Z USIA 9 TAHUN
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN : EPILEPSI
DI MELATI RSUD KABUPATEN CIAMIS
A. Pengkajian
1. Identitas klien
Nama
: An.Z
Umur
: 9 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Pelajar
Tanggal Masuk
: 25 Februari 2015 Jam 09.00 WIB
Tanggal pengkajian : 28 Februari 2015 Jam 09.00 WIB
No.CM
: 355405
Diagnosa Medis
: Epilepsi
Alamat
: jatinagara
2. Penanggung Jawab
Nama
: Ny.A
Umur
: 30 Tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Hubungan dengan klien
: Ibu kandung
Alamat
: Jatinagara
B. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Kejang
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 27 Februari 2014 Jam
09.00 WIB. Ibu klien mengatakan klien mau kontrol karena habis
obat, ibu klien mengatakan klien mengalami kejang sejak berusia
6 bulan sampai dengan sekarang.
terbukti
dengan
klien
kooperatif
perkusi
daerah
jantung
terdengar
dullness,
3. Fungsi kognitif
- Orientasi
Klien dapat mengenal orang, tempat, alamat,
saudara, hari, tanggal dan dimana ia berada.
-
membawa
hp
di
meja
klien
membawanya.
-
Menghitung
Klien tidak dapat menghitung dengan baik 50-7 =
45 , 45-7 =20, 20-7=18
tidak
dapat
mengikuti
saat
diminta
Memutuskan
Klien mengatakan jika barangnya hilang akan
mencarinya
- Mengingat
Klien dapat mengingat kapan ia lahir dan dapat
menyebutkan 3 buah benda yang ditunjukan
perawat.
4. Pemeriksaan nervus cranial
- Nervus I (olfaktorius)
Klien dapat mencium bau kayu putih dengan mata
tertutup
- Nervus II (Optikus)
Klien dapat membaca jari-jari tangan dengan mata
tertutup
- N III (Okulomotorius), IV (Trokhlear), VI (Abdusen)
Klien dapat menggerakan matanya ke atas ke bawah,
samping kiri dan kanan,pada mata kanan pergerakan
lemah, bentuk pupil isokor, miosis saat dirangsang
cahaya, kelopak mata terdapat ptosis dan diplopia.
- N V (trigenismus)
4
Fungsi Sensasi
Klien dapat merasakan sentuhan kapas di dahi, pipi, dan
dagu
Fungsi motorik
Kekuatan mengunyah klien baik dan simetris
Reflek kornea
Mata klien berkedip saat diberi sentuhan kapas di daerah
sekitar temporal
- N VII (Facialis)
Fungsi sensasi
Klien dapat merasakan asin, manis, pahit di 2/3 anterior
lidah.
Fungsi motorik
Klien dapat tersenyum simetris, dan mengerutkan dahi
- N VIII (Vestibulokokleris)
Coklearis (pendengaran)
Klien dapat mendengaran detikan jam dengan satu
telinga ditutup
Vestibularis (keseimbangan)
Klien tidak dapat berjalan lurus dan jatuh pada jarak 2
meter
- N IX (Glasofaringeus)
Palatum mole dan uvula bergerak saat mengatakan AH
- N X (Vagus)
Terdapat getaran pada saat menelan
- N XI (Assesorius)
Klien dapat melawan tahanan saat dagunya ditahan
- N XII (Hypoglous)
Klien dapat menggerakan lidah ke kiri dan ke kanan,
posisi lidah normal.
5. Fungsi motorik
a. Cara berjalan
cara berjalan hati-hati, sikap tegap, gerakan kaki simetris
5
b. Ukuran otot
ukuran otot kedua ekstremitas atas sama 22 cm
c. Tonus otot
ketika sendi lutut dan sendi siku digerakan tidak terdapat
hipertonik dan hipotonik
d. Kekuatan otot
5
6. Fungsi sensasi
- sensasi sentuhan permukaan
Sensasi sentuhan sama pada kedua sisi saat disentuh
dengan kapas
- Nyeri permukaan
Sensai nyeri ada pada kedua sisi
- Sensitivitas getaran
Sensasi getaran pada kedua sisi telinga sama
- Merasakan posisi
Klien dapat merasakan posisi ketika salah satu tangan
diangkat perawat
7. Pemeriksaan reflex
- Refleks tendon biceps
Saat diketuk tendon biseps, tangan sedikit fleksi
- Refleks tendon triseps
Terdapat ekstensi sikut
- Reflek patella
Ada sedikit ekstensi
- Reflek angkle
Reflek patologis
- Reflek babinski
Jari kaki dan jari-jari lainnya mengembang pada saat
telapak kaki digores
6
- Reflek Chadok
Jari kaki dan jari-jari lainnya mengembang pada saat
punggung kaki digores dari lateral sampai ujung jari.
