Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KURET

OLEH

Asiyah Uswatun Nisa


1408465572

Pembimbing :

dr. Ruza P Rustam, Sp.OG

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2015

- BAGIAN / SMF OBSTETRI & GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU / RSUD ARIFIN ACHMAD
PEKANBARU
STATUS GINEKOLOGI
I.

Identitas pasien
Nama

: Ny. NS

Nama Suami : Tn. D

Umur

: 32 tahun

Umur

: 36 tahun

Pendidikan : Sarjana

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan : Pegawai honor

Pekerjaan

: Wiraswasta

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Status

: Menikah

Alamat

: Jl. Kapasari gg.ubar

Masuk RS : 4 Februari 2015


No. MR

: 88 07 10

II. Anamnesa (Dilakukan tanggal 4 Februari 2015 secara autoanamnesa)


II.1. Keluhan Utama : Keluar darah dari jalan lahir
II.2. Riwayat Penyakit Sekarang

2 jam SMRS pasien mengeluhkan keluar darah dari jalan lahir. Darah bewarna
merah segar dan ada yang bergumpal. Pasien juga mengeluhkan rasa mules yang
sering dan kuat. Gerakan janin masih dirasakan pasien dari usia 16 minggu sampai
saat ini. Selama hamil pasien juga menegeluhkan keputihan berwarna putih, tidak
berbau, tidak gatal dan belum pernah berobat. Pasien mengaku hamil 5 bulan

HPHT 18 September 2014, Tafsiran persalinan 25 Juni 2015 (18-19 minggu).


2 bulan SMRS pasien mengeluhkan mules dan keluar darah sedikit dari jalan lahir.
Pasien menyangkal keluar gumpalan darah, pasien langsung dibawa ke RS zainab
dikatakan bahwa kandungannya lemah dan kehamilan masih bisa dipertahankan

dengan istirahat total dan ada diberi obat.


Pasien rutin kontrol kehamilan (ANC) setiap bulan di RS Zainab. USG sudah
pernah dilakukan 5 kali dikatakan janin baik.

II.3. Riwayat HAID : Menarche umur 12 tahun, teratur. Lama haid setiap bulan 6-7
hari, nyeri haid tidak ada, ganti pembalut 2-3x/hari.
II.4. Riwayat Perkawinan: menikah 1 kali tahun 2012, usia 29 tahun.
II.5. Riwayat kehamilan/persalinan/abortus

: 1/0/0

II.6. Riwayat Pemakaian Kontasepsi : Tidak ada


II.7. Riwayat Penyakit Dahulu

: Asma (-), DM (-), peny.jantung (-), alergi (-)

II.8. Riwayat Penyakit Keluarga

: Asma (-), DM (-), peny.jantung (-), alergi (-)

II.9. Riwayat Operasi Sebelumnya

: Tidak ada

III.

Pemeriksaan Fisik (tanggal 5 Februari 2015)

III.1. Status Generalis


Keadaan Umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : komposmentis
TD

: 110/70 mmHg

Gizi

: baik

ND : 86x/i

: 36,6oC

Nfs : 18x/i

Kepala : konjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik (-/-)


Dada :

Paru : Dalam batas normal

Jantung : Dalam batas normal

Abdomen

: Status Ginekologis

Genitalia

: Status Ginekologis

Ekstremitas

: akral hangat CRT < 2, udem tungkai (-/-)

III.2. Status Ginekologi


Muka

: kloasma gravidarum (-)

Mamma

: areola mammae hiperpigmentasi (+)

Aksilla

: pembesaran KGB (-/-)

Abdomen
Inspeksi

: Tampak datar, scar (-), striae (-), linea nigra (-)

Palpasi

: supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), TFU 3 jari di atas simpisis

Perkusi

: Timpani pada lapang abdomen

Auskultasi

: bising usus (+) normal

Genitalia
Inspeksi

: Vulva dan perineum: tenang perdarahan pervaginam (+)

Inspekulo

Vagina

: tampak jaringan di intoitus vagina, jaringan dievakuasi

Portio

: livide (+), permukaan licin, tumor (-), laserasi (-), fluksus (+)
tampak darah merembes dari canalis cervikalis, OUE terbuka
5cm, jaringan (+).

