Anda di halaman 1dari 9

8.

Diagnosa keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang


mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan gangguan absorbsi dan fungsi
metebolisme pencernaan makanan.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan.
4. Resiko terjadinya kekurangan volume cairan berhubungan dengan output yang
berlebihan.
5. Kurang pengetahuan tentang perawatan penderita hepatitis berhubungan dengan
kurangnya informasi
9. Intervensi keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan pembengkakan hepar
yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta.
Tujuan : klien merasa nyeri berkurang atau hilang.
Kriteria hasil :

Tidak menunjukkan tanda-tanda nyeri fisik dan perilaku dalam nyeri ( tidak mengeluh
kesakitan, menangis )

Intervensi :

Kolaborasi dengan individu untuk menentukan metode yang dapat digunakan untuk
intensitas nyeri .
Rasional: Nyeri yang berhubungan dengan hepatitis sangat tidak nyaman, oleh karena
terdapat peregangan secara kapsula hati, melalui pendekatan kepada individu yang
mengalami perubahan kenyamanan nyeri diharapkan lebih efektif mengurangi nyeri.

Tunjukkan pada klien penerimaan tentang respon klien terhadap nyeri

Rasional : Klien yang harus mencoba meyakinkan pemberi pelayanan kesehatan bahwa ia
mengalami nyeri

Kolaborasi dokter untuk


hepatotoksi

penggunaan analgetik yang tak mengandung efek

Rasional : Kemungkinan nyeri sudah tak bisa dibatasi dengan teknik untuk mengurangi nyeri.
( Carpenito Lynda Jual, 1999)

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan gangguan fungsi absorbsi dan
fungsi metebolisme pencernaan makanan.
Tujuan :
Mempertahankan intake makanan dan minuman yang adekuat untuk
mempertahankan atau meningkatkan BB.
Kriteria Hasil :

Adanya peningkatan berat badan

nilai laboratorium normal

bebas dari tanda-tanda mal nutrisi.

Intervensi :

Awasi pemasukan diet/jumlah kalori. Berikan makan sedikit dalam frekuensi sering
dan tawarkan makan pagi paling besar.

Rasional : Makan banyak sulit untuk mengatur bila pasien anoreksia. Anoreksia juga
paling buruk pada siang hari, membuat asupan makanan yang sulit pada sore hari.

Berikan perawatan oral hygiene sebelum makan.

Rasional : Menghilangkan rasa tak enak dapat meningkatkan napsu makan.

Anjurkan
makan
dalam
posisi
duduk
tegak
Rasional : Menurunkan rasa penuh abdomen dapat meningkatkan pemasukan.

Dorong pemasukan sari jeruk, minuman karbonat dan permanen berat sepanjang hari.
Rasional : Bahan ini merupakan bahan ekstra kalori dan dapat lebih mudah
dicerna/toleran

Konsul pada ahli gizi, dukungan tim nutrisi untuk memberikan diet sesuai kebutuhan
pasien, dengan masukan lemak dan protein yang sesuai toleransi
Rasional : Berguna untuk membuat program diet untuk memenuhi kebutuhan

individu, metabolisme lemak. Metabolisme lemak bervariasi tergantung pada


produksi dan pengeluaran empedu dan perlunya pembatasan masukan lemak.
Pembatasan protein diindikasikan pada penyakit berat ( hepatitis kronis ) karena pada
akumulasi akhir metabolisme protein dapat mencetuskan hepatik ensefalopati.

Kolaborasi untuk terapi steroid, contoh prednison ( deltasone ) tunggal atau kombinasi
azatoprin
(
imuran
)
Rasional : steroid dikontraindikasikan karena meningkatkan resiko berulang
terjadinya hepatitis kronis pada pasien dengan hepatitis virus. Namun efek anti
inflamasi mungkin berguna pada hepatitis akhir kronik ( khusus idiopatik ) untuk
menurunkan mual dan muntah.(Carpenito Lynda Jual, 1999)

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.


Tujuan :

Menunjukan tehnik/perilaku yang memampukan kembali melakukan aktivitas.

Kriteria hasil :

Mengekspresikan pemahaman tentang pentingnya perubahan tingkat aktifitas.

Meningkatkan aktifitas yang dilakukan sesuai dengan perkembangan kekuatan otot.


Intervensi :

Tingkatkan tirah baring/duduk. Ciptakan lingkungan yang tenang, batasi pengunjung


sesuai
keperluan.
Rasional : Meningkatkan istirahat dan ketenangan. Menyediakan energi yang
digunakan untuk penyembuhan. Aktivitsa dan posisi duduk yang tepat diyakini
menurunkan aliran darah kekaki yang mencegah sirkulasi optimal kehati.

Ubah posisi dengan sering. Berikan perawatan kulit yang baik.


Rasional :
Meningkatkan hasil pernapasan dan meminimalkan takanan pada area
tertentu untuk menurunkan resiko kerusakan jaringan.

Lakukan
Rasional :

Tingkatkan aktivitas sesuai toletansi, bantu klien untuk melakukan latihan rentang
gerak
sendi
pasif/aktif.
Rasional :
Tirah baring lama dapat menurunkan kemampuan aktivitas. Ini dapat
terjadi karena keterbatasan aktivitas yang mengganggu periode istirahat.

