PEDOMAN
PENILAIAN HASIL BELAJAR
DI SEKOLAH DASAR
KATA PENGANTAR
Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan menyatakan bahwa salah satu standar nasional pendidikan adalah standar
penilaian pendidikan. Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan standar
dalam pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, pengelolaan, sarana dan
prasarana dalam rangka menjamin mutu pendidikan. Mengacu pada Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah bahwa
masing-masing tingkat satuan pendidikan perlu menetapkan dan mengembangkan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Penilaian merupakan bagian penting dari perangkat kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP). Penilaian dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat
pencapaian kompetensi. Penilaian juga digunakan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan dalam proses pembelajaran, fungsi lain penilaian adalah diagnosis dan
perbaikan proses pembelajaran. Oleh sebab itu di samping kurikulum yang baik dan
proses pembelajaran yang bermakna diperlukan adanya sistem penilaian yang baik,
terencana dan berkesinambungan pada setiap satuan pendidikan.
Pedoman penilaian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan
dan pelaksanaan penilaian di sekolah dasar, serta dikembangkan sesuai dengan kondisi
sekolah.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .
i
DAFTAR ISI ........ ii
BAB III
BAB I
PENDAHULUAN ..
A. Latar Belakang ....................................
B. Tujuan dan Fungsi Penyusunan Pedoman Penilaian .......................
C. Dasar Penyusunan Pedoman Penilaian ...........
1
1
3
3
BAB II
A. Pengertian ...............
5
5
5
5
5
6
6
6
6
6
6
6
7
7
8
8
8
9
9
9
10
10
11
13
13
14
ii
BAB IV
BAB V
a. Pengamatan/observasi ...
b. Penugasan .............................................................................
c. Produk
d. Portofolio ...
14
19
20
22
25
25
26
26
29
30
30
36
39
40
PENUTUP ..
41
iii
Buku ini merupakan satu kesatuan dengan buku lain, sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Peraturan Mendiknas No. 22, 23, 24 Tahun 2006 dan No. 6 Tahun 2007
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas I
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas II
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas III
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas IV
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas V
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas VI
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian merupakan komponen penting
dalam
program
pembelajaran
disamping
komponen-komponen
yang
lain.
Komponen tersebut saling terkait antara satu dengan yang lain. Kurikulum berisi
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta
didik secara berkesinambungan. Dengan demikian, pada hakikatnya penilaian
terhadap pembelajaran peserta didik dimulai dan dititikberatkan pada penilaian hasil
belajar oleh pendidik di kelas. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005
pasal 63 ayat (1) Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
terdiri atas: a) penilaian hasil belajar oleh pendidik; b) penilaian hasil belajar oleh
satuan pendidikan; dan c) penilaian hasil belajar oleh Pemerintah. Selanjutnya
dalam pasal 64 ayat (1) dijelaskan bahwa, penilaian hasil belajar oleh pendidik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63
Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk (a) menilai pencapaian
kompetensi peserta didik; (b) bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar; dan
(c) memperbaiki proses pembelajaran.
Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui:
a.
b.
Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
diukur melalui ulangan, penugasan, dan atau bentuk lain yang sesuai dengan
karakteristik materi yang dinilai.
Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui
pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan
afeksi dan ekspresi psikomotorik peserta didik.
Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan
dilakukan melalui:
a.
b.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik tidak dapat dipisahkan dari Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang diajarkan serta metode pembelajaran yang
digunakan. Oleh sebab itu sebelum penilaian dilaksanakan diperlukan kecermatan
dalam analisis kompetensi dasar, pemilihan materi, penyusunan indikator yang
representatif menjabarkan secara utuh tuntutan standar isi, sampai dengan pemilihan
dan penyusunan alat penilaian. Agar guru-guru di lapangan mempunyai gambaran
yang jelas maka disusunlah Pedoman Penilaian untuk Sekolah Dasar.
penilaian
penyelenggaraan,
yang
pemeriksaan
meliputi
hasil
perencanaan,
penilaian,
penyiapan
pengolahan,
bahan,
analisis,
dan
BAB II
PENGERTIAN, TUJUAN DAN PRINSIP
PENILAIAN HASIL BELAJAR
A.
