Anda di halaman 1dari 25

Biologi Dasar I-2013/2014

PETUNJUK PRAKTIKUM
MATA KULIAH

BIOLOGI DASAR I
PROGRAM STUDI BIOLOGI
Semester Gasal 2013/2014

Penyusun:
Ardhini R Maharning, MSc, PhD
Yulia Sistina, MSc, PhD

PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI


FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2013
1

Biologi Dasar I-2013/2014

Jadwal Praktikum Biologi Dasar I


No

Waktu

Acara Praktikum

Substansi

Penjelasan tata tertib dan


materi serta metoda
praktikum
Acara 1. Mikroskop (3.5%) - Mengenal mikroskop

Tempat

Asistensi Praktikum

Acara 2. Sel 1: Struktur Sel


(3%)

Acara 3. Sel 2: Aktivitas


Sel (5%)

Acara 4. Mekanisme
Evolusi 1: Gene Pool (4%)

Acara 5. Mekanisme Teori


Evolusi 2: Perkerabatan
Organisme (5%)

Responsi (3%)

Tutorial 3 Acara BioMol


dan BioSel, Bioteknologi,
Mekanisme Evolusi (4.5%)

- Membedakan sel
prokariotik dari sel
eukariotik
- Membedakan sel
hewan dari sel
tumbuhan
- Menyusun hipotesis
(eksperimen)
- Mengamati aktivitas
sel membran plasma
(hipertonik dan
hipotonik)
- Menyusun research
question
- Mengambil data alel
dalam populasi
- Membahas frekuensi
alel
- Menyusun research
question
- Mengenali
perkerabatan
organisme
Teori dan pengamatan
Memahami konsepkonsep melalui tayangan
animasi, latihan dan
diskusi

Lab.
Pengajaran I
Lab.
Pengajaran I

Lab.
Pengajaran I

Lab.
Pengajaran I

Lab.
Pengajaran I

Lab.
Pengajaran I
Lab.
Pengajaran I

Komponen penilaian praktikum dari total bobot 30% terdiri atas:


1. Laporan Praktikum (5 acara) (22.5%)
2. Responsi: Teori dan Pengamatan Lab (3%)
3. Tutorial (3 acara) (4.5%)

Biologi Dasar I-2013/2014

TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Mahasiswa peserta praktikum (praktikan) sudah berada di ruang praktikum lima


menit sebelum praktikum dimulai.
2. Kartu praktikum selalu dibawa pada saat melaksanakan aktivitas yang
berhubungan dengan praktikum dan diserahkan kepada Dosen setelah diisi acara
dan tanggal kegiatan yang diikuti.
3. Selama melaksanakan praktikum, praktikan mengenakan jas laboratorium.
4. Dalam praktikum, praktikan melaksanakan acara praktikum sesuai petunjuk
praktikum dan arahan Dosen.
5. Dalam kegiatan praktikum berkelompok, masing-masing individu mencatat hasil
kerja kelompoknya dan laporan ditulis dalam bahasa sendiri. (Jika ditemukan
laporan yang menunjukkan adanya saling mencontoh, maka akan dikenai
sangsi)
6. Selesaikanlah Tugas: Kerjakan sebelum Anda hadir di lab sebelum Anda
memasuki lab
7. Setelah selesai menjalankan praktikum, pekerjaan wajib diserahkan pada Dosen
untuk mendapatkan pengesahan (setiap kelompok mendapatkan Dosen yang
tetap).
8. Tiap selesai acara praktikum dan setelah mendapat pengesahan, kartu praktikum
diambil kembali untuk acara berikutnya (butir no.2)
9. Apabila berhalangan hadir, mahasiswa harus menunjukkan bukti-bukti yang sah
dan kuat mengenai alasan ketidakhadiran. Hanya alasan yang kuat yang dapat
diterima. Pelaksanaan praktikum susulan akan ditentukan kemudian.
10. Penggunaan sarana dan peralatan praktikum harus dilakukan secara berhati-hati
dan mengikuti prosedur. Jika terdapat kerusakan alat karena kelalaian atau tidak
mengikuti prosedur, maka biaya perbaikan dan atau penggantiannya dibebankan
pada praktikan atau kelompok atau rombongan praktikum secara bersama,
tergantung kasusnya.
11. Laporan praktikum dinilai sesuai jadwal yang ditentukan
12. Hal-hal mengenai tata tertib lainnya akan diumumkan kemudian oleh
koordinator/Dosen praktikum

Biologi Dasar I-2013/2014

Kompetensi Praktikum

No Kompetensi Praktikum

Acara

1.

Asistensi

Mahasiswa menyepakati praktikum Biologi Dasar I


selama satu semester
Mahasiswa mengetahui tata tertib dan keseluruhan tugas
praktikum Biologi Dasar I selama satu semester

2.

Mahasiswa mampu mengenal bagian-bagian penting


Mikroskop
mikroskop; mengenal kekuatan resolusi mikroskop; mengenal
kemampuan mikroskop membesarkan obyek dan lapang
pandang; menggunakan mikroskop dengan benar

3.

Mahasiswa mampu membedakan sel prokariot dari sel


eukariot (tumbuhan dan hewan)

Sel 1: Struktur Sel

4.

Mahasiswa mengenal berbagai macam sel dan mengenal


bagian-bagian sel

Sel 1: Struktur Sel

5.

