Dalam Kamus Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia, karangan J.S.
Badudu (2003), definisi profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang
merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang yang profesional. Sementara kata profesional
sendiri berarti: bersifat profesi, memiliki keahlian dan keterampilan karena pendidikan dan
latihan, beroleh bayaran karena keahliannya itu.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa profesionalisme memiliki dua criteria
pokok, yaitu keahlian dan pendapatan (bayaran). Kedua hal itu merupakan satu kesatuan yang
saling berhubungan. Artinya seseorang dapat dikatakan memiliki profesionalisme manakala
memiliki dua hal pokok tersebut, yaitu keahlian (kompetensi) yang layak sesuai bidang
tugasnya dan pendapatan yang layak sesuai kebutuhan hidupnya.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi profesionalisme:
# KIKI SYAHNARKI
Profesionalisme merupakan "roh" yang menggerakkan, mendorong, mendinamisasi
dan membentengi TNO dari tendensi penyimpangan serta penyalahgunaannya baik secara
internal maupun eksternal
# DONI KOESOEMA A
Profesionalisme merupakan salah satu cara bagi guru untuk merealisasikan
keberadaan dirinya sebagai pendidik karakter
# ONNY S. PRIJONO
Profesionalisme merupakan kemampuan untuk memasuki ajang kompetisi sebagai
antisipasi menghadapi globalisasi
# PAMUDJI, 1985
Profesionalisme memiliki arti lapangan kerja tertentu yang diduduki oleh orang orang yang memiliki kemampuan tertentu pula
# KORTEN & ALFONSO, 1981
merupakan
komitmen
para
anggota
suatu
profesi
untuk
bekerja tetap. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga
belum cukup disebut profesi. Tetapi perlu menguasaan teori sistematis yang mendasar
praktek pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek. Kita tidak
hanya mengenal istilah profesi untuk bidang-bidang pekerjaan seperti kedokteran, guru,
militer, pengacara, dan semacamnya, tetapi meluas sampai mencakup pula bidang seperti
menager, wartawan, pelukis, penyanyi, artis, sekretaris dan sebagainya. Sejalan dengan itu,
menurut DE.GEORGE, timbul kebingungan mengenai pengertian profesi itu sendiri,
hubungan dengan istilah profesi dan profesional. Kebingunan ini timbul karena banyak orang
yang profesional tidak atau belum tentu termasuk dalam pengertian profesi. Berikut ini
pengertian profesi dan profesional menurut DE.GEORGE: PROFESI, adalah pekerjaan yang
dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk mengahasilkan nafkah hidup dan yang
mengandalkan suatu keahlian. PROFESIONAL, adalah orang mempunyai profesi atau
pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerja itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang
tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu
keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian,
sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang,
atau untuk mengisi waktu luang. Yang harus kita ingat dan pahami betul bahwa
PEKERJAAN/PROFESI dan PROFESIONAL terdapat beberapa perbedaan PROFESI:
1)
2)
3)
4)
CIRI-CIRI PROFESIONALISME
Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk
mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme didokong oleh ciri-ciri
sebagai berikut:
1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.
Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan
dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan mengidentifikasi dirinya
kepada sesorang yang dipandang memiliki piawaian tersebut. Yang dimaksud dengan
piawai ideal ialah suatu perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna dan
dijadikan sebagai rujukan.
Dasar ilmu yang kuat dalam bidangnya sebagai bagian dari masyarakat
B.
C.
didik
kepada
sains
dan
teknologi
dan
pengembangan
profesi
secara
berkesinambungan. Keempat aspek tersebut merupakan satu kesatuan tuh yang tidak dapat
dipisahkan dan ditambah dengan usaha lain yang ikut memengaruhi perkembangan profesi
yang professional.
Beberapa hal yang dapat dikategorikan sebagai penyebab rendahnya profesionalisme
pekerja di bidang TI, antara lain:
A. Masih banyak pekerja di bidang TI yang tidak menekuni profesinya secara total atau
hany sekedar sambilan
B. Belum adanya konsep yang jeas dan diterdefinisi tentang norma dan etika profesi
pekerja di bidang TI.
C. Masih belum ada (menerut pengamatan penulis ) organisasi professional yang
menangani para professional di bidang IT.
pendidikan non formal seperti misalnya kursus-kursus bidang TI, sampai pada sertifikasi.
Tetapi, pendidikan dalam bentuk training umumnya cukup mahal. Oleh karena itu, perlu
dikembangkan paket-paket pelatihan yang terjangkau. Dalam hal ini, peran pemerintah sangat
diperlukan dalam rangka membantu proses pendidikan tersebut baik dari sisi penguarangan
biaya pendidikan maupun penambahan fasilitas yang lebih memadai.
Menjadi Profesional dengan sertifikasi
Harus diakui, bahwa profesi di bidang teknologi informasi merupakan profesi yang
tergolong baru di antara profesi-profesi yang lain, seperti kedokteran, guru dan sebagainya.