Pengertian
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Berdasarkan pada PP.
Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa penilaian
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
a.
b.
c.
B.
2)
3)
b. Tujuan Khusus :
1) mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa;
2) mendiagnosis kesulitan belajar;
3) memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar;
4) penentuan kenaikan kelas;
5) memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan memahami diri dan
merangsang untuk melakukan usaha perbaikan.
2. Fungsi Penilaian Hasil Belajar
Fungsi penilaian hasil belajar sebagai berikut.
a. Bahan pertimbangan dalam menentukan kenaikan kelas.
b. Umpan balik dalam perbaikan proses belajar mengajar.
c. Meningkatkan motivasi belajar siswa.
d. Evaluasi diri terhadap kinerja siswa.
C.
Valid/sahih
Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukur pencapaian kompetensi
yang ditetapkan dalam standar isi (standar kompetensi dan kompetensi dasar)
dan standar kompetensi lulusan. Penilaian valid berarti menilai apa yang
seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur
kompetensi.
2.
Objektif
Penilaian hasil belajar peserta didik hendaknya tidak dipengaruhi oleh
subyektivitas penilai, perbedaan latar belakang agama, sosial-ekonomi,
budaya, bahasa, gender, dan hubungan emosional.
3. Transparan/terbuka
Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifat terbuka artinya prosedur
penilaian, kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan terhadap hasil
belajar peserta didik dapat diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan.
4.
Adil
Penilaian hasil belajar tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
5.
Terpadu
Penilaian hasil belajar oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
kompetensi
Sistematis
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku.
8.
Akuntabel
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapat dipertanggungjawabkan, baik dari
segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
9.
Beracuan kriteria
Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.
BAB III
JENIS DAN TEKNIK
PENILAIAN HASIL BELAJAR
A. Jenis Penilaian Hasil belajar
Penilaian hasil belajar dapat diklasifikasi berdasarkan cakupan kompetensi yang
diukur dan sasaran pelaksanaannya.
1. Jenis Penilaian Berdasarkan Cakupan Kompetensi yang Diukur
Sebagaimana dijelaskan dalam PP. Nomor 19 tahun 2005 bahwa penilaian hasil
belajar oleh pendidik terdiri atas ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.
a. Ulangan Harian
Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik secara
periodik
untuk
menilai/mengukur
pencapaian
kompetensi
setelah
produk.
dalam bentuk portofolio. Ulangan harian ini juga berfungsi sebagai diagnosis
terhadap kesulitan belajar siswa.
lisan, praktik/perbuatan,
Penilaian individual
Penilaian individual adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi atau hasil belajar secara perorangan. Penilaian
individual perlu memperhatikan nilai universal seperti: disiplin, jujur, tekun,
cermat, teliti, tanggungjawab, rendah hati, sportif, etos kerja, toleran,
sederhana, bebas, antusias, kreatif, inisiatif, tanggap dan peduli dan lain-lain.
b.
Penilaian kelompok
Penilaian kelompok adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi atau hasil belajar secara kelompok. Penilaian
kelompok
perlu memperhatikan
nilai
universal seperti:
kerjasama,
menghargai pendapat orang lain, kedamaian, cinta dan kasih sayang, toleran,
dan lain-lain.
B. Teknik Penilaian
Penilaian hasil belajar dapat menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai dengan
kompetensi dasar yang harus dikuasai. Ditinjau dari tekniknya, penilaian dibagi
menjadi dua yaitu tes dan non tes.
1.
Teknik Tes
Teknik tes merupakan teknik yang digunakan melaksanakan tes berupa
pertanyaan yang harus dijawab, pertanyaan yang harus ditanggapi atau tugas
yang harus dilaksanakan oleh orang yang di tes. Dalam hal tes hasil belajar yang
10
harian atau ulangan tengah dan akhir semester atau ulangan kenaikan kelas. Tes
tertulis dapat berbentuk pilihan ganda, menjodohkan, benar-salah, isian singkat,
atau uraian (essay).
