Anda di halaman 1dari 7

MENJADI PRIBADI DAHSYAT PRIBADI MEMIKAT

Penulis : ARIS AHMAD JAYA


AUTO SUGESTI POWER TRAINING
ARIS AHMAD JAYA (TRAINER CHARACTER BUILDING NASIONAL)
.
Setiap Anda adalah orang sukses, Anda sukses mencapai keberhasilan atau sukses mencapai
kegagalan, itu yang membedakannya. Sukses dan gagal terkadang hanya dibedakan oleh
sebuah garis tipis. Sejarah menunjukkan bahwa para bintang selalu menghadapi tantangan
yang sangat keras sebelum akhirnya mereka berhasil keluar sebagai pemenang. Mereka
menang karena menolak menyerah oleh kekalahan yang pernah mereka alami.
Setiap pecundang pasti memiliki alasan untuk berhenti berjuang dengan rumus M4B
(Mengeluh, Menunda, Malas, Menyalahkan dan Banyak alasan) setiap kali mendapatkan
ujian. Sebaliknya para bintang memiliki alasan kuat mengapa mereka harus tetap tegar ketika
menghadapi tantangan. Rahasia sang juara adalah kemampuan mereka menolak menyerah
pada kekalahan yang mengancam mereka. Mereka selalu bangkit setiap kali jatuh dan
mencoba kembali dengan cara yang berbeda. Sang pemenang selalu tahu bahwa bintang
hanya muncul di tengah gelapnya malam, layang-layang akan terbang ketika menghadang
angin, pohon besar karena pupuk yang bau, dan kemenangan hanya ada ketika kesabaran dan
keteguhan lebih besar dibandingkan ujian dan masalah yang dihadapi. Semakin gelap sang
malam semakin terang cahaya bintang begitupun semakin keras ujian yang dihadapi semakin
besar tingkat kelas yang akan dinaiki. Selamat datang ujian dan semakin dekat
kemenangan.
Orang sukses senantiasa berusaha menjadi bukti, sedangkan orang gagal senantiasa
menunggu bukti
Orang sukses senantiasa optimis dengan melihat peluang dalam masalah sedangkan orang
gagal senantiasa melihat masalah dalam setiap peluang
Orang sukses senantiasa berkata sulit tapi bias sedangkan orang gagal senantiasa berkata
bias tapi sulit
Orang sukses berkeyakinan lebih baik mencoba lalu gagal dari pada tidak pernah gagal
karena tiak pernah mencoba.
Orang sukses tahu apa yang dia tahu dan tahu apa yang tidak tahu sehingga dapat belajar
untuk menjadi tahu. Sedangkan orang gagal tidak tahu apa yang dia tahu sehingga selalu
lupa bahwa dia sebenarnya pernah tahu dan tidak tahu apa yang dia tidak ketahui sehingga
tidak mampu memperbaiki diri karena merasa tahu apa yang sebenarnya dia tidak ketahui.
Orang sukses senantisa bangun kembali ketika gagal dan mencoba kembali dengan cara
yang lebih cerdas, sedangkan orang gagal senantisa menyerah setiap kali jatuh dan mencari
pihak lain sebagai kambing hitam kegagalannya tanpa melakukan evaluasi diri.
Karakter pemenang dan pecundang ternyata dibentuk oleh pola pikir (Mindset) , semua
diawali dari bagaimana Anda berpikir yang kemudian bagaimana Anda berkata lalu
bagaimana Anda berperilaku.
CHANGE YOUR BELIEFS AND YOU CHANGE YOUR DESTINY - STERLING W.