Mahasiswa mampu menggunakan metode ilmiah (menyusun


hipotesis, melakukan percobaan, membuat kesimpulan)

Sel 2: Aktivitas Sel

6.

Mahasiswa mengamati dan melaporkan aktivitas sel (respon


sel terhadap lingkungan luar)

Sel 2: Aktivitas Sel

7.

Mahasiswa mampu merumuskan pertanyaan ilmiah

8.

Mahasiswa mampu berargumentasi ilmiah, bekerja


berkelompok dan sendiri, serta mengambil keputusan
bersama

9.

Mahasiswa mampu menerangkan konsep dasar Biologi Sel,


Biologi Molekuler dan Mekanisme Evolusi

Mekanisme Evolusi 1
dan 2: Gene Pool; dan
Perkerabatan
Organisme
Mekanisme Teori
Evolusi 1 dan 2: Gene
Pool; Perkerabatan
Organisme
Tutorial

Biologi Dasar I-2013/2014

Bentuk Investigasi dalam Mempelajari Alam


Para ilmuwan menggunakan dua bentuk umum investigasi (inqury) dalam
mempelajari alam. Inquiry merupakan jantung sains dalam mencari informasi dan
penjelasan, serta seringkali terfokus pada pertanyaan yang spesifik. Tidak terdapat
metode ilmiah tunggal dengan aturan-aturan yang secara ketat harus diikuti oleh para
peneliti di dalam menjawab pertanyaan ilmiah yang diajukan dalam investigasi. Namun
demikian, secara umum terdapat metode ilmiah tertentu yang dilakukan. Metode ini
terdiri atas lima langkah utama, yaitu (i) pengamatan, (ii) perumusan masalah, (iii)
penyusunan hipotesis, (iv) prediksi, (v) pengujian.
Para ilmuwan menggunakan dua tipe investigasi ilmiah yaitu discovery science
dan hypothesis-based science. Discovery science sebagian besar adalah deskripsi
alamiah sedangkan hypothesis-based science sebagian besar adalah penjelasan alamiah.
Sebagian besar dari investigasi ilmiah menggunakan kombinasi kedua pendekatan
tersebut.

Discovery Science
Discovery science, disebut juga sains deskriptif, mendeskripsikan struktur alamiah
dan prosesnya seakurat mungkin melalui observasi yang cermat dan analisis data.
Sebagai contoh, menyusun pemahaman tentang struktur sel dan database genome dari
berbagai spesies dilakukan melalui pendekatan discovery science.
Tipe Data. Observasi adalah penggunaan indra untuk memeperoleh informasi, secara
langsung atau tidak langsung menggunakan bantuan peralatan seperti mikroskop (untuk
memperjelas indra). Observasi yang didokumentasikan disebut data. Dengan kata lain,
data adalah komponen infromasi yang menjadi dasar dari investigasi ilmiah.
Istilah data memberikan konotasi angka, namun data juga bersifat kualitatif dalam
bentuk rekaman deskripsi dan bukan ukuran dalam angka. Sebagai contoh, Jane Goodall
menghabiskan beberapa dekade untuk merekam observasi yang dilakukannya pada
tingkah laku simpanse selama penelitian lapangan di hutan Gambia, Africa. Jane juga
mendokumentasikan observasinya dalam bentuk foto dan film. Bersamaan dengan
pengambilan data kualitatif ini, Jane juga mengumpulkan data kuantitatif dalam
pengamatan tingkah laku simpanse.
Induksi dalam Discovery Science. Discovery science dapat mengarahkan
pengambilan kesimpulan berdasarkan logika yang disebut induksi. Melalui induksi,
generalisasi diambil berdasarkan sejumlah besar observasi yang bersifat spesifik. Sebagai
contoh, semua organisme tersusun atas sel, yang generalisasinya didasarkan pada
penemuan para biolog selama dua abad terhadap spesimen biologi yang diamati dibawah
mikroskop. Observasi yang cermat dan teliti serta analisis data dari discovery science
bersama dengan induksi merupakan dasar terhadap pemahaman tentang alam.

Biologi Dasar I-2013/2014

Hypothesis-based Science
Observasi dan induksi dari discovery science memotivasi para ilmuwan dalam
mencari penjelasan dan penyebab terjadinya suatu fenomena alam. Sebagai contoh,
apakah yang menyebabkan akar tanaman tumbuh ke bawah sedangkan batang tumbuh ke
atas? Di dalam sains, investigasi pada umumnya memerlukan penyusunan dan pengujian
hipotesis.
Peran hipotesis dalam investigasi ilmiah. Di dalam sains, hipotesis adalah
jawaban tentatif terhadap sebuah pertanyaan yang berkerangka jelas. Hipotesis pada
umumnya merupakan dugaan terpelajar yang didasarkan pada pengalaman dan data yang
disediakan oleh discovery science. Hipotesis ilmiah mengarah pada prediksi yang bisa
diuji dengan cara melakukan tambahan observasi atau melakukan eksperimen.
Kita semua menggunakan hipotesis dalam memecahkan masalah sehari-hari.
Sebagai contoh, senter Anda tidak menyala pada saat Anda butuhkan karena terjadi
pemadaman listrik pada malam hari (observasi). Pertanyaannya adalah:
Mengapa senternya tidak menyala?
Terdapat dua hipoteses berdasarkan pengalaman Anda yaitu
(1) batu baterai di dalam senter tersebut sudah mati,
(2) lampu pada senter sudah mati.
Tiap-tiap hipotesis tersebut mengandung prediksi yang bisa diuji dengan percobaan.
Hipotesis batu baterai mati memprediksi jika batu baterai diganti maka masalah akan
terpecahkan. Figure 1.24 menyajikan diagram dari investigasi senter. Hypothesis-based
science berawal dari kecenderungan manusia untuk memecahkan masalah dengan trial
dan error.

