Prodi kimia
jurusan mipa
fakultas sains
Asam Amino
merupakan unit penyusun
protein
Struktur:
satu atom C sentral yang
mengikat secara kovalent:
gugus amino,
gugus karboksil,
satu atom H dan
rantai samping (gugus R)
Klasifikasi Asam
amino
Diklasifikasikan berdasar gugus R (rantai
samping)
Biasanya sifat-sifat seperti: hidrofobik/hidrofilik,
polar/non polar, ada/tidaknya gugus terionisasi
AROMATIK
NON
POLAR
Asam amino
BASIC (+)
ACIDIC (-)
POLAR
prolin
Bersifat hidrofobik. Semakin hidrofobik suatu
a.a spt Ile (I) biasa terdapat di bagian dlm
protein.
Prolin berbeda dgn a.a siklis. Tapi
mempunyai byk kesamaan sifat dgn kelompok
alifatis ini.
Umum terdapat pada protein yang
berinteraksi dengan lipid
glutamin
Bersifat hidrofilik mudah larut dalam air
Cenderung terdapat di bagian luar protein
Sistein berbeda dgn yg lain, karena ggs R
terionisasi pada pH tinggi (pH = 8.3) sehingga
dapat mengalami oksidasi dengan sistein
membentuk ikatan disulfide
(-S-S-) sistin (tdk tmsk dlm a.a. standar
karena selalu tjd dari 2 buah molekul sistein
dan tidak dikode oleh DNA)
hidrofobik
Tirosin gugus hidroksil , triptofan cincin indol
Sehingga mampu membentuk ikatan hidrogen
penting untuk menentukan struktur ensim
Asam amino aromatik mampu menyerap sinar UV
280 nm sering digunakan utk menentukan
kadar protein
sampingnya
Bersifat polar terletak di permukaan protein
dapat mengikat air.
Histidin mempunyai muatan mendekati netral
(pd gugus imidazol) dibanding
lisin gugus amino
arginin gugus guanidino
modifikasi serin
yang mengalami
fosforilasi oleh
protein kinase
In a peptide, the amino acid residue at the end with a free -amino group
is the amino-terminal (or N-terminal) residue
the residue at the other end, which has a free carboxyl group, is the
carboxyl-terminal (C-terminal) residue.
PROTEIN
makromolekul paling berlimpah di
dalam sel
komponen utama dalam semua sel
hidup,
( lebih 50 % dari berat kering sel )
ditemui dalam setiap bagian sel
Monomer pembangunnya: 20 asam
amino
adalah
genetik
ekspresi
dari
informasi
fungsi bervariasi
klasifikasi: fungsi, bentuk, struktur
FUNGSI PROTEIN
1. ENZIM
2. PROTEIN TRANSPORT
Contoh:
a. Hemoglobin : mengikat oksigen ketika
darah melalui paruparu, dan membawa
oksigen ini ke jaringan periferi
b. mioglobin :transpor oksigen dalam sel otot
c. serum albumin :transpor asam lemak
dalam
darah
d. 1-lipoprotein :transpor lipid dalam darah
5. PROTEIN STRUKTURAL
Fungsi memberikan struktur biologi kekuatan dan proteksi
beberapa contoh:
a. kolagen: komponen utama urat,tulang rawan,& kulit
b. elastin: protein sendi yg mampu meregang ke dua
dimensi
c. keratin: protein rambut, kuku dan bulu burung
d. Fibroin: protein serat sutra & jaring laba-laba
6. PROTEIN PERTAHANAN
Fs: mempertahankan organisme dari serangan spesies lain
Contoh:
a. Imunoglobulin/antibodi:protein limfosit utk
pertahanan diri
b. fibrinogen&trombin: protein penggumpal darah
c. bisa ular
d. toksin bakteri
7. PROTEIN PENGATUR
Fs: membantu mengatur aktivitas seluler atau fisiologi
Contoh:
a. Hormon insulin: mengatur metabolisme gula
b. Hormon pertumbuhan
c. Hormon paratiroid
d. Represor: mengatur biosintesis enzim pada
bakteri
2. PROTEIN SERABUT
rantai polipeptida memanjang pd satu sumbu, tdk
berlipat
tidak larut dlm air
fungsi: struktural
contoh: keratin, fibroin, kolagen, aktin, miosin
R1
H2N CH
C OH + H
O
R2
N CH
H2O
COO
H
R1
R2
H2N CH C N CH
O
COO
H
2. STRUKTUR SEKUNDER
adalah tatanan ruang struktur primer sepanjang satu dimensi
Ada dua jenis struktur sekunder : struktur heliks dan struktur pleat
atau konformasi .
Struktur heliks: terjadi karena adanya ikatan hidrogen antara atom O
dari gugus karbonil (C=O) dengan atom H dari gugus amino (N-H)
dalam satu rantai polipeptida
Struktur :
a. ikatan hidrogen terjadi antara dua rantai polipeptida
b. Rantai polipeptida dengan konformasi- ini dihubung silangkan
(cross-linked) oleh ikatan hidrogen sehingga membentuk suatu
struktur yang disebut lembaran berlipat-lipat (pleated sheets)
3. STRUKTUR TERSIER
struktur sekunder yang membelok-belok dan melipat-lipat ke dalam tiga
dimensi membentuk protein globular yang kompak
Kemantapan struktur tersier suatu molekul protein, selain disebabkan oleh
ikatan kovalen seperti ikatan peptida dan ikatan sulfida, dan ikatan non kovalen
yang menunjangnya
Kemantapan struktur distabilkan oleh:
a. ikatan hydrogen antar peptida
b.ikatan hydrogen rantai samping
c. ikatan elektrostatik
d. interaksi hidrofob
e. gaya van der walls.
4. STRUKTUR KUARTERNER
Bila suatu protein tersusun atas 2 atau lebih subunit polipeptida
Primary structure: description of all covalent bonds (mainly peptide bonds and
disulfide bonds) linking amino acid residues in a polypeptide
Secondary structure: particularly stable arrangements of amino acid residues
giving
to recurring
structural
patterns folding of a polypeptide
rise
Tertiary
structure:
three-dimensional
Quaternary structure: the arrangement of a protein in space which has two or more
polypeptide subunits