Nama Kelompok
1. Kusuma Ari P. ( 130 )
2. Alvianty Novitasari
(
3. Fikar Priambudi ( 142
4. Gita Winda Nurrahma (
5. Kholifatun Amilia ( 163
139 )
)
149 )
)
Pendahuluan
Tepung merupakan partikel padat
yang berbentuk butiran halus
tergantung pemakaiannya. Tepung
bisa berasal dari bahan nabati
misalnya tepung terigu dari gandum,
tepung tapioka dari singkong.
Penggunaan tepung alternatif yang
terbuat dari umbi umbian di
harapkan dapat mengurangi
ketergantungan masyarakat
terhadap penggunaan atau
pengonsumsian tepung gandum
Tujuan
1. Mengetahui cara pembuatan
pembuatan tepung dan pati dari
bahan ubi jalar dan singkong
2. Mengetahui sifat dan karakteristik
fisiko kimia dari tepung dan pati
ubi jalar dan singkong.
3. Faktor faktor yang
mempengaruhi gelatinisasi.
Tinjauan Pustaka
Tepung terdiri dari butir butir
granula. Tiap tepung memiliki
bentuk granula yang berbeda
beda. Tepung biasanya terbuat
dari padi padian dan umbi yang
melalui tahapan proses hingga
menjadi tepung kering.( Tarwojo,
1998 )
Pati merupakan homopolimer glukosa
dengan ikatan - glikosidik, yang banyak
terdapat pada tumbuhan terutama biji
bijian, dan umbi umbian. Pati tersusun
paling sedikit oleh 3 komponen utama
yaitu amilosa, amilopektin, dan material
antara seperti protein dan lemak.
( Greenwood, 1975 )
Struktur
Amilosa
Amilopektin
Baskom
Pisaau
Slicer
Parutan
Loyang
Kain sarig
Cabinet dryer
Blender
Saringan
10.
11.
oven
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
anlitik
19.
Tabung reaksi
Kertas saring
Deskator
Gelas beker
Erlenmeyer
Hot plate
Spatula
Gellas kurr
Timbangan
Termometer
Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Metode Kerja
Pembuatan Tepung ( ubi jalar dan
Meletakka
singkong
) Mencuci
Mengupa
n pada
Menslicer
s sampel
sampel
Menghaluskan
sampel
Mengayak sampel
yang telah di
haluskan
loyang
Mengeringkan dengan
cabinet dryer( pengering )
selama 24 jam
Tepung
Mengeringka
n dengan
cabinet
dryer
Mencuci
sampel
Memisahkan
air dari
patinya
Mengendapk
an ( 1 jam
)
Memarut
sampel
Mengekstraksi
sampel ( 2X )
Nb
:
% kelarutan =
X 100
Ket :
a =
berattepungbub
ukawal
b = beratakhir
c=
beratkertassarin
gkosong
Tabung
Reaksi
5 ml air
Menggojog ( 1 menit )
Menyaring
Mendinginkan
dalam desikator
membilas
Melipat
kertas
saring
Masukkan oven
( 95 C 2 jam )
Gelas beker
Memanaskan
( pada api kecil sambil di aduk
aduk )
Mengental
( mencatat suhu
pengentalan )
Meneruskan
peanasan hingga
30 menit
100 ml air
A
( gram
)
B ( gram C
)
( gram
)
%
kelaruta
n
Tepung
singkong
2, 151
2,285
0, 495
16, 78 %
Pati singkong
2, 072
2,454
0,576
9, 36 %
Tepung ubi
2, 081
2, 319
0, 529
13, 98 %
Pati ubi
2, 049
2, 448
0, 575
8, 78 %
0, 570
13, 72 %
Tapioka
2, 054
2, 342
pasaran
Contoh
perhitungan = % kelarutan =
kehalusa kelekata
n
n
warna
kejernih
an
Suhu
mengent
al
Tepung
singkong
Cuup
kasar
Lekat
Putih
tulang
Keruh
65C
Pati
singkong
Halus
Sangat
lekat
Putih
Jernih
50C
Tepung
ubi
Kasar
Tidak
lekat
Kecoklata
n
Sangat
keruh
85C
Pati ubi
Halus
Tidak
lekat
Kuning
Kuning
jernis
65C
tapioka
pasaran
Sangat
halus
Sangat
lekat
Putih
tuang
jernih
61C
Pembahasan
Berdasarkan Tabel 1.
Tepung yang paling larut adalah tepung sigkong
dengan % kelarutan 16,76 % dan daya kelarutan
paling rendah adalah pada tepungubi jalar yaiu 13,
98 %. Perbedan kelarutan antar sampel dapat
terjadi karena perbedan kandungan amilosa dan
amilopektin.
Menurut Pomezanz ( 1991 ) kelarutan pati
dan tepung akan meningkat dengan
meningkatnya
suhu,
dan
kecepatan
peningkatan kelarutan dalah khas untuk tip
pati. Semakin tinggi suhu maka semakin
banyak molekul pati yang yang kelua dari
granula pati.
Berdsarkan Tabel 2
Tapioka pasaran memiliki tekstur yang
sangat halus dibandingkan tepung dan pati
dari ubi jalar dan singkong. (Menurut wachid
et all bahwa secara umum pati mengandung
serat kasar lebih rendah dibanding tepung.)
Kesimpulan
1. Pembuatan tepung dan pati dapat
dilakukan dengan cara pengeringan dan
Penggilingan
2. Pati singkong memiliki suhu gelatinisasi
paling rendah dari yang lain.
3. Tepung ubi jalar memiliki tingkat kelarutan
paling tinggi.
4. Faktor yang mempengaruhi gelatinisasi
adalah kandungan amilosa, ukuran
granula pati.