Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
Trauma yang hanya terjadi pada pankreas biasanya jarang terjadi dan biasanya
berhubungan dengan trauma pada organ di sekitarnya. Trauma pankreas terjadi sebagai
akibat trauma tajam atau trauma tumpul yang mengenai abdomen. Trauma pada pankreas
bagaikan sebuah teka-teki, bahkan pada praktek kedokteran modern dengan teknologi
dan metode diagnostik yang telah berkembang dengan pesat. Banyak trauma pankreas
terutama yang disebabkan oleh trauma tumpul tidak dapat didiagnosis segera dan
kemudian menjadi tantangan bagi para klinisi untuk dapat memberikan terapi yang tepat
akibat keterlambatan dalam penegakan diagnosis.1,2
Keseluruhan estimasi insiden trauma pankreas yang dilaporkan di Charity
Hospital New Orlean, USA adalah 1-2 % pada pasien dengan trauma tumpul atau trauma
tajam dan dapat setinggi 3-12 % pada pasien dengan trauma pada organ intraabdominal
lainnya. Trauma pankreas memiliki prevalensi 4:1.000.000 yang membutuhkan
perawatan di umah sakit, dan sepertiga diantaranya disebabkan oleh trauma tumpul yang
mengenai pankreas. 2
Sebagian besar truma tumpul pankreas dihubungkan dengan trauma tumpul pada
organ intraabdominal lain dan didiagnosa setelah dilakukan eksplorasi laparatomi karena
ketidakstabilan hemodinamik, temuan positif pada kumbah peritoneal, atau berdasarkan
gejala klinik atau radiografik indikasi untuk operasi. Mekanisme dari trauma sangat
dibutuhkan sebagai panduan untuk penegakan diagnosis.2
Posisi pankreas relative terproteksi yaitu terletak retroperitonium, di sebelah
dalam dan posterior abdomen menyilang terhadap garis pertengahan dan corpus
vertebrae. Posisi tersebut mengandung maksud bahwa perlu energi yang cukup tinggi
yang dibutuhkan untuk dapat menimbulkan suatu trauma pada pankreas. Posisi tersebut
itu pula yang menyebabkan trauma tumpul pada pankreas relative lebih jarang
dibandingkan trauma tumpul yang mengenai limpa maupun hepar. 2,3,4
Kematian akibat trauma tumpul pancreas umumnya dapat dicegah. Tetapi kadangkadang karena terlambatnya diagnosa dan penanganan menyebabkan trauma tumpul pada
pankreas menjadi penyebab kematian. Menurut laporan Furkovich, angka kematian

akibat trauma tumpul pankreas sekitar 9-34 %. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal
seperti keluhan yang kurang spesifik pada awal perjalanan penyakit dan datangnya
terlambat, tidak adanya penampakan luka dari luar, dan adanya truma lain yang menutupi
keluhan trauma pankreas. Hal inilah yang sering mengecoh para klinikus untuk
menegakkan diagnosis trauma tumpul pankreas. 2,3
Trauma tumpul pankreas saat ini masih menjadi tantangan yang cukup berarti
bagi para klinikus. Oleh karena relatif jarangnya trauma, kesulitan dalam penegakan
diagnosis, dan terjadinya peningkatan angka mortalitas dan morbiditasnya menyebabkan
penulis untuk memilih judul case ini dengan tujuan dapat memberikan informasi
tambahan tentang trauma tumpul pankreas sehingga diagnosis dapat segera dibuat dan
penanganan dapat segera dilakukan.
1.2

Batasan masalah
Laporan kasus ini membahas anatomi dan fisiologi, etiologi dan patogenesis,

diagnosis, penatalaksanaan ruptur pankreas


1.3

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan laporan kasus ini adalah :

1. Memahami dan menambah wawasan mengenai peritonitis pada ruptur organ , serta
trauma tumpul abdomen yang menebabkan terjadinya ruptur pakreas,
2. Meningkatkan kemampuan menulis ilmiah di dalam bidang kedokteran khususnya
bagian ilmu bedah.
3. Memenuhi salah satu syarat kelulusan Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Bedah
Fakultas Kedokteran Universitas Riau dan RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
1.4

Metode Penulisan
Penulisan laporan kasus ini menggunakan metode tinjauan pustaka dengan

mengacu kepada beberapa literatur.

Anda mungkin juga menyukai