Biologi Dasar I-2013/2014

Deduksi: Logika dalam hypothesis based science (Jika.....maka). Suatu tipe logika
yang disebut deduksi dibangun di dalam hypothesis-based science. Deduksi berlawanan
dengan induksi. Dalam deduksi, logika mengalir dari arah yang berlawanan, dari umum
(general) ke spesifik. Sebagai contoh,
jika seluruh organisme tersusun dari sel-sel (premise 1),
dan manusia adalah organisme (premise 2),
maka manusia tersusun tas sel-sel (prediksi deduktif tentang kasus spesifik).
Didalam hypothesis-based science, deduksi pada umumnya mengambil bentuk prediksi
dari hasil suatu eksperimen atau observasi yang akan didapatkan apabila premise yang
diajukan benar. Hipotesis kemudian diuji dengan eksperimen atau observasi untuk
melihat jika hasilnya seperti yang diprediksikan. Pengujian deduksi ini mengambil
bentuk logika If... Then (Jika... Maka). Dalam kasus senter diatas, hipothesis yang
disusun lengkap menjadi: Jika hipotesis batu baterai mati adalah benar dan Anda
mengganti batu baterai dengan yang baru, maka senter akan menyala.

Biologi Dasar I-2013/2014

Acara 1. Mikroskop
Walaupun Anda bekerja berkelompok, Anda bertanggung jawab
atas pekerjaan dan tugas Anda sendiri.
Pergunakanlah kalimat yang Anda susun sendiri untuk menghindari plagiasi

Acara ini memiliki tujuan bahwa setelah melaksanakan praktikum mahasiswa


mampu mengamati, mencatat dan menggunakan mikroskop dengan benar. Tujuan khusus
pembelajaran yang ingin dicapai mencakup (i) pengenalan bagian-bagian penting
mikroskop, (ii) pengenalan kekuatan resolusi mikroskop, (iii) pengenalan kemampuan
membesarkan obyek dan lapang pandangnya, serta (iv) penggunaan mikroskop dengan
baik dan benar.

Mikroskop
Mikroskop adalah alat laboratorium yang paling banyak dikenal dan digunakan,
namun sedikit sekali yang mengetahui tentang mikroskop. Terdapat bermacam-macam
jenis mikroskop tetapi mikroskop yang digunakan dalam praktikum di laboratorium
adalah mikroskop cahaya yang disebut juga mikroskop bright-field atau mikroskop
gabungan. Mikroskop cahaya yang pertama kali dikembangkan hanya terdiri atas
rangkaian lensa yang saling berdekatan. Sekarang rangkaian lensa tersebut telah
dikembangkan dengan menggabungkan beberapa lensa yang letaknya memiliki jarak satu
sama lain sehingga disebut compound microscope.
Secara prinsip mikroskop cahaya terdiri atas :
-

kondenser yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya pada spesimen yang diamati
meja benda berfungsi untuk meletakkan spesimen
diafragma
lensa obyektif yaitu lensa yang menghadap spesimen
lensa okuler yaitu lensa yang menghadap mata pengamat
tombol penggeser spesimen
tombol makrometer
tombol mikrometer

Kemampuan lensa atau sistem optik mikroskop dalam menunjukkan detail obyek
yang berdekatan satu sama lain disebut kemampuan resolusi. Kemampuan resolusi mata
normal tanpa alat bantu adalah 0.1 mm. Mikroskop cahaya memiliki kemampuan resolusi
hingga 0,1 m. Hal ini berarti dua titik berjarak 0,1 m dapat dibedakan oleh mikroskop
sebagai dua titik. Dengan kata lain kekuatan resolusi (D) mikroskop cahaya tersebut
adalah 0,1 m. Besarnya D tergantung pada komponen fisik lensa mikroskop (yang
terbuat dari gelas pada mikroskop cahaya), numerical aperture (NA), dan panjang
gelombang () penyinaran yang digunakan. Jika NA meningkat karena pengaruh sudut
masuknya cahaya oleh lensa gelas maka kemampuan lensa mengumpulkan sinar, juga
meningkat.

Biologi Dasar I-2013/2014

Batasan kemampuan resolusi dapat dihitung dengan rumus:


D = 0,61
NA
Konstanta 0,61 dalam rumus tersebut berasal dari perhitungan defraksi yang terjadi dalam
sistem optik.
Dengan rumus yang demikian, panjang gelombang pendek (misalnya sinar biru
ungu) akan memberikan resolusi yang lebih baik daripada sinar dengan panjang
gelombang lebih panjang (misalnya sinar tampak merah). Seperti diketahui bahwa
elektron memiliki panjang gelombang yang jauh lebih pendek dibandingkan dengan
foton, sehingga tidak heran jika kemampuan resolusi mikroskop elektron ribuan kali jauh
lebih tinggi dibanding dengan mikroskop cahaya.
Tingkatan resolusi tergantung tidak hanya pada sistem optik tetapi juga
tergantung pada panjang gelombang cahaya yang masuk ke sistem dan faktor lain seperti
ketebalan spesimen. Oleh karena itu, untuk meningkatkan resolusi atau ketajaman obyek
yang diamati seringkali mikroskop dilengkapi dengan filter, yaitu alat yang dapat
menyerap panjang gelombang tertentu dan meneruskan panjang gelombang tertentu
lainnya dari suatu sinar. Gambaran spesimen hasil perbesaran lensa obyektif (dibantu
kondenser dan filter untuk pengolahan sinar) yang menghasilkan resolusi tertentu
selanjutnya diperbesar lagi oleh lensa okuler tanpa meningkatkan resolusinya.
Terdapat juga jenis mikroskop cahaya yang dapat menunjukkan kontras yang baik
terhadap spesimen segar/sel/jaringan yang tidak diwarnai. Jenis mikroskop ini adalah
mikroskop fase kontras (phase contrast microscope) yang tepat digunakan untuk
mengamati sel-sel hidup. Jenis mikroskop lain yang juga baik untuk pengamatan
spesimen segar disebut interference microscope. Mikroskop ini merupakan hasil
modifikasi phase contrast microscope dan differential interference microscope. Jenis
tersebut dapat dilihat pada obyektif mikroskop cahaya dan tertulis pada lensa
obyektifnya. Bila tertulis DIC berati differential interference bila tertulis Ph berarti jenis
fase kontras, dapat juga tertulis PLAN/APlan yang semuanya menunjukkan kemampuan
obyektif dalam menghasilkan resolusi. Terdapat jenis mikroskop lain yaitu mikroskop
flouresen yang dapat mendeteksi molekul yang mengeluarkan cahaya flouresen, yaitu
cahaya dengan panjang gelombang yang dapat dilihat apabila dipancarkan ke suatu
sumber sinar ultra violet. Jadi mikroskop flouresen dilengkapi dengan filter ultra violet
untuk dapat meneruskan pancaran flourescen dari spesimen sehingga dapat dilihat.
Mikroskop ultra violet adalah jenis mikroskop yang membutuhkan sumber sinar ultra
violet (UV) dan tergantung pada penyerapan sinar ultra violet oleh molekul dalam
spesimen. Mikroskop UV secara prinsip bekerja tidak berbeda dengan spektrofotometer,
tetapi hasil kerjanya dapat direkam dalam bentuk foto. Jenis lain mikroskop cahaya
adalah mikroskop polarisasi, yaitu modifikasi sederhana mikroskop cahaya dimana sinar
polarisasi dilewatkan spesimen dan polarisasi lainnya digunakan sebagai rotator untuk
mendeteksi orientasi molekul dalam spesimen. Jenis mikroskop yang tidak menggunakan
sumber cahaya untuk menghasilkan resolusi spesimen adalah mikroskop elektron yang

Biologi Dasar I-2013/2014

menggunakan elektron sebagai ganti sinar untuk menghasilkan gambaran spesimen yang
dibesarkan.
Mikroskop cahaya, tergantung jenis dan kemampuannya, dapat membesarkan
obyek 1000 kali atau tertinggi 2000 kali. Mikroskop elektron dapat membesarkan
spesimen 100 000 hingga 200 000 kali. Spesimen yang dapat diamati di bawah
mikroskop cahaya harus tipis, agar sinar dapat menembus spesimen yang diamati. Ketika
sinar menembus spesimen, sistem optik mikroskop akan meneruskan dan/atau
mengubahnya sesuai dengan indek biasnya sehingga dihasilkan kontras yang
menunjukkan detail spesimen yang diperbesar gambarannya oleh sistem optik mikroskop.
Perbesaran mikroskop ditunjukkan oleh kemampuan lensa-lensa pembesar yang
menyusun mikroskop. Jadi kemampuan mikroskop membesarkan obyek adalah
perbesaran atau penambahan penampakan ukuran obyek dilihat dengan mikroskop
dibandingkan dengan ukuran aslinya dilihat tanpa mikroskop.
Sebagai akibat kemampuan membesarkan, luas area lapang pandang atau luas
area yang dapat diamati mata pada satu lapang pandang menjadi terpengaruh. Semakin
tinggi suatu perbesaran maka semakin sempit pula area lapang pandang mata dalam satu
pengamatan.
Mikroskop cahaya tidak dapat menghasilkan kontras yang baik pada spesimen
segar dan oleh karena itu untuk memperoleh kontras yang lebih baik digunakan pewarna
jaringan spesimen. Mikroskop cahaya adalah alat yang baik untuk membesarkan dan
mengamati detail obyek yang perlu diamati.