- Openheim
Jari kaki dan jari-jari lainnya mengembang pada saat tibia
dengan ibu jari, jari telunjuk, jari tengah diurut.
- Schaefer
Jari kaki dan jari-jari lainnya mengembang saat memijat
tendon asiles
8. Pengkajian rangsangan selaput otak
- Test kaku kuduk
Pada saat leher ditekuk terdapat tahanan yang melawan
fleksi leher
- Test laseque
Saat sendi paha dan sendi lutut diluruskan nyeri
- Test Bruzinski I
Tidak ada fleksi lutut dan pinggul saat leher difleksikan
Test Bruzinski II
Saat difleksikan pada salah satu sisi tidak ada fleksi yang
berlawanan
D. Data Psikosospiritual
1. Data psikologi
Orang tua klien selalu bertanya dengan keadaan anaknya, dan
pengobatan serta perawatannya.
2. Data Sosial
Hubungan orang tua dengan petugas kesehatan sangat baik,
dan kooperatip terbukti orang tua telaten dalam merawat
anaknya aga cepat sembuh. Orang tua klien dapat bersoialisasi
dengan orang tua pasien yang lain.
3. Data Spiritual
Klien dan orang tua klien beragama islam. Orang tua klien selalu
berdoa pada Alloh SWT untuk diberikan selamat dan sehat. Dan
Etiologi
Ketidakstabilan
Problem
Risiko
membrane saraf
Depolarisasi neuron
Eksebisi lebih dominan
kejang
berulang
dari inhibisi
Muatan listrik lepas
secara berlebihan
melengking di telinga,
TD : 110/80 mmHg, N :
90
x/menit,
20
x/menit, S : 36,50 C
- Hasil EEG : epilepsi
2.
DS:
- Orang tua klien
menanyakan
Ketidakstabilan
membrane saraf
Depolarisasi neuron
Eksebisi lebih dominan
Kurang
pengeta
huan
8
bagaimana dengan
keadaan anaknya, dan
pengobatan serta
perawatannya.
dari inhibisi
Muatan listrik lepas
secara berlebihan
Kejang
Kurang informasi
Kurang pengetahuan
DO:
-
7. Diagnosa keperawatan
1. Risiko kejang berulang berhubungan dengan ketidakstabilan
membrane saraf
Ditandai dengan :
DS: ibu klien mengatakan Tadi malam jam 20.00 wib klien
mengalami kejang, sebelum mengalami kejang klien selalu
berbicara seperti ada yang melengking di telinga, kejang
berlangsung selama + 10 menit dengan mulut berbuih. lidah
menggigit, mata juling dan kaki seperti menendang-nendang,
frekuensi kejang + 2 minggu satu kali/ bahkan tidak menentu.
DO : TD : 110/80 mmHg, N : 90 x/menit, R : 20 x/menit, S :
36,50 C, Hasil EEG : epilepsi
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
ditandai dengan
DS: Orang tua klien menanyakan bagaimana dengan keadaan
anaknya, dan pengobatan serta perawatannya.
DO: Orangtua klien tampak cemas
PROSES KEPERAWATAN
N
DIAGNOSA
TUJUAN
KEPERAWA
DAN
TAN
KRITERIA
Risiko
HASIL
Setelah
kejang
dilakukan
berulang
berhubunga
n dengan
tindakan
keperawata
n selama 1
ketidakstabil
an
diharapkan
membrane
saraf
24
jam
kejang
dapat
terkontrol
dengan
INTERVENSI
RASIONAL
IMPLEMENTASI
Tgl : 27/02/2014
1. Kaji
1. Untuk mngetahui
karakteristik
seberapa besar
kejang
tingkatan kejang
yang dialami
pasien sehingga
Jam:11.00
intervensi
-
baik
berusia 6 bulan
Frekuensi kejang
atau
tidak
menentu
Sebelum
keang
klien
mengatakan
anjuran perawat
O : TTV : TD :
mengatakan
ada
- Dapat
nendang
Setelah kejang
110/80
mmHg,
N : 90 x/menit,
R : 20 x/menit,
S : 36,50 C
Hasil
EEG
epilepsi
terkdang
ntifikasi
klien
faktor
bingung, mengantuk
presipita
hasil :
x/bulan
selalu
criteria
mengide
09.00
pemberian
berjalan lebih
EVALUASI
seperti
orang
A : Risiko kejang
berulang
Firlyando
10
si
serangan
dan
dapat
meminim
Ida farida
Tgl : 27/02/2014
2. Observasi
2. Tanda-tanda vital
tanda-tanda
untuk
vital.
mengetahui
perkembangan
alkan/me
klien
nghindari
aman
untuk
klien,
- menghinda
ri adanya
cedera
fisik,
- menghinda
ri jatuh
intervensi
dilanjutkan
jam: 09.05
(control
2. mengobservasi tanda-tanda
kembali
vital
Hasil : TD : 110/80 mmHg, N :
Firlyando
90 x/menit, R : 20 x/menit, S :
n
yang
36,50 C
nya,
- menciptaka
keadaan
Tgl : 27/02/2014
3. Anjurkan untuk
3. Mengurangi
melindungi
terjadinya
anak dari
cedera seperti
trauma.
