telah ditentukan dalam satu tahun, dan usulan yang lebih
besar akan diteruskan ke manajer unit bisnis, lalu ke CEO, dan, dalam kasus usulan yang sangat
penting, ke Dewan Direksi.
2)

Menghindari manipulasi

Para pengusul yang mengetahui bahwa proyek mereka dengan nilai sekarang bersih yang negative
kemungkinan besar tidak akan disetujui, bisa saja nekat bahwa proyek tersebut harus diambil.
3)

Model

Selain model pembuatan anggaran modal yang mendasar, ada teknik-teknik spesialisasi, seperti
analisis risiko, analisis sensitivitas, simulasi, perencanaan scenario, teori permainan, model penetapan
harga opsi, analisis klaim kontinjen, dan analisis diagram pohon untuk pengambilan keputusan.
Menganalisis Program-Program yang Sedang Berjalan
Untuk menganalisis program-program yang sedang berjalan berarti menggambarkan tentang analisis
rantai nilai dan pertimbangan biaya berdasarkan aktivitas.
a. Analisis Rantai Nilai
Rantai nilai merupakan sekelompok aktivitas yang menciptakan nilai dan saling berhubungan yang
menjadi bagiannya, dari memperoleh bahan baku dasar untuk pemasok komponen sampai membuat
produk akhir dan mengantarkannya ke pelanggan akhir. Dari perspektif perencanaan strategis, konsep
rantai nilai menyoroti tiga bidang yang potensial berguna:
1. Hubungan dengan pemasok
2. Hubungan dengan pelanggan
3. Hubungan proses di dalam rantai nilai dari perusahaan tersebut.
b.

Perhitungan biaya Berdasarkan Aktivitas

Dalam perkembangannya system ABC (activity based cost) selalu dikaitkan dengan aktivitas yang
seringkali digunakan untuk dibandingkan dengan pusat biaya, dan pemicu biaya lebih sering
digunakan dibandingkan dengan kata dasar alokasi.
Proses Perencanaan Strategis
Adapun proses perencanaan strategis melibatkan langkah-langkah berikut ini:
1. Meninjau dan memperbaharui rencana strategis dari tahun lalu
2. Memutuskan asumsi dan pedoman

3. Iterasi pertama dari rencana strategis baru


4. Analisis
5. Iterasi kedua dari rencana strategis baru
6. Meninjau dan menyetujui

Anda mungkin juga menyukai