Anda di halaman 1dari 4

PENGGUNAAN IF di PASCAL

Pernyataan IF-THEN-ELSE digunakan jika terdapat lebih dari satu pernyataan,


pernyataan pertama akan dieksekusi apabila kondisi bernilai true dan sebaliknya pernyataan
kedua akan di eksekusi apabila kondisi bernilai false.
1. Pernyataan IF sederhana
Statemen IF-THEN digunakan untuk menyeleksi suatu kondisi, jika kondisi yang
diseleksi terpenuhi, maka statemen yang mengikuti THEN akan diproses. Tetapi, apabila
kondisi tidak terpenuhi, maka yang akan diproses adalah statemen berikutnya.

Bentuk umumnya adalah:

IF kondisi THEN

Pernyataan

Pada bentuk ini, pernyataan hanya akan dikerjakan jika “kondisi” bernilai true, jika
“kondisi” bernilai false pernyataan tidak akan di eksekusi atau dikerjakan.
Kode Program:
program menentukan_tipe_angka;
var
angka : integer;
begin
write('Masukan sebuah angka: '); readln(angka);
if angka > 0 then
writeln ('Angka adalah Positif')
readln;
end.
IF Sederhana

Bentuk paling sederhana dari pernyataan kondisional dalam setiap bahasa adalah if - then.
Contoh:

if (a>b) then writeln(“A lebih besar dari B”);


bagian setelah if disebut dengan bagian kondisi dan bagian setelah then adalah bagian aksi.
Jika aksi lebih dari satu instruksi maka bisa dikelompokkan dalam blok begin end. Seperti
ini:

if (a>b) then
begin
writeln(“Kesimpulan:”);
writeln(“A lebih besar dari B”);
end.

2. Pernyataan IF ELSE
Bentuk umumnya adalah:

IF kondisi THEN

Pernyataan1

ELSE

Pernyataan2

Pada bentuk ini, pernyataan1 hanya akan dikerjakan jika “kondisi” bernilai true.
Dan pernyataan2 hanya akan dikerjakan jika “kondisi” bernilai false.
Kode Program:
program menentukan_tipe_angka;
var
angka : integer;
begin
write('Masukan sebuah angka: '); readln(angka);
if angka > 0 then
writeln ('Angka adalah Positif')
else
writeln ('Angka bukan Positif')
readln;
end.
IF dengan ELSE
Selain if - then, ada bentuk kondisional lain yaitu if - then - else. Kita bisa mengubah
instruksi
semacam ini:

if (a>b) then writeln(“A lebih besar dari B”);

if (a<=b) then writeln(“A kurang dari atau sama dengan B”);

menjadi:

if (a>b) then writeln(“A lebih besar dari B”) else (“A kurang dari atau sama dengan B”);

Bagian else akan dieksekusi jika bagian kondisi tidak dipenuhi, atau dengan kata lain,
bagian else dieksekusi jika kondisi yang terjadi adalah komplemen dari kondisi di bagian if.

Perhatikan: untuk memperjelas program, sebaiknya semua instruksi if yang memiliki else
ditulis dengan komentar setelah else (untuk menjelaskan kondisi apa yang ditangani oleh
else kepada pembaca program) seperti ini:

if (a>b) then
begin
writeln(“A lebih besar dari B”);
end else (* a<= b *)
begin
(“A kurang dari atau sama dengan B”);
end.

IF untuk banyak kondisi

Instruksi if boleh digabung dengan banyak instruksi if menangani kondisi yang kompleks
(banyak kondisi dan banyak aksi), seperti ini:

if (kondisi_1) then
begin
aksi1;
end
else if (kondisi_2) then
begin
aksi2;
end else (* kondisi 1 dan 2 tidak dipenuhi*)
begin
aksi_n;
end.

3. Pernyatan IF bersarang
Bentuk umumnya adalah:

IF kondisi1 THEN

Pernyataan1

ELSE

IF kondisi2 THEN

Pernyataan2

ELSE

Pernyataan3

Pada bentuk ini, pernyataan1 hanya akan dikerjakan jika “kondisi1” bernilai true.
Dan pernyataan2 hanya akan dikerjakan jika “kondisi2” bernilai true. Sedangkan
pernyataan3 hanya akan dikerjakan jika tidak ada “kondisi” yang bernilai true.
Kode Program:
program menentukan_tipe_angka;
var
angka : integer;
begin
write('Masukan sebuah angka: '); readln(angka);
if angka > 0 then
writeln ('Angka adalah Positif')
else
if angka < 0 then
writeln ('Angka adalah Negatif')
else
writeln ('Angka adalah Nol');
readln;
end.

Anda mungkin juga menyukai