SILL
Sebelum Anda masuk pada pembentukan pola pikir (Mindset) mari Anda pahami dulu apa itu
mindset. Mindset adalah kepercayaan - kepercayaan yang memengaruhi sikap seseorang
yang berikutnya menentukan perilaku dan pandangan, sikap serta masa depan seseorang.
Dengan demikian kalau Anda mau merubah mindset maka Anda harus merubah belief atau
kumpulan kepercayaan Anda.
Menurut filosofi Transformational Thinking, manusia terdiri atas tiga system yaitu sistem
perilaku (Behaviour system), Sistem Berpikir (Thinking System) dan Sistem Kepercayaan
(Belief System).
Sistem perilaku (Behaviour system) adalah cara Anda berinteraksi dengan dunia luar, juga
interaksi dengan realitas. Sehingga perilaku akan memengaruhi pengalaman, dan pengalaman
akan memengaruhi system berpikir.
Sistem Berpikir (Thinking System) berlaku sebagai filterdua arah yang menerjemahkan
berbagai kejadian atau pengalaman yang Anda alami menjadi suatu kepercayaan, yang
selanjutnya kepercayaan akan mempebgaruhi tindakan Anda sehingga menciptakan realitas
Anda.
Sistem Kepercayaan (Belief System) inti segala sesutau yang Anda yakini sebagai realitas,
kebenaran, nilai hidup, dan yang Anda tahu tentang dunia ini.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan sesorang sulit berubah
1. Merasa tidak punya masalah
2. Mau berubah tapi tidak tahu caranya
3. Tidak mau berubah walau tahu caranya
4. Takut perubahan akan membawa dampak negative
5. Tidak mau merubah bilief yang kurang tepat atau salah.
Bagaimana belief bisa terbentuk dari salah satu cara dbawah ini.
Sebelumnya Anda perlu mengenal teori pikiran. Seperti Anda tahu Anda punya dua macam
pikiran, yaitu pikiran sadar dan tidak sadar.
Pikiran sadar memiliki empat fungsi spesifik yaitu:
1. Mengidentifikasi informasi yang masuk (diterima lewat panca indra (penglihatan,
pendengaran, penciuman, pengecap, sentuhan)
2. Membandingkan (informasi yang masuk dibandingkan dengan database (referensi,
pengalaman, dan segala informasi yang ada di pikiran bawah sadar)
3. Menganalisis
4. Memutuskan
Pikiran Bawah Sadar memilki fungsi/ menyimpan hal-hal sebagai berikut:
1. Kebiasaan baik, buruk maupun reflek.
2. Emosi (BagaimanaAnda mengenai keadaan, hal-hal tertentu atau terhadap orang lain.
3. Memori nJangka panjang
4. Kepribadian
5. Intuisi ( Perasaan mengetahui sesuatu secara instingtif)
6. Kreatifitas
7. Persepsi (melihat dunia berdasar sudut pandang Anda)
8. Belief (sesuatu yang Anda yakini sebagai hal yang benar.
Ada 5 filter cara untuk masuk ke pikiran bawah sadar sehingga terbentuklah pola pikir

Yaitu :
1. REPETISI
Suatu informasi yang diulang-ulang capat atau lambat bila Anda tidak hati-hati dan sadar
akan Anda temui sebagi kebenaran. Repetisi dapat menembus filter mental yang ada
dipikiran sadar yang berikutnya masuk pada pikiran bawah sadar. Dalam berbagai seminar
Anda diajarkan untuk mengucapkan afirmasi yang dibaca berulang-ulang pagi, siang dan
malam dengan harapan afirmasi masuk kedalam pikiran bawah sadar.
Contoh afirmasi Saya adalah orang beruntung dan akan bertemu dengan orang yang
membawa keberuntungan. Dan apapun yang terjadi hari ini adalah tanda-tanda
keberuntunganku.
2. IDENTIFIKASI KELOMPOK ATAU KELUARGA
Hal-hal yang dipercayai keluarga atau kelompok Anda lambat laun akan masuk kedalam diri
Anda dan berikutnya Anda adopsi sebagai belief Anda. Contoh sederhana tentang mitos
hantu, hari baik, hari sial, nomor sial dan sebagainya.
3. IDE YANG DISAMPAIKAN FIGUR YANG DIPANDANG MEMILIKI OTORITAS
Hati-hati terhadap figure otoritas, seperti bintang film, dokter, pembicara publik atau siapa
saja yang dipandang pakar. Apa yang disampaikan mereka cenderung masuk ke pikiran
bawah sadar dan diterima sebagai kebenaran. Anda cenderung mudah dipengaruhi orang
yang memiliki otoritas lebih tinggi dari Anda. Hati hati dengan pengaruh negatifnya.
4. EMOSI YANG INTENS
Sebuah pengalaman yang dialami dengan emosi yang intens akan sangat mudah menjadi
belief yang kuat.
Contoh seorang anak yang senantisa melihat ayah dan ibunya sering ribut dan bertengkar soal
uang , akan percaya uang sebagai sumber keributan keluarga, ,maka anak tersebut tumbuh
dengan belief yang menghambat dirinya dibidang financial.
5. KONDISI ALFA (HIPNOSIS)
Kondisi ketika seseorang dalam gelombang otak alfa. Apa yang masuk dalam otak bawah
sadar melalui sugesti akan diterima sepenuhnya sebagai suatu kebenaran. Dan anak usia
balita masih berada dalam gelombang alfa tersebut. Hati-hati.

