Resume MCS Bab 9 - Purwedi Darminto
Resume MCS Bab 9 - Purwedi Darminto
Resume Chapter 9
Lecture:
Singgih Wijayana, M.Si, Ph.D
Disiapkan Oleh:
R. Purwedi Darminto (Eksekutif B 27 C)
Hakikat Anggaran
Anggaran digunakan dalam perencanaan dan pengendalian jangka pendek yang efektif dalam
organisasi. Suatu anggaran operasi biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan
dan beban yang direncanakan untuk tahun itu.
Karakteristik anggaran sebagai berikut :
1. Anggaran mengestimasi kan potensi laba dari unit bisnis tersebut
2. Dinyatakan dalam istilah moneter
3. Biasanya meliputi waktu selama satu tahun
4. Merupakan komitmen manajemen
5. Usulan anggaran ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya dari
pembuat anggaran
6. Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah dala kondisi-kondisi tertentu
7. Secara berkala, kinerja keuangan actual dibandingkan dengan anggaran, dan varians dianalisis
serta dijelaskan
Hubungan dengan Perencanaan Strategis
Baik perencanaan strategis dan penyusunan anggaran melibatkan perencanaan, namun jenis aktivitas
perencanaannya berbeda antara kedua proses tersebut. Proses penyusunan anggaran focus pada satu
tahun, sementara perencanaan strategis focus pada aktivitas-aktivitas yang mencakup periode beberapa
tahun. Perencanaan strategis mendahului penyusunan anggaran dan menyediakan kerangka kerja
dalam mana anggaran tahunan dikembangkan.
Perbedaan lainnya adalah bahwa rencana strategis intinya terstruktur berdasarkan lini produk atau
program lain, sementara anggaran terstruktur berdasarkan pusat tanggung jawab.
Perbedaan dengan Prediksi
Anggaran berbeda dengan prediksi dalam beberapa hal. Anggaran adalah suatu rencana manajemen,
dengan asumsi implisit bahwa langkah-langkah positif akan diambil oleh pembuat anggaran guna
membuat kegiatan nyata sesuai dengan rencana.
Kegunaan Anggaran
Penyusunan Anggaran operasi mempunyai empat tujuan utama:
1. Untuk menyelaraskan dengan rencana strategi
2. Untuk membantu mengoordinasikan aktivitas dari beberapa bagian
3. Untuk menugaskan tanggung jawab kepada manajer
4. Untuk memperoleh komitmen yang merupakan dasar untuk mengevaluasi kinerja actual
manajer
Merupakan beban dari unit-unit staf. Secara keseluruhan, beban-beban ini merupakan biaya
diskresione, walaupun beberapa komponennya merupakan biaya teknik (engineered). Pos ini
merupakan biaya kebijakan, maka jumlah yang tepat untuk diotorisasikan sering diperdebatkan.
Implisit dalam jumlah anggaran terdapat tujuan-tujuan tertentu : membuka kantor penjualan baru,
memperkenalkan lini produk baru, melatih kembali karyawan, memasang sistem computer baru, dan
seterusnya. Beberapa perusahaan membuat sasarannya menjadi eksplisit. Proses melakasanakan halhal tersebut disebut sebagai management by objective (MBO).
Beberapa sistem manajemen berdasarkan tujuan dipisahkan dari proses penyusunan anggaran. Hal ini
sebagian disebabkan karena MBO pada awalnya diusulkan oleh penulis di bidang personalia,
sedangkan anggaran keuangan merupakan bidang akuntansi manajemen.
Proses Penyusunan Anggaran
Organisasi
Departemen Anggaran
Biasanya melapor kepada kontroler korporat, menangani arus informasi dari sistem pengendalian
anggaran. Departemen anggaran melakukan beberapa fungsi berikut ini :
v Menerbitkan prosedur dan formulir untuk penyusunan anggaran.
v Mengooedinasikan dan menerbitkan setiap tahunnya asumsi-asumsi dasar tingkat korporat yang
akan menjadi dasar untuk anggaran.
v Memastikan bahwa informasi disampaikan dengan semestinya antar unit organisasi yang saling
terkait
v Memberikan bantuan bagi pembuat anggaran.
v Menganalisis anggaran yang diajukan oleh pembuat anggaran dan memberikan rekomendasi kepada
manajemen senior.
v Menangani proses pembuatan revisi anggaran.