Contoh-contoh tes tertulis sebagai berikut.
1)
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang
benar!
Air didinginkan sampai di bawah 0 Celcius akan .
2)
a.
mengembun
b.
mendidih
c.
membeku
d.
menguap
Pilihan ganda (Pendidikan Kewarganegaraan kelas IV/2)
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang
benar!
Pemeriksa Keuangan Negara dilakukan oleh lembaga .
a. Dewan Perwakilan Rakyat
11
No Pernyataan
1. Cara beladiri kerbau
2.
Jawaban
Pilihan Jawaban
a.
mengeluarkan
bau
b.
menanduk
c.
merubah warna
kulit
3.
4)
d. memutuskan ekor
12
b. Tes Lisan
Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yang pertanyaan dan jawabannya
atau pernyataannya atau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisan dan
spontan. Tes jenis ini memerlukan daftar pertanyaan dan pedoman pensekoran.
c. Tes Praktik/Perbuatan
Tes praktik/perbuatan adalah teknik
Nama
Rentang nilai
:..........................................
Aspek yang dinilai
Pelafalan dan
Penghayatan
pengintonasian
3
4
0 40
0 40
13
Penampilan
5
0 - 20
Jumlah
skor
Ratarata skor
Keterangan :
Kolom 1, Nomor
Kolom 2, Nama
= Nama siswa
Kolom 3, Penghayatan
Kolom 5, Penampilan
2. Teknik Nontes
Teknik nontes merupakan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran
terutama mengenai karakteristik, sikap, atau kepribadian. Selama ini teknik
nontes kurang digunakan dibandingkan teknis tes. Dalam proses pembelajaran
pada umumnya kegiatan
ketelitian;
14
kecepatan kerja;
kerjasama;
kejujuran.
kesantunan berbahasa;
kecermatan berbahasa.
kedisiplinan;
tanggung jawab;
kerjasama;
inisiatif;
toleransi;
15
Pernyataan
Skala
3
Rumah
sebaiknya
dirawat
kebersihannya setiap hari
Kebersihan rumah menjadi tanggung
jawab semua anggota keluarga
Ruang kelas perlu dijaga kebersihannya
setiap hari
Kebersihan ruang kelas menjadi
tanggung jawab setiap anggota kelas
Setiap siswa sebaiknya melaksanakan
tugas piket dengan penuh rasa
tanggung jawab
Anak yang lalai melaksanakan tugas
piket harus menggantinya pada waktu
lain
Ketua kelas tidak perlu melaksanakan
tugas piket karena sudah bertugas
mengatur kegiatan kelas
Keterangan :
1. sangat tidak setuju
2. tidak setuju
3. kurang setuju
4. setuju
5. sangat setuju
Angket (kuesioner)
Angket adalah alat penilaian hasil belajar yang berupa daftar pertanyaan tertulis
untuk menjaring informasi tentang sesuatu, misalnya tentang latar belakang keluarga
siswa, kesehatan siswa, tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran, media, dan
lain-lain.
16
Contoh angket
Nama
: ..
Kelas
: ..
17
Indikator
Nama siswa
: .................................
Jenis kelamin
: ..................................
Kelas
: ..................................
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya /Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
Ya/Tidak
18
b. Penugasan
Penilaian dengan penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut
peserta didik melakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas.
Penilaian dengan penugasan dapat diberikan dalam bentuk individual atau
kelompok. Penilaian dengan penugasan dapat berupa tugas atau proyek.
Tugas
Tugas adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa secara terstruktur di luar
kegiatan kelas, misalnya tugas membuat ringkasan cerita, menulis puisi, menulis
cerita, mengamati suatu obyek, dan lain-lain. Hasil pelaksanaan tugas ini bisa
berupa hasil karya, seperti: karya puisi, cerita; bisa pula berupa laporan, seperti:
laporan pengamatan.