Tentu banyak tantangan yang akan dihadapi oleh pelaksana profesi tersebut. Sebagai contoh,
tantangan bagi mereka yang terlibat dalam pengembangan situs web adalah membangun situs
yang komunikatif dan user friendly, serta tepat guna. Artinya, pengembang situs web harus
mampu memilah, memilih dan mengimplementasikan keterampilan, seni, teknologi baik
perangkat keras maupun perangkat lunak untuk keberhasilan pengembangan tersebut. Untuk
itu, perlu dilakukan standardisasi dari sebuah profesi agar pelaku profesi tersebut dapat
mempertanggungjawabkan kemampuannya dalam menjalakan pekerjaannya.
Sertifikasi merupakan salah satu cara untuk melakukan standarisasi sebuah profesi.
Atau paling tidak, sertifikasi merupakan lambang dari sebuah profesionalisme. Beberapa
alasan tentang pentingnya sertifikasi untuk professional di bidang teknologi informasi, antara
lain dapat dijelaskan sebagai berikut:
yang terlibat di
dalamnya. Kepercayaan tersebut akan semakin kuat jika bukti keahlihan dari
seseorang di bidang teknologi informasi dapat ditunjukan dengan adanya sertifikasi
yang dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi yang bertaraf internasional. Sebenarnya
dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, serta kemudahan mendapatkan
pengetahuan lewat internet di satu sisi sangat membantu mereka yang ada di profesiprofesi ini dalam menambah kemampuan untuk berkerja dan berinovasi . Namun,
terkadang orang membutuhkan suatu bukti konkrit yang dapat angsung diketahui
sehingga menambah terhadap pelaku profesi tersebut.
Berikutnya beberapa manfaat yang bisa diperoleh dengan melakukan sertifikasi antara
lain:
profesi.
Pengakuan dari organisasi profesi sejenis, baik pada tingkat regional maupun
internasional
Membuka akses lapangan pekerjaan secara nasional, regional maupun internasional
Memperoleh peningkatan karier dan pendapatan sesuai perimbangan dengan pedoman
skala yang diberlakukan
Sertifikasi Berorientasi Produk
1. Sertifikasi Microsoft
Jenis-jenis Sertifikasi Microsoft :
a. Microsoft Certified Desktop Support Technicians ( MCDSTs )
b. Microsoft Certified Systems Administrator ( MCSAs )
c. Microsoft Certified Systems Engineer ( MCSes )
d. Microsoft Certified Database Administrator ( MCDBAs )
e. Microsoft Certified Trainers ( MCTs )
f. Microsoft Certified Application Developers ( MCADs )
profesionalisme
dijaman
sekarang
diharuskan
mengerti
tentang
perkembangan teknologi masa kini, teknologi yang sangat cepat kemajuannya mendorong
seorang profesional untuk mengambil pendidikan khusus tentang Teknologi informatika yang
mumpuni untuk menunjang kemajuan karirnya, seorang profesional mengerti betul
kemudahan yang diberikan ketika kemampuannya dipadukan dengan kemampuan akan
teknologi informatika, profesional yang sadar tentang kebutuhan ini akan mengambil
langkah-langkah dalam meningkatkan skil informatikanya, baik dengan kursus disebuah
lembaga atau dengan kuliah lanjutan.
Peran IT Dalam Profesionalisme kerja
Seorang profesionalisme yang mengerti tentang apa yang dikuasai akan semakin
mempermudah pekerjaannya jika ditunjang dengan aspek teknologi, di pembahasan peran IT
dalam profesionalisme kerja ini kita akan mengklasifikasikan menjadi dua pengertian yang
berbeda tapi saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
a. Profesionalisme
Seorang profesional adalah orang yang menyadari betul arah kemana ia menjurus,
mengapa ia menempuh jalan itu, dan bagaimana caranya ia harus menuju
sasarannya.Ia menyenangi pekerjanaanya karena ia bisa mengerjakannya dengan baik.
Ia mengerjakannya dengan baik oleh karena ia menyenangi pekerjaan itu. Seorang
profesional adalah seorang yang senantiasa siap siaga dengan gagasan bila diperlukan,
ditambah dengan selusin gagasan lainnya sekalipun tidak ada orang yang meminta
dari padanya. Ia adalah seorang yang mau bekerja keras itu untuk mencapai
tujuannya, dan tetap juga tidak kehilangan semangat kerja keras itu dalam tugasnya.
