Anda di halaman 1dari 10

LABORATORIUM PILOT PLAN

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2014/2015

MODUL

: PRAKTEK GELAS

PEMBIMBING

: Shoerya Shoelarta, LRSC, M.T

Praktikum : 16 November 2014


Penyerahan : 23 November 2014
(Laporan)

Oleh :
Kelompok

: XI (sebelas)

Nama

: 1. Sandra Sopian

NIM.121411058

3. Widya Piqra

NIM.121411061

2. Yulia Endah Permata

NIM.121411062

Kelas

: 3B

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peralatan gelas laboratorium merujuk pada berbagai peralatan laboratorium yang
terbuat dari kaca, yang digunakan dalam percobaan ilmiah, terutama dalam laboratorium
kimia dan biologi. Beberapa peralatan tersebut sekarang ada yang telah dibuat dari plastik,
namun peralatan kaca masih sering digunakan oleh karena sifat kaca yang inert, transparan,
dan tahan panas. Kaca borosilikat, dahulu dinamakan Pyrex, sering digunakan karena sifatnya
yang tahan dengan tegangan termal. Untuk beberapa aplikasi, kuarsa digunakan oleh karena
ia tahan panas dalam temperatur yang tinggi dan memiliki sifat terawang di beberapa
spektrum elektromagnetis. Di beberapa aplikasi, terutama pada botol penyimpanan, gelas
berwarna coklat tua biasanya digunakan untuk menghindarkan zat yang disimpan dari cahaya
luar.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1) Mengetahui cara memotong bahan gelas yang baik dan benar.
2) Mengetahui cara membuat pipet tetes.
3) Mengetahui cara membuat tabung reaksi.
4) Mengetahui cara membuat batang pengaduk dengan baling-baling.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Gelas


Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi dengan
barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan yang
sangat halus dan kedap air. Oleh karena sifatnya yang sangat ideal gelas banyak digunakan di
banyak bidang kehidupan. Tetapi gelas bisa pecah menjadi pecahan yang tajam. Sifat kaca ini
bisa dimodifikasi dan bahkan bisa diubah seluruhnya dengan proses kimia atau dengan
pemanasan.
Ada beberapa sifat gelas yang bisa dikatakan memiliki kelebihan dibanding dengan
material lainnya, antara lain :
a) Sifat estetika atau keindahan.
b) Sifat tembus pandang secara optik (transparan).
c) Sifat elastis.
d) Sifat ketahanan terhadap zat/reaksi kimia.
Namun selain memiliki kelebihan, gelas juga memiliki kekurangan yaitu sifat gelas yang
getas dan mudah pecah.
2.2 Definisi Teknik
Gelas mempunyai beberapa definisi teknis yang tergantung dari proses pembentukan
gelas, struktur atom dan keadaan thermodinamis nya.
a) Secara empiris: Gelas adalah material non-organik hasil dari proses pendingan tanpa
melalui proses kristalisasi.
b) Definisi berdasarkan struktur: Gelas adalah benda padat yang tidak mempunyai struktur
seperti halnya keramik atau logam.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa metode yang dapat dilakukan
untuk membuat gelas, yaitu:
a) Proses pendinginan dengan cepat.
b) Proses polimerisasi.
2.3 Cara Memotong Bahan Gelas
Dalam membuat berbagai peralatan laboratorium yang terbuat dari bahan gelas seperti
pipet tetes, tabung reaksi dan batang pengaduk, dilakukan berbagai teknik pemotongan bahan
gelas. Pemotongan bahan gelas ini dilakukan dengan menggunakan suatu alat pemotong yang

berfungsi untuk memberi goresan pada permukaan bahan gelas sehingga mempermudah
dalam proses pemotongan.
2.4 Piper Tetes, Tabung Reaksi dan Batang Pengaduk
a) Pipet Tetes
Pipet tetes adalah jenis pipet yang berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan
ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil
cairan dalam skala tetesan kecil.
Terkadang saat melakukan percobaan reaksi kimia di laboratorium, bahan yang kita
perlukan jumlahnya tidaklah terlalu besar sehingga tidak bisa diukur dengn alat ukur yang
berskala. Untuk keperluan itu dipergunakan pipet tetes. Pipet tetes ini hanya bisa digunakan
untuk bahan yang bersifat cair. Jika ada bahan padatan yang harus di ukur menggunakan
pipet tetes, maka padatan tersebut harus terlebih dahulu di larutkan.
Pipet tetes berfungsi untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke
wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes. Pemindahan cairan
dengan menggunakan pipet tetes memang memakan waktu yang lama. tapi demi keakuratan
percobaan, biasanya hal tersebut memang terpaksa di lakukan. Pipet tetes terdiri dari berbagai
ukuran. Semakin besar ukuran pipet tetes, maka semakin besar juga jumlah cairan yang
diteteskan.