Pelaksanaan pemberian tugas perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1)
Banyaknya
tugas
setiap
mata
pelajaran
diusahakan
agar
tidak
hasil
pembelajarannya
dan
memperkaya
wawasan
Proyek
Proyek adalah suatu tugas yang melibatkan kegiatan perancangan, pelaksanaan,
dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.
Contoh proyek antara lain: melakukan pengamatan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, percobaan foto sintesis tumbuhan dan perkembangan
tanaman, mengukur tinggi pohon dan lebar sungai menggunakan klinometer.
19
2. Tahap Produksi
3. Tahap Pelaporan
No.
1.
Nama
Mirna Sari Dewi
Persiapan
0 20
Pelaksanaan
0 40
Pelaporan
0 40
Nilai Akhir
18
35
37
80
c. Produk
Penilaian produk adalah suatu penilaian terhadap keterampilan menghasilkan
suatu produk dalam waktu tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
baik dari segi proses maupun hasil akhir.
Tahap-tahap penilaian produk
1) Tahap Persiapan, meliputi: penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam
hal merencanakan, menggali dan mengembangkan gagasan serta mendesain
produk
2) Tahap Pembuatan, meliputi: penilaian terhadap kemampuan peserta didik
dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik
3) Tahap Hasil, meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik membuat
produk sesuai kegunaan dan kriteria yang telah ditentukan
20
Indikator
Tugas
(1)
Tahap Persiapan
a.
b.
(2)
Tahap pembuatan
a.
Masing-masing
anggota
kelompok
mengerjakan
tugasnya
b.
c.
(3)
Tahap pemajangan
a.
b.
Menjawab
pertanyaan-pertanyaan
tentang
proses
produksi
c.
No.
Persiapan
0 20
Produksi
0 - 50
Pemajangan
0 30
Nilai
Akhir
1.
Kelompok I
15
45
30
90
2.
Kelompok II
20
50
30
100
21
d. Portofolio
1) Pengertian
Portofolio merupakan kumpulan karya siswa yang tersusun secara sistematis
dan terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran. Portofolio
digunakan oleh pendidik dan siswa untuk memantau perkembangan
pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa dalam mata pelajaran tertentu.
Portofolio menggambarkan perkembangan prestasi, kelebihan dan kekurangan
kinerja siswa, seperti kreasi kerja dan karya siswa lainnya.
2) Bagian-bagian Portofolio
Bentuk fisik dari portofolio adalah folder, bendel, atau map yang berisikan
dokumen. Agar portofolio siswa mudah dianalisis untuk kepentingan penilaian,
maka idealnya perlu diorganisir dalam beberapa bagian sebagai berikut.
a) Halaman Judul
Pada halaman depan map portofolio adalah judul atau cover portofolio berisi
nama siswa, kelas, dan sekolah.
b) Daftar isi dokumen
Pada halaman dalam dari judul berisi daftar isi dokumen yang berada dalam
map portofolio.
c) Dokumen Portofolio
Bendel dokumen portofolio berisi kumpulan semua dokumen siswa baik
hasil karya siswa, lembar kerja (worksheet), koleksi bacaan, koleksi lukisan,
maupun lembaran-lembaran informasi yang dipakai dalam kegiatan belajar
mengajar.
d) Pengelompokan Dokumen
Dokumen-dokumen dalam portofolio perlu dikelompokkan, misalnya
berdasarkan mata pelajaran, sehingga mudah untuk mendapatkannya bila
diperlukan. Agar kelompok dokumen mudah diorganisir, maka perlu diberi
pembatas, misalnya dengan kertas berwarna. Batasan tersebut sangat
berguna untuk memisahkan antara dokumen satu kelompok dengan
kelompok yang lain. Tidak semua berkas karya siswa didokumentasikan
tetapi hanya karya siswa yang terpilih saja. Penentuan karya siswa yang
terpilih merupakan kesepakatan antara pendidik dan siswa.
22
Siswa
Waktunya
kurang!