Cara Menggunakan Mikroskop


Perhatikan dan praktekkanlah cara menggunakan mikroskop yang akan Anda
gunakan secara rutin dalam pembelajaran di Program Studi Biologi. Hal ini sangat
penting karena kesalahan cara menggunakan akan memberikan hasil yang dapat berakibat
fatal.
Berikut adalah tahap-tahap mendapatkan gambaran yang baik melalui mikroskop:
1. Letakkan spesimen dengan benar dan fokuskan
2. Dekatkan diafragma sedekat mungkin
3. Cari fokus kondenser dengan cara naik turun (atau buka tutup) hingga diperoleh garis
lapang pandang diafragma yang paling tajam
4. Pusatkan lapang pandang diafragma dengan pengatur pada kondenser bawah,
kemudian buka diafragma hingga seluruh area lapang pandang dapat diamati
5. Pindahkan eyepiece dan amati lingkaran penyinaran dengan radius secara proposional
ke kemampuan obyektif, apabila kondenser didekatkan garis batas penyinaran akan
muncul di daerah lingkaran ini.
6. Setting di atas akan memberikan kombinasi terbaik antara resolusi dan kontras yang
diperlukan.
7. Mikroskop siap digunakan untuk pengamatan dengan baik

10

Biologi Dasar I-2013/2014

Jika Anda memfokus specimen, ikutilah cara berikut:


1.
2.
3.
4.

Gunakanlah obyektif perbesaran lemah terlebih dahulu


Putar pengatur obyektif sehingga perbesaran lemah berada tepat di atas kondenser
Putar tombol makrometer pelan-pelan turun ke arah spesimen dan bukalah diafragma
Melalui lensa okuler temukan bayangan yang terbaik dengan memutar makrometer
lalu pertajam fokus dengan menggunakan tombol mikrometer
5. Setelah fokus diperoleh gunakan tombol penggeser spesimen sehingga terlihat bagian
yang dicari atau diamati.

Catatan Penting
1. Gunakan perbesaran yang paling lemah terlebih dahulu
2. Bayangan yang terbentuk oleh mikroskop adalah bayangan terbalik
3. Jika jarak antara lensa dengan obyek terlalu dekat, maka berhati-hatilah dalam
mencari fokus. karena dapat memecahkan kaca penutup maupun obyek pengamatan
4. Nyalakan lampu pada mikroskop sesuai kebutuhan.

11

Biologi Dasar I-2013/2014

Acara 2. Sel 1: Struktur Sel


Walaupun Anda bekerja berkelompok, Anda bertanggung jawab
atas pekerjaan dan tugas Anda sendiri.
Pergunakanlah kalimat yang Anda susun sendiri untuk menghindari plagiasi

Tujuan umum dari acara ini adalah bahwa mahasiswa dapat membedakan dua tipe
sel berdasarkan strukturnya, serta membedakan sel hewan dari sel tumbuhan Adapun
tujuan khususnya adalah agar mahasiswa dapat (i) mengenal berbagai macam bentuk sel,
dan (ii) menyebutkan bagian-bagian sel yang terlihat, dan mampu mengamati perbedaan
antara sel prokariot dan sel eukariot

Sel Prokariot dan Sel Eukariot


Semua sel mempunyai sifat umum yang sama yaitu memiliki membran plasma.
Bagian yang dibungkus oleh membran plasma adalah substansi semifluida seperti jelly
yang disebut sitosol. Selain itu, semua sel juga memiliki kromosom pembawa gen dalam
bentuk DNA, dan memiliki ribosom yaitu organel kecil yang berfungsi sebagai penyusun
protein sesuai instruksi dari gen.
Perbedaan utama dari sel eukariot dan sel prokariot adalah pada lokasi DNA-nya.
Pada sel eukariot, sebagian besar dari DNA terletak dalam organel nukleus yang dibatasi
oleh membran ganda. Di dalam sel prokariot, DNA terkonsentrasi pada bagian yang
tidak dilapisi oleh membran sehingga bagian ini disebut nukleoid. Bagian dalam dari sel
prokariot disebut sitoplasma; dan istilah ini juga digunakan untuk area yang terletak
diantara nukleus dan membran plasma pada sel eukariot. Di dalam sitoplasma sel
eukariot terdapat berbagai organel yang memiliki bentuk dan fungsi khusus. Struktur
berlapis membran ini tidak terdapat pada sel prokariot.
Sel eukariot pada umumnya memiliki ukuran yang lebih besar dari pada sel
prokariot. Ukuran merupakan aspek dari struktur sel yang berhubungan dengan fungsi
sel. Kebutuhan sel dalam melakukan metabolisme menentukan batasan ukuran sel. Pada
ukuran terendah, sel terkecil yang diketahui adalah bakteri mycoplasma yang memiliki
diameter 0.1-1.0 m. Bakteria pada umumnya memiliki diameter 1-5 m sedangkan
eukariot memiliki deameter antara 10 dan 100 m.

Sel Hewan dan Sel Tumbuhan


Sel hewan memiliki memiliki organel yang tidak terdapat pada sel tumbuhan
yaitu lisosom, sentrosoma dengan sentriola, dan flagelata (sebagian sel hewan). Gambar
di bawah merupakan generalisasi dari sel hewan. Sel memiliki komponen yang bervariasi
termasuk organel yang terbungkus oleh membran. Organel yang paling menonjol pada sel
hewan umumnya adalah nukleus. Keseluruhan metabolisme sel berlangsung dalam
sitoplasma. Sitoplasma mengandung bermacam-macam organel dan komponen lain sel
yang terletak dalam sitosol.
Sel tumbuhan memiliki persamaan dan perbedaan dengan sel hewan. Sebagian
besar organel yang terdapat pada sel hewan dapat ditemukan pada sel tumbuhan, namun
12

Biologi Dasar I-2013/2014

sel tumbuhan memiliki organel khusus kloroplast yang melakukan fotosintesis. Banyak
pula sel tumbuhan yang memiliki vakuola sentral yang besar, sebagian lagi memiliki satu
atau lebih vakuola yang lebih kecil. Salah satu fungsi vakuola ini adalah melakukan
fungsi seperti lisosom pada sel hewan. Struktur lain yang hanya terdapat pada sel
tumbuhan adalah dinding sel, dan plasmodesmata.

