Media dan
Konsentrasi
PCA 0,1 ml
25
PCA 1 ml
30
SAM 0,1 ml
30
SAM 1 ml
30
PCA 0,1 ml
10
PCA 1 ml
30
Gambar
SAM 0,1 ml
30
SAM 1 ml
30
PCA 0,1 ml
20
PCA 1 ml
30
SAM 0,1 ml
20
SAM 1 ml
30
PCA 0,1 ml
30
PCA 1 ml
30
SAM 0,1 ml
30
SAM 1 ml
30
PCA 0,1 ml
30
PCA 1 ml
30
SAM 0,1 ml
30
SAM 1 ml
30
PCA 0,1 ml
10
PCA 1 ml
20
SAM 1 ml
12
PCA 0,1 ml
10
PCA 1 ml
20
SAM 0,1 ml
30
SAM 1 ml
30
PCA 0,1 ml
25
PCA 1 ml
30
SAM 0,1 ml
20
SAM 1 ml
30
4.2 Pembahasan
Laporan ini akan membahas hasil praktikum pengujian sanitasi alat.
Peralatan makan yang higienis penting untuk mencegah pencemaran dan menjaga
keamanan makanan. Semua peralatan yang kontak dengan makan harus halus,
bebas dari bopeng, retak dan bersisik, tidak beracun, tidak berpengaruh terhadap
terhadap produk makanan dan mampu menahan gosokan berulang pada waktu
pencucian.
Peralatan harus dirancang dan dibuat untuk menjaga higiene dan mencegah
bahaya kimia dan memudahkan dalam pembersihannya. Untuk mencegah
kontaminasi kepada pada makanan, maka semua peralatan harus dibersihkan
secara rutin seperlunya dan dilakukan desinfeksi bila diperlukan. Menurut
Depkes RI (1988), seperti dikutip dalam skripsi Patoni (1995), alat makan harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Syarat bahan alat makan. Alat makan yang kontak langsung dengan makanan
tidak boleh terbuat dari bahan-bahan yang mengandung racun.
2. Syarat konstruksi alat makan. Alat makan harus utuh (tidak cacat) dan mudah
dibersihkan.
3. Syarat kebersihan. syarat kebersihan alat makan ada 2, yaitu :
a. Angka Escherichia coli harus negatif.
b. Jumlah kuman maksimum 100 koloni /cm2 permukaaan alat makan.
Media yang digunakan pada uji sanitasi alat pada praktikum kali ini adalah
Skim Milk Agar (SMA) dan Plate Count Agar (PCA). Media Skim Milk Agar
(SMA) terdiri dari PCA steril dan susu skim. Susu skim digunakan sebagai
sumber substrat. Susu skim merupakan susu yang mengandung protein tinggi 3.7
% dan lemak 0.1% ( Jay, 1991). Susu skim mengandung kasein sebagi protein
susu dimana akan dipecah oleh mikroorganisme proteolitik menjadi senyawa
nitrogen terlarut sehingga pada koloni dikelilingi area bening. Menunjukkan
mikroba tersebut mempunyai aktivitas proteolitik ( Fardiaz,1992). Media SMA
mempunyai komposisi 5 gram kasein, 2.5 gram ekstrak yeast, 1 gram Skim Milk
Agar, 1 gram glukosa, dan 10.5 gram agar (Sunardi, 1992 ).
Plate Count Agar (PCA) adalah medium pertumbuhan mikrobiologi umum
digunakan untuk meniall atau memantau total atau pertumbuhan bakteri yang
layak sampel. PCA bukan media yang selektif. Komposisi PCA dapat bervariasi,
tapi biasanya mengandung (w/v): 0,5% pepton, 0,25% ekstrak ragi, 0,1%
glukosa,
1,5%
agar-agar,
dan
PH
disesuaikan.
Plate
Count
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum uji sanitasi alat ini, dapat disimpulkan bahwa jumlah
mikroorganisme pada suatu alat yang terdapat di ruang dapur penyelenggaraan
makanan Poltekke Kemenkes Riau baik, karena jumlah koloni yang terdapat di
alat tidak melebihi ambang maksimum mikroba yaitu 100 koloni/cm2.
5.2 Saran
Diharapkan mahasiswa dapat tenang dan tertib dalam melakukan praktikum di
laboratorium agar setiap praktikum yang dilakukan dapat berjalan dengan baik.