23
Orang Tua/Wali
Murid
Perlu banyak berlatih.
3) Penggunaan Portofolio
Perlu ditegaskan bahwa portofolio bukan menggantikan sistem penilaian yang
ada. Portofolio yang berisi dokumen-dokumen selama siswa belajar dalam kurun
waktu tertentu, dipilih kembali untuk dilampirkan dan dilaporkan kepada orang
tua bersama rapor.
Pada akhir suatu periode, misalnya semester, portofolio dianalisis dan hasil
analisis berupa catatan komentar guru tentang informasi proses dan hasil belajar
siswa selama periode tersebut.
24
BAB IV
PELAKSANAAN PENILAIAN
A. Penilaian oleh Pendidik
Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh pendidik bertujuan untuk memantau proses
dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan
pembelajaran
1. Waktu
Penilaian oleh pendidik dapat dilakuakan setiap akhir satu atau beberapa kompetensi
dasar atau setiap dua minggu sekali atau minimal 3 kali dalam satu semester. Penilaian
oleh pendidik boleh dilakukan dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.
2. Teknik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapat dilakukan dengan berbagai teknik sebagai
berikut:
a.
Tes
b.
Observasi
c.
Penugasan perorangan, pasangan, dan kelompok
Sebaiknya instrumen yang digunakan dalam teknik tes tersebut dibuat dan dianalisis
oleh guru.
3. Pengolahan Hasil Belajar
Contoh pengolahan hasil belajar yang diperoleh dari ulangan harian, sebagai
berikut:
1. Nilai ulangan harian diperoleh dari hasil tes lisan atau tertulis dan dari
pengamatan atau tes praktik/perbuatan.
2. Hasil Ulangan harian yang diperoleh dari tes lisan, tertulis, dan tes
praktik/perbuatan, setelah dikoreksi perlu diberi nilai (skor) 1-100 dengan diberi
catatan dan komentar.
3. Cara menghitung nilai tes tertulis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a.
b.
c.
d.
Uraian, setiap soal diberi skor sesuai bobot soal. (Pada contoh di bawah
ini, skor soal uraian ditetapkan 3)
Contoh hasil pekerjaan tes Ali dalam mata pelajaran IPS sebagai berikut.
25
No
1
2
3
4
Bentuk Soal
Pilihan Ganda
Menjodohkan
Isian
Uraian
Jumlah
Jumlah
Soal
10
5
10
5
skor
1
1
2
3
Skor
Maksimal
10
5
20
15
50
Skor
Perolehan
7
3
10
12
32
Keterangan
Jadi nilai ulangan untuk mata pelajaran IPS yang diperoleh Ali adalah:
32
x 100 64
50
5. Tindak Lanjut
26
Tindak lanjut diberikan sebagai suatu tindakan terhadap analisis hasil penilaian
Tindak lanjut yang diberikan antara lain melalui remedial, dan pengayaan. Contoh,
jika kriteria minimal ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata
pelajaran tertentu 75%, maka siswa yang pencapaian kompetensinya kurang dari
75%, perlu mendapatkan remedial untuk indikator-indikator yang belum dikuasai.
Sebaliknya bila seorang anak sudah mencapai kompetensi 75%, maka anak tersebut
perlu mendapatkan pengayaan.
Tindak lanjut remedial dan pengayaan dilakukan atas dasar analisis hasil evaluasi
perorangan. Pendidik juga perlu melakukan analisis pencapaian kompetensi kelas,
dan menemukan sebab-sebab yang mempengaruhi ketidaktercapaian ketuntasan
minimal yang telah ditetapkan. Misalnya, kurangnya jam belajar yang tersedia,
kurangnya sarana prasarana, suasana belajar yang kurang kondusif dan sebagainya
yang bisa ditindaklanjuti dengan kebijakan sekolah maupun pemerintah daerah.