Dengan komputer, dan terutama internet, fungsi-fungsi ini dapat dilakukan dengan lebih akurat, lebih
sedikit penyalinan dan kesalahan penghitungan, dan jauh lebih cepat.
Komite Anggaran
Terdiri dari anggota-anggota manajemen senior Di beberapa perusahaan, CEO membuat keputusan
tanpa komite. Komite tersebut meninjau dan menyetujui atau menyesuaikan masing-masing anggaran.
Dalam perusahaan besar yang terdiversifikasi, komite anggaran mungkin hanya bertemu dengan
eksekutif operasi senior untuk meninjau anggaran dari suatu unit bisnis atau sekelompok unit bisnis.
Penerbitan Pedoman
Dalam pengembangan rencana strategis biasanya tidak melibatkan manajer pusat tanggung jawab di
tingkat yang lebih rendah. Dengan demikian, ada atau tidak ada rencana strategis, langkah pertama
dalam proses penyusunan anggaran adalah mengembangkan pedoman yang mengatur penyusunan
anggaran, untuk disebarkan kepada semua manajer. Pedoman ini adalah yang dinyatakan secara
implisit dalam rencana strategis dan dimodifikasi sesuai dengan perkembangan yang telah terjadi
semenjak disetujui, khususnya kinerja perusahaan sampai tanggal tersebut dan prediksi terakhir.
Isi dari pedoman tersebut, misalnya asumsi inflasi secara umum dan inflasi untuk pos-pos tertentu
seperti upah; kebijakan korporat mengenai berapa banyak karyawan yang dapat dipromosikan;
kompensasi di tiap tingkat upah dan gaji, termasuk tunjangan; dan kemungkinan untuk
membekukanperekrutan.
Usulan Awal Anggaran
Sebagian besar pusat tanggung jawab akan memulai tahun anggaran dengan fasilitas, karyawan, dan
sumber daya lain yang sama seperti yang mereka miliki saat ini. Maka anggaran ini didasarkan pada
tingkatan yang ada, yang kemudian dimodifikasi sesuai dengan pedoman.
Perubahan dari tingkat kinerja saat ini dapat diklasifikasikan sebagai :
1. Perubahan dalam kekuatan eksternal
2. Perubahan dalam kebijakan dan praktik internal
Negosiasi
Mendiskusikan usulan anggaran dengan pejabat di atas. Ini merupakan inti dari proses tersebut.
Slack
Banyak pembuat anggaran cenderung untuk menganggarkan pendapatan agak lebih rendah dan
pengeluaran agak lebih tinggi, dari estimasi terbaik mereka mengenai jumlah-jumlah tersebut. Oleh
karena itu, anggaran yang dihasilkan, adalah target yang lebih mudah bagi mereka untuk dicapai.
Perbedaan antara jumlah anggaran dan estimasi terbaik disebut slack. Dalam memeriksa anggaran,
atasan berusaha untuk menemukan dan menghilangkan slack.
Tinjauan dan Persetujuan
Usulan anggaran diajukan melalui beberapa tingkatan yang berjenjang dalam organisasi. Ketika usulan
tersebut mencapai puncak dari unit bisnis, analis mengumpulkan potongan-potongan tersebut bersamasama dan memeriksa totalnya.
Revisi Anggaran
Salah satu pertimbangan utama dalam penyusunan anggaran adalah prosedur untuk merevisi anggaran
setelah disetujui.
Dua jenis umum revisi anggaran :
1. Prosedur yang memungkinkan pemuktahiran anggaran secara sistematis.
2. Prosedur yang memungkinkan adanya revisi dalam keadaan tertentu.
Jika revisi anggaran terbatas hanya pada situasi yang tidak biasanya, maka revisi semacam itu harus
ditinjau dengan memadai. Secara umum, izin untuk membuat revisi sebaiknya sulit untuk didapat. Bisa
dikatakan, revis anggaran harus dijustifikasi berdasarkan perubahan kondisi yang signifikan dari yang
ada ketika anggaran yang asli disetujui.