13

Biologi Dasar I-2013/2014

Acara 3. Sel 2: Aktifitas Sel


Walaupun Anda bekerja berkelompok, Anda bertanggung jawab
atas pekerjaan dan tugas Anda sendiri.
Pergunakanlah kalimat yang Anda susun sendiri untuk menghindari plagiasi

Acara ini memiliki tujuan agar mahasiswa mempraktekan penyusunan hipotesis,


melakukan percobaan, dan membuat kesimpulan atas hasil percobaan yang dilakukan.
Tujuan khususnya adalah bahwa mahasiswa dapat mengamati dan melaporkan aktivitas
sel sebagai respon sel terhadap lingkungan luar yang berbeda.

Membran Sel
Semua sel dibungkus oleh membran fosfolipid dan protein merupakan komponen
utama dari membran sel walaupun karbohidrat juga merupakan komponen penting. Fluid
mosaic model menjelaskan bahwa membran sel berbentuk cairan dan memiliki mosaik
protein yang bervariasi yang menyisip atau menempel pada lapisan ganda (bilayer)
fosfolipid.
Membran sel bukan merupakan lembaran statis dari molekul-molekul yang
menetap pada suatu tempat. Keutuhan sebuah membran dipertahankan oleh adanya
interaksi hidrofobik. Sebagian besar lipid dan beberapa jenis protein dalam membran
dapat berpindah secara lateral maupun secara transversal walaupun sangat jarang terjadi.
Perpindahan secara lateral dari fosfolipid dalam membran sel terjadi dengan sangat cepat.
Fosfolipid berpindah posisi selama 107 kali per detik (berarti dapat berpindah sekitar 2
um, seperti panjang bakteria, dalam 1 detik). Protein pada membran sel berukuran lebih
besar daripada lipid membran sel sehingga bergerak lebih lambat (sebagian besar protein
membran adalah menetap).
Membran harus berbentuk cairan agar dapat berfungsi dengan baik. Jika membran
membeku, permeabilitasnya berubah dan protein enzim pada membran menjadi tidak
aktif. Komposisi lipid dalam membran sel dapat berubah sebagai bentuk penyesuaian
terhadap perubahan cuaca. Sebagai contoh, pada tumbuhan yang toleran cuaca dingin,
prosentasi fosfolipid tak jenuh meningkat pada saat musim gugur dimana temperatur
menurun (suatu bentuk adaptasi yang melindungi membran memadat).
Membran memiliki sekumpulan protein yang tertanam pada cairan matriks lipid
bilayer. Lebih dari 50 macam protein ditemukan pada membran sel darah merah.
Fosfolipid memang merupakan materi membran tetapi proteinlah yang menentukan
sebagian besar dari fungsi membran. Sel yang berbeda memiliki kelompok protein
membran yang berlainan. Terdapat dua kelompok protein membran yaitu protein integral
dan protein peripheral. Protein integral menembus bagian hidrofobik dari lipid bilayer
pada membran sedangkan protein peripheral hanya melekat secara lepas pada permukaan
membran.

14

Biologi Dasar I-2013/2014

Aktifitas Sel dalam Cairan


Sel Hewan. Ketika mengamati tingkah laku sel dalam cairan terdapat dua hal
yang perlu diperhatikan yaitu konsentrasi zat terlarut dan permebilitas membran. Kedua
faktor ini penting dalam konsep tonicity yaitu kapasitas suatu larutan yang menyebabkan
suatu sel memperoleh atau kehilangan air.
Jika sel hewan direndam dalam suatu larutan isotonik (memiliki konsentrasi zat
terlarut yang sama), maka tidak akan terjadi perpindahan melewati membran plasma. Air
mengalir melewati membran plasma dari kedua arah (luar dan dalam sel) dengan laju
yang sama. Pada lingkungan isotonik volume sel hewan tidak berubah. Jika sel
dipindahkan ke larutan hipertonik (memiliki konsentrasi zat terlarut lebih tinggi), maka
sel akan kehilangan air karena air berpindah keluar sel, dan sel mengkerut lalu mati. Hal
ini dapat dilihat pada air yang meningkat salinitasnya (misalnya danau menjadi lebih
asin) dan menyebabkan organisme yang tinggal di danau tersebut mati. Air danau
menjadi hipertonik terhadap sel-sel organisme, sel-sel mengkerut dan organisme mati.
Mengabsorsi air terlalu banyak juga berbahaya bagi sel hewan sebagaimana bahayanya
terhadap kehilangan air. Jika sel hewan diletakkan dalam larutan hipotonik (memiliki
konsentrasi zat terlarut lebih rendah), maka air akan memasuki sel hewan lebih cepat
daripada air yang meninggalkan sel. Sel kemudian akan membengkak dan lisis seperti
balon yang terlalu banyak diisi air.
Sel Tumbuhan. Sel tumbuhan, prokariot dan fungi memiliki dinding sel. Jika sel
tersebut terendam dalam larutan hipotonik terhadap sel, dinding selnya akan membantu
menjaga keseimbangan air. Sel tanaman akan membengkak jika air memasuki sel secara
osmosis. Namun demikian, dinding yang tidak elastik akan membesar tetapi kemudian
melakukan tekanan kembali terhadap sel dan mampu melawan penyerapan air lebih jauh.
Pada posisi ini sel dikatakan turgid (sangat padat/kaku) yang merupakan tanda bahwa sel
dalam kondisi sehat. Jika lingkungan dari sel tumbuhan isotonik maka tidak ada
kecenderungan bagi air untuk memasuki sel. Jika sel berada pada lingkungan hipertonik,
sel akan kehilangan banyak air, mengkerut, membran plasma terlepas dari dinding.
Fenomena ini disebut plasmolisis (menyebabkan tumbuhan layu dan mati). Bakteria dan
fungi yang memiliki dinding sel juga mengalami plasmolisis pada lingkungan hipertonik.