6. Pelaporan
Laporan kemajuan hasil belajar siswa merupakan sarana komunikasi dan hubungan
kerjasama antara sekolah, siswa, dan orang tua. Proses pelaporan penilaian hasil
belajar siswa, merupakan suatu tahapan dari serangkaian suatu proses pendidikan di
sekolah yang harus dilewati. Pada pelaksanaannya, pelaporan harus memperhatikan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Konsisten dengan pelaksanaan penilaian di sekolah.
2. Memuat rincian hasil belajar siswa berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
dan dikaitkan dengan penilaiaan yang bermanfaat bagi pengembangan siswa.
3. Menjamin orang tua akan informasi permasalahan anaknya dalam belajar.
4. Mengandung berbagai cara atau strategi komunikasi.
5. Memberikan Informasi yang benar , jelas, dan akurat.
Secara garis besar tujuan pelaporan hasil belajar siswa untuk :
1. Memberikan informasi yang tepat, dan jelas tentang kemajuan hasil belajar
siswa dalam kurun waktu tertentu.
2. Memberikan umpan balik bagi siswa dalam mengetahui kelebihan dan
kekurangannya sehingga menimbulkan motivasi untuk hasil belajarnya.
27
7. Format Pelaporan
Agar peran serta masyarakat dalam dunia pendidikan semakin meningkat, bentuk
laporan kemajuan siswa harus disajikan secara sederhana, mudah dibaca, dipahami,
komunikatif, serta menampilkan profil atau tingkat kemajuan siswa. Dengan
demikian orang tua atau pihak yang berkepentingan (stakeholder) dengan mudah
mengidentifikasi kompetensi yang harus ditingkatkan.
Pelaporan Pencapaian Kemajuan Belajar
Laporan pencapaian kemajuan belajar secara menyeluruh, menggambarkan kualitas
pribadi siswa sebagai internalisasi dan kristalisasi belajar melalui sebagian kegiatan
baik intra maupun ektrakurikuler pada kurun waktu satu semester.
Berikut ini contoh format laporan pencapaian Hasil Belajar siswa untuk kelas
I VI.
28
Mata Pelajaran
KKM
Nilai Siswa
Huruf
Muatan Nasional
Pendidikan Agama
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Matematika
.
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Seni Budaya dan Keterampilan
Pendidikan Jasmani Olah Raga
dan Kesehatan
Muatan Lokal
Kepribadian
Nilai
Ketidakhadiran
1.
Sikap
Izin
2.
3.
Kerajinan
Kebersihan dan
Kerapian
Sakit
Tanpa Keterangan
Keterangan:
A = Baik Sekali ( 86-100)
B = Baik (71 85)
C = Cukup (56 70)
D = Kurang (41 55)
E = Sangat kurang ( < 40)
29
Hari
CATATAN
..........., ........................
Orang Tua/Wali
Kepala Sekolah
Guru Kelas
(...................................)
(...................................)
(...................................)
30
Mata Pelajaran
KKM
Nilai Siswa
Huruf
Muatan Nasional
Pendidikan Agama
Pendidikan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Matematika
.
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
Seni Budaya dan Keterampilan
Pendidikan Jasmani Olah Raga
dan Kesehatan
Muatan Lokal
Kepribadian
Nilai
Ketidakhadiran
1.
Sikap
Izin
2.
3.
Kerajinan
Kebersihan dan
Kerapian
Sakit
Tanpa Keterangan
Keterangan:
A = Baik Sekali ( 86-100)
B = Baik (71 85)
C = Cukup (56 70)
D = Kurang (41 55)
E = Sangat kurang ( < 40)
31
Hari
CATATAN
Keputusan berdasarkan hasil yang dicapai pada semester I dan II, maka ditetapkan:
Naik ke kelas : .........(......................)
Tinggal di kelas : ..........(.......................)
..........., ........................
Orang Tua/Wali
Kepala Sekolah
Guru Kelas
(...................................)
(...................................)
(...................................)
32
Pendidik juga dapat melakukan pembobotan pada jenis ulangan atau tugas tertentu.