Suatu hal yang penting bahwa tindakan-tindakan manajemen didasarkan pada informasi terkini yang
tersedia. Konsekuensinya, manajer sebaiknya bertindak sesuai dengan informasi paling akhir. Kinerja
terus akan diukur terhadap anggaran yang asli, tetapi penjelasan untuk varians yang wajar dapat
diterima.
Anggaran Kontijensi
Adalah mengidentifikasikan tindakan-tindakan manajemen yang akan diambil jika ada penurunan yang
signifikan dalam volume penjualan dari apa yang telah diantisipasi ketika mengembangkan anggaran
(misalnya: tindakan yang akan diambil berdasarkan penurunan 20% dari estimasi terbaik atas volume
penjualan). Anggaran kontikensi menyediakan suatu cara yang cepat untuk menyesuaikan dengan
kondisi yang berubah jika situasinya telah tiba,
Aspek-aspek Keperilakuan
Beberapa pertimbangan motivasional dalam penyusunan anggaran operasi dijelaskan berikut:
Partisipasi dalam Proses Penyusunan Anggaran
Suatu prose anggaran bisa bersifat dari atas-ke-bawah atau dari bawah-ke-atas. Dengan
penyusunan anggaran dari atas-ke-bawah, manajemen senior menetapkan anggaran bagi tingkat yang
lebih rendah. Dengan penyusunan anggaran dari bawah-ke-atas, manajer tingkat yang lebih rendah
berpartisipasin dalam menentukan besarnya anggaran.Tetapi, pendekatan dari atas-ke-bawah jarang
berhasil. Penyusunan anggaran dari bawah-ke-atas kemungkinan besar akan menciptakan komitmen
untuk mencapai tujuan anggaran, dengan pengendalian yang hati-hati. Sebenarnya, proses penyusunan
anggaran yang efektif menggabungkan kedua pendekatan tersebut. Penelitian telah menunjukkan
bahwa partisipasi anggaran mempunyai dampak yang positif terhadap motivasi manajerial karena dua
alasan :
1. Kemungkinan ada peneriman yang lebih besar atas cita-cita anggaranjika anggaran dipandang
berada dalam kendali pribadi manajer, dibandingkan bila dipaksakan secara eksternal.
2. Hasil penyusunan anggaran partisipatif adalah pertukaran informasi yang efektif. Besar
anggaran yang telah disetujui merupakan hasil dari keahlian dan pengetahuan pribadi dari
pembuat anggaran, yang paling dekat dengan lingkungan produk/pasar.
Tingkat Kesulitan dari Target Anggaran
Anggaran yang ideal adalah anggaran yang menantang tetapi dapat dicapai. Dalam istilah statistik, hal
ini dapat diartikan bahwa seorang manajer yang berkinerja dengan cukup baikmempunyai kesempatan
paling tidak 50% untuk mencapaijumlah naggraran. Salah satu keterbatasan dari target yang dapat
dicapai adalah kemungkinan bahwa manajer unit bisnis tidak melakukan usaha yang memuaskan
ketika anggaran tercapai.Hal ini dapat diatasi dengan menyediakan pembayaran bonus untuk kenerja
actual yang melebihi anggaran.
Keterlibatan Manajemen Senior
Adalah perlu supaya sistem anggaran mana pun menjadi lebih efektif dalam memotivasi pembuat
anggaran. Tanpa partisipasi aktif mereka dalam proses persetujuan, akan ada godaan besar bagi
pembuat anggaran untuk bermain-main dengan sistem tersebut-yaitu, beberapa manajer akan
menyerahkan anggaran yang mudah dicapai atau yang berisi kelonggaran yang berlebihan untuk
kontijensi yang mungkin.
Departemen Anggaran
Departemen anggaran memiliki masalah keperilakuan yang sangat sulit. Departemen ini harus
menganalisis anggaran secara rinci, dan harus yakin bahwa anggaran disusun dengan memadai dan
informasinya adalah akurat.
Untuk melaksanakan tugasnya dengan efektif, maka anggota departemen anggaran harus mempunyai
reputasi sebagai orang yang tidak memihak dan adil. Juga memilki keahlian yang diperlukan untuk
berurusan secara efektif dengan orang lain.