PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang menjadi klien (penerima) asuhan
keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan asuhan keperawatan yang diperlukan
oleh anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan dirumah sakit akan menjadi siasia jika tidak dilanjutkan dengan perawatan di rumah secara baik dan benar oleh klien atau
keluarganya. Secara empiris, hubungan antara kesehatan anggota keluarga terhadap kualitas
kehidupan keluarga sangat berhubungan atau signifikan.
Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehungga dengan memberikan
pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat 2 keuntungan sekaligus.
Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan individu, dan keuntungan ke dua adalah
memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam memberikan pelayanan kesehatan, perawat harus
memperhatikan nilai-nilai yang dianut keluarga, serta berbagai aspek yang terkait dengan apa
yang diyakini dalam keluarga tersebut.
1.2 Tujuan
1.2.1 Mahasiswa dapat mengerti definisi keluarga
1.2.2 Mahasiswa dapat mengerti struktur keluarga
1.2.3 Mahasiswa dapat mengerti tipe keluarga
1.2.4 Mahasiswa dapat mengerti peran keluarga
1.2.5 Mahasiswa dapat mengerti fungsi keluarga
1.3 Manfaat
1.3.1 Agar mahasiswa dapat mengerti definisi keluarga
1.3.2 Agar mahasiswa dapat mengerti struktur keluarga
1.3.3 Agar mahasiswa dapat mengerti tipe keluarga
1.3.4 Agar mahasiswa dapat mengerti peran keluarga
1.3.5 Agar mahasiswa dapat mengerti fungsi keluarga
BAB II
PEMBAHASAN
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988).
2.2.2
Struktur Keluarga
Menurut buku Keperawatan Kesehatan Komunitas (Ferry Efendi-Makhfudli):
- Dominasi jalur hubungan darah
o Patrilineal
Keluarga yang berhubungan atau disusun melalui jalur garis keturunan ayah.
Suku-suku di Indonesia rata-rata menggunakan struktur keluarga patrilineal.
Suku batak merupakan salah satu contoh suku yang menggunakan struktur
keluarga patrilineal
o Matrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis keturunan ibu.
Suku padang merupakan salah satu contoh suku yang menggunakan struktur
-
keluarga matrilineal
Dominasi keberadaan tempat tinggal
o Patrilokal. Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan
keluarga sedarah dari pihak suami.
o Matrilokal. Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan
Pola dan proses komunikasi dapat dikataan berfungsi apabila jujur, terbuka,
melibatkan emosi, dapat menyelesaikan konflik keluarga serta adanya hierarki
kekuatan. Pola komunikasi dalam keluarga dikatakan akan berhasil jika pengirim
pesan (sender) yakin mengemukakan pesannya, isi pesan jelas dan berkualitas, dapat
menerima dan memberi umpan balik, tidak bersifat asumsi, berkomunikasi sesuai.
Sebaliknya, seseorang menerima pesan (receiver) dapat menerima pesan dengan baik
jika dapt menjadi pendengan yang baik, memberi umpan balik dan dapat memvalidasi
pesan yang diterima.
b. Struktur peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi sosial yang
diberikan baik peran formal maupun informal.
c. Struktur kekuatan adalah kemampuan individu untuk mengontrol dan mempengaruhi
atau merubah perilaku orang lain yang terdiri dari legitimate power (hak), referen
power (ditiru), expert power (keahlian), reward power (hadiah), coercive power
(paksaan) dan affektif power.
d. Nilai keluarga dan norma adalah sistem ide-ide, sikap dan keyakinan yang mengikat
anggota keluarga dalam budaya tertentu sedangkan norma adalah pola perilaku yang
diterima pada lingkungan sosial tertentu.
tertentu.
Single adult. Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
kesatuan keluarga.
Unmarried parent and child. Ibu dan anak yang pernikahannya tidak dikendaki dan
c. Peran anak : Anak anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
2.5 Fungsi Keluarga
Menurut Friedman (1998), terdapat lima fungsi keluarga, yaitu :
a. Fungsi afektif (The Affective Function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk
mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan
dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan
psikososial anggota keluarga.
b. Fungsi sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu
yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosialnya.
Sosialisasi dimulai sejak lahir. Fungsi ini berguna untuk membina sosialisasi pada
anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan
anak dan dan meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
c. Fungsi reproduksi (The Reproduction Function) adalah fungsi untuk mempertahankan
generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
d. Fungsi ekonomi (The Economic Function) yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan
individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (The Health Care Function) adalah
untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki
produktivitas yang tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang
kesehatan.
Fungsi keluarga ini menurut MI Soelaeman mengatakan sebagai berikut :
a. Fungsi Edukatif Sebagai suatu unsur dari tingkat pusat pendidikan, merupakan
lingkungan pendidikan yang pertama bagi anak. Dalam kedudukn ini, adalah suatu
kewajaran apabila kehidupan keluarga sehari-hari, pada saar-saat tertentu terjadi
situasi pendidikan yang dihayati oleh anak dan diarahkan pada perbuatanperbuatan
yang
sesuai
dengan
tujuan
pendidikan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keluarga merupakan suatu lembaga yang penting dalam penanaman nilai-nilai budaya.
Dalam keluarga (ayah dan ibu) mempunyai peran yang sangat penting dalam
mensosialisasikan nilai-nilai budaya, serta anak-anak juga dilibatkan dalam melestarikan
kebudayaan
3.2 Saran
kita sebagai mahasiswa keperawatan diharapkan bisa mengerti peran dan fungsi keluarga agar
dalam memberikan asuhan keperawatan dalam keluarga dapat tercapai tujuan sesuai harapan.
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: salemba
medika
Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi dan Praktik. Jakarta; EGC
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1994. Pedoman Keja Puskesmas. Jilid 4. Jakarta;
Depkes RI
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-mardekawat-5135-2-bab2.pdf