Pemeriksaan dalam / bimanual : uterus besar telur bebek, konsistensi keras, tidak mobil,
adneksa tidak teraba, parametrium lemas, cavum douglas tidak menonjol
IV.

Pemeriksaan Laboratorium

IV.1. Darah Lengkap :

V.

Hb

: 11,4 g/dl

HT

: 35,7 %

Leukosit

: 15.200 /ul

Trombosit

: 309.000/ul

Pemeriksaan Penunjang
USG: uteri AF>AV
Tampak: Massa jaringan didalam cavum uteri 2,7x6,6
Kesan: sisa hasil konsepsi

DIAGNOSA KERJA

: G1 gravid 18- 19 minggu + perdahan pervaginam et


causa abortus Inkomplit

TERAPI

: IVFD RL 20 tpm
Ceftriaxone inj 1 gr
Observasi tanda-tanda vital, perdarahan pervaginam

RENCANA : Kuretase
PROGNOSA : Bonam
Laporan Tindakan :
1. Kuretase

Pasien tidur telentang dengan posisi litotomi dan anestesi TIVA.

Dilakukan tindakan aseptik dengan antiseptik pada daerah vulva, perineum dan
lipatan paha.
4

Kandung kemih diyakinkan kosong.

Pasang spekulum sims bawah dan dipegang oleh asisten, selanjutnya pasang sims
atas.

Tampak portio dan jaringan di depan OUE, jaringan dievakuasi dengan cunam
abortus. Dievakuasi jaringan 50 gram.

Tampak portio licin, jepit portio dengan tenakulum di jam 1.

Dilakukan sondase uterus arah uterus antefleksi, kedalaman 11 cm.

Dilakukan pengeluaran jaringan yang masih menempel pada dinding uterus


dengan tang abortus.

Dikeluarkan jaringan dengan sendok kuret paling besar yang mungkin masuk.

Dilakukan kuret tajam kospus uteri secara sistematis.

Keluar jaringan / hasil konsepsi 25 cc.

Setelah diyakini bersih (tampak gelembung-gelembung, suara kerokan), kuret


selesai dilakukan.

Vagina dibersihkan dari sisa-sisa jaringan dan darah.

Dilakukan sondase kembali, didapatkan kedalaman 8 cm.

Dilakukan kembali tindakan aseptik dan antiseptik pada vagina pasien

Tenakulum dilepaskan dan spekulum sims dilepaskan.

Bersihkan vulva dan perineum pasien.

Drip metergin 200 mcg dan oksitosin 10 IU dalam 500 cc RL / 8 jam.

Atasi nyeri drip ketorolac 30 mg/8 jam.

Observasi keadaan umum, kesadaran, tanda-tanda perdarahan dan tanda tanda


vital : TD, nadi dan frekuensi nafas.

2. Pemasangan AKDR

Lakukan sondase uterus untuk mengetahui arah uterus dan kedalaman uterus.

Arah uterus : Antefleksi. Kedalaman uteri : 8 cm.


Tarik tenakulum (yang masih menjepit serviks sesudah melakukan sonde uterus),
sehingga kavum uteri, kanalis servikalis dan vagina berada dalam satu garis lurus

(sebelumnya lengan AKDR dimasukkan ke dalam tabung didalam kemasan)


Masukkan dengan pelan-pelan dengan hati-hati tabung inserter yang sudah berisi
AKDR ke dalam kanalis servikalis dengan mempertahankan posisi leher biru
dalam arah horizontal. Sesuai dengan arah dan posisi kavum uteri, dorong tabung

inserter sampai leher biru menyentuh serviks atau sampai terasa ada tahanan dari

fundus uteri.
Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan, sedang tangan

lain menarik tabung inserter sampai pangkal pendorong.


Keluarkan pendorong dengan tetap memegang dan menahan tabung inserter.
Setelah pendorong keluar dari tabung inserter dengan pelan-pelan dan hati-hati

sampai terasa ada tahanan fundus.


Keluarkan tabung inserter dari kanalis servikalis, benang tampak keluar dari OUE,
benang tersebut dipotong 2 cm dari OUE menggunakan gunting mayo yang tajam
kemudian lepas tenakulum. Pemasangan AKDR selesai.

Mengetahui :
Dokter Operator

dr. Ruza P Rustam, Sp.OG

Mahasiswa

Asiyah Uswatun Nisa

Anda mungkin juga menyukai