15

Biologi Dasar I-2013/2014

Acara 4. Gene Pool


(Kumpulan alel dalam populasi)
Walaupun Anda bekerja berkelompok, Anda bertanggung jawab
atas pekerjaan dan tugas Anda sendiri.
Pergunakanlah kalimat yang Anda susun sendiri untuk menghindari plagiasi

Praktikum Gene Pool memiliki tujuan agar mahasiswa dapat menyusun


komposisi keragaman gen dalam populasi (gene pool) dengan cermat dan teliti dari
bermacam-macam alel yang dimiliki semua individu anggota populasi.

Gene Pools dan Frekuensi Alel


Konsep hereditas dan konsep evolusi mengingatkan pemahaman tentang gene
pool atau kolam berisi alel-alel yang menampung seluruh kekayaan hereditas atau
genetis suatu populasi yang mendiami suatu habitat atau ekosistem tertentu selama
periode tertentu. Alel adalah bentuk molekul yang berbeda dari gen homolognya dan
menempati posisi lokus yang sama pada kromosom. Ada alel dominan dan ada alel
resesif. Hukum Mendel menjelaskan mekanisme penurunan alel.
Tiap-tiap alel memiliki frekuensi dalam populasi. Sebagai contoh, dalam populasi
tumbuhan yang berjumlah 500 individu, terdapat dua alel yaitu M (merah) dan P (putih)
pada lokus tertentu yang mengkode warna bunga. Alel-alel tersebut bersifat dominan taklengkap. Tumbuhan homozigot untuk alel M (MM) menghasilkan bunga warna merah,
tumbuhan homozigot untuk alel P (PP) menghasilkan bunga warna putih, dan tumbuhan
heterozigot MP menghasilkan bunga warna merah muda. Dalam populasi tumbuhan
tersebut terdapat 320 tumbuhan dengan bunga warna merah, 160 bunga warna merah
muda, dan 20 tumbuhan dengan warna bunga putih. Karena tumbuhan adalah organisme
diploid maka terdapat 1000 gen warna bunga pada populasi berjumlah 500 individu. Alel
M berjumlah 800 (320 x 2 = 640 dari tumbuhan MM ditambah 160 x 1 = 160 dari
tumbuhan MP).
Dalam mempelajari lokus dengan dua alel, secara konvensional digunakan simbol
p untuk mewakili frekuensi satu alel dan q untuk mewakili alel pasangannya. Dengan
demikian p (frekuensi alel M) pada gene pool populasi di atas adalah 800/1000 = 0.8 =
80%. Karena hanya ada dua alel untuk gen warna tumbuhan ini, maka frekuensi untuk
alel P (q) adalah 200/1000 = 0.2 = 20%.
Dalam praktikum ini, konsentrasi diarahkan untuk meningkatkan pemahaman
konsep genetika populasi yang menjelaskan argumentasi konsep mikroevolusi, yaitu
perubahan frekuensi alel dalam suatu populasi dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Praktikum ini adalah simulasi cara mendapatkan frekuensi alel dalam populasi yang
menyusun suatu gene pool.

16

Biologi Dasar I-2013/2014

Acara 5. Mekanisme Evolusi:


Filogeni dan Garis Evolusi
Walaupun Anda bekerja berkelompok, Anda bertanggung jawab
atas pekerjaan dan tugas Anda sendiri.
Pergunakanlah kalimat yang Anda susun sendiri untuk menghindari plagiarisme

Tujuan dari praktikum ini adalah bahwa mahasiswa dapat menyusun perkerabatan
organisme dan memutuskan urutan kemunculan organisme dengan menggunakan metode
yang paling sederhana.

Radiasi Adaptif
Radiasi adaptif adalah hasil akhir dari suatu proses evolusi, dimana bentuk nenek
moyang menjadi beragam sejalan dengan penyebarannya dan beradaptasi pada habitat
yang luas dan beragam. Salah satu spesies dari nenek moyang tersebut hidup pada
lingkungan baru dan berkembang; dan selama periode waktu tertentu spesies baru dapat
terbentuk. Beberapa individu dari spesies baru ini mampu berpindah pada habitat baru
sehingga memungkinkan terbentuknya spesies yang lebih baru lagi.
Kelompok moluska merupakan contoh yang paling baik bagi terjadinya radiasi
adaptif. Moluska memiliki cara hidup yang bervariasi seperti membenamkan diri dalam
pasir, berenang di laut, merangkak di antara batu-batu dan bersembunyi di bawahnya,
menangkap ikan, menyerang paus dan hidup sebagai parasit pada sea urchin. Berjuta-juta
tahun yang lalu, organisme pertama yang dikenal sebagai moluska muncul. Organisme
ini memiliki tubuh kecil, merangkak, dan diduga hidup dengan memakan algae yang
tumbuh di batu-batuan. Dari organisme awal ini terjadi evolusi dengan beberapa arah
(disebut garis radiasi). Tiga kelompok utama adalah (i) bivalvia, (ii) gastropoda, dan (iii)
chepalopoda.