Misalnya memberikan bobot 2 pada UAS, maka formulasi penilaian di atas menjadi:
Nilai rapor semester I =
Semester II:
Nilai rapor semester II diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis Ulangan Harian,
Ulangan Tengah Semester, Tugas dan Ulangan Kenaikan Kelas. Pada dasarnya
pendidik dalam menentukan nilai rapor dapat menggunakan berbagai formula.
Sebagai contoh penilaian rapor semester II menggunakan formula sebagai berikut.
Nilai rapor Semester II=
33
Pendidik juga dapat melakukan pembobotan pada jenis ulangan atau tugas tertentu.
Misalnya memberikan bobot 2 pada UKK, maka formulasi penilaian di atas
menjadi:
Nilai rapor semester II =
HT1: 80
HT2: 75
HT3: 70
TS: 70
UAS
AS: 65
Tugas
P1: 70
P2: 75
P3: 60
75
Praktik/
perbuatan
Lisan
HL1: 60
HL2: 60
HL3: TL: 60
AL: -
68
60
HP1: 65
HP2: HP3: TP: 60
AP: 70
65
Rata-rata
67
63
68
68
Nilai Rapor
Nilai rapor Semester I =
34
Keterangan:
HT
: Nilai ulangan harian dalam bentuk tes tulis
HL
: Nilai ulangan harian dalam bentuk tes lisan
HP
: Nilai ulangan harian dalam bentuk tes praktik/perbuatan.
TS
: Nilai ulangan tengah semester (UTS) dalam bentuk tes tulis
TL
: Nilai ulangan tengah semester (UTS) dalam bentuk tes lisan
TP
: Nilai ulangan tengah semester (UTS) dalam bentuk tes praktik/perbuatan.
AS
: Nilai ulangan akhir semester (UAS) dalam bentuk tes tulis
AL
: Nilai ulangan akhir semester (UAS) dalam bentuk tes lisan
AP
: Nilai ulangan akhir semester (UAS) dalam bentuk tes praktik/perbuatan.
P
: Nilai tugas (dapat diperoleh dari nilai penugasan, pengamatan atau produk)
Pengolahan nilai Rapor
Semester II
bentuk
Tulis
Jenis
Ulangan
harian
UTS
HT1: 80
HT2: 60
HT3: 75
TS: 70
UKK
AS: 75
Tugas
P1: 70
P2: 75
P3: 65
Praktik/
perbuatan
Lisan
72
HL1: 80
HL2: 70
HL3: TL: 75
AL: 70
75
HP1: 65
HP2: HP3: TP: 60
65
AP: 75
70
Rata-rata
71
68
73
70
Nilai Rapor
Nilai rapor =
35
9. Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor,
pendidik, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui
kegiatan pelayanan konseling untuk pengembangan diri berkaitan dengan:
a. Kehidupan pribadi, membantu individu menilai kecakapan, minat, bakat, dan
karakteristik kepribadian sendiri untuk mengembangkan diri secara realitik.
b. Kehidupan sosial, membantu individu menilai dan mencari alternatif hubungan
sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya atau dengan lingkungan
sosial yang lebih luas.
c. Kegiatan belajar, membantu individu dalam kegiatan belajarnya dalam rangka
mengikuti jenjang dan jalur pendidikan tertentu dan/atau dalam rangka
menguasai sesuatu kecakapan dan keterampilan tertentu.
36
1. Waktu
Penentuan KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran melalui musyawarah antara guru,
kepala sekolah, dan stake holder lainnya. Begitupula penentuan kriteria kenaikan kelas
sebaiknya melalui musyawarah warga sekolah dan stake holder.
Pelaksanaan ujian sekolah dilaksanakan pada akhir tahun pelajaran.