MERUBAH POLA AKSI DENGAN MEMAHAMI MAKNA PUAS DAN BAHAGIA


Meraih Jiwa yang sejahtera dan Bahagia.
Keadaan bahagia sering kali diasosiasikan dengan puas. Kendati kedua hal itu memiliki
ukuran yang sangat berbeda. Tak jarang orang menyatakan dirinya berbahagia pada saat ia
merasa puas telah memperoleh apa yang diinginkannya. Bahagia yang dimaknai sebagai
kepuasan memang bersifat relatif. Puas bagi seseorang belum tentu dapat diukurkan bagi
orang lain. Ada yang sudah puas memiliki sepuluh keping, tapi yang lain belum.
Sebaliknya, bahagia yang sejati justru dapat diterima oleh semua orang. Indikasi kunci dari
perasaan bahagia adalah kesejahteraan psikis (psychological well-being).
Kebahagiaan seseorang mempengaruhi sekelilingnya secara positif karena orang yang

bahagia memancarkan energi positif. Sedangkan puas tidak mempunyai makna sedalam itu.
Sebab perasaan puas lekas surut, kemudian muncul kembali tuntutan pemuasan terhadap rasa
tidak puas yang lain. Begitu seterusnya, lingkaran puas-tidak puas itu berputar. Puas berarti
terpenuhinya kebutuhan pada level tertentu, padahal kebutuhan manusia terus meningkat,
sehingga puas tidak pernah benar-benar tercapai. Puas berorientasi pada hasil, sedangkan
bahagia adalah proses mengisi hidup secara bermakna. Bahagia mengandung makna
kenikmatan tertinggi, dibandingkan dengan puas yang cenderung berupa kenikmatan
temporer dan fluktuatif. Ambil contoh perilaku makan. Hal biasa yang dilakukan orang
terkait kebutuhan primer. Ketika merasa lapar, orang segera menyantap makanan yang
tersedia dengan lahap, lalu merasa kenyang. Nikmat dan nyaman sesaat terlepas dari lapar
merupakan satu bentuk
kepuasan.
Berbeda ketika pertama-tama orang mensyukuri makanan yang terhidang di hadapannya.
Selanjutnya ia mulai mengunyah perlahan-lahan, sembari merasakan sensasi dari setiap rasa
yang menyentuh rongga mulut, lidah, tenggorokan, bahkan seolah-olah merasakan perjalanan
makanan di ruang lambung. Kenikmatan menyentuh seluruh indra hingga ke perasaan,
sehingga setiap kali memperoleh makanan, orang ingin mengulang sensasi tersebut. Cara ini
mengubah makna makan lebih dari sekadar mengisi perut dan merasa kenyang.
Nikmatnya tidak terletak pada variasi menu makanan, rasa atau banyaknya makanan yang
tersedia. Namun lebih pada saat berlangsungnya proses makan itu sendiri. Cara menyantap
dan menikmati sensasi di seluruh raga dan rasa, menghadirkan perasaan puncak yang tak
tertandingi. Bahkan, oleh harga makanan maupun rasa kenyang. Demikianlah kira-kira
keadaan ini beranalogi dengan bahagia. Kebahagiaan dapat mempengaruhi lingkungan.
Suatu kenyataan yang hampir diterima oleh banyak orang bahwa seseorang/sesuatu (bukan
diri Anda) yang menyebabkan hidup ini bahagia atau sedih, kaya atau miskin, berhasil atau
gagal. Namun kebenaran yang pasti adalah Andalah yang sebenarnya menentukan kualitas
hidup Anda. Banyak orang terjebak dengan apa yang digambarkan oleh akronim berikut:
B.E.D.
B mewakili Blame (sifat menyalahkan keadaan/orang lain) yang menyebabkan seseorang
melemparkan tanggung jawab kegagalan mereka kepada orang lain. Sifat yang satu ini adalah
sifat yang sama sekali tidak membentuk sikap positif dalam diri seseoang dan orang yang
satu ini melarikan diri dari kenyataan yang sebenarnya bahwa dialah yang harus
dipersalahkan atau dihargai untuk kegagalan atau kesuksesannya.
E merepresentasikan Excuse (alasan-alasan yang menguatkan mengapa seseorang gagal),
tepat sekali apa yang dikatakan oleh George Washington Carver bahwa 99% kegagalan
berasal dari orang-orang yang memiliki kebiasaan mencari alasan-alasan.
D mengartikannya sebagai Denial (penyangkalan diri), pada level ini seseorang sudah
menolak perubahan dan menerima kenyataan bahwa memang inilah kondisi yang harus
diterima. Proses penyangkalan ini bejalan selama bertahun-tahun, dimulai dengan
menyalahkan orang lain / keadaan kemudian mencari beribu-ribu alasan untuk menetapkan
bahwa bukan dialah yang bertanggung atas semua yang terjadi dalam hidup ini dan jika
penyangkalan ini terus berlangsung, hal ini akan menuju kepada kegagalan yang final.