(Jauhkan benda-
akibat aktivitas
benda yang
dapat
mengakibatkan
terjadinya
cedera pada
pasien saat
terjadi kejang,
Pasang
kejang yang
tidak terkontrol
Penjagaan untuk
keamanan,
Firlyando
jam :
09.10
3. Menganjurkan untuk
melindungi anak dari
trauma/cedera saat kejang
berlangsung
Hasil :
Orangtua klien mengerti
anjuran perawat
untuk mencegah
cidera atau
Firlyando
jatuh
Area yang
rendah dan
11
penghalang
datar dapat
tempat tidur
mencegah
pasien,
terjadinya
Letakkan pasien
cedera pada
di tempat yang
pasien
rendah dan
Memberi
datar, Tinggal
penjagaan untuk
bersama pasien
keamanan
dalam waktu
pasien untuk
beberapa lama
kemungkinan
setelah kejang,
terjadi kejang
Tanyakan pasien
kembali
bila ada
Lidah berpotensi
perasaan yang
tergigit saat
kejang karena
dialami
menjulur keluar
beberapa saat
Untuk
sebelum
mengidentifikasi
kejang).
manifestasi awal
sebelum
terjadinya
kejang pada
pasien
12
Tgl : 27/02/2014
2. Kolaborasi
3. Anti konvulsion
dalam
untuk
pemberian obat
mengontrol
anti kejang
kejang. Navalproat
Jam : 10.00
(dopakene)
firlyando
Pada epilepsi
grand mal pun
dapat dipakai.
Obat ini dapat
meninggikan
kadar GABA di
dalam otak.
2
Kurang
pengetahua
n
Setelah
dilakukan
tindakan
berhubunga
keperawata
n dengan
n selama 1
kurang
informasi
x 24 jam
diharapkan
Pengetahu
Tgl : 27/02/2014
1. Kaji tingkat
pendidikan
keluarga klien
1. Tingkat
pendidikan untuk
mengetahui
sejauh mana
pemahaman
klien untuk
memudahkan
: 10.05
Jam:11.00
S : orangtua klien
mengatakan
sangat mengerti
dan memahami
Firlyando
penjelasan
perawat
intervensi
13
an keluarga
meningkat
dengan
criteria
Tgl : 27/02/2014
2. Kaji tingkat
pengetahuan
klien
2. Untuk
mengetahui
Jam :
10.10
O : raut wajah
tampak tenang
sejauh mana
klien
Tidak lagi
pemahaman
Hasil :
bertanya
orangtua klien
tentang
mengerti
tentang penyakit
penyakit, dan
dengan
yang diderita
epilepsi
perawatan
proses
anaknya
hasil :
- Keluarga
anaknya
penyakit
epilepsi
- Keluarga
klien
tidak
Tgl : 27/02/2014
3. Jelaskan pada
keluarga klien
tentang
3. Penjelasan
tentang penyakit
Firlyando
jam :
10.15
pengetahuan
untuk
meningkatkan
dialami klien
lagi
pengetahuan
tentang
klien dan
penyakit,
keluarga
bertanya
penyakit
perawata
n dan
kondisi
klien.
Tgl : 27/02/2014
4. Beri kesempatan 4. Memberikan
pada keluarga
keluarga
untuk
kesempatan
menanyakan hal
untuk lebih
A : kurang
P : intervensi
dilanjutkan
Firlyando
Jam :
(control kembali
jika habis obat)
Firlyando
10.30
4. Memberikan kesempatan
pada keluarga untuk
14
yang belum
memahami
dimengerti
penyakit yang
dimengerti
dialami klien
5. Libatkan
5. Memberikan
keluarga dalam
kesempatan
setiap tindakan
pada keluarga
pada klien.
untuk melihat
tindakan apa saja
yang harus
dilakukan pada
Jam : 09.00
5. Melibatkan keluarga dalam
setiap tindakan pada klien
Hasil : keluarga menemani dan
terlibat dalam setiap tindakan
klien
Firlyando
15