Gambar 1. Pipet Tetes

b) Tabung Reaksi

Tabung Reaksi (Test Tube) adalah tabung genggam yang digunakan untuk mencampur
atau memanaskan bahan-bahan kimia di laboratorium. Tabung tersebut terbuka dibagian atas
dan dasar tabung yang bulat. tabung Reaksi biasanya terbuat dari bahan kaca atau plastik.
Tabung reaksi umumnya terbuat dari gelas, dengan berbagai macam ukuran. Biasanya 75 x
10 mm, 4 ml, atau 100 x 12 mm, 8 mL.
Fungsi tabung reaksi antara lain adalah:
1. Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia.
2. Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil.
3. Sebagai tempat perkembangbiakan mikroba dalam media cair.

Gambar 2. Tabung Reaksi


c) Batang Pengaduk dengan Baling-baling
Batang pengaduk adalah sebuah batang gelas dengan satu ujung bulat dan berbentuk
baling-baling serta satu ujung yang lain pipih. Pengadukan dengan menggunakan batang
pengaduk dengan baling-baling lebih optimal dibandingkan dengan pengadukan dengan
menggunakan pengaduk biasa. Panjang batang pengaduk ini pada umumnya 15 cm.
Fungsi dari batang pengaduk adalah untuk mengaduk larutan agar larutan menjadi
homogen.

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan :


a) Pemotong gelas
b) Nyala api burner
c) Tang atau penjepit
Bahan yang digunakan :
a) Gelas
3.2 Prosedur Kerja
1.

Pemotongan dan pematahan gelas


Meletakkan pemotong kaca tegak lurus dan memootong antara 1/5 -1/4 keliling pipa

dalam keadaan tersangga


2.

Pematahan pipa gelas


Memegang pipa dalam keadaan horizontal dengan kedua ibu jari pada sisi-sisi yang

berlawanan dari potongan. Menekan ibu jari dan serentak menekan ke samping. Cara ini
dipakai untuk mematahkan pipa gelas hingga diameter 20 mm.
Pemotongan yang miring akan mengakibatkan potongan yang tidak teratur, sedang
pemotongan yang tegak akan memberikan potongan yang lurus. Lebar pemotongan yang
tidak tepat juga memberikan patahan yang tidak teratur.
3.

Membengkokkan pipa gelas


mematahkan pipa gelas sesuai yang diinginkan. memanaskan ujung patahan sehingga

tidak tajam. memegang kedua ujung pipa dengan kedua tangan. Sambil diputar-putar
memanaskan pipa dengan api\burner sampai merah. Setelah agak lunak dengan hati-hati
melengkungkan pipa sesuai yang dikehendaki sambil ditiup salah satu ujungnya. Peniupan ini
dimaksudkan agar diameter lengkungan relatif sama.

4.

Pembuatan tabung reaksi


mematahkan tabung reaksi dengan panjang sesuai yang dikehendaki. memanaskan

salah satu ujung pipa yang dipatahkan agar tidak tajam. Dengan menggunakan batang
pembantu panaskan ujung yang satunya dan merapatkan menggunakan batang pembantu.
Dengan hati-hati tiup tabung lewat ujung yang lain sampai terbentuk lengkungan simetri pada
ujung yang dipanaskan .
5.

Pembuatan Pipet Tetes


Membakar bahan gelas berbentuk tabung kosong yang akan dibuat menjadi pipet tetes

disertai putaran pada bahan gelas. Menarik kedua sisi gelas secara perlahan saat bahan gelas
mulai meleleh. Memotong bagian tengah dari gelas yang mengecil (hasil penarikan saat gelas
meleleh)

LAMPIRAN

1. Pemotongan Gelas

Gambar 1. Gelas sebelum dipotong

Gambar 2. Pemotong gelas

Gambar 3. Gelas setelah dipotong

Gambar 4. Dua gelas sebelum disambungkan

Gambar 5. Batang Gelas Padat

Gambar 6. Nyala Api Burner

Gambar 7. Proses pembelahan gelas

2. Pembuatan Tabung reaksi

Gamabr 8. Proses pembuatan tabung reaksi

DAFTAR PUSTAKA

Gambar 9. Tabung reaksi hasil praktikum

Nur, Dwi Nirwantoro dkk. 2006. Tata Tertib Laboratorium Teknik Perawatan-Cooling
Tower. Bandung. Politeknik Negeri Bandung.
Perry, R. H., Chilton, C, H., 1982, Chemical Engineerss Handbook. 5 th ed p.p. 12-17,
Mc. Graw-Hill Book Company New York.
Anonim. 2010. Alat-alat Laboratorium Kimia. PR Kita Bersama.

Anda mungkin juga menyukai