Start with your Attitude


Throw Your Excuses!
Anda harus berhenti mencari-cari alasan atas kegagalan Anda. Saya yakin semua orang
mempunyai alasan-alasan yang berbeda mengapa mereka gagal. Jika Anda mendengarnya,
alasan itu kedengarannya begitu masuk akal. Ada yang berkata, ini semua karena kesalahan
orang tua saya karena tidak memberikan pendidikan yang cukup, ada lagi yang berkata, ini
adalah kesalahan orang tua saya karena terlalu memanjakan saya akibatnya saya tidak
berhasil; ini adalah kesalahan boss saya, karena tidak menempatkan saya di posisi yang tepat,
ini kesalahan pelanggan saya, karena terlalu menekan komisi saya sehingga saya tidak dapat
memberikan servis yang terbaik, dan juga karena pelanggan saya yang menetapkan harga jual
rumah yang terlalu tinggi, sehingga saya tidak mampu menjualnya. Apakah Anda pernah
mendengar keluhan klasik seperti di atas? Semuanya kedengarannya sangat masuk akal,
namun dengan menerima kenyataan-kenyataan ini, Anda tidak akan mendapatkan hasil yang
baik. Begitu banyak orang ingin agar dunia ini berubah terlebih dahulu sebelum ia berubah.
Seperti banyak orang berkata bahwa ia akan berhenti korupsi jika negara ini berhenti korupsi;
bagaimana hal ini bisa terjadi dengan rakyat yang mempunyai mental seperti ini.
E+R=O
Dr. Robert Resnick seorang pakar psikoterapi di Los Angeles mengungkapkan suatu teori
yang sederhana namun sangat penting untuk menjelaskan arti dari 100% success mindset. Ia
mengatakan E (Event) + R (Response) = O (Outcome). Formula sederhana ini menjelaskan
bahwa setiap hasil dari pengalaman hidup ini (baik gagal maupun sukses, kaya ataupun
miskin) adalah hasil dari bagaimana Anda merespon terhadap kejadian-kejadian dalam hidup
Anda. Jika Anda tidak menyukai hasil yang Anda dapatkan sekarang, ada dua pilihan yang
dapat Anda ambil:
Anda dapat menyalahkan event-nya yang mengakibatkan hasil yang tidak Anda inginkan.
Dengan kata lain, Anda akan menyalahkan situasi ekonomi yang jelek, kenaikan harga BBM,
kurangnya pendidikan Anda, system yang tidak baik dan masih banyak lagi yang dapat Anda
salahkan karena event inilah yang menyebabkan kegagalan Anda. Dengan berpikir seperti ini,
Anda tidak sepenuhnya salah, memang inilah kenyataan hidup ini, dan dunia ini tidak
sempurna. Namun dengan memiliki sikap yang seperti ini, akankah Anda akan mengambil
tindakan untuk berubah ? Akankah event tersebut dapat berubah? Menurut Anda, apakah
lebih mudah merubah event atau merubah response Anda ? Event adalah kejadian yang
terjadi dan seringkali tidak dapat diubah. Yang menentukan keberhasilan seseorang bukan
event-nya tetapi response terhadap event tersebut.
Anda dapat mengubah response terhadap event-nya sampai Anda mendapatkan hasil yang
Anda inginkan. Inilah sikap yang dianut oleh seorang juara sejati.
Dalam persamaan matematis yang sederhana di atas, jika pengaruh E (Event) > R (Response)
yang Anda ambil, Outcome-nya (O) akan lebih depengaruhi oleh Event (E). Namun, jika
pengaruh E (Event) < R (Response), Outcome-nya (O) akan lebih dipengaruhi oleh Response
Anda. Kesimpulannya Response Andalah yang mempengaruhi hasil akhir dari kehidupan
Anda. Karena akan lebih mudah dan masuk akal untuk mengubah Response Anda
dibandingkan Event yang terjadi. Jika Anda tidak suka dengan hasil yang Anda peroleh,
ubahlah Response Anda!

