Anda di halaman 1dari 3

Sejarah Singkat Perkembangan Kriptografi

Ditulis oleh : Sanjaya Yasin

Sejarah Kriptografi - Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana suatu pesan atau
dokumen kita selamat dan tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak sepatutnya. Dalam
perkembangannya, kriptografi juga digunakan untuk identifikasi pengirim pesan dengan
tanda tangan digital dan keaslian pesan dengan cap jari digital (fingerprint). Kriptografi
mempunyai sejarah yang sangat panjang. Sejak zaman Romawi, Julius Caesar telah
menggunakan teknik kriptografi yang sekarang dianggap kuno dan sangat mudah dibocor
untuk keperluan komunikasi militernya. Namun sekutu dapat menembus Enigma, kriptografi
produk Jerman dan Purple, kriptografi produk Jepun, sekutu akhirnya dapat memenangkan
perang dunia kedua kerana dapat mengetahui beberapa langkah dan strategi militer lawan.

Kriptografi mulai digunakan dan disumbangkan pemikirannya pertama kali oleh empat
kelompok, iaitu militer, korps diplomatik, diarist, dan orang yang sedang jatuh cinta. Dari
keempat kelompok orang tersebut, militer telah memainkan peranan yang paling penting
dan telah mengembangkan bidang ini. Di dalam organisasi militer, pesan-pesan yang telah
di-encode secara tradisional diberikan kepada pekerja kode berupah rendah untuk
selanjutnya dienkrip dan ditransmisikan. Tugas ini diusahakan agar tidak dilakukan oleh
spesialis yang elit. Kendala tambahan telah menjadi kesulitan dalam peralihan yang cepat
dari satu algoritma kriptografi ke algoritma lainnya, kerana hal ini memerlukan pelatihan
orang dalam jumlah banyak. Keadaan yang bertolak belakang ini telah membentuk model
enkripsi.

Secara singkat, sejarah perkembangan kriptografi dapat dijabarkan seperti berikut,


Tahun 1900 SM, pertama kali digunakannya teknik transformasi cyptography di tomb
inscription, merupakan penggunaan kriptografi yang pertama kali diketahui.
Tahun 475 SM, Sparta menggunakan kriptografi untuk komunikasi dan juga merancang alat
untuk mengenkripsi (skytale) yang menghasilkan transposition cipher.
Tahun 350 SM, Aenas The Tactician mengeluarkan tulisan pertama mengenai keamanan
komunikasi dan kriptografi.
Tahun 60 SM, Julius Caesar menjadi orang yang pertama kali yang diketahui menggunakan
substitution cipher.

Tahun 1412, Treatise tertua yang diketahui dalam kriptanalis yang diterbitkan oleh Alkalkas
Handi (Mesir).
Tahun 1917, Edward Hugh Hibern mengembangkan mesin motor yang pertama.
Tahun 1971, IBM mengembangkan teknik enkripsi Lucifer.
Tahun 1975, DES diumumkan (disetujui tahun 1977).
Tahun 1976, presentasi terbuka pertama tentang konsep public key oleh Diffie dan Helman.
Tahun 1977, Merkle mengembangkan algoritma knapsack dan memberikan hadiah $100
bagi yang dapat memecahkan kuncinya (algoritma dengan satu kali pengulangan).
Algoritma Rivest-Shamir-Aldeman (RSA) diumumkan kepada umum.

Sebagaimana banyak teknologi lainnya, selama bertahun-tahun kriptografi menjadi bidang


khusus yang hanya dipelajari oleh pihak militer. Agen Keamanan Nasional Amerika (NSA =
National Security Agency), Uni Soviet, Inggris, Perancis, Israel dan negara lainnya telah
membelanjakan miliaran dolar untuk mengamankan komunikasi mereka dan pada saat yang
bersamaan mereka pun berusaha memecahkan kode rahasia negara saingannya.

Namun pada kurun waktu 30 tahun terakhir, penelitian akademik di bidang kriptografi
meledak dengan dahsyatnya. Kemajuan teknologi komputasi komputer menambah
cepatnya perkembangan kriptografi. Sekarang, kriptografi bukan lagi monopoli militer, setiap
individu berhak mengamankan komunikasinya tanpa kuatir dimata-matai oleh pihak lain.
Setiap individu berhak melindungi komunikasi yang berisi rahasia keluarganya, bisnisnya,
pekerjaannya, dan pendapat-pendapatnya. Hal ini tentu bertentangan dengan kebijakan
pemerintah yang menginginkan agar setiap kegiatan rakyatnya dapat dikontrol, apalagi
kalau dianggap melawan pemerintah.

Bahkan di negara yang mengaku paling demokratis sedunia, Amerika, pemerintahnya justru
mengontrol dengan sangat ketat kriptografi. Bila anda menginginkan produk kriptografi yang
paling andal, jangan berharap anda dengan mudah mendapatkannya dari negeri ini.
Pemerintah Amerika bahkan melarang ekspor produk kriptografi yang tidak mampu mereka
pecahkan kode rahasianya. Sementara untuk komunikasi dalam negeri, mereka
mengizinkan penggunaan produk kriptografi yang lebih kuat, karena pemerintah Amerika
dapat melakukan penyadapan komunikasi dengan mudah tanpa harus memecahkan
kriptografinya. Pemerintah Amerika menganggap produk kriptografi sebagai amunisi
semacam tank, rudal, pesawat pembom maupun kapal-kapal perangnya.

Sejarah Singkat Perkembangan Kriptografi

Daftar Pustaka

Kurniawan J., Ir. , M.T., Kriptografi, Keamanan Internet dan Jaringan Komunikasi, Penerbit
Informatika Bandung, April 2004.

Anda mungkin juga menyukai