Seorang profesional adalah yang gairah kerjanya sangat mengagumkan. Ia adalah
seorang yang realistis, yang menyadari kemungkinannya membuat kesalahan. Akan
tetapi ia cukup bijaksana pula untuk tidak membuat kesalahan yang sama sampai dua
kali. Seorang profesional adalah orang yang cukup jujur mengakui kegagalannya,
tetapi juga mampu mengatasi rasa putus asanya, dan cukup tabah untuk mencoba lagi
usahanya sampai berulangkali. Ia memiliki kemampuan untuk membedakan mana
yang penting dan mana yang tidak penting. Akan tetapi cukup bijaksana untuk
menanggulangi segala kesulitan yang timbul. Seorang profesional adalah seorang
tukang khayal. Sekalipun angan-angannya melambung tinggi, tetapi kakinya harus
tetap berpijak di atas tanah. Ia memperhatikan sampai soal-soal yang kecil, akan
tetapi menolak soal-soal kecil itu mempengaruhi pikirannya sehingga menjadi cemas.
Ia tahu caranya memimpin tanpa bertindak sebagai diktator, tetapi tahu pula
mengikuti
tanpa
kehilangan
kewibaannya.
Pada
saat
ia
memimpin,
ia
keputusan, atau secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia
terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga
pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama
penyimpanannya.Kebutuhan manusia tentang informasi semakin bertambah dengan
berkembangnya era industri dan globalisasi informasi. Dalam era tersebut, informasi
semakin berharga dan penggunaan komputer untuk mendukung bidang yang lain
semakin banyak. Hal ini mengakibatkan informasi semakin berkembang pula setiap
hari. Jadi informatika merupakan ilmu yang relatif baru, dan berkembang sejalan
dengan berkembangannya era industri dan globalisasi informasi tersebut. Informatika
yang berkembang sebagai ilmu maupun sebagai cakupan dalam membantu bidang
lain, menyebabkan perkembangan kebutuhan akan spesialisasi yang akhirnya
melahirkan kebutuhan akan tenaga profesional untuk tingkat tertentu dalam bidang
informatika.
Teknologi informatika telah memicu kecenderungan pergeseran bukan hanya dari
profesionalisme kerja melainkan dalam dunia pendidikan, dari pendidikan tatap muka
yang konvensional kearah pendidikan yang lebih terbuka.
virus yang dapat merugikan TI itu sendiri. Dan selalu menaati dan patuh pada perundangundangan TI yang ada di Negara ini.
Untuk itu cara menjaga profesionalisme dalam bekerja adalah:
jelas; tidak boleh terlambat masuk kerja. Makanya, banyak orang merasa tidak ada
gunanya berdisiplin tinggi, atau bekerja dengan baik. Soalnya, hasilnya sama saja.
Baik atau buruk tidak ada pengaruhnya. Lalu banyak yang cenderung ikut menjadi
buruk. Ini kejadian di suatu organisasi. Suatu ketika, datang boss baru. Saat
memeriksa kondisi kantornya, beliau memutuskan untuk melakukan pembersihan.
Kedatangannya menjadi berkah bagi orang-orang yang menjaga integritas pribadinya.
Yaitu orang yang tetap konsisten dengan perilaku baiknya, meskipun atasannya tidak
orang yang peduli atas kebaikan-kebaikan yang Anda lakukan dikantor pada hari itu.
MENCARI BUKAN HANYA SEKEDAR UANG
Kalau tidak digaji, masak sih Anda mau bekerja di kantor itu. Sah. Memang begitulah
seharusnya. Namun, coba renungkan kembali; apakah pendapatan Anda sebanding
dengan pengorbanan dan resiko yang Anda hadapi dalam pekerjaan? Kemungkinan
besar Anda merasa berhak mendapatkan lebih, kan? Makanya, gampang sekali untuk
tergoda mencari yang lebihnya itu. Beda sekali kalau yang kita cari itu bukan
sekedar uang. Misalnya persahabatan. Maka Anda akan terus membangun
persahabatan dengan kolega yang saling menghargai dan perhatian. Apa lagi jika
Anda ingat bahwa bekerja adalah bagian dari perintah Tuhan. Bekerja itu termasuk
ibadah. Maka, tidak mungkin kita melakukan tindakan buruk selama menjalankan
pekerjaan itu. Karena dalam beribadah, kita tidak melakukan keburukan.
Ada cukup banyak contoh orang yang hanya bisa bekerja dan bertindak dengan baik
di tempat kerja jika dan hanya jika diawasi saja. Tapi banyak juga kok contoh orang yang
tetap konsisten menjaga kepercayaan itu. Memang, atasan kita punya keterbatasan dalam
mengawasi. Tapi kalau selalu ingat bahwa tidak ada tindakan tanpa konsekuensi, maka kita
pun senantiasa sadar jika setiap perbuatan akan diperhitungkan. Mungkin bukan oleh
perusahaan. Tapi pasti, oleh Dia yang menginginkan kita untuk menjadi pribadi yang amanah.
Yaitu pribadi yang bisa menjaga kepercayaan yang telah diberikan. Dengan begitu, kita bisa
bekerja sebaik mungkin. Bukan dengan takaran jumlah uang yang kita dapatkan. Melainkan
dengan ukuran daya diri dan kemampuan yang sudah Tuhan anugerahkan.