Progress... Progress...
Seorang juara sangat menyadari bahwa ia tidak boleh terlena dengan kesuksesan yang
sementara. Jawablah pertanyaan saya, berapa kali dalam seumur hidup Anda menggosok gigi
Anda? Saya yakin, puluhan ribu kali. Apa yang terjadi jika Anda berpikir, karena telah
melakukannya setiap hari, Anda ingin berhenti melakukannya selama satu bulan ke depan?
Saya yakin Anda mengerti maksud saya. Hal yang sama berlaku untuk motivasi diri; Anda
tidak bisa hanya mengikuti beberapa seminar atau mendengarkan beberapa kaset motivasi
dan tidak merasa butuh akan motivasi. Banyak orang dapat memulai sesuatu hal, namun
begitu mudah berhenti ketika masalah datang. Sebelum Anda mengubah Action itu menjadi
Habit (kebiasaan), sukses Anda tidak akan lama. Inilah rahasia yang paling utama dan jitu
jika Anda ingin meraih sukses yang berkesinambungan.
Summary
Untuk mencapai kesuksesan dibutuhkan waktu, usaha, kesabaran dan daya tahan yang tinggi.
Ingatlah bahwa dalam mengejar kesuksesan, Anda akan bertemu dengan rintangan, tantangan
dan tembok yang tebal. Pada suatu saat Anda akan merasa bahwa Anda tidak mampu lagi
untuk berkembang dan disaat inilah yang membedakan seorang juara dari rata-rata.
Kebanyakan orang berhenti mencoba dan mengubur mimpi mereka ketika mereka merasa
menghadapi tembok yang tebal, namun juara sejati menemukan bahwa dengan sikap yang
pantang menyerah mereka dapat bertumbuh terus pada level yang tidak pernah terbayangkan.
Jika Anda mengaplikasikan konsep-konsep sederhana yang dipaparkan di atas, Anda telah
berjalan dalam arah yang benar dalam meraih kesuksesan Anda. Success will be Yours!
( sebagian tulisan disarikan dari tulisan Dharmadi Dharmawangsa Fight Like Tiger Win Like
a Champion)
BAYAR HARGA KESUKSESAN ANDA
Segala sesuatu yang Anda kejar selalu menuntut bayaran. Hal yang paling umum yang
diperlukan saat mengejar cita-cita ialah mengganggu zona nyaman. Zona nyaman Anda akan
terusik atau bahkan harus Anda tinggalkan terlebih dahulu. Saat Anda ingin sukses di karir
Anda, Anda harus meninggalkan zona nyaman Anda untuk bekerja dengan santai. Anda harus
mau berkorban memberikan lebih dari yang diminta oleh bos atau atasan Anda. Anda harus
meninggalkan ngobrol yang banyak disela kerja Anda untuk memanfaatkan waktu seoptimal
mungkin. Mungkin Anda perlu pulang kerja sedikit terlambat dari jadwal yang telah
ditentukan. Jika Anda menginginkan sesuatu tanpa suatu kerja keras, tanpa suatu
pengorbanan, tanpa melalui kesulitan, tanpa melalui pengambilan resiko, dan sebagainya, itu
seperti mimpi disiang bolong yang tidak ada artinya. Pengejaran selalu diiringai keringat
yang membasahi tubuh Anda. Hal inilah yang sering menyebabkan orang enggan meraih
prestasi tinggi. Bukan prestasi tinggi yang dia enggani, tetapi mereka enggan untuk
meninggalkan zona nyaman mereka. Banyak yang sering berdalih kalau mereka sudah puas
dengan kehidupan mereka. Yah, mungkin saja banyak yang sudah puas dengan kehidupan diri
sendiri, namun mereka melupakan bahwa yang perlu diperjuangkan bukan hanya kehidupan
diri mereka sendiri saja. Sukses adalah hak saya hak Anda dan Hak Anda semua
Aris Ahmad Jaya

Master Sugesti Indonesia PT ABCO Sugesti Motivatindo


Trainer Nasional Sugesti Power Indonesia Hp 0818101446

Anda mungkin juga menyukai