2. Teknik
Teknik pelaksanaan ujian sekolah dapat diberikan dalam bentuk tertulis dan praktik
37
KOMPETENSI DASAR
KOMPLEK
-SITAS
Pendidik*)
Sarana
Prasarana**)
INTA
KE
(POTENSI
SIS-
KETUNTASAN
KD
(%)
WA)
1. Memahami
sejarah,
kenampakan
alam, dan
keragaman
suku bangsa di
lingkungan
kabupaten/
kota dan
provinsi
40 -100
40-100
40-100
40-100
80
70
70
60
38
70
SUMBER DAYA
PENDUKUNG
STANDAR
KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
KOMPLEK
-SITAS
Pendidik*)
INTA
KE
(PO-
Sarana
Prasarana**)
TENSI
SIS-
KETUNTASAN
KD
(%)
40 -100
40-100
40-100
40-100
1.2 Mendeskripsik
an kenampakan
alam di
lingkungan
kabupaten/kota
dan provinsi
serta
hubungannya
dengan
keragaman
sosial dan
budaya
70
70
70
60
66
1.3 Menunjukkan
jenis dan
persebaran
sumber daya
alam serta
pemanfaatannya untuk
kegiatan
ekonomi di
lingkungan
setempat
60
70
70
60
63
1.4 Menghargai
keragaman
suku bangsa
dan budaya
setempat
(kabupaten/kot
a, provinsi)
70
80
70
70
72
1.5 Menghargai
berbagai
peninggalan
sejarah di
lingkungan
setempat
(kabupaten/kot
a, provinsi) dan
menjaga
kelestariannya
70
80
70
70
72
39
STANDAR
KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
KOMPLEK
-SITAS
kota dan
provinsi
Jumlah
Pendidik*)
KE
(PO-
Sarana
Prasarana**)
TENSI
SIS-
KETUNTASAN
KD
(%)
40-100
40-100
40-100
60
80
70
60
67
2.1. Mengenal
pentingnya
koperasi dalam
meningkatkan
Mengenal
aktivitas
ekonomi yang
berkaitan
dengan sumber
daya alam dan
potensi lain di
daerahnya
80
80
70
70
75
2.2. Mengenal
pentingnya
koperasi dalam
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
80
80
70
70
75
2.3. Mengenal
perkembang an
teknologi
produksi,
komunikasi,
dan transportasi
serta
pengalaman
menggunakanny
70
70
70
70
70
2.4. Mengenal
permasalahan
sosial di
daerahnya
60
70
70
60
65
10 KD
695
695 : 10 = 69,5
Keterangan
*) Pendidik
INTA
40 -100
1.6 Meneladani
kepahlawanan
dan patriotisme
tokoh-tokoh di
lingkungannya
2. Mengenal
sumber daya
alam, kegiatan
ekonomi, dan
kemajuan
teknologi di
lingkungan
kabupaten/
SUMBER DAYA
PENDUKUNG
41
1. Waktu
Waktu pelaksanaan ujian nasional pada akhir tahun pelajaran dan diharapkan berentetan
dengan pelaksanaan ujian sekolah.
2. Teknik
Ujian nasional dilkukan dalam bentuk tertulis dan ujian praktiknya dilaksanakan oleh
sekolah.
42
BAB V
PENUTUP
Penilaian merupakan bagian penting dari sistem pembelajaran di sekolah. Penilaian
merupakan suatu alat ukur untuk mengumpulkan berbagai informasi secara
berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar mengajar yang telah
dilaksanakan.
Penilaian hasil belajar siswa yang dilakukan pendidik dapat dijadikan umpan balik
proses pembelajaran baik bagi pendidik untuk memperbaiki cara dan strategi mengajar
maupun bagi siswa untuk memperbaiki cara belajar.
Penilaian yang dilakukan oleh guru harus memperhatikan kompetensi yang diukur,
metode pembelajaran yang digunakan, sarana prasarana yang tersedia serta kemampuan
siswa. Selain itu teknik penilaian manapun yang digunakan guru perlu diinformasikan
secara terbuka baik kepada siswa maupun orang tua siswa.
Hasil analisis penilaian bahkan dapat pula digunakan sebagai masukan bagi peningkatan
mutu pendidikan secara umum oleh pengambil keputusan termasuk kepala sekolah,
dinas pendidikan dan komite sekolah. Sehingga dapat dilakukan perencanaan program
pembelajaran selanjutnya yang lebih baik.
43