Dorong penggunaan teknik menejemen stress, contoh relaksasi progresif, visualisasi,


bimbingan imajinasi. Berikan aktivias hiburan yang tepat seperti nonton tv, radio,
membaca.
Rasional :
Meningkatkan relaksasi dan penghematan energi, memusatkan kembali
latihan dan dapat meningkatkan koping.

latihan
dengan
cepat
dan
sesuai
Memungkinkan periode tambahan istirahat tanpa gangguan.

toleransi.

KLASIFIKASI
1. Hepatitis A (Hepatitis Infeksiosa)
- Penyebab : Virus hepatitis A (HAV).
- Cara penularan : - Jalur fekal-oral.
- Sanitasi yang jelek.
- Kontak antar manusia.
- Dibawa oleh air & makanan.
- Inkubasi (hari) : 15-49 hari, rata-rata 30 hari.
- Imunitas : Homologus.
- Tanda dan gejala : - Dapat terjadi dengan atau tanpa gejala : sakit mirip flu.
- Fase pra-ikterik : sakit kepala, malaise, patique, anoreksia, febris.
- Fase ikterik : Urine yang berwarna gelap, gejala ikterus pada sclera & kulit, nyeri tekan pada
hati.
Hasil akhir : biasanya ringan dengan pemulihan. Tidak terdapat status karier atau meningkatnya
resiko hepatitis kronis, sirosis, atau kanker hati.
2. Hepatitis B (Hepatitis Serum)
- Penyebab : Virus Hepatitis B (HBV).
Cara penularan : - Parenteral atau lewat koncak dengan karier atau penderita infeksi akut,
koncak seksual, & oral-oral.
- Penularan perinatal dari ibu kepada bayinya.
- Inkubasi : 28-160 hari. Rata-rata 70-80 hari.
- Imunitas : Homologus.
- Tanda & gejala : Dapat terjadi tanpa gejala, dapat timbul antralgia ruam.
Hasil akhir : Dapat berat. Status karier mungkin terjadi. Meningkatnya resiko hepatitis kronis,
sirosis, & kanker hati.

3. Hepatitis C (Hepatitis non- A, non-Ba)


- Penyebab : Virus hepatitis C (HCV).
Cara penularan :
Transfusi darah & produk darah, terkena darah yang terkontaminasi
lewat peralatan atau parafenalia obat.
- Inkubasi : 15-160 hari (rata-rata 50 hari).
Imunitas : Serangan kedua dapat homologus menunjukkan imunitas yang rendah atau infeksi
oleh agens lain.
Tanda & gejala : Serupa dengan HBV : tidak begitu berat & anikterik.
Hasil akhir : Sering terjadi status karier yang kronis & penyakit hati yang kronis. Meningkatnya
risiko kanker hati.

4. Hepatitis D
- Penyebab : Virus hepatitis D.
- Cara penularan : Sama seperti HBV, antigen permulaan HBV diperlukan untuk replikasi ;
pola penularan serupa dengan pola penularan HBV.
- Inkubasi : 21-140 hari. Rata-rata 35 hari.
- Imunitas : Homologus.
- Tanda & gejala : Serupa dengan HBV.
- Hasil akhir : Serupa dengan HBV, tetapi kemungkinan status karier, hepatitis aktif yang
kronis & sirosis lebih besar.
5. Hepatitis E
- Penyebab : virus hepatitis E (HEV).
Cara penularan :
Jalur fekal-oral : kontak antar manusia dimungkinkan meskipun risikonya
rendah.
- Inkubasi : 15-65 hari. Rata-rata 42 hari.
- Imunitas : Tidak diketahui.
- Tanda & gejala : Serupa dengan HAV, kecuali sangat berat pada wanita hamil.
- Hasil akhir : Serupa dengan HAV, kecuali sangat berat pada wanita hamil.

Penyebab
Type A

Metode
transmisi

Type B

Fekal-oral

Parenteral

melalui

seksual,

orang lain

perinatal

Tak ikterik
Keparaha

dan

asimtomati

Parah

Type C

Parenteral
jarang seksual,
orang ke orang,
perinatal

Type D

Type E

Parenteral
perinatal,
memerlukan

Fekal-oral

koinfeksi dengan
type B

Menyebar luas,

Peningkatan

dapat

insiden kronis

Sama

berkembang

dan gagal hepar

dengan D

sampai kronis

akut

Darah,
Sumber
virus

Darah,

saliva,

feces,

semen,

saliva

sekresi

Terutama
melalui darah

Darah,
Melalui darah

feces,
saliva

vagina

Alkohol
Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol sirosis.

Obat-obatan
Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis toksik dan hepatitis aku

10. DISCHARGE PLANNING


1. Anjurkan klien menghindari kontak langsung dengan barang yang terkontaminasi virus
hepatitis akut
2. Ajarkan klien mengenai personal hygiene dan lingkungan
3. Ajarkan klien dan keluarga untuk mencuci tangan yang benar sesuai prosedur
4. Anjurkan klien untuk sering mengotrol ke dokter
5. Anjurkan klien untuk tidak mengonsumsi alkohol

Anda mungkin juga menyukai