Pohon Filogenetik
Pada praktikum ini akan digambarkan suatu rekonstruksi pohon filogenetik
menggunakan unweighted pair group method with arithmetic mean (UPGMA) yang
merupakan metode paling simpel. Sebagai contoh, akan digunakan data sekuen asam
amino dari protein yang terdapat pada spesies yang akan dibuat pohon filogenetiknya.
Data lain seperti sekuen nukleotida gen juga dapat digunakan dalam metode ini.
Metode UPGMA dilakukan dengan menghitung jumlah perbedaan yang terdapat
dalam karakter (seperti sekuen asam amino dari protein tertentu) di antara suatu
kelompok spesies. Perbedaan-perbedaan ini kemudian digunakan untuk merekonstruksi
pohon filogenetik dimana spesies dengan perbedaan yang paling sedikit dikelompokkan
lebih dekat daripada spesies-spesies yang memiliki lebih banyak perbedaan.
Untuk memberi gambaran, diambil contoh sekuen asam amino enzim X dari
empat spesies (A, B, C, dan D). Perbedaan asam amino enzim antar spesies disajikan
pada Tabel 6.1.
17

Biologi Dasar I-2013/2014

Tabel 6.1. Perbedaan asam amino X pada spesies A, B, C, dan D


Spesies

A
B
C
D

2
5
7

Spesies
B

7
9

14

Pada contoh di atas terdapat 2 perbedaan asam amino antara protein X spesies A
dan B, 5 perbedaan antara A dan C, dan seterusnya. Dalam menyusun pohon filogenetik,
perbedaan tersebut diterjemahkan menjadi ukuran jarak antar spesies pada pohon
filogenetik. Dua spesies pertama yang dikelompokkan dalam contoh di atas adalah yang
memiliki perbedaan paling kecil, yaitu antara spesies A dan B (2 perbedaan). Notasi yang
digunakan untuk menyatakan nilai perbedaan antara A dan B adalah dAB. Pada pohon
filogenetik, titik cabang diletakkan antara A dan B pada jarak dAB/2 (lihat Gambar 6.1a).
A dan B kemudian dianggap sebagai unit kelompok tunggal, yang kemudian
dibandingkan dengan C dan D. Jarak AB dari C atau jarak AB dari D dihitung dengan
mengambil rata-rata perbedaan A dan B dari C, dan rata-rata perbedaan A dan B dari D
d(AB)C = (dAC + dBC)/2
d(AB)D = (dAD + dBD)/2
Diketahui perbedaan antara A dan C adalah 5, dan perbedaan antara B dan C adalah 7,
maka
d(AB)C = (5 + 7)/2 = 6
Diketahui perbedaan antara A dan D adalah 7, dan perbedaan antara B dan D adalah 9,
maka
d(AB)D = (7 + 9)/2 = 8
Penghitungan di atas menunjukkan bahwa dibandingkan dengan D, C lebih dekat
dengan kluster AB (6), sehingga C menjadi spesies berikutnya pada pohon filogenetik.
ABC kemudian membentuk kluster baru, yang dianggap sebagai unit tunggal. Panjang
cabang C didapatkan dengan menghitung
d(AB)C/2 = 6/2 = 3
Jadi, tiap-tiap cabang memiliki panjang 3 unit.
Langkah terakhir konstruksi pohon filogenetik adalah menambahkan cabang
untuk spesies D. Panjang cabang D dihitung dengan cara (lihat Gambar 6.1c):
d(ABC)D = [(dAD + dBD + dCD)/3]/2
d(ABC)D = [(7 + 9 + 14)/3]/2 = 5

18

Biologi Dasar I-2013/2014

1
2

2
3

C
5

D
(b). d(AB)C
(c). d(ABC)D
(a). dAB
Gambar 6.1. Diagram konstruksi pohon filogenetik menggunakan metode UPGMA

19

Biologi Dasar I-2013/2014

LAMPIRAN
1. Gambar untuk Acara 1. Mikroskop

Compound light microscope

20

Biologi Dasar I-2013/2014

2. Gambar untuk Acara 2. Struktur Sel

3. Gambar untuk Acara 3. Aktifitas Sel

Struktur membran plasma sel hewan

21

Biologi Dasar I-2013/2014

22

Biologi Dasar I-2013/2014

4. Gambar untuk Acara 5. Mekanisme Evolusi

Mantle

Coelom

Hinge area

Gut

Heart

Digestive
gland

Adductor
muscle
Anus

Mouth
Excurrent
siphon

Shell
Palp
Foot

Water
flow
Mantle
cavity

Gonad

Gill

Incurrent
siphon

23

Biologi Dasar I-2013/2014

5. Gambar untuk Acara 6. Biologi Sel (Tutorial)

6. Gambar untuk Acara 7. Bioteknologi (Tutorial)

24

Biologi Dasar I-2013/2014

25

Anda mungkin juga menyukai