(STIKes PERTAMEDIKA)
ERMA ULINA GINTING / 21218003 / 2018
Program Profesi SI Keperawatan
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama + 30 menit, Keluarga Ny. R mampu
melakukan perawatan pharingistis khususnya pada Nn. F
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
a. Kognitif:
- Keluarga Ny. R mampu mengetahui definisi poliomielitis
- Keluarga Ny. R mampu menyebutkan penyebab poliomielitis
- Keluarga Ny. R mampu menyebutkan tanda dan gejala poliomielitis
- Keluarga Ny. R mampu menyebutkan komplikasi poliomielitis
b. Afektif:
Keluarga Ny. R mampu menyebutkan pencegahan poliomielitis
c. Psikomotor:
Keluarga Ny. R mampu menyebutkan perawatan poliomielitis
B. Materi Pembelajaran
1. Menyebutkan definisi poliomielitis
2. Menyebutkan penyebab poliomielitis
3. Menyebutkan tanda dan gejala poliomielitis
4. Menyebutkan komplikasi poliomielitis
5. Menyebutkan perawatan poliomielitis
C. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
F. Evaluasi
1. Bentuk : Pertanyaan dan demonstrasi
2. Jenis : Lisan dan demontrasi
Pembimbing, Mahasiswa,
1. Pengertian Poliomielitis
Pengertian poliomielitis adalah penyakit menular yang akut disebabkan oleh virus
dengan predileksi pada sel anterior massa kelabu sumsum tulang belakang dan inti
motorik batang otak, dan akibat kerusakan bagian susunan syaraf tersebut akan terjadi
kelumpuhan serta atropi otot
2. Penyebab poliomielitis
Penyebab poliomielitis Family Pecornavirus dan Genus virus, dibagi 3 yaitu:
Brunhilde, Lansing dan Leon: Dapat hidup berbulan-bulan didalam air, mati dengan
pengeringan/oksidan. Masa inkubasi: 7 sd 35 hari
Klasifikasi virus:
Golongan: Golongan IV ((+)ssRNA) Familia : Picornaviridae Genus : Enterovirus
Spesies : Poliovirus
3. Gejala poliomielitis
Poliomielitis terbagi menjadi empat bagian yaitu:
a. Poliomielitis asimtomatis: Setelah masa inkubasi 7-10 hari, tidak terdapat gejala
karena daya tahan tubuh cukup baik, maka tidak terdapat gejala klinik sama sekali.
b. Poliomielitis abortif: Timbul mendadak langsung beberapa jam sampai beberapa
hari. Gejala berupa infeksi virus seperti malaise, anoreksia, nausea, muntah, nyeri
kepala, nyeri tenggorokan, konstipasi dan nyeri abdomen.
c. Poliomielitis non paralitik: Gejala klinik hampir sama dengan poliomielitis abortif,
hanya nyeri kepala, nausea dan muntah lebih hebat. Gejala ini timbul 1-2 hari
kadang-kadang diikuti penyembuhan sementara untuk kemudian remisi demam
atau masuk kedalam fase ke2 dengan nyeri otot. Khas untuk penyakit ini dengan
hipertonia, mungkin disebabkan oleh lesi pada batang otak, ganglion spinal dan
kolumna posterior.
d. Poliomielitis paralitik: Gejala sama pada poliomyelitis non paralitik disertai
kelemahan satu atau lebih kumpulan otot skelet atau cranial. Timbul paralysis akut
pada bayi ditemukan paralysis fesika urinaria dan antonia usus.
Adapun bentuk-bentuk gejalanya antara lain:
Bentuk spinal. Gejala kelemahan / paralysis atau paresis otot leher, abdomen,
tubuh, diafragma, thorak dan terbanyak ekstremitas.
Bentuk bulbar. Gangguan motorik satu atau lebih syaraf otak dengan atau tanpa
gangguan pusat vital yakni pernapasan dan sirkulasi.
Bentuk bulbospinal. Didapatkan gejala campuran antara bentuk spinal dan
bentuk bulbar.
Kadang ensepalitik. Dapat disertai gejala delirium, kesadaran menurun, tremor
dan kadang kejang.
4. Komplikasi
a. Hiperkalsuria
b. Melena
c. Pelebaran lambung akut
d. Hipertensi ringan
e. Pneumonia
f. Ulkus dekubitus dan emboli paru
g. Psikosis
h. Kelumpuhan
5. Pencegahan
Imunisasi Polio
SAP
PENANGANAN
POLIOMIELITIS
OLEH:
ERMA ULINA GINTING
NIM 21218003