peka.
Umur embrio: semakin muda semakin rentan karena belum mempunyai
system imun.
Strain NDV: semakin virulensi maka semakin tinggi dampak infeksinya.
Imunitas: jika imunitas tinggi akan sulit terinfeksi, jika rendah akan mudah
terinfeksi.
Faktor-faktor yang menentukan keberhasilan inokulasi pada embrio ayam
menurut Alexander & Senne (2011) adalah:
1. Strain virus
Strain virus menentukan efek infeksi pada masing-masing embrio yang
diinokulasikan virus. Strain yang paling virulen merupakan strain yang paling
baik untuk digunakan pada uji in ovo karena mudah terlihat gejalanya.
2. Rute Inokulasi
Inokulasi pada embrio dimana virus akan segera mendapatkan tempat untuk
menginfeksi organ. Hasil terbaik adalah ketika embrio mengalami abnormalitas
organ sejak 24 jam setelah inokulasi.
3. Titer Virus
Banyaknya titer virus yang diinokulasikan merupakan hal penting untuk mencapai
keberhasilan inokulasi dan akan menyebabkan efek infeksi yang terlihat jelas pada
embrio yang diujikan dengan kontrolnya.
4. Tahapan perkembangan embrio
Embrio yang sudah mengalami tahap perkembangan dewasa akan lebih resisten
terhadap virus karena dibekali sistem imun pada tubuhnya, sebaliknya embrio
dengan umur lebih muda lebih rentan terkena virus karena sistem imunnya belum
berkembang.
Sumber Pustaka:
Alexander, D. J. & Senne, D. A. 2011. Newcastle Disease, Other Avian
Paramyxovirus and Pneumovirus Infection In: Disease of Poultry. Saif, Y.M.
Lowa: Blackwell Publishing.